Dinas Kesehatan Kota Metro di wakili Subkordinator Kesga Gizi, Risnawati SKM hadir mewakili Kepala Dinkes Kota Metro dalam kegiatan Lokakarya Mini Tri Bulanan di Aula Kelurahan Karangrejo, Selasa 30 Mei 2023. Lokakarya Mini Lintas Sektor adalah program kesehatan dalam per triwulan untuk mengetahui sejauh mana program prioritas kesehatan terlaksana dan merumuskan program untuk triwulan berikutnya serta kegiatan pertemuan petugas puskesmas dengan semua sektor dengan tujuan memantau cakupan pelayanan puskesmas dan membina peran serta masyarakat secara terpadu agar dapat meningkatkan fungsi puskesmas. Tujuan diadakannya lokakarya mini lintas sektoral ini adalah untuk memelihara kerja sama lintas sektoral, sehingga perlu dilakukan upaya penggalangan dan pemantauan pelaksanaan kerja sama melalui pertemuan lintas sektoral,”Ucap Kepala Puskesmas Karang Rejo “ Lokakarya Mini 3 Bulanan Ke Dua dalam lokakarya ini membahas Tentang posyandu untukmeningkatkan peran serta lintas sektor dlm rangka meningkatkan cakupan pelayanan di posyandu dan Pokja Wash in HCF dalam Pembentukan Pokja Peningkatan Layanan Air, Sanitasi dan Kebersihan di Puskesmas Karang Rejo. Dalam kesempatan tersebut, Camat Metro Utara yang di wakili Kasi Ekbang mengajak peranserta lintas sektor di Kecamatan Metro Utara agar bersama – sama mendukung bidang kesehatan, sehingga pelayanan kesehatan kepada masyarakat bisa lebih optimal. Sementara itu Subkoordinator Subtansi Kesga & Gizi Risnawati mengharapkan bahwa Keberhasilan pembangunan kesehatan memerlukan keterpaduan baik Lintas Program maupun Lintas Sektor. Penyelenggaraan Program Kesehatan memerlukan dukungan Lintas Sektor terkait. Oleh karenanya Puskesmas harus melakukan kerjasama dengan Lintas Sektor agar diperlukan dukungan dalam pelaksanaan berbagai kegiatannya.#ArtikelPromkesDinkesMetroKontributor Artikel PromkesDinkesMetro
Peringatan Hari TBC Sedunia Berlangsung Meriah di Pondok Pesantren Ahmad Dahlan Metro -Dinkes Kota Metro
Dinas Kesehatan Kota Metro Melalui Subtansi Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P), menggelar talkshow tuberkulosis (TB) dalam rangka memperingati Hari Tuberkulosis Sedunia (HTBS) Tahun 2023 yang dilaksanakan oleh Dinas Kesehatan Kota Metro berlangsung cukup meriah. Kegiatan berlangsung di Halaman Pondok Pesantren Ahmad Dahlan Metro, di isi dengan Serangkaian Kegiatan di mulai dari Senam KJR Bersama, Pertunjukan Angklung Anak Sekolah, Paduan Suara dan Tari Sigeh Penguten. Talk show menghadirkan pembicara dr. Ronald David Martua.sp.PD dan dr. Andreas Infianto, Sp.P. Spesialis Paru dengan moderator dr Melly Kemerdasari Sp. KKlp. Walikota Metro yang diwakili oleh Sekretaris Daerah Kota Metro Bangkit Haryono Utomo dalam sambutan di Acara Hari Tuberkulosis Sedunia (HTBS),ini bertujuan untuk meningkatkan komitmen kita bersama dalam mendukung komitmen Pemerintah sesuai dengan Perpres No 67 Tahun 2021 tentang Penanggulangan Tuberkulosis dan menjadi momen yang tepat untuk mengajak keterlibatan multi-sektor dalam peningkatan peran serta komunitas, pemangku kepentingan, dan multisektor lainnya dalam penanggulangan TBC. Sesuai dengan tema HTBS 2023 “Ayo Bersama Akhiri TBC, Indonesia Bisa!” hal ini sejalan dengan inovasi Pemerintah Kota Metro dalam penanggulangan TBC “JAMOU TB” (Jaring Aktif, Mobilisasi, Tuntaskan Tuberkulosis). Saya