Metro, 8 Februari 2025 – Sebagai bagian dari persiapan ibadah haji yang optimal, Asosiasi Kesehatan Haji Indonesia (AKHI) Cabang Kota Metro bekerja sama dengan Dinas Kesehatan Kota Metro menggelar kegiatan skrining kesehatan dan pengukuran kebugaran bagi calon jamaah haji (CJH) Kota Metro 2025. Acara yang berlangsung di Taman Merdeka Kota Metro ini diikuti oleh 322 calon jamaah haji yang akan berangkat pada tahun 2025.

Sebelum melakukan pengukuran kebugaran fisik, para calon jamaah haji terlebih dahulu mengikuti tahap skrining kesehatan. Skrining dimulai dengan pengisian formulir Physical Activity Readiness Questionnaire (PAR-Q). Formulir ini bertujuan untuk mengetahui apakah seorang calon jamaah haji layak untuk mengikuti pengukuran kebugaran. PAR-Q membantu dalam menilai apakah calon jamaah haji memiliki kondisi medis atau gangguan kesehatan tertentu yang dapat mempengaruhi kemampuan fisik mereka.
Budi Kurniawati, Amd Kep, Ketua Tim Kerja Penyakit Tidak Menular Dinas Kesehatan Kota Metro, mengungkapkan bahwa pengisian formulir PAR-Q ini sangat penting untuk memastikan keselamatan para calon jamaah haji selama tes kebugaran. “Formulir ini bertujuan untuk memastikan bahwa peserta yang mengikuti pengukuran kebugaran dalam kondisi fisik yang aman, tanpa risiko kesehatan yang dapat membahayakan,” ujar Budi.
Setelah mengikuti skrining kesehatan, para calon jamaah haji melanjutkan kegiatan pengukuran kebugaran dengan menggunakan metode Rockport. Metode ini digunakan untuk mengukur kebugaran jantung dan paru-paru dengan cara jalan cepat atau lari secara konstan sejauh 1600 meter.

Desy Eva Rohmawati, SKM, Katim Substansi Kesehatan Lingkungan, Kesehatan Kerja, dan Olahraga pada Dinas Kesehatan Kota Metro, menjelaskan, “Semakin cepat waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan jarak 1600 meter, semakin baik status kebugarannya. Untuk peserta berusia 18 hingga 59 tahun, kami menggunakan metode Rockport, sementara untuk usia 60 tahun ke atas, kami menggunakan metode jalan 6 menit.”
Setelah tes kebugaran selesai, hasilnya akan menunjukkan kadar volume oksigen yang digunakan peserta selama tes, serta memberikan rekomendasi kebugaran sesuai dengan kondisi fisik mereka. “Yang diukur dalam tes ini bukan jarak, melainkan waktu tempuhnya. Peserta harus berjalan cepat, bukan berjalan santai,” kata Desy. Ini menunjukkan bahwa kecepatan dan ketahanan fisik calon jamaah haji adalah faktor penting dalam pengukuran kebugaran.

Rekomendasi olahraga yang diberikan kepada peserta didasarkan pada hasil tes kebugaran mereka. Jika kebugaran mereka kurang optimal, mereka disarankan untuk melakukan olahraga secara rutin yang sesuai dengan kemampuan tubuh masing-masing.
Kesiapan fisik menjadi salah satu aspek penting dalam persiapan ibadah haji. Selain kesiapan mental dan spiritual, kondisi tubuh yang bugar sangat dibutuhkan untuk menjalani aktivitas fisik yang intens, seperti berjalan jauh, tawaf, dan sa’i. Dengan adanya kegiatan skrining dan pengukuran kebugaran ini, calon jamaah haji diharapkan dapat mempersiapkan diri dengan lebih matang untuk menjalani ibadah haji.
“Kami ingin memastikan para jamaah haji Kota Metro tidak hanya siap secara spiritual, tetapi juga secara fisik. Melalui kegiatan ini, mereka bisa lebih siap menghadapi tantangan fisik yang ada di Tanah Suci,” tutup Desy Eva Rohmawati.
Selain pengukuran kebugaran, para peserta juga mendapatkan edukasi tentang istita’ah, yang merupakan kesanggupan untuk menjaga kebugaran dan kesehatan tubuh. Edukasi dengan tema ‘Istita’ah Bugar dan Sehat Menuju Haji’ disampaikan oleh dr. Agung Budi Prasetyo, Sp. PD, yang mengingatkan para calon jamaah haji tentang pentingnya menjaga kesehatan fisik sebelum berangkat haji serta selama menjalankan ibadah di Tanah Suci.
Akbar Nafi, SKM, Ketua Tim Kerja Substansi Surveilans dan Imunisasi Dinas Kesehatan Kota Metro, juga menyampaikan pentingnya kegiatan edukasi yang telah berlangsung. “Edukasi ini memberikan pemahaman yang lebih jelas mengenai pentingnya menjaga kesehatan tubuh, tidak hanya sebelum berangkat haji, tetapi juga selama menjalani ibadah di Tanah Suci,” ujar Akbar Nafi.

dr. Primalia Sulistiowati, M.Sc., Sp. PK, Ketua Asosiasi Kesehatan Haji Indonesia (AKHI) Cabang Kota Metro, menjelaskan bahwa kegiatan ini sangat penting untuk membantu calon jamaah haji mempersiapkan diri secara fisik. “Kami mengadakan kegiatan ini untuk meningkatkan kesadaran akan pentingnya kebugaran fisik bagi calon jamaah haji, sehingga mereka dapat menjalani ibadah haji dengan lebih sehat dan lancar,” ungkap dr. Primalia.

Dengan rangkaian kegiatan yang meliputi skrining kesehatan, pengukuran kebugaran, dan edukasi kesehatan, calon jamaah haji Kota Metro diharapkan dapat mempersiapkan diri secara menyeluruh dan melaksanakan ibadah haji dengan lebih lancar dan khusyuk.
Laporan Kontributor; Promkes_Dinkes Metro/
Eci Lindasari, SKM