Kota Metro, Rabu,23/07/2025– Di bawah kepemimpinan Dr. Eko Hendro Saputra, ST., M.Kes, Dinas Kesehatan Kota Metro terus berupaya meningkatkan kualitas kesehatan masyarakat melalui berbagai kegiatan yang rutin dilaksanakan, termasuk untuk pelaku usaha PIRT (Produksi Industri Rumah Tangga). Salah satunya adalah penyuluhan keamanan pangan, yang bertujuan untuk memberikan pemahaman kepada pelaku usaha dan masyarakat tentang pentingnya menjaga kualitas dan keamanan pangan. Dr. Eko Hendro Saputra selalu menekankan pentingnya keamanan pangan bagi masyarakat. Seiring dengan meningkatnya permintaan terhadap produk pangan olahan yang aman dan higienis, Dinas Kesehatan Kota Metro terus berkomitmen untuk memberikan dukungan penuh kepada pelaku usaha PIRT, memastikan mereka memahami standar keamanan pangan yang berlaku. “Penyuluhan seperti ini bertujuan untuk membekali pelaku usaha PIRT dengan pengetahuan yang dibutuhkan agar mereka dapat memproduksi pangan yang aman, sehat, dan berkualitas. Kami ingin membantu mereka meningkatkan kualitas produk serta mendapatkan sertifikasi yang diperlukan agar produk mereka dapat bersaing di pasar lokal dan nasional,” ungkap Dr. Eko Hendro Saputra, ST., M.Kes. Kepala Bidang Pelayanan Kesehatan Dinas Kesehatan Kota Metro, Daniel, SKM., M.Kes., MM, juga menambahkan, “Melalui penyuluhan ini, pelaku usaha PIRT di Kota Metro diharapkan dapat memahami persyaratan dan proses perizinan yang benar, serta meningkatkan kualitas produk pangan mereka agar aman dikonsumsi oleh masyarakat.” Melalui kegiatan penyuluhan ini, Dinas Kesehatan Kota Metro bertujuan untuk memastikan bahwa produk pangan yang dihasilkan oleh industri rumah tangga memenuhi standar keamanan pangan yang ditetapkan oleh pemerintah, serta meningkatkan kompetensi pelaku usaha PIRT di Kota Metro agar dapat terus berkembang. Kepemimpinan Dr. Eko Hendro Saputra terus memberikan perhatian pada sektor kesehatan dan pemberdayaan pelaku usaha kecil dan menengah, termasuk dalam aspek keamanan pangan, untuk memastikan produk-produk yang dihasilkan di Kota Metro aman dan berkualitas. Kontributor Liputan : Promkes_Dinkes Metro _-Eci Lindasari SKM
Dinas Kesehatan Kota Metro: Komitmen Dr. Eko Hendro Saputra dalam Meningkatkan Kualitas Kesehatan Masyarakat dan Mendukung Pelaku Usaha PIRT
Kota Metro, Rabu,23/07/2025– Di bawah kepemimpinan Dr. Eko Hendro Saputra, ST., M.Kes, Dinas Kesehatan Kota Metro terus berupaya meningkatkan kualitas kesehatan masyarakat melalui berbagai kegiatan yang rutin dilaksanakan, termasuk untuk pelaku usaha PIRT (Produksi Industri Rumah Tangga). Salah satunya adalah penyuluhan keamanan pangan, yang bertujuan untuk memberikan pemahaman kepada pelaku usaha dan masyarakat tentang pentingnya menjaga kualitas dan keamanan pangan. Dr. Eko Hendro Saputra selalu menekankan pentingnya keamanan pangan bagi masyarakat. Seiring dengan meningkatnya permintaan terhadap produk pangan olahan yang aman dan higienis, Dinas Kesehatan Kota Metro terus berkomitmen untuk memberikan dukungan penuh kepada pelaku usaha PIRT, memastikan mereka memahami standar keamanan pangan yang berlaku. “Penyuluhan seperti ini bertujuan untuk membekali pelaku usaha PIRT dengan pengetahuan yang dibutuhkan agar mereka dapat memproduksi pangan yang aman, sehat, dan berkualitas. Kami ingin membantu mereka meningkatkan kualitas produk serta mendapatkan sertifikasi yang diperlukan agar produk mereka dapat bersaing di pasar lokal dan nasional,” ungkap Dr. Eko Hendro Saputra, ST., M.Kes. Kepala Bidang Pelayanan Kesehatan Dinas Kesehatan Kota Metro, Daniel, SKM., M.Kes., MM, juga menambahkan, “Melalui penyuluhan ini, pelaku usaha PIRT di Kota Metro diharapkan dapat memahami persyaratan dan proses perizinan yang benar, serta meningkatkan kualitas produk pangan mereka agar aman dikonsumsi oleh masyarakat.” Melalui kegiatan penyuluhan ini, Dinas Kesehatan Kota Metro bertujuan untuk memastikan bahwa produk pangan yang dihasilkan oleh industri rumah tangga memenuhi standar keamanan pangan yang ditetapkan oleh pemerintah, serta meningkatkan kompetensi pelaku usaha PIRT di Kota Metro agar dapat terus berkembang. Kepemimpinan Dr. Eko Hendro Saputra terus memberikan perhatian pada sektor kesehatan dan pemberdayaan pelaku usaha kecil dan menengah, termasuk dalam aspek keamanan pangan, untuk memastikan produk-produk yang dihasilkan di Kota Metro aman dan berkualitas. Kontributor Liputan : Promkes_Dinkes Metro _-Eci Lindasari SKM
