Dinas Kesehatan Kota Metro menggelar serah terima jabatan (Sertijab) Kepala Dinas pada Hari Selasa (28/03). Sertijab berlangsung di Aula Kantor Dinas Kesehatan Kota Metro dengan dihadiri oleh Asisten I Bidang Pemerintahan Bapak M.SUPRIADI,SH.MM, selaku Plt. Kepala Dinas Kesehatan Kota Metro dan Bapak Sekrtaris Daerah Kota Metro Ir. Bangkit Haryo Utomo, M.T serta pejabat struktural dan staff dinas Kesehatan Kota Metro. Sementara itu Kepala Dinas Kesehatan yang baru, Bapak Dr. Eko Hendro Saputra, ST.,M.Kes dalam sambutannya mengajak untuk dapat bekerjasama dan berharap kehadirannya di Dinas Kesehatan Kota Metro bisa memberi manfaat bagi orang banyak dan kedepannya Dinas Kesehatan dapat berkembang menjadi lebih baik lagi dan Menjadi Super Tim seperti apa yang diharapkan oleh Masyarakat di Kota Metro. Keluarga Besar Dinas Kesehatan Kota Metro mengucapkan terimakasih kepada Bapak Asisten I M.Supriadi, SH.MM atas bimbingan, arahan dan dedikasi selama memimpin di Dinas Kesehatan Kota Metro Terhitung Selama 3 (Tiga) Bulan 5 (Lima) Hari dan Kami ucapkan selamat bertugas kembali kepada Bapak Asisten I M.Supriadi, SH.MM. Sementara itu Bapak Setda Kota Metro Ir. Bangkit Haryo Utomo, M.T dalam sambutannya mengajak untuk lebih maksimal lagi dalam melakukan pelayanan dan lebih ramah lagi kepada masyarakat, sehingga masyarakat senang apabila melakukan kunjungan ke Fasilitas Kesehatan yang ada di Kota Metro, Tak Lupa Bapak Setda Kota Metro Ir. Bangkit Haryo Utomo, M.T mengingatkan apabila terdapat masalah dapat diselesaikan secara bertahap baik dari Ka.Sub.Bag/Sub.Koord, Kabid, Sekretaris dan Kepala Dinas Kesehatan. Sekali Lagi Bapak Setda Kota Metro Ir. Bangkit Haryo Utomo, M.T mengucapkan selamat bertugas kepada Kepala Dinas Kesehatan yang Baru Bapak Dr. Eko Hendro Saputra, ST.,M.Kes semangat dan selalu senang dalam menghadapi tantangan kedepan, dan diucapkan pula Terimakasih kepada Asisten I Bidang Pemerintahan Bapak M.SUPRIADI,SH.MM, selaku Plt. Kepala Dinas Kesehatan Kota Metro. Admin/MR
Peringati Hari TBC Sedunia, RSUD A.Yani Metro Gelar Penyuluhan TBC Anak – Dinkes Kota Metro
Memperingati Hari Tuberkulosis (TBC) Sedunia setiap 24 Maret, Dinas Kesehatan Kota Metro dan RSUD Ahmad Yani Metro menggelar penyuluhan TBC anak. Penyuluhan dilakukan di RSUD A.Yani di Ruang Poliklinik Anak. Dinas Kesehatan Kota Metro Dalam Memperingati Hari TBC menggelar penyuluhan tentang TBC anak kepada seluruh Fasyankes se-Kota Metro dalam Rangka memperingati Hari TBC se-Dunia tahun 2023, Senin (24/03/2023) Kegiatan tersebut bekerja sama dengan organisasi Perkumpulan Pemberantasan Tuberkulosis Indonesia (PPTI) Cabang Kota Metro dan Kopi TB ( Koalisi Organisasi Profesi Indonesia untuk Penanggulangan TBC) gabungan dari beberapa organisasi profesi yang mempunyai komitmen, mendukung dan terlibat langsung dalam upaya penanggulangan TBC di kota Metro.Dengan tema “Tema peringatan Hari Tuberkulosis Sedunia di tahun 2023 ini adalah “Yes! We Can End TB”. Tema ini digaungkan dengan tujuan untuk memberikan harapan dan dorongan untuk para pemimpin-pemimpin dunia untuk bisa meningkatkan investasi guna melawan epidemi tuberkulosis. Dalam sambutannya, Plt. Kepala Dinas Kesehatan Kota Metro Bapak M Supriadi,SH MM, menyampaikan tingginya penemuan kasus Tuberkolosis (TBC) anak menunjukkan banyaknya sumber penularan pada orang dewasa yang belum ditemukan. Investigasi