Metro, 5 Februari 2025 – Dalam upaya meningkatkan kesiapan Kota Metro menghadapi Penilaian Kabupaten/Kota Sehat (KKS) 2025, Tim Pembina KKS Provinsi Lampung melaksanakan Monitoring dan Evaluasi (Monev) di Aula Bappeda Kota Metro. Kegiatan ini bertujuan untuk memastikan kesiapan indikator di 9 tatanan Kota Sehat serta memperkuat koordinasi lintas sektor dalam mendukung program Kota Sehat. Kepala Dinas Kesehatan Kota Metro Dr.Eko Hendro Saputra,ST.,MKes yang hal ini diwakili, Diah Meirawati, SKM., M.Kes., selaku Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat Dinas Kesehatan Kota Metro, Diah Meira mengungkapkan bahwa pembinaan ini menjadi momen penting bagi Kota Metro untuk mengevaluasi progres yang telah dicapai dan melengkapi indikator yang masih perlu ditingkatkan. “Kami terus berkomitmen dalam mewujudkan Kota Metro sebagai daerah yang sehat, nyaman, dan ramah lingkungan. Melalui kegiatan monitoring dan evaluasi ini, kami dapat mengidentifikasi tantangan serta solusi yang diperlukan untuk meningkatkan capaian dalam program Kabupaten/Kota Sehat,” ujar Diah Meirawati. Kegiatan ini dihadiri oleh berbagai pemangku kepentingan, Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat Dinas Kesehatan Provinsi Lampung Yulianto, SKM., M.Kes Ia didampingi oleh Yuliana, ST, Ketua Tim Kesling & Kesjaor Dinas Kesehatan Provinsi Lampung, yang turut memberikan arahan terkait persiapan kabupaten/kota dalam penilaiaan program KKS tahun 2025. Dari Dinas Kesehatan Kota Metro, hadir pula Desy Eva Rohmahwati, SKM., selaku Ketua Tim Kerja Kesling & Kesjaor Dinas Kesehatan Kota Metro, yang memberikan laporan mengenai kondisi terkini persiapan yang telah dan akan dilaksanakan di Kota Metro dalam rangka persiapan penilaian Kota Sehat tahun 2025 “Kami ingin memastikan bahwa semua kabupaten/kota di Lampung siap menghadapi penilaian dengan data yang valid dan program yang berjalan optimal. Sinergi antar sektor, termasuk dengan Bappeda, sangat diperlukan untuk mencapai target Kota Sehat,” ujar Yulianto dalam sambutannya. Beberapa aspek utama yang menjadi fokus dalam kegiatan ini meliputi:Evaluasi Indikator KKS – Meninjau pencapaian indikator yang telah ditetapkan dan melakukan perbaikan terhadap aspek yang masih belum optimal.Pendampingan Lintas Sektor – Melibatkan Dinas Kesehatan, Bappeda, dan berbagai pemangku kepentingan untuk memperkuat koordinasi.Pengawalan Data dan Verifikasi Lapangan – Memastikan bahwa data yang dikumpulkan sesuai dengan realitas di lapangan dan dapat dipertanggungjawabkan dalam penilaian. Dengan adanya kegiatan ini, Kota Metro berharap dapat semakin siap dalam menghadapi Penilaian KKS 2025 dan mempertahankan prestasi sebagai kota yang sehat dan berdaya saing, Dinas Kesehatan bersama Bappeda dan lintas sektor akan terus melakukan evaluasi dan pembinaan secara berkelanjutan guna mewujudkan lingkungan yang lebih sehat dan berkualitas bagi masyarakat. Penilaian KKS yang dilakukan setiap tahun ganjil menjadi tantangan bagi setiap daerah untuk terus berinovasi dalam menciptakan kawasan yang mendukung kesehatan masyarakat, Kota Metro berkomitmen menjadikan program ini sebagai bagian dari pembangunan jangka panjang demi meningkatkan kesehatan dan kesejahteraan warganya. Kontributor Liputan : Promkes_Dinkes Metro/Eci Lindasari,SKM
Upaya Dinkes Kota Metro dalam Menanggulangi Penyakit DBD: Gerakan Bersama PSN & PJB
Metro, [Selasa, 31 Desember 2024] – Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) menjadi perhatian serius di berbagai daerah, tak terkecuali Kota Metro. Untuk mengatasi hal ini, Dinas Kesehatan Kota Metro (Dinkes) mengimplementasikan dua strategi utama: Gerakan Bersama Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) dan Pemberantasan Jentik Berkala (PJB). Kedua langkah ini bertujuan untuk mengurangi jumlah vektor penyakit dan meminimalkan risiko penyebaran DBD. PSN merupakan langkah preventif yang difokuskan pada pemberantasan sarang nyamuk Aedes aegypti, penyebab utama DBD. Kepala Dinkes Kota Metro, Dr. Eko Hendro Saputra, ST., MKes, menekankan pentingnya gerakan bersama dalam menangani masalah ini. “PSN adalah gerakan kolektif yang melibatkan masyarakat, Puskesmas, dan berbagai pihak lainnya untuk membersihkan lingkungan dari potensi perindukan nyamuk. Kebersihan lingkungan adalah kunci utama dalam mencegah penyebaran DBD,” ujar Dr. Eko. PSN dilakukan dengan mengedukasi masyarakat agar secara rutin memeriksa dan membersihkan genangan air di sekitar