mengajak bapak ibu hadirin skalian agar turut aktif dalam percepatan penanggulangan TB di Kota Metro dengan cara menjaring suspect TB/ Temukan orang-orang disekitar kita yang memiliki gejala TB untuk segera melakukan pemeriksaan dahak dan melakukan Pengawasan Minum Obat sampai sembuh dan tuntas.”ujar sekda Kota Metro” Kepala Dinas Kesehatan Kota Metro Dr. Eko Hendro Saputra, ST.,M.Kes dalam Kegiatan ini menyampaikan penanggulangan TB menjadi tanggung jawab semua pihak, Ia berharap RAD Penanggulangan Tubercolosis menjadi dasar sekaligus pedoman perangkat daerah dan aparatur pemerintah daerah serta kelompok masyarakat di Kota Metro dalam melaksanakan upaya Penanggulangan TB. Eko Hendro juga mengatakan dalam kasus Tuberculosis penderita seakan enggan melaporkan karena masih adanya stigma buruk dalam masyarakat dalam memandang penderita TB. “Sehingga masih ada label tersendiri di masyarakat mengenai penderita TB, yang hal ini menyebabkan penderita enggan melapor sehingga penanggulangan akan semakin sulit,” ungkapnya. Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinkes Kota Metro Verawati Nasution,SKM.,MKes mengharapkan Kasus TB yang ditemukan harus linier dengan yang sembuh sehingga semakin banyak kasus yang ditemukan, akan semakin banyak pula kasus yang bisa disembuhkan. “Perlu adanya sinergi antara Pemerintah melalui Puskesmas maupun Rumah Sakit dengan stakeholder, termasuk masyarakat sebagai komponen utama dalam pencegahan,” imbuhnya. Sementara itu,Subkoordinator Subtansi P2PM Surtini.S.ST , menambahkan Upaya lainnya juga terus ditingkatkan seperti penguatan koordinasi dengan Mitra Pemerintah seperti Koalisi Organisasi Profesi Indonesia untuk Penanggulangan TBC (KOPI TB) Kota Metro dan Perkumpulan Pemberantasan Tuberkulosis Indonesia (PPTI) Kota Metro, saya harapkan dapat memberikan kontribusi maksimal dalam percepatan penanngulangan TBC di Kota Metro ini. Turut Hadir Dalam Kegiatan Memperingati Hari Tuberkulosis Sedunia (HTBS) Tahun 2023,Ketua TP PKK Kota Metro Ny. dr. Silfia Wahdi, Sp.KKLP., MM, Staf Ahli II AC Yuliwati, Kepala SMP Muhammadiyah Ahmad Dahlan Metro Ali Musyafa, SAg, MM.Kontributor Artikel_PromkesDinkesMetro
MENINGKATKAN FUNGSI KERJA POSYANDU, PEMERINTAH KOTA METRO GELAR RAKOR POKJANAL POSYANDU
Asisten I bidang Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Kota Metro, Supriyadi pimpin Rapat Koordinasi (Rakor) Pokjanal Posyandu (Kelompok Kerja Operasional Pembinaan Pos Pembinaan dan Pelayanan Terpadu) Kota Metro Tahun 2023. Acara ini berlangsung di OR Setda Kota Metro. Supriyadi yang juga menjabat selaku Ketua Pokjanal Posyandu Kota Metro, mengatakan perlu adanya aturan dan tugas yang jelas terkait Pokjanal Posyandu Kota Metro. Tim Pokjanal Posyandu mempunyai mimpi yang besar, salah satunya masalah stunting yang dapat diselesaikan di posyandu. Dimana hal ini sesuai dengan yang disampaikan Menteri Kesehatan bahwa ada 6 transformasi di bidang kesehatan yaitu salah satunya posyandu, sehingga diperlukan kerjasama yang baik untuk dapat membangkitkan dan memaksimalkan pemberdayaan posyandu di wilayah kerjanya untuk mendapatkan pelayanan yang terintegrasi, “ujarnya, Kamis (25/05/2023). Supriyadi juga mengajak peserta rapat untuk serius dalam menangani penurunan stunting yang salah satunya ada di posyandu dengan saling bekerjasama antar lintas sektor