Puskesmas Mulyojati Fokuskan Pertemuan Kader pada Upaya Pencegahan PTM, TP-PKK, GOW, dan DWP Kota Metro Hadir Beri Apresiasi
Metro, 25 Juni 2025 — UPTD Puskesmas Mulyojati menggelar pertemuan kader dari dua kelurahan di wilayah kerjanya, Kelurahan Mulyojati dan Mulyosari, dalam rangka peningkatan kapasitas kader kesehatan, dengan fokus pada edukasi dan pencegahan Penyakit Tidak Menular (PTM). Pertemuan ini menjadi ajang penguatan peran kader sebagai garda terdepan promosi kesehatan berbasis komunitas Suasana kegiatan semakin hangat dengan kehadiran tiga tokoh perempuan Kota Metro: Ketua Tim Penggerak PKK Kota Metro, Hj. Eni Bambang, S.IP, Ketua Gabungan Organisasi Wanita (GOW), Hj. Nidia Irine Rafieq, S.ST., S.Pd., serta Ketua Dharma Wanita Persatuan (DWP) Kota Metro, Ibu Ace Yuliwati Bangkit, S.H. Ketiganya hadir sebagai bentuk dukungan langsung kepada para kader yang selama ini konsisten mendampingi masyarakat di lini paling dasar. Dalam sambutannya, Hj. Eni Bambang menyampaikan apresiasi yang tinggi kepada kader yang telah menjadi mitra penting pemerintah dalam membangun kesadaran masyarakat akan pentingnya hidup sehat. “Saya sangat mengapresiasi seluruh kader, terutama di Mulyojati dan Mulyosari. Mereka adalah agen perubahan yang hadir langsung di tengah keluarga—mengedukasi, memantau, dan mendorong perubahan perilaku sehat. Ini adalah kekuatan nyata,” ungkapnya. Hj. Nidia Irine Rafieq menambahkan bahwa peran kader sangat strategis dalam mendekatkan layanan promotif ke masyarakat. GOW, ujarnya, siap bersinergi lebih luas untuk mendukung kader sebagai pelopor keluarga sehat. “Kader bukan hanya relawan, mereka pilar komunitas. Di tangan mereka, pesan-pesan kesehatan bisa menjadi gerakan kolektif yang berdampak,” jelasnya. Ketua DWP Kota Metro, Ibu Ace Yuliwati Bangkit, S.H., yang turut hadir, menyampaikan rasa bangga atas semangat para kader dan menyatakan bahwa DWP akan terus mendukung kegiatan pemberdayaan perempuan, terutama di sektor kesehatan dan keluarga. “Kita semua hadir hari ini bukan hanya untuk menyemangati, tapi juga memastikan bahwa kader mendapat perhatian, pembinaan, dan penguatan kapasitas yang berkelanjutan,” ujarnya. Kabid Kesehatan Masyarakat Dinas Kesehatan Kota Metro, Bdn. Diah Meirawati, S.Tr.Keb., SKM., M.Kes, menegaskan bahwa pertemuan ini merupakan bagian dari agenda rutin promosi kesehatan, untuk memperkuat kapasitas kader dalam mengampanyekan pola hidup sehat dan mencegah PTM. “Kita ingin kader bukan hanya aktif, tapi juga mampu menyampaikan pesan-pesan kesehatan secara benar, dengan pendekatan yang sesuai budaya masyarakat. Ini murni kerja promotif, dan itu tugas kami,” tegasnya. Ia juga menyebut bahwa wilayah Puskesmas Mulyojati saat ini menjadi perhatian karena Posyandu Bonowati tengah menjadi wakil Kota Metro dalam Lomba Posyandu Berprestasi tingkat Provinsi. Oleh sebab itu, penguatan kapasitas kader menjadi krusial. “Posyandu Bonowati membawa nama baik Kota Metro. Dan kader adalah ujung tombak suksesnya. Maka pembinaan seperti ini sangat relevan dan perlu terus dilakukan,” tambah Diah. Kepala UPTD Puskesmas Mulyojati, Surtini, S.ST, menutup kegiatan dengan harapan agar para kader terus menjaga semangat dan kualitas pelayanan kepada masyarakat. “Hari ini bukan hanya silaturahmi, tapi juga bentuk nyata perhatian pimpinan kepada kader. Semoga ini memberi energi baru untuk kita semua,” ujarnya. Salah satu narasumber dalam kegiatan ini, dr. Nisa El Purwatari dari UPTD Puskesmas Mulyojati, turut menyampaikan materi mengenai pentingnya deteksi dini faktor risiko PTM, serta peran kader dalam mengenali gejala-gejala awal dan menyampaikan informasi yang tepat kepada warga binaannya. “Kader harus dibekali dengan informasi dasar mengenai PTM, seperti pola hidup tidak sehat, tekanan darah tinggi, dan gula darah. Dengan pemahaman itu, mereka dapat membantu warga mencegah lebih awal sebelum terlambat,” terang dr. Nisa. Dengan semangat kolaborasi lintas organisasi perempuan dan tenaga kesehatan, kegiatan ini mempertegas bahwa kesehatan masyarakat bukan hanya urusan fasilitas pelayanan, melainkan tanggung jawab bersama. Dan kader adalah bukti nyata bahwa perubahan bisa dimulai dari tingkat paling akar di masyarakat.