rumah mereka, tempat yang sering menjadi sarang nyamuk. Kegiatan ini meliputi pembersihan bak mandi, selokan, dan tempat-tempat lain yang berpotensi menampung air hujan. Selain PSN, Dinkes Kota Metro juga menjalankan program Pemberantasan Jentik Berkala (PJB), yang bertujuan untuk secara rutin membasmi jentik-jentik nyamuk sebelum berkembang menjadi nyamuk dewasa. Program ini dilakukan secara berkala di wilayah-wilayah yang berisiko tinggi, dengan melibatkan tenaga medis dan masyarakat. “Langkah PJB ini sangat penting untuk memastikan bahwa jentik nyamuk yang berkembang di lingkungan kita dapat dibasmi sejak dini. Dengan melakukan PJB secara berkala, kita dapat menurunkan jumlah nyamuk yang berpotensi menularkan virus DBD,” jelas Dr. Eko. Sebagai bagian dari upaya terstruktur, Dinkes Kota Metro telah menjadwalkan kegiatan Gerakan Bersama PSN dan PJB yang akan dilaksanakan mulai 30 Desember 2024 hingga 3 Januari 2025. Tim yang terdiri dari petugas Dinkes, Puskesmas, dan Masyarakat akan turun ke lapangan untuk melaksanakan pembersihan sarang nyamuk dan pembasmian jentik secara langsung di wilayah-wilayah yang menjadi prioritas. Kedua program ini juga dilengkapi dengan penyuluhan dan edukasi yang intensif kepada masyarakat. Dinkes Kota Metro bekerja sama dengan Puskesmas dan berbagai organisasi kemasyarakatan untuk memberikan pemahaman tentang cara-cara mencegah DBD, termasuk pentingnya menjaga kebersihan lingkungan, mengelola sampah dengan baik, dan melakukan pemeriksaan rutin terhadap tempat-tempat yang berisiko. Salah satu perwakilan Kepala Puskesmas di Kota Metro, Ibu Rochayani Kepala Puskesmas Ganjar Agung, mengungkapkan bahwa gerakan bersama ini sangat penting dalam menggerakkan masyarakat untuk berperan aktif. “Gerakan PSN dan PJB yang diinisiasi Dinkes Kota Metro adalah upaya yang sangat penting. Masyarakat harus tahu bahwa mereka memiliki peran besar dalam pencegahan DBD. Tanpa partisipasi aktif dari warga, kita tidak bisa berharap untuk menekan angka kasus DBD secara signifikan,” ujar Rochayani. Dinkes Kota Metro dan Puskesmas tidak hanya mengandalkan pendekatan pencegahan melalui PSN dan PJB, tetapi juga berkolaborasi dengan berbagai pihak untuk memastikan program ini berjalan dengan baik. “Kami terus memantau perkembangan di lapangan dan berkoordinasi dengan Puskesmas dan pihak terkait untuk memastikan bahwa semua langkah pencegahan berjalan dengan maksimal,” tambah Dr. Eko. Dinkes Kota Metro juga rutin melakukan penyemprotan fogging di area-area yang rentan terhadap penyebaran DBD. Namun, Dr. Eko menegaskan bahwa fogging hanya merupakan langkah tambahan, dan yang terpenting adalah pencegahan melalui PSN dan PJB yang dilakukan secara rutin dan berkelanjutan. Melalui gerakan bersama PSN dan PJB, Dinkes Kota Metro berharap dapat menurunkan angka kejadian DBD di wilayah ini. Dr. Eko menambahkan, “Kami berharap dengan melibatkan seluruh lapisan masyarakat, kita dapat membentuk kesadaran kolektif yang kuat untuk menjaga kebersihan dan kesehatan lingkungan. DBD adalah penyakit yang dapat dicegah, dan kita memiliki kekuatan untuk melakukannya bersama-sama.” Dengan upaya yang terstruktur dan kolaborasi yang solid antara Dinkes, Puskesmas, dan masyarakat, Dinkes Kota Metro berkomitmen untuk menciptakan Kota Metro yang lebih sehat, bebas dari ancaman penyakit DBD. Kontributor Liputan: Promkes_Dinkes Metro_ Eci Linda
Sosialisasi dan Launching Puskesmas Integrasi Layanan Primer Kota Metro: Langkah Baru Menuju Pelayanan Kesehatan yang Lebih Baik
Metro, [02/12/2024] – Dalam upaya meningkatkan akses dan kualitas pelayanan kesehatan bagi masyarakat, Pemerintah Kota Metro menggelar kegiatan sosialisasi dan launching Puskesmas Integrasi Layanan Primer (ILP). Acara ini dihadiri oleh Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Lampung, Dr. Edwin Rusli, M.K.M. beserta seluruh jajaran, Kepala Dinas Kesehatan Kota Metro, Dr. Eko Hendro Saputra; Sekretaris Dinas Kesehatan, dr. Achmad Redho Akbar; dan Kepala Bidang Pelayanan Kesehatan (Kabid Yankes), Daniel, SKM., MKes. Kepala Puskesmas Se-Kota Metro, Lounching ini menjadi tonggak penting dalam pengembangan sistem pelayanan kesehatan primer yang lebih terintegrasi dan berfokus pada kebutuhan masyarakat. Dalam sambutannya, Dr. Eko Hendro Saputra menekankan pentingnya keberadaan Puskesmas ILP sebagai bentuk komitmen pemerintah dalam menyediakan layanan kesehatan yang lebih berkualitas dan inklusif. “Puskesmas Integrasi Layanan