yang ada. Sementara itu, Tenaga Ahli Pemberdayaan Masyarakat Provinsi Lampung, Ibnu Walidin berharap bahwa Pokjanal Posyandu yang merupakan Kelompok Kerja Operasional Pembinaan Pos Pembinaan dan Pelayanan Terpadu lintas sektoral dapat berperan aktif dalam kegiatan-kegiatan yang berkaitan dengan kesehatan masyarakat. Pokjanal posyandu adalah milik semua lintas sektoral bukan hanya dinas kesehatan tetapi dinas-dinas yang lain dapat berperan aktif sehingga nanti terjadi percepatan akselerasi dan terobosan-terobosan baru yang merupakan hal penting dengan memanfaatkan media sosial melalui digitalisasi yang berkaitan pada sosialisasi tentang bagaimana peran posyandu dan perkembangan yang ada, “ungkapnya. Pada kesempatan yang sama, Kepala Dinas Kesehatan Kota Metro , Dr. Eko Hendro Saputra,ST.,MKes melalui Rakor Pokjanal Posyandu Kota Metro berharap pada rapat pokjanal kepada linsek yang terkait dapat memegang kepada komitmen bagaimana kita menjadi kan posyandu ini menjadi kelembagaan yang dapat berjaya dalam meningkatkan derajat kesehatan masyarakat. Eko Hendro menambahkan bahwa Pokjanal Posyandu yang bergerak dan koordinasi lintas sektoral dalam rangka pembinaan, fasilitasi, dan advokasi terhadap kelembagaan Posyandu baik ditingkat Provinsi, kabupaten dan kota, Kecamatan bahkan hingga Desa serta kelurahan. Memiliki tanggungjawab yang besar dalam menguatkan kelembagaan Posyandu,”terangnya. Olehnya itu, kata Eko Hendro, Pokjanal Pasyandu, harus sungguh-sungguh melaksanakan tugas dan fungsinya dalam mengoptimalkan kinerja dan mengembangkan program Posyandu, sehingga pelayanan kesehatan dan sosial dasar masyatakat pada tingkatan paling bawah dapat terpenuhi. Turut hadir Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat, Diah Meirawati,SKM.,MKes menyampaikan Pengalaman membuktikan bahwa jika penyelenggaraan Posyandu yang baik, maka pemenuhan kebutuhan dasar, pengembangan anak akan baik pula. Sebaliknya bila kinerja Posyandu tidak baik maka status gizi anak dan perkembangan anak akan terganggu,”ingatnya. Untuk itu, Diah Meira berharap bahwa semua pihak harus mendukung operasionalisasi Posyandu, sebagai tempat berintegrasinya keswadayaan masyarakat dalam peningkatan tumbuh kembang bayi dan balita pada saatnya nanti mereka menjadi tunas-tunas bangsa yang berkualitas. Kontributor :PromkesDinkesMetro_E
Kadinkes Kota Metro “Eko Hendro” Pimpin Apel Pagi Rutin Sebelum Memulai Aktivitas
Kedisiplinan dan Tanggung Jawab Kerja yang di mulai dari diri kita sendiri, Kadiskes Dr. Eko Hendro Saputra, ST.,M.Kes Rutin Pimpin Apel di Puskemas, hari Rabu 24 Mei 2023 giliran Puskesmas Iring Mulyo sebelumnya Selasa 23 Mei 2023, Kadis Kesehatan Pimpin Apel di Puskesmas Ganjar Agung. Kepala Dinas Kesehatan Kota Metro Dr. Eko Hendro Saputra, ST.,M.Kes tak henti-hentinya mengingatkan kedisiplinan dan tanggung jawab bekerja kepada seluru staf Puskesmas Ganjar Agung dan Puskesmas Iring Mulyo. Maju mundur nya pelayanan kesehatan di wilayah kerja Puskesmas ini suatu tanggung jawab dan tugas kita semua sebagai ASN, dan seluruh staf yang ada di lingkungan Puskesmas Kota Metro. Puskesmas merupakan Pusat Pelayanan Kesehatan tingkat pertama fasilitas kesehatan untuk itu kita mampu menekan angka kematian ibu dan bayi, Tingkat kematian ibu di rumah sakit disebabkan karena banyaknya kasus kegawat-daruratan pada