Peringati HUT IBI ke-74, Hj. Eni Bambang Dampingi Pemeriksaan USG dan CTG di Ganjar Agung: Upaya Nyata Wujudkan Kehamilan Terpantau dan Terlindungi”
Puskesmas Ganjar Agung Gelar Aksi Nyata Peringati HUT IBI ke-74 Metro, 26 Juni 2025 — Dalam rangka memperingati Hari Ulang Tahun Ikatan Bidan Indonesia (IBI) ke-74, UPTD Puskesmas Ganjar Agung Kota Metro melaksanakan kegiatan pemeriksaan USG (Ultrasonografi) dan CTG (Cardiotocography) bagi ibu hamil. Kegiatan ini menjadi bukti nyata kepedulian lintas profesi dan organisasi terhadap kesehatan ibu dan anak di Kota Metro. Pemeriksaan dilakukan langsung oleh dr. Agung Widya Laksono, Sp.OG, dokter spesialis kebidanan dan kandungan, yang memeriksa kondisi ibu hamil secara menyeluruh menggunakan dua metode penting dalam dunia obstetri. Pemeriksaan USG berperan memantau pertumbuhan janin, letak plasenta, serta kondisi air ketuban, sementara CTG digunakan untuk mendeteksi detak jantung janin dan kontraksi rahim guna memastikan tidak terjadi kegawatan janin. Yang menarik, kegiatan ini juga dihadiri langsung oleh Ketua Tim Penggerak PKK Kota Metro, Hj. Eni Bambang, S.IP, yang memberi dukungan langsung kepada para ibu hamil. Dalam keterangannya, beliau menyampaikan bahwa peran PKK bukan hanya edukatif, tapi juga sebagai penggerak dukungan emosional dan sosial bagi para ibu dalam masa kehamilan mereka. “PKK hadir bukan hanya di balik meja, tapi bersama para ibu, memberikan semangat dan kepedulian. Kehamilan bukan hanya urusan medis, tapi juga tentang kesiapan mental, dukungan sosial, dan rasa aman. Hari ini kita ingin menyampaikan: ibu tidak sendiri,” ujar Bunda Eni penuh empati. Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat Dinas Kesehatan Kota Metro, Bdn. Diah Meirawati, S.Tr.Keb., SKM., M.Kes, menambahkan bahwa kegiatan ini adalah bentuk pendekatan preventif dalam mendeteksi risiko kehamilan sedini mungkin. “USG dan CTG bukan sekadar prosedur. Ini adalah investasi awal untuk memastikan bayi lahir dalam kondisi terbaik. Melalui kegiatan ini, kita bisa memantau tumbuh kembang janin, serta mendeteksi dini potensi risiko yang bisa dicegah atau ditangani sejak awal,” jelasnya. Kegiatan ini diselenggarakan oleh UPTD Puskesmas Ganjar Agung yang dipimpin oleh Bdn. Rochayani, S.ST., M.Kes, yang juga menjabat sebagai Ketua PC IBI Kota Metro. Beliau menegaskan bahwa kegiatan ini adalah wujud nyata dari semangat kolaborasi antarprofesi, yang terus digelorakan dalam momentum HUT IBI ke-74. “Bidan dan dokter bukan berjalan sendiri-sendiri. Kami bersinergi demi satu tujuan: memastikan setiap ibu hamil mendapat hak pelayanan terbaik. Ini bukan hanya kegiatan, ini komitmen,” tegasnya. Tak hanya bidan dan dokter, kader PKK juga dilibatkan dalam proses pendampingan dan konseling emosional. Hal ini memperkuat konsep pelayanan holistik kepada ibu hamil yang meliputi aspek fisik, psikologis, dan sosial. Kegiatan ini sekaligus menjadi bagian dari refleksi bahwa dalam dunia kesehatan ibu dan anak, kerja tim dan empati sosial adalah kunci sukses layanan primer yang bermakna. Kota Metro terus membuktikan bahwa kolaborasi lintas sektor bukan hanya jargon, tapi telah menjadi budaya kerja dalam membangun generasi masa depan yang sehat, kuat, dan penuh harapan. Redaksi: Tim Berita Promkes Dinkes MetroEditor: Jurnalis Digital | Eci LindasariUntuk publikasi ulang, hubungi: https://dinkes.metrokota.go.id/
Peringati HUT IBI ke-74 dan HUT Kota Metro ke-88, Dinas Kesehatan Bersama IBI, TP-PKK, GOW, dan DWP Gelar Kelas Ibu Hamil Serentak Dipimpin Hj. Eni Bambang