kontak merupakan salah satu cara menemukan pasien TB secara aktif. Untuk itu, upaya tersebut terus dilakukan pada keluarga. Namun, penyakit ini dapat disembuhkan dengan minum obat secara teratur dengan rentan waktu 6-9 bulan. “Penyakit ini tidak pandang siapa saja bisa terkena. Bahkan pada anak-anak maka dari itu kita harus memutus mata rantai penularannya,” ungkapnya. Kepala Bidang Pencegahan Penanggulanan Penyakit Menular Dinkes Metro, Verawati Nasution,SKM.,MKes menyebutkan seminar ini dengan tujuan agar masyarakat peduli dan sadar untuk mendeteksi secara dini TBC pada anak guna mendukung salah satu upaya proses eliminasi TBC tahun 2030. TB pada anak biasanya tertular dari kontak erat orang dewasa. Selain itu, faktor risiko yang berperan penting dalam penularannya ialah status gizi dan status imunisasi BCG. TBC pada anak tidak menular dikarenakan anak-anak cenderung memiliki sedikit bakteri dalam sekresi lendir dan batuknya pun tidak terlalu efektif untuk mengakibatkan berkembangnya bakteri. Gejala TBC pada anak lebih sulit didiagnosis karena pada anak jarang ditemukan gejala batuk berdahak seperti pada orang dewasa. “Kita terus berusaha untuk memutus mata rantai penularannya. Karena ada penelitian yang menyebutkan jika TB ini tidak dapat tertular melalui anak-anak berarti orang dewasa yg harus kita lakukan pemeriksaan secara intens. Dalam Kesempatan Kegiatan ini hadir juga Subkoordinator Subtansi Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Surtini S.ST menyampaikan bahwa Dinas Kesehatan Kota Metro akan melakukan penyuluhan TBC secara serentak yang rencananya akan dilaksanakan di seluruh fasilitas kesehatan se Kota Metro hari ini 24 maret Tahun 2023 ini. Selain itu, pada bulan yang sama juga akan dilaksanakan Gebyar Skrining TBC oleh puskesmas se Kota Metro, Beraksi pada sekolah, perkantoran dan pondok pesantren dan Lapas. Aksi tersebut merupakan salah satu upaya optimalisasi penemuan terduga dan kasus TBC di Kota Metro. Upaya penemuan kasus aktif juga dilakukan melalui skrining TBC di Lapas/Rutan, warga sekolah, panti sosial, dan pekerja. Penyuluhan oleh dokter spesialis anak dr. Rachman Indra Jaya,Sp.Aini merupakan bentuk partisipasi RSUD A.Yani dalam Gelaran Nasional yang dilakukan serentak di seluruh Indonesia. Tujuan kegiatan ini agar masyarakat lebih peduli dan sadar mengingat penyakit TBC masih dikategorikan sebagai epidemi di dunia, termasuk di Indonesia. Dalam penyuluhannya, dr. Rachman Indra Jaya,Sp.Amengatakan TBC merupakan penyakit menular yang bukan berasal dari keturunan. Melainkan disebabkan adalah kuman TBC atau microbacterium tuberculosis. Anak-anak dapat tertular TBC melalui droplet seperti penyebaran virus Covid-19. Bakteri tersebut bisa hinggap ke tubuh orang sekitar baik ke anak-anak maupun orang dewasa. “Cara penularannya melalui droplet [percik renik] mulai dari batuk, bersin, berbicara, tertawa terbahak-bahak bahkan ketika bernyanyi juga bisa menularkan. Dropletnya bisa menempel ke mikrofon misalnya saat bernyanyi atau di tempat-tempat lain dan virusnya bisa bertahan 24 jam dalam ruangan ber-AC atau tertutup,” jelas dr. Rachman Indra. dr. Rachman Indra mengatakan pasien dewasa yang memiliki riwayat TBC aktif bisa menularkan kepada 10-15 orang di sekelilingnya tiap tahunnya. Sementara jika terkena droplet, orang tersebut tak selalu bisa langsung terinfeksi. Bisa saja seseorang tetap sehat, jika seluruh kuman TBC dapat dimusnahkan oleh sistem pertahanantubuh Editor: PromkesNewsDinkesMetro