Primer ini hadir sebagai jawaban atas kebutuhan masyarakat akan layanan kesehatan yang tidak hanya kuratif, tetapi juga promotif dan preventif. Kami ingin setiap warga Kota Metro memiliki akses yang mudah terhadap layanan kesehatan berkualitas, kapan pun dan di mana pun mereka membutuhkannya,” ujar Eko Hendro Beliau juga menjelaskan bahwa integrasi layanan kesehatan di Puskesmas ILP bertujuan untuk memberikan pendekatan holistik, mencakup seluruh siklus hidup mulai dari ibu hamil, bayi, anak-anak, hingga dewasa dan lansia. dr. Achmad Redho Akbar, Sekretaris Dinas Kesehatan Kota Metro, menjelaskan peran strategis sekretaris dalam implementasi Puskesmas ILP. Salah satu peran utama adalah sebagai penghubung antar bidang di dinas kesehatan, khususnya dengan Tim Pelaksana Cluster Based (TPCB). TPCB menjadi motor penggerak dalam memastikan setiap klaster layanan berjalan sesuai standar. Tim ini bertanggung jawab mengintegrasikan data, memantau kualitas pelayanan, dan mendukung koordinasi antar-klaster untuk memastikan kebutuhan masyarakat terpenuhi secara holistik,” ungkap dr. Redho. Ia juga menyebutkan bahwa TPCB akan melakukan evaluasi rutin untuk memastikan program berjalan efektif dan efisien, serta menjadi sarana untuk memberikan umpan balik kepada dinas kesehatan. “Daniel, SKM., MKes, selaku Kabid Yankes, menambahkan Kami memastikan bahwa setiap Puskesmas ILP dilengkapi dengan teknologi modern, termasuk rekam medis elektronik untuk mempermudah layanan dan pelacakan riwayat kesehatan pasien. Selain itu, kami akan terus memperkuat kapasitas tenaga kesehatan melalui pelatihan berkelanjutan,” kata Daniel. Ia juga mengungkapkan bahwa layanan ILP akan fokus pada pemberdayaan masyarakat melalui program edukasi kesehatan berbasis komunitas. Dengan Sosialisasi dan Lounching Puskesmas ILP, Dinas Kesehatan Kota Metro menegaskan posisinya sebagai pelopor pelayanan kesehatan terpadu yang modern dan inklusif, membawa harapan baru bagi kesehatan masyarakat. Puskesmas ILP menjadi langkah penting menuju visi Kota Metro Editor : Promkes_Dinkes Metro_Eci Lindasari
(YKI) Cabang Kota Metro Gelar Skrining Kanker Serviks Metode HPV DNA dan IVA dalam Peringatan Hari Kesehatan Nasional
Kota Metro, 19 November 2024 – Dalam rangka memperingati Hari Kesehatan Nasional (HKN), Yayasan Kanker Indonesia (YKI) Cabang Kota Metro menggelar kegiatan skrining kanker serviks dengan menggunakan dua metode terkini, yaitu HPV DNA dan IVA. Kegiatan ini diselenggarakan pada 19 November 2024, bertempat di Puskesmas Ganjar Agung dengan tujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya deteksi dini kanker serviks, yang merupakan salah satu jenis kanker yang paling banyak ditemukan pada perempuan di Indonesia. Acara tersebut dihadiri oleh berbagai pihak, termasuk tenaga medis, masyarakat, serta anggota YKI Cabang Kota Metro. Dr.Bdn., Yetti Anggraini, M.Kes., selaku anggota bidang pendidikan YKI Cabang Kota Metro, mengungkapkan pentingnya kegiatan ini dalam rangka meningkatkan pengetahuan dan kesadaran masyarakat tentang kanker serviks serta manfaat deteksi dini. “Pada peringatan Hari Kesehatan Nasional kali ini, kami ingin menekankan pentingnya deteksi dini kanker serviks, karena melalui skrining secara rutin, kita dapat mendeteksi adanya perubahan sel pada leher rahim yang bisa berisiko menjadi kanker. Metode HPV DNA dan IVA yang kami gunakan hari ini sangat efektif dalam memberikan gambaran yang lebih akurat dan mudah diakses bagi masyarakat,” ujar Dr. Yetti Anggraini. Metode HPV DNA, menurut Dr. Yetti, merupakan metode molekuler yang sangat sensitif untuk mendeteksi infeksi Human Papillomavirus (HPV), yang menjadi salah satu penyebab utama kanker serviks. Sedangkan, pemeriksaan IVA (Inspeksi Visual Asam Asetat) adalah metode pemeriksaan yang sederhana, mudah, dan dapat dilakukan di fasilitas kesehatan tingkat dasar seperti Puskesmas atau klinik. Lebih lanjut, Dr. Yetti menambahkan, “Skrining kanker serviks sangat penting karena dapat menyelamatkan banyak nyawa. Jika kanker serviks terdeteksi lebih awal, kemungkinan untuk sembuh sangat besar. Kami berharap masyarakat Kota Metro lebih peduli terhadap kesehatan mereka, dan tidak ragu untuk mengikuti skrining yang kami adakan.” Acara skrining ini tidak hanya memberikan manfaat bagi para peserta yang melakukan pemeriksaan, tetapi juga bertujuan untuk menambah wawasan masyarakat tentang pentingnya menjaga kesehatan reproduksi, terutama untuk perempuan yang merupakan