Metro, 24 Juni 2025 — Pemerintah Kota Metro menunjukkan komitmen kuatnya dalam membangun generasi sehat sejak dini melalui Gerakan Serentak Kelas Ibu Hamil, yang digelar serentak di seluruh Puskesmas se-Kota Metro.Kegiatan ini merupakan bagian dari peringatan Hari Ulang Tahun Kota Metro ke-88 dan Hari Ulang Tahun Ikatan Bidan Indonesia (IBI) ke-74. Kegiatan ini berpusat di Kelurahan Hadimulyo Timur, Kecamatan Metro Pusat, yang merupakan wilayah kerja UPTD Puskesmas Yosomulyo, dan secara serentak juga dilaksanakan di seluruh Kelurahan se-Kota Metro (22 kelurahan). Gerakan ini menjadi refleksi sinergi antara organisasi perempuan dan sektor kesehatan dalam meningkatkan derajat kesehatan ibu dan anak. Dengan tema “Peran Strategis Bidan dalam Kelas Ibu Hamil adalah Ruang Belajar Bersama Menuju Kehamilan Sehat dan Persalinan Selamat”, kegiatan ini menjadi ajang edukasi, konseling, dan pendampingan langsung bagi ibu hamil, terutama yang berisiko, serta bentuk nyata kolaborasi lintas sektor yang berdampak langsung pada masyarakat. Para bidan dan kader kesehatan memberikan edukasi interaktif, pemeriksaan dasar kehamilan, serta konseling personal kepada ibu hamil. Tujuannya adalah mendeteksi sejak dini faktor risiko dan mendorong kesiapan ibu dalam menjalani kehamilan sehat hingga persalinan aman. Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat Dinas Kesehatan Kota Metro, Bdn. Diah Meirawati, S.Tr.Keb., SKM., M.Kes, menyampaikan bahwa kegiatan ini menjadi bagian penting dari upaya preventif dalam pelayanan kesehatan ibu. “Kami ingin memastikan bahwa seluruh ibu hamil mendapat edukasi, pendampingan, dan intervensi yang tepat sejak awal. Kelas ini bukan hanya ruang belajar, tapi bentuk keberpihakan kami pada keluarga sehat,” ujarnya. Kegiatan ini turut dipimpin oleh Hj. Eni Bambang, S.IP, Ketua TP-PKK Kota Metro, yang menyatakan bahwa kolaborasi semua pihak adalah kunci utama kesuksesan program ini. “PKK bersama IBI, GOW, dan DWP hadir untuk memastikan setiap ibu merasa didampingi. Kelas ibu hamil adalah ruang membangun literasi, keberanian, dan keyakinan ibu dalam menjalani kehamilan,” tegasnya. Ketua GOW Kota Metro, Hj. Nidia Irine Rafieq, S.ST., S.Pd., juga menyampaikan bahwa organisasi perempuan di Kota Metro siap terus bersinergi mendukung kesehatan perempuan dan keluarga. “Gerakan ini adalah bukti bahwa kesehatan ibu adalah tanggung jawab bersama. Kami akan terus menguatkan komunitas perempuan agar menjadi garda depan perubahan,” katanya. Ketua IBI Kota Metro, Bdn. Rochayani, S.ST., M.Kes, menegaskan bahwa kelas ibu hamil merupakan bentuk pengabdian bidan terhadap keselamatan ibu dan anak yang berkesinambungan. “Kami hadir tidak hanya saat melahirkan, tetapi sejak awal kehamilan hingga masa nifas. Inilah bentuk penguatan peran bidan secara menyeluruh,” ungkapnya. Dukungan dari Dharma Wanita Persatuan (DWP) Kota Metro juga hadir secara langsung melalui kehadiran Ketua DWP, Ibu AC Yuliwati Bangkit, S.H., yang turut memantau pelaksanaan dan menunjukkan komitmen DWP dalam penguatan program-program kesehatan berbasis perempuan dan keluarga. Dengan terlaksananya Gerakan Serentak Kelas Ibu Hamil di seluruh puskesmas, Kota Metro membuktikan bahwa peringatan hari besar dapat menjadi momen penguatan pelayanan nyata. Kota Metro terus melangkah sebagai kota cerdas, sehat, dan religius, berpihak pada keluarga dan masa depan generasi. Redaksi: Tim Berita Promkes Dinkes MetroEditor: Jurnalis Digital | Eci LindasariUntuk publikasi ulang, hubungi: https://dinkes.metrokota.go.id/
FKS Metro Hadirkan Bukti, Bukan Janji: Sinergi dengan Wali Kota Bangun Kota Cerdas, Sehat, dan Religius