Giat Germas dengan Senam Klub Jantung Sehat dan Screening Kesehatan di Gelaran Pasar Agro Ceria -Dinkes Metro
Dalam Rangka Revitalisasi Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (Germas) untuk mencapai masyarakat sehat, sesuai dengan visi Kota Metro dalam misinya mewujudkan masyarakat yang sehat jasmani,rohani dan sosial melalui fisik dan jiwa yang sehat. Dinas Ketahanan Pangan Pertanian dan Perikanan (DKP3) Kota Metro adakan Pasar Tani Agro Ceria dan Berkolaborasi Bersama Dinkes Kota Metro dengan Giat Germas dan cek skrining kesehatan. Kegiatan ini dimulai sejak pukul 06.00 – 10.30 WIB yang berisikan stand produk hasil pertanian dan produk-produk UMKM Lokal Metro Timur, kemudian Kegiatan pemeriksaan kesehatan berkala, deteksi dini ptm, dan aktivitas fisik bersama LLI dan Klub Jantung Sehat yaitu Senam Jantung Sehat bertempat di Cagar Rumah Budaya Asisten Wedana Kecamatan Metro Pusat, Jumat (19/03/2023). Berdasarkan Instruksi Presiden Nomor 1 Tahun 2017 tentang Gerakan Masyarakat Hidup Sehat, Germas merupakan suatu tindakan sistematis dan terencana yang dilakukan secara bersama-sama oleh seluruh komponen bangsa dengan kesadaran, kemauan, dan kemampuan berperilaku sehat untuk meningkatkan kualitas hidup. Program Germas di Kota metro sudah tercantum dalam Peraturan Walikota Nomor 48 Tahun 2021 Tentang Pedomanan Gerakan Masyarakat Hidup Bersih dan Sehat. Implementasi Perwali Germas di Kota Metro sudah dimulai dari pencanangan dan pembentukan komitmen bersama, sosialisasi secara langsung ke berbagai tatanan (OPD, LSM, tempat kerja swasta, dunia usaha, komunitas / organisasi kemasyarakatan, institusi pemerintah, akademisi, pendidikan / sekolah, dll.) Untuk mensukseskan Germas di Kota Metro, tidak bisa hanya mengandalkan peran sektor kesehatan saja tetapi perlu dukungan dan dalam pelaksanaannya didukung oleh OPD lain guna meningkatkan derajat kesehatan masyarakat Kota Metro. Adapun bentuk kegiatan Germas yang dapat diterapkan di lingkungan pemerintah / OPD diantaranya kegiatan seperti Gelaran pasar Agro ceria dimana rangkaian kegiatan nya terdiri dari aktivitas fisik, olahraga / senam bersama secara rutin (1 kali/minggu), adanya skrining kesehatan, kemudian adanya buah / sayur pada setiap jamuan rapat / pertemuan, adanya pemeriksaan kesehatan secara berkala bagi seluruh pegawai OPD, adanya ruangan menyusui di masing-masing OPD serta penerapan Kawasan Tanpa Rokok (KTR) di seluruh OPD. Plt Kepala Dinkes Kota Metro M Supriadi,SH MM,melalui Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Verawati Nasution, SKM,M.Kes mengatakan, Gerakan Bulan Deteksi Dini Penyakit Tidak Menular (PTM) Gerakan ini akan dilaksanakan setiap minggu untuk Penderita PTM, Berbagai pemeriksaan dilakukan, yang meliputi pemeriksaan, pengukuran tekanan darah, gula darah, cek kolesterol dan asam urat. Subkoordinator Subtansi Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular , Opsi Okta Handayani, S.ST.,MKes mengatakan untuk diketahui bahwa penyakit tidak menular merupakan masalah yang semakin mengkhawatirkan di dunia, termasuk Indonesia. Setiap tahun jumlah kasus terus meningkat, seiring dengan meningkatnya faktor risiko, seperti konsumsi gula dan garam yang tinggi, merokok, dan rendahnya aktivitas