
Dalam peringatan hari penyakit tropis terabaikan dunia, atau biasa disebut Neglected Tropical Diseases (NTDS) 2023, Dinas Kesehatan Kota Metro Melalui Sub Subtansi Promosi Kesehatan dan PM berkolaborasi dengan Subtansi Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular untuk berperan dalam menghentaskan Penyakit Tropis Terabaikan.
Dalam Hal ini Plt. Kepala Dinas Kesehatan Kota Metro M Supriadi,SH.,MM melalui Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat Kota Metro Diah Meirawati,SKM mengatakan penyakit tropis terabaikan atau Neglected Tropical Diseases (NTDs) ada 20 penyakit yang terkumpul dalam NTDs yaitu penyakit Chagas, dengue, chikungunya, frambusia, dracunculiasis, tripanosomiasis, kusta, onkoserkiasis, leishmaniasis, filariasis limfatik, skistosomiasis, penyakit cacing tanah infeksi cacing , trakoma, ulkus buruli, ekinokokosis, trematodiasis, taeniasis, leishmaniasis kutaneus, misetoma, kromoblastomikosis, dan gigitan ular.
Upaya pengendalian NTD melalui berbagai cara, dapat di lakukan diantaranya adalah kolaborasi antara promkes dan p2pm dimana peran promkes sangat di butuhkan dalam penguatan pemberdayaan keluarga dan masyarakat, maka upaya promosi kesehatan menjadi pilar utama untuk mengedukasi masyarakat tentang NTD (Penyakit Tropis Terabaikan) dan Harapannya agar semua lintas sektor bisa berperan aktif dalam perubahan perilaku dan lingkungan serta menjaga dan meningkatkan kesehatan.
Peran petugas Promkes sangat penting harus dioptimalkan mengingat kontribusinya dalam sosialisasi Neglected Tropical Diseases (NTDS).
Kepala Bidang Kesmas juga menyampaikan bahwa Tenaga Kesehatan Promkes yang bisa bersinergi dengan masyarakat sehingga berkontribusi dalam percepatan menghetaskan berbagai penyakit Tropis yang mulai terabaikan.
Subkoordinator Sub Subtansi Promosi Kesehatan dan PM , Maryanto SKM.,MKes menyampaikan Tenaga promosi kesehatan (promkes) berada di garda terdepan dalam memberdayakan masyarakat agar memiliki perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS), Tenaga promkes merupakan pasukan khusus yang berupaya agar masyarakat melakukan perubahan perilaku yang tidak sehat menjadi sebuah perilaku hidup bersih dan sehat.
Rumah tangga atau keluarga yang sehat merupakan aset utama pembangunan yang perlu dipelihara terus menerus. “Oleh karena itu, perlu dilakukan upaya untuk meningkatkan pengetahuan, kemauan, dan kemampuan anggota rumah tangga atau anggota keluarga untuk melaksanakan PHBS, yang nantinya menjadi gerakan PHBS di masyarakat.
Dalam kondisi ini, peran anggota keluarga, masyarakat, tokoh masyarakat, pemerintah daerah, sangat berpengaruh, termasuk tersedianya fasilitas serta adanya kebijakan yang mendukung menghentaskan penyakit yang terjadi di daerah tropis.
Istilah ini mengacu pada penyakit menular yang tumbuh subur dalam kondisi panas dan lembab.
Alasan utama penyebaran penyakit menular di wilayah tersebut adalah karena faktor lingkungan dan biologis yang mendukung tingginya tingkat keanekaragaman hayati patogen dan vektor, dan inang.
Faktor sosial juga berperan mengapa infeksi menyebar karena upaya pengendalian penyakit ini diremehkan. Penyakit tropis termasuk malaria, leishmaniasis, schistosomiasis, onchocerciasis dan trypanosomiasis Afrika, Sementara untuk pengobatannya sendiri, tergantung pada jenis bakteri dan jenis penyakit tropis yang diderita pasien.#PromkesNews