kehamilan, persalinan dan nifas. Penyebab langsung kematian ibu yang terbanyak adalah: perdarahan, hipertensi pada kehamilan, partus macet, infeksi dan komplikasi aborsi. Untuk itu Jangan sampai ada hal yang tidak kita ingin kan seperti kematian ibu dan bayi, yang merupakan salah satu indikator penilayanan , Standar Pelayanan Minimal (SPM), baik buruknya pelayanan kesehatan di Kota Metro merupakan gambaran kinerja Pemerintah Daerah Kota Metro. Di akhir arahanya kadiskes sampaik jangan sampai anggaran yang telah di berikan oleh pemerintah daerah kepada Puskesmas tidak tepat sasaran, program-program yang belum tercapai segera di laksanakan, dan program yang telah di capai agar dapat di tingkatkan lagi. Serta selalu menjaga kekompakan, tingkatkan, kedisiplinan dan kesadaran dalam menjalankan tugas yang di emban”Tutupnya”.(Kontributor Promkes_Metro)
Dinkes Kota Metro Gelar Pertemuan Implementasi Penggunaan Aplikasi Monitor KTR di Kota Metro
Selasa, 23-05-2023,Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Metro melalui subtansi Penyakit Tidak Menular mengadakan pertemuan implementasi Penggunaan Aplikasi Kawasan Tanpa Rokok (KTR) bertempat di Ruang OR Dinas Kesehatan Kota Metro. Sesuai undangan yang dikeluarkan Sekretariat Daerah (Setda) Pemerintah Kota Metro Nomor 443/595/D-02/02/2023 pertemuan itu menghadirkan Tim Satgas KTR Kota Metro. Pada kesempatan ini, dalam sambutan nya Kepala Dinas Kesehatan Kota Metro,Dr. Eko Hendro Saputra,ST.,M.Kes berharap agar dalam pertemuan ini terbangun komitmen bersama dari lintas sektor dan tim satgas serta berbagai elemen yang sangat berpengaruh terhadap keberhasilan penerapan kebijakan KTR Kota Metro. Selain itu, Eko Hendro juga mendorong agar dapat diterbitkan regulasi berupa turunan SK Perda di setiap kecamatan dan kelurahan, supaya penegakannya dapat berjalan lebih baik dengan didukung aturan yang mempunyai kekuatan hukum yang lebih tegas untuk memberikan efek jera dan meningkatkan kepatuhan bagi masyarakat di Kota Metro, sehingga masyarakat terlindung dari keterpaparan akan asap rokok. Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinkes Kota Metro Verawati Nasution,SKM.,MKes menyampaikan bahwa Penerapan Kawasan Tanpa Rokok (KTR) di Kota Metro sudah berjalan dengan baik. Hasil pemantauan melalui dashboard e-monev KTR dari Kementerian Kesehatan. Verawati mengungkapkan, Kota Metro telah memiliki Perda Nomor 13 Tahun 2018 tentang Kawasan Tanpa Rokok. Dengan demikian, ada payung hukum yang mengatur konsumsi rokok, baik dari aspek perlindungan kesehatan maupun dampak sosial dan ekonomi masyarakat khususnya bagi generasi muda. “Komitmen penegakan hukum dan aturan sudah ada. Tinggal bagaimana bisa sesempurna mungkin menegakkannya untuk menghadirkan Kota Metro yang bebas asap rokok,” ujar verawati. Turut hadir Subkoordinator Subtansi Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular Opsi Okta Handayani,S.ST.,MKes mengatakan penerapan implementasi KTR di Kota Metro secara lintas sektoral, Tujuannya agar tercapai kesepakatan, yang pada akhirnya akan diketahui dengan jelas pembagian peran dalam implementasi kebijakan KTR tersebut. Dan semua Tim Satgas diminta masukannya dalam koordinasi implementasi KTR nantinya. Opsi menambahkan Ini adalah bentuk komitmen pemerintah bagaimana melindungi masyarakat, baik yang merokok maupun yang tidak merokok.#ArtikelPromkesDinkesMetroKontributor Artikel PromkesDinkesMetro