kelompok rentan terhadap kanker serviks. Sejumlah warga Kota Metro yang hadir dalam kegiatan ini sangat mengapresiasi upaya YKI Cabang Kota Metro yang telah memfasilitasi skrining kanker serviks secara gratis dan mudah diakses. Salah satu peserta, Nurul, warga Kota Metro, mengatakan, “Saya sangat senang bisa mengikuti skrining ini, karena sebelumnya saya tidak tahu banyak tentang pentingnya pemeriksaan kanker serviks. Terima kasih kepada YKI yang sudah menyelenggarakan acara ini.” Kegiatan ini mendapat dukungan penuh dari pemerintah setempat dan berbagai pihak terkait, yang turut memberikan kontribusi dalam mensukseskan acara ini. Dr. Yetti berharap, melalui kegiatan seperti ini, masyarakat dapat lebih sadar akan pentingnya kesehatan, serta memiliki kesadaran yang lebih tinggi untuk melakukan pemeriksaan secara rutin. Sebagai bagian dari upaya untuk memerangi kanker, YKI Cabang Kota Metro berkomitmen untuk terus mengedukasi masyarakat tentang pencegahan kanker dan pentingnya deteksi dini, serta menyediakan akses layanan kesehatan yang lebih baik bagi semua lapisan masyarakat. Dengan adanya kegiatan skrining kanker serviks yang diadakan pada peringatan Hari Kesehatan Nasional ini, diharapkan semakin banyak perempuan di Kota Metro yang sadar akan pentingnya menjaga kesehatan reproduksi mereka dan melakukan pemeriksaan secara rutin sebagai langkah preventif dalam mencegah kanker serviks. Editor : Promkes_Dinkes Metro_Eci Lindasari
Program Lansia Metro Sehat Ceria: Solusi Pemerintah Kota Metro dalam Membentuk Lansia yang Sehat, Mandiri, Aktif, dan Produktif”
Metro, 18 November 2024 -Pemerintah Kota Metro, melalui Dinas Kesehatan Kota Metro, terus menunjukkan komitmennya dalam meningkatkan kesejahteraan dan kesehatan lansia di kota ini. Salah satu upaya penting yang dilakukan adalah melalui penyelenggaraan Sosialisasi Program Lansia Metro Sehat Ceria (LMSC), yang bertujuan untuk mengedukasi dan meningkatkan kesadaran masyarakat serta partisipasi dalam mendukung kesehatan dan kesejahteraan lansia, bertempat di Aula Kelurahan Ganjar Agung Bdn. Diah Meirawati, S.KM., M.Kes, Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat Dinas Kesehatan Kota Metro, menjelaskan bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari upaya Program Lansia Metro Sehat Ceria (LMSC), yang diharapkan dapat menciptakan lansia yang Sehat, Mandiri, Aktif, dan Bahagia. “Kegiatan ini penting untuk meningkatkan kualitas hidup lansia di Kota Metro, di mana kami memberikan pemahaman kepada masyarakat dan lansia itu sendiri tentang pentingnya menjaga kesehatan serta peran aktif mereka dalam kehidupan sosial,” ujar Diah Meirawati. Program ini juga mendukung pencapaian standar kesehatan lansia di Indonesia, terutama dalam hal peningkatan akses layanan kesehatan dan kesejahteraan sosial bagi para lansia. “Kami ingin memastikan bahwa setiap lansia dapat hidup dengan kualitas yang baik, memiliki kesejahteraan sosial yang tinggi, dan tetap merasa dihargai dalam masyarakat,” tambahnya. Diah Meira juga mengungkapkan, kegiatan sosialisasi ini tidak hanya melibatkan lansia, tetapi juga keluarga lansia yang ke depannya terdapat pelatihan Cargiver untuk keluarga lansia, dalam bagaimana merawat lansia yang memiliki penyakit jangka panjang, Ini bertujuan agar dukungan terhadap lansia dapat dilakukan secara lebih luas dan inklusif. Dengan adanya pemahaman yang mendalam tentang kesehatan lansia, diharapkan dapat terwujud masyarakat yang peduli terhadap kebutuhan kesehatan dan kesejahteraan lansia. Selain itu, kegiatan ini juga menjadi platform penting dalam membangun kolaborasi antara pihak pemerintah dengan masyarakat dalam memastikan kesehatan lansia terjamin. Melalui Program Lansia Metro Sehat Ceria (LMSC), Pemerintah Kota Metro berharap dapat memberikan pelayanan kesehatan yang lebih baik dan memastikan kehidupan lansia yang lebih sehat dan bahagia. Dengan kegiatan sosialisasi ini, diharapkan masyarakat Kota Metro dapat lebih memahami peran penting dalam mendukung kesehatan lansia. Program Lansia Metro Sehat Ceria (LMSC) menjadi salah satu langkah penting dalam mencapai masyarakat yang sehat, mandiri, aktif, dan bahagia, serta memperkuat sistem kesehatan yang inklusif dan berkesinambungan untuk generasi yang lebih tua. Program Sosialisasi dan Kelas Lansia LMSC ini melibatkan lima kecamatan di Kota Metro, dan kegiatan sosialisasi akan dilaksanakan di setiap kecamatan sesuai dengan jadwal yang sudah ditentukan.