fisik. Kita tau saat ini PTM merupakan penyebab kematian tertinggi di Indonesia maupun dunia sehingga diperlukan percepatan pencegahan melalui kegiatan Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (Germas) seperti rutin melakukan pemeriksaan kesehatan secara berkala, peningkatan aktivitas fisik dan edukasi gizi seimbang,” Lebih lanjut dikatakan bahwa deteksi dini PTM ini penting untuk menekan kematian dini. Jika deteksi penyakit dapat segera, maka dapat memberikan anjuran kepada penderita untuk berobat secara langsung dan berobat secara berkelanjutan, Tidak harus menunggu pada saat itu sakit,” jelasnya. Untuk itu, deteksi dini PTM ini harus dilakukan secara berkala, yaitu 3 tahun sekali untuk deteksi dini kanker dan minimal setahun sekali untuk PTM lainnya adapun 6 bulan sekali dan setiap bulan untuk yang sudah diketahui penyakitnya,Jika tidak mempunyai faktor risiko pencegahan PTM akan terus dilakukan sebagai bagian upaya promotif-preventif, yaitu dengan melakukan perilaku Cek kesehatan secara rutin, Enyahkan asap rokok, Rajin aktivitas fisik, Diet seimbang, Istirahat cukup dan Kelola stress.#PromkesNewsMetro
Dinkes Kota Metro Bersama KOPI TB Gelar Rapat Koordinasi Tanggulangi Masalah Tuberculosis
Dinas Kesehatan Kota Metro melalui Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) telah melaksanakan kegiatan Pertemuan Koordinasi dengan Organisasi Profesi/KOPI TB, Pertemuan ini diselenggarakan di Aula Puskesmas Ganjar Agung, pada Rabu (16/03/2023). Kegiatan yang langsung dibawahi oleh Subtansi Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular (P2PM) pada Program TBC. Pertemuan ini diselenggarakan untuk meningkatkan peran masing – masing pemangku kepentingan dalam program TBC, sehingga target eliminasi tuberculosis tahun 2030 bisa tercapai. Dinas Kesehatan Kota Metro sebagai bidang yang memonitoring, evaluasi dan memfasilitasi Kopi TB di Kota Metro. Tergabung dalam Kopi TB, organisasi Profesi kesehatan, diantaranya para Dokter Umum, Dokter spesialis, PPNI, IBI, PPPKMI, Patelki, dan organisasi profesi kesehatan lainnya. Plt. Kepala Dinas Kesehatan Kota Metro M Supriadi,SH MM, Melalui Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan Kota Metro, Verawati Nasution, SKM.,M.Kes , kopi TB sudah di SK kan pada bulan Oktober 2022 lalu dan pertemuan perdana ini merupakan tindak lanjut terbentuknya kopi TB dengan mambahas program kerja kedepan. Lanjut Kabid Verawati, terbentuknya Kopi TB dalam rangka berkolaborasi pengendalian penyakit TB khususnya di Kota Metro, dengan melibatkan banyak pihak dengan tercapainya komitmen bersama eliminasi TBC tahun 2030. “Dengan melibatkan kerjasama multi pihak, lintas program dan lintas sektor untuk mendapatkan komitmen bersama mencapai eliminasi TBC tahun 2030 dan menjadikan TBC sebagai urusan bersama sesuai peran masing- masing pemangku kepentingan,Pungkas Vera” Dalam Kesempatan Kegiatan ini hadir juga Subkoordinator Subtansi Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Surtini S.ST menyampaikan Untuk di ketahui Tuberkulosis (TBC) atau TB adalah penyakit menular akibat infeksi bakteri. TBC umumnya menyerang paru-paru, tetapi juga dapat menyerang organ tubuh lain, seperti ginjal, tulang belakang, dan otak. Menurut WHO, sebanyak 1,5 juta orang meninggal akibat penyakit TBC di tahun 2020. Penyakit ini merupakan penyakit dengan urutan ke–13 yang paling banyak