Publikasi Hasil Pengukuran Stunting Tahun 2022-PEMKOT KOTA METRO

Stunting adalah kondisi gagal tumbuh pada anak balita (bayi di bawah lima tahun) akibat dari kekurangan gizi kronis sehingga anak terlalu pendek untuk usianya. Kekurangan gizi terjadi sejak bayi dalam kandungan dan pada masa awal setelah bayi lahir akan tetapi, kondisi stunting baru nampak setelah bayi berusia 2 (dua) tahun. Dengan demikian periode 1000 hari pertama kehidupan seharusnya mendapat perhatian khusus karena menjadi penentu tingkat pertumbuhan fisik, kecerdasan, dan produktivitas seseorang di masa depan.

Stunting disebabkan oleh faktor multi dimensi dan tidak hanya disebabkan oleh faktor gizi buruk yang dialami oleh ibu hamil maupun anak balita. Intervensi yang paling menentukan untuk dapat mengurangi prevalensi stunting adalah intervensi yang dilakukan pada 1.000 Hari Pertama Kehidupan (HPK) dari anak balita. Intervensi anak kerdil (Stunting) memerlukan konvergensi program/intervensi dan upaya sinergis pemerintah serta dunia usaha/masyarakat. Pada Tahun 2022, Pemerintah Daerah Kota Metro telah mengadakan Rembuk Stunting dan Penggalangan Komitmen dalam upaya penanggulangan stunting. Tahapan aksi konvergensi telah dilakukan, salah satunya dengan menetapkan 11 lokus stunting untuk diberikan intervensi spesifik dan sensitif di wilayah tersebut.

Dari grafik di atas menunjukkan bahwa
Gambaran Kondisi Stunting Kota Metro didapatkan bahwa di tahun 2020 sebesar 9,91 %. Pengukuran dilakukan saat kondisi pandemi Covid 19 dan sudah dilakukan validasi pengukuran dari hasil pengukuran bulan Agustus dikarenakan data pengukuran paling baik di bulan tersebut. Di tahun 2022 kembali dilaksanakan pemantauan pertumbuhan pada balita yang diukur di bulan penimbangan Agustus dari balita yang bermasalah gizi (BGM, 2T, Gizi kurang, Gizi Buruk) sehingga didapatkan prevalensi stunting sebesar 6,67%. Jika dilihat dari gambaran tren prevalensi stunting Kecamatan rata- rata mengalami penurunan dari tahun 2020, 2021 dan 2022.

Sumber data PSG Di tahun 2022 terjadi penurunan lagi jumlah kasus stunting sebesar 550 balita hal ini disebabkan jumlah balita yang di ukur pemantauan status gizi jumlahnya lebih banyak dibandingkan tahun sebelumnya sehingga kasus yang terjaring lebih banyak. Jumlah balita yang diukur di tahun 2022 sebanyak 8.247 balita sedangkan tahun 2021 sebanyak 7.933 balita sehingga bisa terlihat jumlah pengukuran yang dilakukan di tahun 2022 lebih banyak.

Berdasarkan analisa trend prevalensi stunting tahun 2020 sebesar 9,91 % ,2021 sebesar 7,30 % dan tahun 2022 sebesar 6,67 %.

Bagikan Berita :

kesmasmetro

Penulis

“Mengabarkan kolaborasi, inovasi & capaian dalam dunia kesehatan Kota Metro.”

Ikuti di Instagram

Dinas Kesehatan Kota Metro

"Bersama wujudkan masyarakat Kota Metro yang sehat, mandiri, dan sejahtera."

Edit Template

Tentang

Dinas Kesehatan Kota Metro berkomitmen meningkatkan derajat kesehatan masyarakat melalui pelayanan kesehatan yang berkualitas, program promotif dan preventif, serta pengawasan fasilitas kesehatan di wilayah Kota Metro.

Call Center

0821 8643 1119

24/7 Darurat

© 2025 Created by Dinas Kesehatan Metro