Gerakan PSN (Pemberantasan Sarang Nyamuk) Di Kelurahan Imopuro dan Kelurahan Metro- Dinkes Metro
Mengantisipasi meluasnya penyebaran virus dengue yang ditularkan gigitan nyamuk Aedes Aegypti sebagai penyebab penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD), Dinas Kesehatan Kota Metro melalui Subkoordinator Substansi Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular berkolaborasi dengan Subtansi Promkes dan PM Dinkes Kota Metro berkerja sama dengan Puskesmas Metro, sedang melaksanakan Gerakan Bersama Pemberantasan Sarang Nyamuk. Gerakan ini merupakan upaya pencegahan penularan penyakit DBD yang disebabkan oleh nyamuk Aedes aegypti. Dinas Kesehatan Kota Metro dan Puskesmas Metro mendorong masyarakat di kelurahan Imopuro dan Kelurahan Metro untuk ikut berpartisipasi melakukan gerakan serentak pemberantasan sarang nyamuk (Gertak PSN) Jumat 19 Mei 2025. “Imbauan ini kami sampaikan kepada masyarakat, agar ikut berpartisipasi dalam memutus rantai perkembangbiakan nyamuk Aedes Aegypt dapat diberantas dengan melakukan 3M Plus. Kepala Dinas Kesehatan Kota Metro Dr. Eko Hendro Saputra, ST.,M.Kes, di wakili Subkordinator Subtansi Promkes dan PM Maryanto,SKM menghimbau untuk rutin memberantas sarang nyamuk, salah satunya seminggu sekali membersihkan air di tempat penampungan air, mengubur barang bekas dan juga rutin melakukan pemantauan jentik nyamuk baik di rumah, kantor maupun sekolah. Kegiatan gertak PSN ini harus dimulai dari keluarga dengan membersihkan rumah masing-masing setiap hari, agar menciptakan lingkungan rumah yang bersih dan sehat,” ujar subko promkes” Sementara itu,Subkoordinator Subtansi P2PM Surtini.S.ST , menambahkan,tujuan secara umum dilakukannya GERTAK PSN adalah untuk meningkatkan Angka Bebas Jentik (ABJ) sehingga seluruh Masyarakat terbebas dari penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) dan secara khusus bertujuan untuk meningkatkan kesadaran dan pemahaman terhadap kesehatan lingkungan yang merupakan salah satu faktor pencetus meningkatnya kasus Demam Berdarah Dengue (DBD), serta meningkatkan peran serta masyarakat dalam kegiatan GERTAK PSN. Untuk itu diperlukan adanya suatu penanganan yang serius untuk menekan kasus DBD (Demam Berdarah Dengue). Salah satu upaya Pengendalian Vektor DBD (Demam Berdarah Dengue) yang paling efisien dan efektif adalah dengan memutus rantai penularan melalui pemberantasan jentik. Pelaksanaannya di masyarakat dilakukan melalui upaya Pemberantasan Sarang Nyamuk Demam Berdarah Dengue (PSN-DBD) dalam bentuk kegiatan 3 M plus. Untuk mendapatkan hasil yang diharapkan, kegiatan 3 M Plus ini harus dilakukan secara luas/serempak dan terus menerus/berkesinambungan Gerakan PSN DBD merupakan bagian yang paling penting dari keseluruhan upaya pemberantasan DBD selain itu peran kader JUMANTIK sangat dibutuhkan untuk mengecek kondisi pemukiman warga, Fenomena fogging tidak efektif karena hanya bisa membunuh nyamuk saat itu saja, sedangkan jentiknya tidak mati. Fogging juga berbahaya bagi lingkungan apabila dilakukan berlebihan,Dengan sinergi yang kuat dan peran aktif dari seluruh masyarakat, diharapkan tidak ada peningkatan Kasus DBD di Kota Metro Turut Hadir Dalam Kegiatan gerakan serentak pemberantasan sarang nyamuk (Gertak PSN)Kepala Puskesmas Metro, dr. Ria Putriono.#ArtikelPromkesDinkesMetroKontributor Artikel PromkesDinkesMetro