menyebabkan kematian, dan menjadi penyakit menular nomor dua yang paling mematikan setelah COVID-19. Indonesia berada di urutan ke–3 negara dengan kasus TBC tertinggi di dunia setelah India dan Cina. Data tahun 2019 menunjukkan, ada sekitar 845.000 penderita TBC di Indonesia. Penyakit ini dapat berakibat fatal bagi penderitanya jika tidak segera ditangani. Meski begitu, TBC adalah penyakit yang dapat disembuhkan dan bisa dicegah, Kita secara bersama atasi TBC dari profesi masing-masing, Narasumber dalam pertemuan ini adalah Ketua KOPI TB Kota Metro yaitu dr. Andreas Infianto, Sp.P merupakan dokter spesialis paru,memaparkan tentang dukungan organisasi profesi dalam mencapai eliminasi TBC 2030. “Koalisi Organisasi Profesi berkomitmen tinggi untuk mendukung eliminasi TB tahun 2030 Koalisi organisasi profesi penanggulangan tuberkulosis (KOPI TB) adalah gabungan dari beberapa organisasi profesi yang mempunyai komitmen dan saling berkerjasama untuk terlibat dalam upaya penanggulangan TB di tingkat Kota Metro melalui jejaring PPM TB. Pada pertemuan ini diharapkan peserta mengetahui perannya dalam Penanggulangan TBC, mengetahui permasalahan Program TBC di Kota Metro. Kontributor :PromkesNewsMetro
Kunjungan Dinkes Provinsi Lampung Dalam Rangka Bimbingan Teknis Program Kesling dan K3 Rumah Sakit di RSU. Permata Hati Kota Metro
Dinas Kesehatan Kota Metro menggelar Bimbingan Teknis Program Kesehatan Lingkungan dan K3 Rumah Sakit di RSU Permata Hati, Selasa (14/03/2023). Selain melaksanakan Bimbingan Teknis dan Monev program Kesling Kesjaor pada tenaga Sanitarian dan pengelola program kesjaor puskesmas se Kota Metro, Dinas Kesehatan Provinsi Lampung juga melakukan Bimbingan Tekhnis Kesehatan Lingkungan dan K3 Rumah Sakit pada RSU Permata Hati Kota Metro. Dalam upaya pembangunan pelayanan kesehatan, banyak berdiri rumah sakit khusus ibu dan anak maupun rumah sakit bersalin untuk menangani permasalahan tingkat kesehatan masyarakat. Berbagai macam jenis limbah yang dihasilkan dari aktivitas tersebut. Limbah tersebut terdiri atas limbah medis dan non medis. Plt. Kepala Dinas Kesehatan Kota Metro M Supriadi,SH MM, melalui Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat Dinas Kesehatan Kota Metro, Diah Meirawati,SKM.,MKes mengatakan Karena limbah B3 itu termasuk sampah. Bagaimana limbah yang berbahaya ini dikelola secara benar, mulai dari pembuangan, pemilahan, pengangkutan, pembersihan sampai dengan penghancuran,” ujar Diah Meira. Menurutnya, perlakukan terhadap limbah B3 ini harus dilakukan secara khusus. Karenanya, semua tempat usaha yang mengeluarkan limbah B3 harus paham cara mengelola limbah tersebut.“Seumpama rumah sakit atau lembaga layanan kesehatan, jangan sampai bisa menyembuhkan orang tetapi malah menularkan penyakit ke sekitarnya,” tegas Diah Meira. Yuliana, ST di dampingi Subkoor. Subtansi Kesling Kesjaor Dinas Kesehatan Kota Metro Desy Eva Rohmahwati, SKM melakukan pemantauan terkait kondisi sanitasi pada RSU. Permata hati yang langsung di lakukan kepada tenaga Sanitarian RSU. Permata Hati Cindy di dampingi penanggungjawab personalia Bu Shinta. Adapun yang dipantau langsung adalah Penanganan LB3 RS, Pengelolaan Limbah Cair RS dengan sarana IPAL nya, penanganan Limbah Domestik RS, Hygiene Sanitasi Pangan RS di Instalasi Gizi, Pemantauan penanganan dan penyimpanan Alkes Bermerkuri serta kondisi umum kebersihan dan sarana sanitasi penunjang RS lainnya. dalam kesempatan Pembinaan ini juga Pak Yuliana memeriksa kelengkapan berkas terkait MOU LB3 RS dan Hasil Pemeriksaan rutin kualitas air bersih dan limbah cair RS. Sasaran dari kegiatan ini adalah pembinaan dan pengawasan serta pengendalian pada Rumah sakit yang menghasilkan limbah B3 medis sehingga meningkatkan kinerja pengelolaan limbah B3 sesuai dengan peraturan yang berlaku. Kontributor: PromkesNewsMetro