Metro, 24 Juni 2025 Menyambut penilaian Kota Sehat Tahun 2025, Forum Kota Sehat (FKS) Kota Metro melakukan audiensi strategis bersama Wali Kota Metro, H. Bambang Iman Santoso, S.Sos., M.Pd.I. Pertemuan ini tidak hanya menjadi agenda koordinasi teknis, tetapi sekaligus momentum memperkuat sinergi lintas sektor dalam mewujudkan visi Metro sebagai kota cerdas berbasis jasa dan budaya yang religius. Dalam pertemuan tersebut, FKS memaparkan progres kesiapan menghadapi verifikasi lapangan, serta mengkonsolidasikan indikator tatanan Kota Sehat yang akan dinilai. Komitmen kolaboratif dan integratif dari berbagai unsur OPD turut ditekankan sebagai faktor penentu keberhasilan. “Kota Sehat bukan sekadar program tahunan, tapi cerminan dari kualitas tata kelola daerah. Kesehatan lingkungan, keterlibatan masyarakat, dan ketertiban kota harus jadi budaya, bukan sekadar pencapaian administratif,” tegas Wali Kota Metro, H. Bambang Iman Santoso. Sementara itu, Wakil Ketua Forum Kota Sehat, Dr. Handoko, menegaskan bahwa peran FKS bukan hanya administratif “Forum ini dibentuk bukan untuk mengejar penghargaan semata, tapi sebagai ruang partisipatif yang menyatukan suara masyarakat dengan arah kebijakan. Kami menjembatani aspirasi dan solusi lintas sektor demi lingkungan kota yang bersih, sehat, dan aman,” ujarnya. Senada, Ir. Yeri Ehwan, Plt. Kepala Bappeda Kota Metro, menekankan bahwa indikator Kota Sehat harus menyatu dalam kerangka pembangunan jangka menengah “Semua tatanan dari sanitasi hingga lalu lintas sehat harus terencana dalam RPJMD dan rencana aksi OPD. Kota Sehat bukan program tambahan, tapi bagian dari agenda pembangunan inti,” jelasnya. Dukungan teknis juga disampaikan oleh Kepala Dinas Kesehatan Kota Metro, Dr. Eko Hendro Saputra, ST., M.Kes “Kesehatan bukan hanya urusan fasilitas medis. Kota Sehat menuntut perubahan pola hidup, kebijakan ramah komunitas, dan lingkungan yang mendukung kesejahteraan,” tegasnya. Audiensi ini menandai komitmen bersama bahwa penilaian Kota Sehat 2025 bukan sekadar target administratif, tapi merupakan bagian dari gerakan kolektif membangun Kota Metro yang cerdas, sehat, dan religius. Dengan kepemimpinan yang terbuka, forum yang aktif, dan kolaborasi yang nyata, FKS optimis Metro bisa meraih predikat Swasti Saba Wistara kategori tertinggi dalam penghargaan Kota Sehat Nasional. Redaksi: Tim Berita Promkes Dinkes MetroEditor: Jurnalis Digital | Eci LindasariUntuk publikasi ulang, hubungi: https://dinkes.metrokota.go.id/
Dinkes Metro Kolaborasi Lintas Sektor Sukseskan Pelayanan KB Serentak dalam Rangka HUT IBI dan HARGANAS
Metro, 20 Juni 2025 — Dalam rangka memperingati Hari Ulang Tahun Ikatan Bidan Indonesia (IBI) ke-74 dan Hari Keluarga Nasional (HARGANAS) ke-32, Dinas Kesehatan Kota Metro menunjukkan komitmennya dalam membangun keluarga yang sehat dan sejahtera melalui kegiatan pelayanan Keluarga Berencana (KB) serentak. Kegiatan ini merupakan bentuk nyata kolaborasi lintas sektor antara Dinkes, IBI, BKKBN, TP PKK, dan Puskesmas yang tersebar di seluruh wilayah Kota Metro. Pelayanan KB serentak tersebut dilaksanakan secara serempak di setiap Puskesmas dengan sasaran utama perempuan usia subur yang ingin mendapatkan metode kontrasepsi jangka panjang (MKJP), khususnya implan dan IUD. Antusiasme masyarakat begitu tinggi. Bdn. Diah Meirawati, S.Tr.Keb., SKM., M.Kes, selaku Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat Dinas Kesehatan Kota Metro, menjelaskan bahwa kegiatan ini bukan sekadar pelayanan teknis, melainkan strategi edukatif untuk mengedukasi masyarakat tentang pentingnya perencanaan keluarga. “Pelayanan ini merupakan langkah strategis untuk menekan angka kehamilan yang tidak direncanakan dan memberikan edukasi kepada masyarakat mengenai pentingnya perencanaan keluarga yang sehat,” jelasnya. Diah