
Calon pengantin atau yang biasa disingkat Catin, menurut Kemenkes RI (2008) adalah pasangan yang akan melangsungkan pernikahan. Pernikahan merupakan momen sakral yang umumnya dilakukan sekali dalam seumur hidup. Alhasil, tidak sedikit pasangan yang menikah mengharapkan momen tersebut berlangsung secara sempurna. Oleh sebab itu, pernikahan tentunya harus dipersiapkan secara matang agar berjalan lancar sesuai dengan rencana. Nah, selain gedung, katering atau pun susunan acara, penting juga untuk melakukan cek pranikah sebagai persiapan kesehatan.
Sebab, persiapan kesehatan pranikah merupakan sebuah tindakan pencegahan yang perlu dilakukan oleh kedua calon pengantin. Hal ini bertujuan untuk mencegah terjadinya permasalahan kesehatan pada diri sendiri, pasangan, maupun pada keturunan ke depannya.
Berikut adalah beberapa persiapan kesehatan menjelang pernikahan yang perlu dilakukan:
1. Persiapan Fisik
Sebagai persiapan kesehatan sebelum menikah, para calon pengantin perlu menjalani beberapa prosedur pemeriksaan fisik, seperti:
- Pemeriksaan tanda-tanda vital. Seperti suhu, nadi, frekuensi napas, dan tekanan darah.
- Pemeriksaan status gizi. Misalnya seperti berat badan, lingkar lengan atas, hingga tanda-tanda anemia.
- Pemeriksaan darah rutin. Penting untuk calon pengantin menjalani pemeriksaan darah rutin seperti kadar hemoglobin, golongan darah, dan rhesus pemeriksaan urin rutin.
- Pemeriksaan lain atas indikasi. Pemeriksaan ini dapat dilakukan guna memeriksakan penyakit menular seksual (PMS), HIV, malaria, gula darah, hepatitis B, torch (toksoplasmosis, rubella, citomegalovirus, dan herpes) hingga thalassemia.
2. Menjaga Kesehatan Jiwa Diri dan Pasangan
Sehat jiwa merupakan kondisi di mana individu dapat berkembang secara fisik, mental, spiritual, dan sosial, sehingga dapat menyadari kemampuan sendiri, mengatasi tekanan, bekerja secara produktif. Berikut adalah beberapa ciri-ciri sehat jiwa pada seseorang:


