
Dinkes Kota Metro, – Peringatan Hari Gizi Nasional (HGN) Ke-63 diperingati serentak di seluruh Indonesia. Di Kota Metro sendiri turut dilaksanakan oleh Dinas Kesehatan Kota Metro dan Puskesmas, Bertempat di Pasar Kreatif PARGOY (Pasar Ganjar Agung Joyodiharjo), di Jl. Joyodiharjo RT 33. RW 11, Ganjar Agung, Metro Barat,Minggu (29/01/2023).
Turut Hadir dalam Kegiatan ini Ibu Ketua Tim Penggerak PKK Kota Metro dr. Silfia Naharani Wahdi, SP.KKLP, MM , dan Ketua DWP Kota Metro, Ny. AC Yuliwati Bangkit.

Ketua Tim Penggerak PKK Kota Metro menyampaikan dalam rangka hari gizi nasional ke-63 mengangkat tema protein hewani cegah stunting dengan slogan protein hewani setiap makan dan isi piringku kaya protein.
Hari Gizi Nasional momentum yang tepat untuk memperkuat sosialisasi dan edukasi mengenai pentingnya pola hidup sehat melalui asupan bergizi seimbang,penyebab utama permasalahan gizi adalah asupan gizi yang tidak optimal dan infeksi berulang.
Plt. Kepala Dinas Kesehatan Kota Metro M Supriadi,SH MM, menyampaikan momen Hari Gizi Nasional 2023 ini dapat menjadi refleksi bagi kita agar lebih peduli lagi terhadap kasus stunting yang terjadi di Kota Metro. Mari kampanyekan asupan gizi seimbang, terutama protein hewani untuk mendukung Indonesia yang bebas dari stunting

Pelaksanaan HGN di Kota Metro kata Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat Dinas Kesehatan Kota Metro Diah Meirawati,SKM.,MKes dilaksanakan dalam rangka menurunkan angka stunting dengan menggelar kampanye dan edukasi isi piringku kaya protein.
“Bagaimana memanfaatkan bahan pangan lokal melalui isi piringku dimana kita memberikan penyuluhan kepada masyarakat untuk menggunakan protein hewani seperti ikan dan telur yang merupakan bagian makanan sehari-hari dalam rumah tangga,”
Kabid Kesmas juga mengatakan risiko stunting erat kaitannya dengan asupan gizi. Sejak masih dalam kandungan hingga masa pertumbuhan, asupan gizi harus diperhitungkan, masa paling rawan anak-anak mengalami stunting adalah di atas usia 6 bulan yakni ketika anak mulai mendapat makanan tambahan. Menurutnya, salah satu asupan penting yang harus ada dalam makanan tambahan adalah protein hewani.
Kemudian semasa hamil ibu harus menjaga kecukupan gizi dan zat besi. Pertumbuhan janin juga harus dipantau dengan pemeriksaan rutin, karena dampak kekurangan nutrisi juga dapat teramati lewat pemeriksaan tersebut.

Ditempat yang sama Subkoordinator Subtansi Kesga dan Gizi dan selaku Ketua Ketua DPC Persagi Kota Metro, Risnawati,SKM mengungkapkan pelaksanaan HGN didukung penuh oleh organisasi profesi mulai dari tingkat pusat sampai ke cabang yang ada di seluruh Indonesia.
“Kami sebagai organisasi profesi mendukung program pemerintah dalam rangka memeriahkan HGN ke -63 sebagai bentuk kegiatan pengabdian masyarakat yang diwujudkan dengan baksos penyuluhan dan konsultasi gizi .,”
Peringatan Hari Gizi Nasional ke-63 tahun2023 ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan peran aktif masyarakat, khususnya generasi milenial tentang kesehatan dan gizi serta menyebarluaskan informasi dan promosi kepada masyarakat tentang pentingnya gizi yang optimal dalam pembangunan SDM yang berkualitas.
“Selain itu meningkatkan peran media massa dalam kampanye gizi remaja sebagai salah satu upaya penanggulangan stunting.
Ada bukti kuat hubungan antara stunting dan konsumsi pangan hewani pada balita 6-23 bulan, seperti susu/produk olahannya, daging/ikan dan telur. Penelitian tersebut juga menunjukkan konsumsi pangan berasal dari protein hewani lebih dari satu jenis lebih menguntungkan daripada konsumsi satu jenis pangan hewani. Protein hewani penting dalam penurunan stunting

Ada bukti kuat hubungan antara stunting dan konsumsi pangan hewani pada balita 6-23 bulan, seperti susu/produk olahannya, daging/ikan dan telur. Penelitian tersebut juga menunjukkan konsumsi pangan berasal dari protein hewani lebih dari satu jenis lebih menguntungkan daripada konsumsi satu jenis pangan hewani. Protein hewani penting dalam penurunan stunting
Pada bayi usia 0-6 bulan, Ibu bisa memberikan ASI eksklusif, berikan ASI yang pertama keluar dan berwarna kekuningan (kolostrum), jangan pernah memberikan makanan/minuman selain ASI, dan susui bayi paling sedikit 8 kali sehari. Pemberian makanan/minuman selain ASI sebelum 6 bulan dapat mengurangi produksi ASI, meningkatkan risiko infeksi, alergi serta mengurangi ikatan kasih sayang antara ibu dan bayi.
Memasuki usia 6 bulan bayi perlu mendapatkan Makanan Pendamping ASI (MPASI). Air Susu Ibu terus diberikan semau bayi, siang maupun malam. ASI tetap merupakan makanan paling penting sampai bayi berusia 2 tahun. Waktu memberi makanan bayi usia antara 6-12 bulan, selalu berikan ASI terlebih dahulu sebelum memberikan makanan lain. Setelah berusia 6 bulan, bayi harus mendapatkan kapsul vitamin A. Berikan imunisasi dasar lengkap pada bayi. Pantaulah pertumbuhan balita di Posyandu terdekat. Lakukan perilaku hidup sehat dan bersih. #PromkesNews