“IBI Cab Kota Metro Sukses Gelar Kelas Ibu Hamil dan Skrining Risiko Kehamilan dengan Pemeriksaan USG dalam Rangkaian HKN Hari Pertama”
Pada tanggal 18 November 2024, Ikatan Bidan Indonesia (IBI) Cabang Kota Metro menggelar kegiatan yang sangat penting untuk kesehatan ibu hamil, yaitu Kelas Ibu Hamil dan Skrining Risiko Kehamilan. Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan pemantauan yang lebih baik terhadap kondisi kesehatan ibu hamil dan janin, dengan harapan dapat menurunkan angka kematian ibu (AKI) dan angka kematian bayi (AKB) di Kota Metro. Bdn. Rochayani, S.ST., M.Kes, Ketua IBI Cabang Kota Metro, menjelaskan bahwa acara tersebut adalah bagian dari upaya IBI untuk memastikan setiap ibu hamil mendapat pelayanan kesehatan yang optimal. “Dengan adanya pemeriksaan USG oleh dokter spesialis kebidanan, kami dapat lebih mendalam memantau perkembangan ibu hamil dan janin, yang sangat penting untuk mendeteksi potensi masalah kesehatan sejak dini,” ujar Bdn. Rochayani. Kegiatan ini juga melibatkan dr. Surya Andri Antara, Sp.OG, seorang obstetrician-gynecologist (OBGYN) yang memimpin pemeriksaan USG untuk ibu hamil. Kehadiran dr. Surya dalam kegiatan ini memberikan kontribusi besar dalam upaya memantau kondisi ibu hamil secara lebih komprehensif, yang menjadi langkah penting dalam pencegahan masalah kesehatan pada ibu dan bayi. Diah Meirawati, S.KM., M.Kes, Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat Dinas Kesehatan Kota Metro, turut memberikan apresiasi atas pelaksanaan kegiatan ini. “Kami dari Dinas Kesehatan Kota Metro sangat mengapresiasi dan berterima kasih kepada IBI Cabang Kota Metro atas rangkaian kegiatan yang telah disusun. Kegiatan ini sangat penting dalam mendukung upaya pemerintah untuk meningkatkan pelayanan kesehatan bagi ibu hamil dan mencegah AKI dan AKB, yang merupakan bagian dari standar pelayanan minimal,” kata Diah Meirawati. Selain itu, Diah juga menyebutkan bahwa upaya seperti ini sangat berperan dalam menurunkan angka kematian ibu dan anak di Kota Metro, yang menjadi salah satu fokus utama dalam program kesehatan masyarakat. Dengan adanya skrining risiko kehamilan dan pemeriksaan USG, diharapkan masalah kesehatan yang dapat menyebabkan AKI dan AKB bisa dideteksi lebih awal dan segera ditangani. Kegiatan Kelas Ibu Hamil dan Skrining Risiko Kehamilan yang diselenggarakan oleh IBI Cabang Kota Metro pada tanggal 18 November 2024 di Puskesmas Ganjar Agung merupakan langkah penting dalam memperbaiki kualitas pelayanan kesehatan ibu dan anak di Kota Metro. Kerja sama antara IBI, Dinas Kesehatan, RSUD Jendral Ahmad Yani, dan berbagai organisasi lain telah menunjukkan komitmen bersama untuk memastikan kesehatan ibu hamil dan janin terjaga dengan baik. Ke depan, diharapkan kegiatan serupa dapat terus dilakukan untuk mendukung tercapainya standar pelayanan kesehatan yang lebih baik di Kota Metro.
Dinas Kesehatan Kota Metro Gelar Rapat Koordinasi Implementasi KRIS untuk Meningkatkan Pelayanan Kesehatan
Kota Metro, 14 November 2024 – Dalam rangka mempersiapkan implementasi Kelas Rawat Inap Standar (KRIS) sesuai dengan Peraturan Menteri Kesehatan (Permenkes) No. 59 Tahun 2024, Dinas Kesehatan Kota Metro menggelar rapat koordinasi pada 14 November 2024 di Aula Dinkes Kota Metro. Kegiatan ini bertujuan untuk memastikan bahwa seluruh rumah sakit di Kota Metro siap menjalankan program KRIS yang akan meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan di fasilitas rawat inap bagi peserta BPJS Kesehatan. Dr. Achmad Redho Akbar, selaku Sekretaris Dinas Kesehatan Kota Metro, membuka kegiatan ini mewakili Kepala Dinas Kesehatan Kota Metro,Ia menjelaskan bahwa implementasi KRIS adalah bagian dari upaya Dinkes Kota Metro untuk memberikan layanan kesehatan yang setara dan berkualitas bagi masyarakat. “KRIS merupakan sistem pelayanan rawat inap standar yang bertujuan untuk memastikan tidak ada perbedaan layanan antara kelas perawatan, sehingga setiap pasien, terutama peserta BPJS, mendapatkan pelayanan yang adil dan berkualitas,” ujar Dr. Achmad Redho Akbar. Menurut Dr. Achmad Redho Akbar, penerapan KRIS di Kota Metro akan membawa banyak perubahan positif dalam sistem pelayanan rawat inap di rumah sakit. Program ini, yang dirancang oleh BPJS Kesehatan, bertujuan untuk menciptakan kesetaraan dalam akses layanan kesehatan. Di bawah sistem ini, pasien tidak akan lagi dibedakan berdasarkan kelas perawatan, melainkan berdasarkan kebutuhan medis mereka. Dengan demikian, semua