Dinkes Kota Metro Gelar Pertemuan Monev Program Kesling dan Kesjaor Puskesmas se-Kota Metro
Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Metro Subtansi Kesling & Kesjaor menggelar Monitoring dan Evaluasi Program Kesling dan Kesjaor bagi penangung jawab pengelola program kesling dan Kesjaor di puskesmas Se-Kota Metro, Dalam Kegiatan ini menghadirkan Narasumber dari Subtansi Kesling & Kesjaor Dinas Kesehatan Provinsi Lampung bertempat di Aula Puskesmas Karang Rejo, Selasa (14/03/2023) Monitoring dan Evaluasi Program Kesehatan Lingkungan dan Kesjaor merupakan tempat bertukar pikiran dan sharing untung menemukan solusi untuk pencapaian target pada Tahun 2023. Plt. Kepala Dinas Kesehatan Kota Metro M Supriadi,SH MM, melalui Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat Dinas Kesehatan Kota Metro, Diah Meirawati,SKM.,MKes saat membuka kegiatan Monev Kesling dan Kesjaor mengatakan aktivitas Monev sangat penting untuk menelusuri dan memastikan terlaksananya kebijakan dan program pembangunan kesehatan, sesuai dengan target dan rencana yang telah ditetapkan, Kegiatan Monev ini juga bertujuan untuk mengetahui sejauhmana capaian serta kendala yang dihadapi. Tujuan dalam Kegiatan Monitoring dan Evaluasi ini diharapkan dapat menjadi masukan dan koreksi bagi Penanggung Jawab Pemegang Program di Puskesmas Se Kota Metro untuk melakukan perbaikan demi peningkatan mutu pelayanan yang lebih baik.”Ucap”Diah Meira. Kegiatan ini diikuti oleh 22 orang penanggung jawab program kesling dan kesjaor di puskesmas se-Kota Metro. Selama kegiatan mereka mendapatkan materi dari narasumber dari Tim Subtansi Kesling dan Kesjaor Dinas Kesehatan Provinsi Lampung. Dalam Kegiatan Monev Kesling & Kejaor , Narasumber yang pertama memberikan Paparan adalah Bapak Yuliana, ST tentang penanganan dan pengamanan LB3 dan pelaporan SIKELIM, Narasumber menyampaikanbahwa zat yang masuk kategori limbah ini tidak bisa dibiarkan begitu saja karena terdapat unsur tertentu yang berbahaya bagi lingkungan sekitar. Untuk itu diperlukan proses pengelolaan secara khusus termasuk pada pengendalian limbah dengan Bahan Beracun dan Berbahaya atau dikenal dengan Limbah B3. Dalam hal ini Limbah B3 yang dihasilkan rumah sakit dapat menyebabkan gangguan perlindungan kesehatan dan atau risiko pencemaran terhadap lingkungan hidup. Mengingat besarnya dampak negatif limbah B3 yang ditimbulkan, maka penanganan limbah B3 harus dilaksanakan secara tepat, mulai dari tahap pemisahan, penempatan, penyimpanan sementara, tahap pengangkutan, yanga menjadi tanggung jawab fasyankes sampai dengan tahap pemusnahan oleh pihak ke 3 yang telah bekerjasama dengan fasyankes. Narasumber kedua , Ibu Gustini, SKM, M.Si membahas mengenai Pelaporan Triwulan dengan Definisi Operasional Baru serta Membahas Pelaporan Emonev Program Kesling dan Materi tentang Kota sehat, Gustini menyampaikan Untuk mewujudkan Kota Metro sebagai Kota Sehat