Dinas Kesehatan Kota Metro ,melalui Bidang Kesehatan Masyarakat Kota Metro melaksanakan Monitoring dan Evaluasi (Monev) di Puskesmas Banjarsari tepat di awal bulan Januari.
Jumat/13/01/2023.

Hal ini disampaikan Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat Dinas Kesehatan Kota Metro,Diah Meirawati,SKM.,MKes
pelaksanaan Monev Bidang Kesmas nantinya harus dilaksanakan secara efektif dan efisien, dengan kolaborasi atau keterpaduan segenap program. Monev harus memperhatikan dan mampu menjadi solusi dalam pemecahan masalah kesehatan bagi kota Metro dengan menitikberatkan pada anilsa data serta lokus-lokus yang memiliki titik lemah pencapaian target pembangunan kesehatan di Kota Metro, seperti Stunting, AKI AKB dan Penyelengaraaan Germas dan Kota Sehat serta permasalahan kesehatan lainnya.
Tujuan Kegitan Monev Bidang Kesmas Dinas Kesehatan Kota Metro Memperkuat koordinasi dan kolaborasi program kemudian dapat memberikan gambaran dan analisa yang lebih tajam dalam pemecahan masalah kesehatan dan memperkuat koordinasi program secara komperehensip sehingga tercapainya derajat kesehatan menuju Metro Gemilang.
Monev Bidang Kesmas di Puskesmas Banjarsari dihadiri oleh ketiga Subkoordinator dari masing-masing kelompok substansi yakni Kelompok Substansi Kesehatan Lingkungan, Kerja, dan kesehatan Olahraga (Kesling Kesjaor), Kelompok Substansi Promosi dan Pemberdayaan Kesehatan Masyarakat (Promkes), Kelompok Substansi Kesehatan Keluarga dan Gizi (Kesga dan Gizi), Kepala UPTD Puskesmas Banjarsari serta Pemegang Program di 3 Subtansi dan Bidan Poskeskel di wilayah UPTD Puskesmas Banjarsari
Pertemuan ini dilakukan dalam rangka mengevaluasi beberapa agenda kegiatan di tahun 2022 baik yang sudah terealisasikan maupun yang belum terealisasikan. Pada kesempatan ini juga Kabid Kesmas menyampaikan beberapa kegiatan yang harus dilakukan persiapannya secara optimal yakni dengan rajin selalu dilakukan evaluasi. Kabid Kesmas mengharapkan kegiatan-kegiatan yang akan dilakukan tidak ada kendala dan dilakukan sesuai prosedur serta selalu berkoordinasi.
Selanjutnya Diah Meira memberikan kesempatan kepada para Subkoordinator dan tim untuk memaparkan beberapa kegiatan yang sudah dilakukan pada tahun 2022 dan kegiatan-kegiatan yang akan dilakukan selanjutnya. Dimulai dari evaluasi untuk kelompok substansi Promkes agar tetap aktif dalam menjalankan fungsinya memberikan sosialisasi, advokasi, pembinaan, aktif mengajak masyarakat untuk Implementasi Germas, Posyandu Aktif dan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) Bersama pemegang program di Puskesmas. Bekerjasama dengan pemegang program lainnya dan aktif menjalin komunikasi dengan Perangkat Kelurahan di Wilayah Kerja Puskesmas Banjarsari, Tidak lupa untuk selalu menciptakan inovasi – inovasi guna meningkatkan capaian program yang ada di Puskesmas. Aktif ikut serta dalam Penyelenggaraan Kota Sehat dilakukan melalui berbagai kegiatan dengan memberdayakan masyarakat yang difasilitasi oleh Pemerintah Kota. Untuk mewujudkannya dilaksanakan melalui “FORUM” atau dengan memfungsikan lembaga masyarakat yang ada. Forum tersebut disebut “FORUM KOTA SEHAT” Untuk mendukung kinerja forum, dibentuk “TIM PEMBINA KOTA SEHAT” untuk menyelaraskan kebutuhan masyarakat sesuai dengan arah pembangunan daerah, yang dikoordinasikan oleh Kepala Badan Perencanaan Daerah dengan anggota dari instansi terkait yang ditetapkan dengan Surat Keputusan Walikota.
Evaluasi 2022 dan strategi penguatan program tahun 2023 dalam mendukung transformasi Kesehatan , Pelayanan kesehatan yang difokuskan ke arah pencegahan merupakan transformasi kesehatan di pilar pertama yakni transformasi layanan primer. Transformasi ini adanya di Puskesmas dan Posyandu, Posyandu Balita melayani ibu hamil, bersalin, nifas, bayi, Balita, dan pra sekolah. Posyandu Remaja mencakup layanan usia sekolah dan remaja, serta usia Produktif. Dan yang terakhir Posyandu Lansia melayani orang lanjut usia.
“Kita sedang melakukan revitalisasi Posyandu supaya fokus ke depannya lebih banyak menjaga orang agar tetap sehat bukan mengobati orang yang sakit,”Jika dinilai dari sisi biaya, menjaga orang tetap sehat lebih murah daripada mengobati orang sakit. Tidak hanya itu, orang yang kesehatannya dijaga akan memiliki kualitas kesehatan yang lebih baik.
Dikatakan Kabid Kesmas, sebenarnya Posyandu sudah berdiri lama tapi sempat tidak tersentuh padahal mereka adalah kader-kader kesehatan yang paling depan yang paling bisa menjaga kesehatan masyarakat.
“Sekarang Pemerintah sedang mempersiapkan bagaimana mereka bisa kita sentuh agar bisa kembali lagi melayani kesehatan masyarakat. Sekarang Posyandu bisa melayani bayi, Ibu, anak-anak, remaja, dewasa, sampai lansia.
Di akhir kegiatan Monev Bidang Kesmas Dinkes Kota Metro Kepala Bidang Kesmas Diah Meira menekankan bahwa dalam program, JAMA-PAI dilakukan pengawasan dimulai dari pra-konsepsi karena pada fase tersebut dianggap fase penting dalam tumbuh kembang anak di masa mendatang. Ketika kita memelihara kehamilan dan persalinannya baik, maka tidak ada lagi motoriknya hanya terganggu, tapi tidak dengan anaknya,” katanya.
Menurutnya program JAMA-PAI itu perlu sebagaimana itu diperuntukkan dalam pembentukan Sumberdaya Manusia (SDM)-nya, yang di Metro disebut Gemerlang (Generasi Emas Metro Cemerlang), sesuai dengan target Indonesia Emas 2045.
“Jama-Pai itu berusaha menyelesaikan 7 pilar itu diantaranya masalah kesehatan, sosial, kesejahteraan,” ungkapnya. #PromkesNews