pasien, terutama peserta BPJS, akan mendapatkan perawatan yang sesuai dengan standar kualitas yang ditetapkan oleh pemerintah. “Penerapan KRIS ini menjadi langkah besar untuk memastikan bahwa pelayanan kesehatan yang terbaik dapat dijangkau oleh seluruh lapisan masyarakat, tanpa memandang status ekonomi. Ini adalah komitmen kami untuk memperbaiki sistem pelayanan kesehatan di Kota Metro,” jelas Dr. Achmad Redho Akbar. Daniel, SKM., M.Kes, Kepala Bidang Pelayanan Kesehatan Dinas Kesehatan Kota Metro, menambahkan bahwa Dinkes Kota Metro akan melakukan monitoring dan evaluasi secara berkala terhadap penerapan KRIS. Daniel menekankan bahwa keberhasilan implementasi KRIS akan bergantung pada kolaborasi yang erat antara puskesmas, rumah sakit, dan seluruh tenaga medis di Kota Metro. “Kami akan terus memastikan bahwa setiap rumah sakit di Kota Metro siap untuk memenuhi standar pelayanan KRIS. Ini termasuk pelatihan intensif bagi tenaga medis dan penguatan fasilitas rumah sakit agar layanan kesehatan semakin optimal,” ujar Daniel. Selain itu, Daniel juga mengingatkan bahwa program pemeriksaan kesehatan secara berkala akan dilakukan untuk memastikan kualitas pelayanan rumah sakit yang sesuai dengan kriteri yang ditetapkan BPJS Kesehatan. Hal ini akan membantu meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap layanan kesehatan yang disediakan oleh pemerintah daerah. Tujuan dan Harapan dari Implementasi KRISDengan dilaksanakannya rapat koordinasi ini, Dinkes Kota Metro berharap bahwa implementasi KRIS dapat berjalan dengan baik dan memberikan manfaat maksimal bagi masyarakat. Dr. Achmad Redho Akbar juga berharap bahwa melalui program ini, akan tercipta akses layanan kesehatan yang setara dan adil, yang mengedepankan kesejahteraan seluruh warga Kota Metro. “Kami berkomitmen untuk memastikan bahwa pelayanan rawat inap di rumah sakit di Kota Metro akan meningkat kualitasnya, dan semua pasien, tanpa terkecuali, akan merasakan manfaat dari program ini,” tutup Dr. Achmad Redho Akbar. Dengan adanya rapat koordinasi yang melibatkan berbagai pihak terkait, Dinas Kesehatan Kota Metro siap untuk melaksanakan Kelas Rawat Inap Standar (KRIS) dan memastikan bahwa seluruh rumah sakit di Kota Metro memenuhi standar yang telah ditetapkan. Dr. Achmad Redho Akbar dan Daniel, SKM., M.Kes bersama dengan tim Dinkes Kota Metro berkomitmen untuk menciptakan layanan kesehatan yang adil dan berkualitas bagi seluruh warga kota, terutama bagi peserta BPJS Kesehatan. Melalui kolaborasi yang solid dan evaluasi berkelanjutan, diharapkan implementasi KRIS dapat meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan dan menjadikan Kota Metro sebagai contoh keberhasilan penerapan layanan kesehatan universal. Editor : Eci Linda_Promkes_Dinkes Metro
Puskesmas Ganjar Agung Adakan Lokakarya Mini, Bahas Capaian Program Kesehatan di Akhir Tahun 2024
Metro, 13 November 2024 – Dalam upaya untuk menyelaraskan program kesehatan dan meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan, Puskesmas Ganjar Agung Kota Metro mengadakan lokakarya mini yang dilaksanakan pada Kamis, 14 November 2024 di Aula Puskesmas Ganjar Agung. Kegiatan ini bertujuan untuk membahas permasalahan program yang ada di puskesmas serta menganalisis capaian program yang telah berhasil dilaksanakan sepanjang tahun. Bdn. Rochayani, S.T., M.Kes, selaku Kepala Puskesmas Ganjar Agung, mengungkapkan bahwa kegiatan ini sangat penting sebagai ajang untuk evaluasi program kesehatan yang telah dilaksanakan, sekaligus untuk menyusun langkah-langkah strategis dalam menghadapi tantangan di tahun depan. Pada kesempatan tersebut, Bdn.Rochayani menjelaskan bahwa lokakarya mini ini bertujuan untuk mengumpulkan masukan dari berbagai pihak terkait dengan permasalahan yang ada di puskesmas, serta untuk memaparkan hasil capaian yang sudah berhasil dicapai hingga akhir tahun 2024. “Alhamdulillah, di akhir tahun ini kami bisa melihat perkembangan yang positif dari berbagai program yang kami jalankan. Beberapa program kesehatan yang sudah mencapai target yang ditetapkan antara lain peningkatan imunisasi, kesehatan ibu dan anak, serta penanggulangan penyakit menular. Tentunya capaian ini tidak terlepas dari kerja keras tim medis dan dukungan masyarakat yang semakin peduli terhadap kesehatan,” ujar Bdn. Rochayani. Dia menambahkan, dalam lokakarya ini, para peserta juga diberi kesempatan untuk berdiskusi dan memberikan saran terkait perbaikan yang masih perlu dilakukan, guna menyempurnakan