Semarak Penilaian Lomba Kelurahan Tingkat Kota Metro Tahun 2023, Hari Ke-4-Dinkes Metro
Pemerintah Kota Metro melakukan penilaian lomba Kelurahan Tingkat Kota Metro, di Aula Kelurahan Hadimulyo Timur, Jumat (19/5/2023). Lomba kelurahan hari ke-empat ini digelar di Kelurahan Hadimulyo Timur yang mewakili Kecamatan Metro Pusat.Dimana Lomba kelurahan di Kota Metro ini dimulai sejak 15 Mei 2023 sampai 22 Mei 2023. Dengan tema Tata kelola Pemerintahan yang Baik Dalam Mewujudkan Stabilitas Ekonomi dan Sosial Kelurahan. Penilaian diawali dengan pemaparan Lurah Hadimulyo Timur tentang potensi dan inovasi yang ada di kelurahan, kemudian dilanjutkan dengan pemeriksaan administrasi dan klarifikasi lapangan. Turut hadir dalam acara penilaiain Lomba Kelurahan Tingkat Kota Metro dari Dinas kesehatan Kota Metro , Kepala Dinas Kesehatan Kota Metro Dr. Eko Hendro Saputra, ST.,M.Kes di wakili Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat Dinas Kesehatan Kota Metro Diah Meirawati,SKM.,MKes menyampaikan lingkup kesehatan posyandu,rumah sehat, warung sehat dan poskeskel yang ada di kelurahan hadimulyo timur. Penilaian lomba kelurahan tingkat kota metro dari sisi posyandu meliputi lima indikator, yakni administrasi Posyandu yang terdiri dari kelembagaan Posyandu, pengelolaan Posyandu, data kelengkapan administrasi, sarana peralatan dan administrasi ucap diah meira. Diah Meira menambahkan, bahwa Lomba Kelurahan ini telah motivasi masyarakat agar menjaga lingkungan dan menerapkan pola hidup sehat. Karena lomba ini pula, masyarakat juga menjadi sangat giat memamfaatkan pekarangan untuk bertanam tanaman toga, sesuai dengan indikator Germas terbaru sesuai Permenkes No. 13 Tahun 2022.
Kadiskes Kota Metro Eko Hendro menjadi narasumber pada Monev Implementasi Dasboard KTR yang digagas Kementerian Kesehatan RI
Kepala Dinkes Kota Metro Dr. Eko Hendro Saputra, ST.,M.Kes menjadi narasumber pada Monev Implementasi Dasboard Kawasan Tanpa Rokok (KTR) yang digagas Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. Kegitan tersebut diselenggarakan melalui zoom meeting, Jumat (19/05/23). Dalam kesempatan tersebut, Eko Hendro menyampaikan paparan terkait implementasi Dashboard KTR yang telah dilakukan di Kota Metro. Alhamdulillah, kami mendapatkan kesempatan untuk menyampaikan materi implementasi Dasboard KTR yang sudah kami lakukan dalam pembinaan dan pengawasan KTR di Kota Metro,” tuturnya kepada dinkes.metro.go.id. Eko Hendro menambahkan, dalam implementasi Dashboard KTR tersebut, pihaknya melakukan sejumlah langkah. Yaitu memasukkan regulasi terkait KTR di Kota Metro seperti Peraturan Wali Kota, Peraturan Daerah, dan Surat Keputusan. Kemudian, pengawasan tujuh KTR di titik lokasi spesifik. Turut Mendampingi Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinkes Kota Metro, Verawati Nasution,SKM dalam kegiatan zoom meeting Monev Implementasi Dasboard KTRMenyampaikan Langkah selanjutnya dalam Implementasi Dasboard KTR adalah dengan penegakan berupa teguran lisan, sanksi administrasi, dan denda. Lalu, kepatuhan dengan melakukan pengawasan dan pembinaan pada tujuh KTR. Kami juga mendapat dukungan penuh dari pimpinan dalam menjalankan implementasi Dashbord KTR dengan membuat surat edaran, melakukan