Meirawati juga menambahkan bahwa pelayanan KB yang berkesinambungan akan berdampak langsung terhadap peningkatan kualitas hidup keluarga, sekaligus mendukung program pemerintah untuk menurunkan angka stunting dan meningkatkan kesadaran reproduktif masyarakat. Oleh karena itu, pelaksanaan kegiatan ini menjadi bagian dari pendekatan promotif dan preventif yang menjadi prioritas Dinas Kesehatan Kota Metro. Kegiatan ini didukung penuh oleh para bidan dan tenaga kesehatan di lini pertama, yang telah dilatih untuk tidak hanya melakukan pemasangan alat KB, tetapi juga memberikan konseling kesehatan reproduksi dan pemahaman menyeluruh kepada para peserta. Setiap akseptor KB diberikan hak untuk memilih metode yang sesuai dengan kondisi dan kebutuhannya, dengan tetap mengedepankan prinsip keamanan dan kenyamanan. “Bersama lintas sektor dan dukungan masyarakat, kami percaya pelayanan KB yang berkualitas akan memperkuat ketahanan keluarga, menekan angka kehamilan risiko tinggi, dan menjadikan Kota Metro sebagai kota yang sehat dan peduli pada kesejahteraan perempuan,” ujar Diah optimistis. Melalui kegiatan ini, Dinas Kesehatan Kota Metro ingin menegaskan bahwa pembangunan kesehatan bukan hanya tanggung jawab instansi, tetapi juga hasil kerja sama yang harmonis antar seluruh elemen masyarakat. Momentum HUT IBI ke-74 dan HARGANAS ke-32 ini menjadi ruang kolaborasi untuk memperkuat peran perempuan, keluarga, dan komunitas dalam membentuk generasi sehat dan cerdas. Redaksi: Tim Berita Promkes Dinkes MetroEditor: Jurnalis Digital | Eci LindasariUntuk publikasi ulang, hubungi: https://dinkes.metrokota.go.id/
Program Residensi UMITRA, RSUD Jenderal Ahmad Yani Perkuat Perannya sebagai Rumah Sakit Pendidikan Berkualitas
RSUD Jenderal Ahmad Yani Kota Metro kembali menunjukkan komitmennya sebagai rumah sakit pendidikan yang adaptif dan kolaboratif. Pada Sabtu pagi, 21/06/2025, rumah sakit ini menerima kunjungan supervisi dari Ketua Program Studi Magister Kesehatan Masyarakat Universitas Mitra Indonesia (UMITRA), Dr. Dian Utama Pratiwi Putri, S.Kep., M.Kes., dalam rangka meninjau secara langsung pelaksanaan program residensi mahasiswa di lingkungan rumah sakit. Kegiatan supervisi ini menjadi bukti bahwa RSUD Ahmad Yani bukan hanya sebagai fasilitas layanan, tetapi juga berperan aktif dalam membina generasi profesional kesehatan melalui kolaborasi akademik yang berkualitas. Kedatangan Dr. Dian disambut hangat oleh Kepala Bidang Diklat, dr. Melly Kemerdasari, yang secara langsung mendampingi kegiatan dan meninjau aktivitas residensi mahasiswa. “Melalui program ini, mahasiswa kami dilatih untuk turun langsung ke fasilitas kesehatan, mengamati, menganalisis, dan merumuskan solusi atas persoalan nyata di lapangan. Ini bagian dari pembelajaran berbasis pengalaman yang kami dorong di jenjang magister,” ujar Dr. Dian, menekankan pentingnya pembelajaran kontekstual. Menariknya, kehadiran mahasiswa bukan hanya memberi manfaat akademik bagi institusi pendidikan, tapi juga menjadi kontribusi nyata dalam peningkatan mutu layanan rumah sakit. “Kami sangat mengapresiasi kehadiran mahasiswa residensi dari UMITRA. Mereka datang tidak hanya untuk belajar, tetapi juga ikut membantu rumah sakit dalam menemukan permasalahan dan bahkan menawarkan solusi atas isu-isu pelayanan. Ini sangat bermanfaat dan menunjukkan sinergi yang kuat antara institusi pendidikan dan pelayanan,” ungkap dr. Melly Kemerdasari. Mahasiswa memaparkan temuan lapangan terkait alur pelayanan, efektivitas komunikasi petugas dengan pasien, serta menyampaikan saran untuk meningkatkan efisiensi dan kenyamanan layanan. Proses supervisi berlangsung dalam