program-program yang ada di Puskesmas Ganjar Agung. Menurut Bdn. Rochayani, salah satu faktor kunci dalam keberhasilan pelaksanaan program di puskesmas adalah kolaborasi yang baik antara pihak puskesmas, pemerintah daerah, serta masyarakat. “Kami selalu berupaya untuk menjaga komunikasi yang terbuka dengan masyarakat, serta berkoordinasi dengan instansi terkait untuk memastikan ketersediaan layanan dan akses kesehatan yang mudah bagi masyarakat,” tambahnya. Bdn. Rochayani juga mengungkapkan bahwa puskesmas telah menyusun langkah-langkah strategis untuk menghadapi tahun 2025, dengan tetap mengutamakan pemberdayaan masyarakat dalam pencegahan penyakit dan promosi kesehatan. “Kedepannya, kami akan fokus pada peningkatan kualitas pelayanan kesehatan di wilayah pedesaan, serta memperluas program kesehatan mental dan kesehatan lansia, yang saat ini semakin menjadi perhatian,” jelasnya. Selain itu, puskesmas juga akan terus mengoptimalkan penggunaan teknologi untuk memperbaiki sistem pelaporan dan monitoring kesehatan, serta meningkatkan pelatihan bagi tenaga medis untuk mengikuti perkembangan metode dan teknologi kesehatan terbaru. Diharapkan, melalui lokakarya mini ini, para peserta dapat menyumbangkan ide-ide segar yang bisa membantu dalam peningkatan kualitas pelayanan kesehatan di Puskesmas Ganjar Agung dan seluruh wilayah sekitarnya. “Kami sangat mengapresiasi setiap masukan dan diskusi yang terjadi pada acara ini. Keterlibatan aktif masyarakat dan tenaga medis sangat penting untuk mencapai tujuan bersama dalam menjaga kesehatan,” tutup Bdn. Rochayani. Puskesmas Ganjar Agung terus berkomitmen untuk memberikan pelayanan kesehatan yang terbaik bagi masyarakat, terutama dalam peningkatan kualitas hidup dan pencegahan penyakit. Dengan adanya lokakarya mini yang melibatkan berbagai pihak, diharapkan dapat memberikan evaluasi positif terhadap capaian yang sudah diperoleh dan menyusun langkah-langkah strategis yang lebih baik untuk menghadapi tantangan di tahun mendatang. Diharapkan kegiatan ini dapat terus berlanjut sebagai sarana untuk meningkatkan kapasitas pelayanan kesehatan dan memperkuat kolaborasi antara puskesmas, pemerintah daerah, dan masyarakat untuk menciptakan lingkungan yang lebih sehat dan berkelanjutan. Editor : Eci Lindasari_Promkes Dinkes Metro
“Berkat Pembinaan Dinas Kesehatan Kota Metro, Forum Kesehatan Metro Siap Wujudkan Kota Sehat Berkelanjutan”
Metro, 12 November 2024 — Dinas Kesehatan Kota Metro menggelar kegiatan pembinaan Forum Kesehatan Kecamatan dan Kelurahan untuk memperkuat peran serta masyarakat dalam meningkatkan kualitas kesehatan di wilayahnya. Kegiatan ini dihadiri oleh perwakilan dari berbagai kecamatan dan kelurahan se-Kota Metro, bertujuan untuk mengoptimalkan kolaborasi antara pemerintah dan masyarakat dalam upaya mewujudkan Kota Sehat, bertempat Aula Kecamatan Metro Utara, Selasa,12/11/2024. Acara ini diwakili oleh Diah Meirawati, SKM., M.Kes, selaku Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat, yang mewakili Kepala Dinas Kesehatan Kota Metro, Dr. Eko Hendro Saputra, ST., M.Kes. Dalam sambutannya, Diah menyampaikan bahwa kegiatan pembinaan ini sangat penting untuk memastikan bahwa masyarakat terlibat secara aktif dalam upaya meningkatkan derajat kesehatan di Kota Metro. Diah Meirawati menjelaskan bahwa pembinaan Forum Kesehatan ini merupakan bagian dari strategi kolaboratif antara Dinas Kesehatan dan masyarakat. “Kami ingin memperkuat peran Forum Kesehatan, baik di tingkat kecamatan maupun kelurahan, agar dapat menjadi garda terdepan dalam menerapkan program kesehatan yang langsung menyentuh kebutuhan masyarakat,” ujar Diah. Beliau juga menambahkan bahwa Forum Kesehatan ini tidak hanya berfokus pada pelayanan medis, tetapi juga pada pendekatan promotif dan preventif, seperti penyuluhan gizi, sanitasi, serta deteksi dini penyakit menular. “Melalui forum ini, kami berharap masyarakat lebih proaktif dalam menjaga kesehatan lingkungannya,” tambah Diah. Djihad Mujiono, selaku Sekretaris Forum Kota Sehat periode 2022-2025, menambahkan bahwa kegiatan ini juga merupakan bentuk komitmen bersama antara pemerintah dan masyarakat untuk menciptakan lingkungan yang lebih sehat. “Forum Kota Sehat berfungsi sebagai penghubung antara masyarakat dan pemerintah dalam menjalankan berbagai program kesehatan,” ungkap Djihad. Djihad juga menekankan pentingnya kerjasama lintas sektor untuk mencapai target Kota Sehat. “Kami berupaya melibatkan semua elemen, mulai dari kader