sosialisasi secara masif ke setiap stakeholder terkait, dan melengkapi setiap aspek dan indikator yang dapat meningkatkan nilai capaian,” pungkasnya. Turut hadir Subkoordinator Subtansi Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular Opsi Okta Handayani,S.ST.,MKes menyampaikan Dashboard KTR itu sebagai instrumen berbasis aplikasi media daring dan selular yang memantau kinerja pemerintah daerah dalam melakukan pengawasan dan penegakan KTR. Termasuk memantau tingkat kepatuhan masyarakat (Individu maupun pengelola tempat) terhadap peraturan KTR. Opsi juga menambah akan bahwa tujuan membuat Dashboard KTR sebab di dengan tahun 2022 di Lampung menjadi provinsi yang memiliki penduduk usia 15 tahun ke atas yang merokok tertinggi, yakni mencapai 34,07%.#ArtikelPromkesDinkesMetroKontributor Artikel PromkesDinkesMetro
Dinkes Kota Metro dan LLI Gelar Pelatihan AoC Bertajuk Gerakan Kesehatan Usia Lanjut
Dinas Kesehatan Kota Metro berkolaborasi dengan Lembaga Lanjut Usia Indonesia (LLI) Cabang Kota Metro menggelar kegiatan pelatihan kader bagi para Agent of Change (AoC) bertempat di Aula Dinas Kesehatan Kota Metro. Rabu, 17 Mei 2023. Para AoC ini adalah mereka yang menggaungkan Gerakan Kesehatan Usia Lanjut. Diadakannya pelatihan ini dalam upaya mengoptimalkan peran lansia sebagai AoC dalam ruang lingkup peningkatan pengetahuan, kemampuan mengedukasi sesama lansia, terlibat aktif dalam skrining dan layanan kesehatan lansia sekaligus juga memperingati HLUN (Hari Lanjut Usia Nasional). Kepala Dinas Kesehatan Kota Metro Dr. Eko Hendro Saputra, ST.,M.Kes di wakili Sekretaris Dinkes Metro, dr. Redho Akbar membuka secara resmi acara Orientasi AOC Gerakan Kesehatan Lanjut Usia dengan tema Lansia Terawat Indonesia Bermartabat. dr. Redho menyampaikan dalam sambutan nya bahwa AoC adalah gerakan menolong atau mengajak para lansia untuk peduli kepada lansia lainnya dan juga merubah cara hidup lansia untuk menjadi lansia yang tetap sehat, mandiri, aktif dan produktif. Sehingga bermanfaat untuk sekitarnya dan bukan menjadi beban dari keluarga. Jadi dengan adanya AoC yang sudah kita latih dan kita beri bekal diharapkan bisa untuk bagaimana caranya mengajak lansia yang belum mau bergabung dan juga bagaimana caranya mengajak keluarga-keluarga yang belum memberi kesempatan para lansia untuk berkembang dan menjadi hebat di hari tuanya,” ujar dr.Redho” Turut hadir Subkoordinator Kesga Gizi Risnawati,SKM menyampaikan Kegiatan ini menjadi momentum bagi para Lansia untuk menyerukan kepada generasi muda Indonesia bahwa menjaga kesehatan sejak dini merupakan investasi yang berharga, sehingga pada saatnya nanti setiap individu mampu menjadi Lansia yang sehat, yakni Lansia yang aktif, mandiri, dan produktif. Lansia merupakan sebuah siklus hidup manusia yang hampir pasti dialami setiap orang. Kenyataan saat ini, setiap kali menyebut kata “Lansia” yang terbersit di benak kita adalah seseorang yang tidak berdaya, dan memiliki banyak keluhan kesehatan. Padahal, Lansia sebenarnya dapat berdaya sebagai subyek dalam pembangunan kesehatan. Pengalaman hidup, menempatkan Lansia bukan hanya sebagai orang yang dituakan dan dihormati di lingkungannya, tetapi juga dapat berperan sebagai agen perubahan (agent of change) di lingkungan keluarga dan masyarakat sekitarnya dalam mewujudkan keluarga sehat, dengan memanfaatkan pengalaman yang sudah dimiliki dan diperkaya dengan pemberian pengetahuan kesehatan yang sesuai.#ArtikelPromkesDinkesMetroKontributor Artikel PromkesDinkesMetro