suasana dialogis, mencerminkan semangat kolaborasi dan pembelajaran yang hidup. Direktur RSUD Jenderal Ahmad Yani Kota Metro, Dr. Fitri Agustina, M.K.M., menyambut positif kegiatan ini sebagai bagian dari peran strategis rumah sakit dalam mendukung sistem pendidikan tenaga kesehatan. “Residensi ini merupakan wujud nyata kolaborasi antara universitas dan rumah sakit pendidikan — selain memperkaya pengalaman akademik mahasiswa, juga mendukung peran RSUD dalam mencetak tenaga kesehatan berkualitas. Kami menyambut baik dan berharap kerja sama ini semakin berkembang,” ujarnya. Dengan peran aktif RSUD Ahmad Yani dalam mendukung pendidikan berbasis lapangan dan penguatan kapasitas SDM kesehatan, rumah sakit ini terus mengukuhkan diri sebagai institusi layanan publik yang unggul, adaptif, dan proaktif dalam menjawab tantangan dunia kesehatan yang dinamis. Redaksi: Tim Berita Promkes Dinkes MetroEditor: Jurnalis Digital | Eci LindasariUntuk publikasi ulang, hubungi: https://dinkes.metrokota.go.id/
UMITRA Supervisi Mahasiswa Residensi di RSUD Ahmad Yani, RS Apresiasi Inovasi Mahasiswa Pecahkan Masalah Pelayanan
Metro, 21 Juni 2025 —Program residensi mahasiswa Magister Kesehatan Masyarakat Universitas Mitra Indonesia (UMITRA) terus menunjukkan dampak positifnya di lapangan. Sabtu pagi, Ketua Program Studi, Dr. Dian Utama Pratiwi Putri, S.Kep., M.Kes., melakukan kunjungan supervisi ke RSUD Jenderal Ahmad Yani Metro, tempat sejumlah mahasiswa sedang menjalani masa residensi akademik. Kedatangan Dr. Dian disambut hangat oleh Kepala Bidang Diklat RSUD, dr. Melly Kemerdasari, yang secara langsung menerima dan mendampingi proses supervisi. Dalam kegiatan ini, Dr. Dian meninjau langsung pelaksanaan residensi berdasarkan jadwal dan aktivitas mahasiswa, mulai dari observasi layanan hingga analisis permasalahan kesehatan masyarakat di lingkup rumah sakit. “Melalui program ini, mahasiswa kami dilatih untuk turun langsung ke fasilitas kesehatan, mengamati, menganalisis, dan merumuskan solusi atas persoalan nyata di lapangan. Ini bagian dari pembelajaran berbasis pengalaman yang kami dorong di jenjang magister,” ujar Dr. Dian saat menjelaskan tujuan supervisi. Menariknya, kegiatan residensi ini tak hanya memberikan manfaat akademik bagi mahasiswa, tetapi juga menjadi kontribusi nyata dalam peningkatan mutu pelayanan rumah sakit. Hal ini diakui langsung oleh dr. Melly Kemerdasari. “Kami sangat mengapresiasi kehadiran mahasiswa residensi dari UMITRA. Mereka datang tidak hanya untuk belajar, tetapi juga ikut membantu rumah sakit dalam menemukan permasalahan dan bahkan menawarkan solusi atas isu-isu pelayanan. Ini sangat bermanfaat dan menunjukkan sinergi yang kuat antara institusi pendidikan dan pelayanan,” ungkap dr. Melly. Selama supervisi, mahasiswa memaparkan beberapa temuan awal terkait alur pelayanan, efektivitas komunikasi petugas dengan pasien, serta saran perbaikan untuk meningkatkan kenyamanan dan efisiensi di ruang pelayanan. Diskusi berjalan aktif antara mahasiswa, pembimbing, dan pihak rumah sakit, menandai proses belajar yang kolaboratif dan berdampak. Dr. Dian menutup kunjungannya dengan rasa optimistis bahwa kolaborasi seperti ini perlu terus diperluas, agar institusi pendidikan kesehatan benar-benar menjadi mitra strategis dalam pembangunan sistem layanan yang lebih tanggap, inovatif, dan berkelanjutan. ⸻ Redaksi: Tim Berita Promkes Dinkes MetroEditor: Jurnalis Digital | Eci LindasariUntuk publikasi ulang, hubungi: https://dinkes.metrokota.go.id/
Dalam Rangka HUT IBI Ke-74 dan HARGANAS Ke-32, Hj. Eni Bambang Tegaskan Pentingnya Pelayanan KB Serentak di Kota Metro: Kenapa Kegiatan Ini Jadi Sorotan?”