kesehatan, tokoh masyarakat, hingga organisasi pemuda, agar dapat bersama-sama menciptakan perubahan yang positif,” ujarnya. Dalam sesi diskusi, para peserta yang terdiri dari pengurus Forum Kesehatan Kecamatan dan Kelurahan diberikan kesempatan untuk menyampaikan tantangan dan usulan terkait program kesehatan di wilayah masing-masing. Diah Meirawati menegaskan bahwa hasil diskusi ini akan menjadi bahan evaluasi bagi Dinas Kesehatan dalam menyusun strategi yang lebih efektif ke depannya. “Kami ingin memastikan bahwa program kesehatan yang kami jalankan benar-benar sesuai dengan kebutuhan masyarakat. Oleh karena itu, masukan dari forum ini sangat berharga untuk perencanaan program di masa depan,” jelas Diah. Melalui kegiatan ini, diharapkan masyarakat Kota Metro dapat lebih berdaya dan proaktif dalam menjaga kesehatan lingkungan sekitar. Djihad Mujiono menambahkan bahwa forum ini juga akan memperkuat peran kader kesehatan sebagai ujung tombak dalam menyukseskan program kesehatan di tingkat kelurahan. “Kami optimis bahwa dengan dukungan masyarakat, Kota Metro akan semakin mendekati visi sebagai kota sehat yang berdaya saing dan sejahtera,” tutup Djihad. Dengan adanya pembinaan Forum Kesehatan ini, Dinas Kesehatan Kota Metro berharap dapat mewujudkan sinergi yang kuat antara pemerintah dan masyarakat dalam meningkatkan kualitas hidup dan kesehatan di Kota Metro. Editor: [Eci Lindasari] – Promkes Dinkes Metro
Dinkes Kota Metro Evaluasi Transformasi Telemedicine: Meningkatkan Akses Layanan Kesehatan Lewat Teknologi”
Metro, 12 November 2024 — Dinas Kesehatan Kota Metro menggelar pertemuan evaluasi pelaksanaan Telemedicine sebagai upaya untuk meningkatkan akses layanan kesehatan melalui teknologi. Pertemuan yang berlangsung di Aula Dinas Kesehatan Kota Metro ini dihadiri oleh para pemangku kepentingan dari berbagai fasilitas kesehatan, termasuk RSUD dan Puskesmas se-Kota Metro. dr. Achmad Redho Akbar, selaku Sekretaris Dinas Kesehatan Kota Metro, menegaskan bahwa Transformasi Telemedicine sangat penting untuk meningkatkan akses pelayanan kesehatan di wilayah Kota Metro. “Telemedicine dapat menjadi solusi untuk mengatasi kendala maldistribusi fasilitas kesehatan dan hambatan geografis yang seringkali membuat pasien di daerah terpencil kesulitan mengakses layanan medis yang memadai,” ujar dr. Redho. Menurut dr. Redho, penerapan Telemedicine di Kota Metro masih menghadapi berbagai tantangan teknis, namun pemerintah daerah berkomitmen untuk terus memperbaiki dan mengoptimalkan program ini. “Kita sudah melihat manfaat Telemedicine, terutama dalam memotong waktu tunggu dan mengurangi beban fasilitas kesehatan yang sering kewalahan. Namun, masih banyak yang perlu ditingkatkan agar sistem ini bisa berjalan optimal,” jelasnya. Beliau juga menekankan bahwa kolaborasi lintas fasilitas kesehatan sangat diperlukan agar pelaksanaan Telemedicine dapat mencapai hasil yang lebih baik. “Kami ingin memastikan bahwa semua pihak, mulai dari rumah sakit hingga Puskesmas, memiliki kesiapan yang sama dalam mengadopsi teknologi ini,” tambah dr. Redho. Menambahkan penjelasan dari dr. Redho, Daniel, SKM., M.Kes, selaku Kepala Bidang Pelayanan Kesehatan Dinas Kesehatan Kota Metro, menyatakan bahwa evaluasi ini bertujuan untuk mengidentifikasi kendala yang dihadapi di lapangan. “Kami menemukan beberapa masalah terkait ketersediaan infrastruktur teknologi dan pelatihan tenaga kesehatan, yang menjadi hambatan dalam pelaksanaan Telemedicine,” ungkap Daniel. Daniel menambahkan bahwa upaya optimalisasi akan difokuskan pada penyediaan pelatihan bagi petugas kesehatan agar lebih siap menggunakan platform Telemedicine. “Kami sedang menyusun program pelatihan untuk memastikan bahwa semua tenaga medis di Kota Metro memiliki kompetensi yang memadai untuk menggunakan teknologi ini,” katanya. Langkah-Langkah ke DepanDalam pertemuan ini, disepakati bahwa Dinas Kesehatan Kota Metro akan meningkatkan koordinasi antar fasilitas kesehatan dan menyusun rencana strategis untuk mengatasi hambatan yang ada. “Kami berharap, dengan evaluasi dan langkah-langkah perbaikan yang tepat, Telemedicine dapat menjadi solusi jangka panjang dalam menyediakan layanan kesehatan yang lebih efisien dan merata,” tutup dr. Achmad Redho. Kegiatan ini merupakan bagian dari upaya Dinas Kesehatan Kota Metro untuk memanfaatkan teknologi dalam meningkatkan akses layanan kesehatan, terutama bagi masyarakat di daerah terpencil yang sulit dijangkau oleh fasilitas kesehatan konvensional.