Lomba Kelurahan Tingkat Kota Metro , Dinkes Kota Metro Lakukan Penilaian Posyandu dengan lima indikator
Pemerintah Kota Metro mengadakan kegiatan penilaian lomba Kelurahan Tingkat Kota, kegiatan kali ini di laksanakan di Aula Kelurahan Mulyosari, Metro Barat, Selasa (16/05/2023). Asisten I Supriyadi, yang juga selaku Ketua Tim lomba mengucapakan puji syukur atas nikmat sehat jasmani dan rohani, sehingga dapat kumpul dalam rangka penilaian lomba kelurahan tingkat Kota Metro. Dimana untuk Kecamatan Metro Barat di wakili oleh Kelurahan Mulyosari. Lomba kelurahan tingkat Kota Metro tahun 2023, dilaksanakan sesuai dengan Permendagri Nomor 81 tahun 2015, tentang lomba kelurahan sebagai evaluasi dan penilaian perkembangan penyelenggaraan pemerintahan, kewilayahan, kemasyarakat yang diselenggarakan secara berjenjang mulai dari tingkat kecamatan, tingkat kota, tingkat provinsi sampai dengan tingkat nasional. “Dengan tema Tata kelola Pemerintahan Yang Baik Dalam Mewujudkan Stabilitas Ekonomi Dan Sosial Kelurahan, kegiatan ini berupaya meningkatkan kualitas pelayanan terhadap masyarakat dan meningkatkan kemampuan untuk memperkuat serta menjaga stabilitas ekonomi dan sosial menghadapi berbagai dinamika dan tantangan yang terjadi saat ini di masa yang akan datang,” kata Supriyadi. Turut hadir dalam acara penilaiain Lomba Kelurahan Tingkat Kota Metro dari Dinas kesehatan Kota Metro , Kepala Dinas Kesehatan Kota Metro Dr. Eko Hendro Saputra, ST.,M.Kes di wakili Kepala Bidang Kesehatan Kota Metro Diah Meirawati,SKM.,MKes, Diah Meira menyampaikan dalam indikator penilaian lomba kelurahan dalam segi kesehatan adalah indikator Rumah sehat, Warung Sehat , Posyandu. Penilaian Posyandu Dalam penilaiannya, tim penilai akan melakukan penilaian di posyandu yaitu meliputi lima indikator, yakni yang pertama adalah Administrasi Posyandu yang terdiri dari kelembagaan Posyandu, pengelolaan Posyandu, data kelengkapan administrasi, sarana peralatan dan administrasi, lalu yang kedua adalah Hari Buka Posyandu dan Kemampuan Kader yang meliputi mulai pendaftaran, penimbangan, pencatatan, penyuluhan serta kegiatan tambahan penunjang kesehatan. Untuk indikator yang ketiga adalah Peran Serta Masyarakat Terhadap Hasil Kegiatan Posyandu dan Peran Tim Pokjanal Posyandu yang meliputi opini masyarakat tentang Posyandu yang bersangkutan, pembiayaan Posyandu, sumber daya dan sumber dana, pendataan hasil kegiatan, pendataan bayi, Balita dan Bumil di Posyandu, keberadaan Pokjanal Posyandu di tingkat kecamatan, dan kontribusi serta pembinaan yang telah dilakukan oleh Pokjanal. Indikator keempat adalah Program Inovasi dan Pelayanan Posyandu, yang meliputi penilaian kehadiran tim Pokjanal Posyandu, penilaian inovasi Posyandu, penilaian program-program Posyandu, penilaian peran serta instansi terkait seperti Puskesmas, Petugas Lapangan Keluarga Berencana, dan inovasi Posyandu pada saat kunjungan penilaian. Sedangkan indikator penilaian terakhir yakni Pembinaan Posyandu, seperti pembentukan Pembina, susunan dan peran Pembina Posyandu, serta kegiatan pembinaan.”ujar Diah Meira Kabid Kesmas”#ArtikelPromkesDinkesMetroKontributor Artikel PromkesDinkesMetro