Promosi Kesehatan Metro, 20 Juni 2025 – Dalam rangka memperingati Hari Ulang Tahun Ikatan Bidan Indonesia (IBI) ke-74 dan Hari Keluarga Nasional (HARGANAS) ke-32, Kota Metro menggelar kegiatan pelayanan Keluarga Berencana (KB) serentak di Puskesmas Se-Kota Metro dengan melibatkan berbagai pihak, mulai dari Dinas Kesehatan, IBI, BKKBN, hingga PKK. Kegiatan ini tidak hanya simbolis, tetapi merupakan bagian dari upaya strategis untuk meningkatkan kualitas kesehatan masyarakat, dengan fokus utama pada pentingnya perencanaan keluarga yang sehat – Hj. Eni Bambang, S.IP, Ketua Tim Penggerak PKK Kota Metro, menegaskan bahwa kegiatan pelayanan Keluarga Berencana (KB) serentak yang digelar di Kota Metro merupakan contoh nyata dari kepedulian terhadap kesejahteraan masyarakat. “Kegiatan seperti ini merupakan bagian dari upaya kita membangun keluarga yang sehat dan sejahtera. Kami berharap semangat kerja sama dan gotong royong ini dapat terus terjaga dan menjadi bagian dari pola kerja kita sehari-hari. Karena, kebiasaan untuk saling membantu dan berkolaborasi akan membuat pekerjaan lebih ringan dan hasilnya lebih maksimal,” ujarnya. Bunda eni juga menegaskan bahwa keluarga yang sehat, terencana, dan sejahtera adalah fondasi utama dalam mewujudkan Kota Metro yang cerdas, berbasis jasa, dan budaya yang religius. “Dengan menjaga nilai-nilai tersebut, kami berharap Kota Metro bisa terus maju dan menjadi kota yang nyaman dan unggul bagi semua warganya,” tambahnya. Pelayanan KB serentak ini memberikan kesempatan bagi masyarakat untuk memilih metode kontrasepsi yang sesuai dengan kebutuhan mereka. Bdn. Diah Meirawati, S.Tr.Keb., SKM., M.Kes, Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat Dinas Kesehatan Kota Metro, mengungkapkan bahwa tujuan utama dari kegiatan ini adalah untuk memperluas akses kepada masyarakat akan layanan KB dan mengedukasi mereka tentang pentingnya perencanaan keluarga. “Pelayanan ini merupakan langkah strategis untuk menekan angka kehamilan yang tidak direncanakan dan memberikan edukasi kepada masyarakat mengenai pentingnya perencanaan keluarga yang sehat,” jelas Diah Meira Setiap Puskesmas di Kota Metro rata-rata melayani 20 ibu-ibu yang ingin menggunakan alat kontrasepsi, dengan menyiapkan lebih banyak stok untuk mengantisipasi antusiasme peserta. Dua jenis metode kontrasepsi yang diberikan adalah IUD dan Implan, yang merupakan metode kontrasepsi jangka panjang (MKJP). Sebelum pemasangan, setiap ibu akan terlebih dahulu diberikan konseling untuk memastikan kesehatan mereka tetap terjaga dalam jangka panjang. “Ini lebih dari sekadar pemasangan alat KB. Kami memberikan pemahaman tentang kesehatan reproduksi dan pilihan yang terbaik bagi setiap peserta,” ujar Bdn. Rochayani, S.ST., M.Kes, Ketua IBI Cabang Kota Metro, yang turut berperan dalam keberhasilan acara ini. Pelayanan KB ini ternyata bukan hanya tentang alat kontrasepsi. Bidan-bidan Kota Metro tidak hanya membantu persalinan, tetapi juga berperan aktif dalam mendampingi perempuan dalam setiap fase kehidupan mereka. Bdn. Rochayani menegaskan, “Kami hadir bukan hanya untuk persalinan, tapi untuk mendampingi perempuan dalam semua aspek kesehatan reproduksi mereka.” Pentingnya perencanaan keluarga dalam menjaga kualitas hidup keluarga menjadi alasan utama mengapa acara ini begitu menarik perhatian berbagai pihak. Wahyuningsih, SKM., M.Kes, Kepala Dinas PPAPPKB Kota Metro, mengungkapkan pentingnya sinergi yang terjalin dalam kegiatan ini. “Kami mengapresiasi sinergi yang luar biasa dari berbagai elemen dalam kegiatan ini. Kegiatan ini menjadi langkah strategis untuk menurunkan unmet need dan meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya perencanaan keluarga yang sehat,” katanya. Opsi Okta Handayani, S.ST., M.Kes, Plt. Kepala Puskesmas Tejo Agung, menambahkan bahwa kegiatan ini sangat diapresiasi oleh masyarakat. “Antusiasme warga Tejoagung luar biasa. Mereka sangat menyambut baik kegiatan ini karena mereka memahami manfaatnya bagi kesehatan keluarga mereka. Ini adalah bukti nyata bahwa pelayanan KB ini langsung menyentuh masyarakat,” kata Opsi. Pelayanan KB serentak ini adalah contoh nyata dari kolaborasi antara berbagai pihak yang berkomitmen untuk menciptakan keluarga yang sehat dan sejahtera di Kota Metro. Dengan tujuan untuk meningkatkan kualitas hidup keluarga, edukasi yang diberikan melalui pelayanan KB ini diharapkan dapat terus berkembang dan memberikan manfaat bagi masyarakat Kota Metro ke depannya. Dengan kerjasama yang solid, Kota Metro siap melangkah menuju masa depan yang lebih sehat, lebih sejahtera, dan lebih berkualitas. Kontributor Liputan : Promkes_Dinkes Metro, Eci Lindasari,SKM