membutuhkan kolaborasi dan sinergisitas seluruh elemen. Tak hanya oleh Pemerintah Kota (Pemkot) Metro tetapi juga seluruh warga Kota Metro. untuk menjadi Kota Sehat, Kota Metro harus memenuhi 9 tatanan yang menjadi kriteria penilaian dalam indikator Kota Sehat. “Untuk melaksanakan 9 tatanan tersebut, dibutuhkan kolaborasi dan sinergisitas stakeholder terkait. Sangat dibutuhkan peran aktif semua pengurus dan dukungan penuh dari pemerintah daerah agar nantinya kita dapat memenuhi semua persyaratan verifikasi. Narasumber terakhir dalam kegiatan ini adalah Shinta Novarianti, SKM, M. Kes, dalam hal ini beliau menyampaikan materi mengenai Program Kesehatan Kerja dan Olahraga, Pelaporan SITKO dan Aplikasi SIPGAR, Kemudian sistem Pelaporan Kesjaor melalui aplikasi SITKO yang wajib diinput setiap bulan pelaksanaan. Shinta juga menyampaikan Penggunaan aplikasi sipgar dapat memudahkan masyarakat untuk mengetahui status kebugaran tubuh dan menentukan program latihan yang sesuai dengan kondisi masing-masing. Harapannya masyarakat dapat termotivasi untuk rutin berolahraga sehingga dapat terwujud masyarakat yang tidak hanya sehat tetapi juga bugar dan produktif. Kontributor : PromkesNewsMetro
Gelaran Roundshow Ke-5 Dinkes Metro, Germas Go to School (Aksi Bergizi), Sosialisasi Jama-Pai dan Pembentukan KJR di SMP N 08 Metro
Jumat, 10 Maret 2023 |Dinas Kesehatan Kota Metro Melalui Subtansi Promosi Kesehatan dan PM berkolaborasi terintegrasi dengan Subtansi PTM Dinas Kesehatan Kota Metro dan Puskesmas Karang Rejo mengkampanyekan pentingnya GERMAS kepada Anak Remaja SMA/SMK dalam acara Germas Goes to School (Aksi Bergizi di Sekolah), Sosialisasi Jama-Pai dan Pembentukan Klub Jantung Remaja Cabang Kota Metro. Dengan Semangat remaja putri dan remaja putra antusias dalam mengikuti gerakan senam Hip Heart Series 2 dari instruktur senam dari Yayasan Jantung Indonesia (Klub Jantung Remaja) Cabang Kota Metro Germas Goes to School (Aksi Bergizi di Sekolah) di diadakan di SMP N 08 METRO. Kegiatan ini diawali dengan Aktivitas Fisik (Senam), Sarapan bersama Gizi Seimbang, Minum Tablet Darah dan Pengisian Aplikasi Ceria di Pandu oleh Promkes Puskesmas Karang Rejo Kegiatan tersebut merupakan Salah satu rangkaian dari banyak agenda kegiatan Promosi Kesehatan Dinas Kesehatan Kota Metro, “ GERMAS Goes To School kali ini menargetkan peserta siswa dan siswi SMP dan SMA/SMK se-Kota Metro. Plt. Kepala Dinas Kesehatan Kota Metro Bapak M Supriadi,SH MM, Melalui Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat , Diah Meirawati,SKM.,MKes menyampaikan Kota Metro telah mengeluarkan peraturan terkait kegiatan germas yaitu Peraturan Walikota (Perwali) Nomor 48 tahun 2021, tentang pedoman pelaksanaan gerakan masyarakat hidup sehat di Kota Metro, menanamkan perilaku sehat dalam diri seseorang membutuhkan proses yang panjang dan komitmen yang kuat, Hal ini sejalan dengan Instruksi Presiden Republik Indonesia Nomor 1 Tahun 2017 tentang Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (GERMAS) dengan tujuan agar masyarakat berperilaku sehat sehingga berdampak pada kesehatan yang terjaga, produktif dan lingkungan bersih. Para siswa bersama sama melaksanakan Germas Go To School (aksi bergizi di sekolah) dengan tujuan menggerakkan anak anak remaja hidup sehat dengan beberapa langkah seperti minum tablet tambah darah, memenuhi gizi seimbang dan olahraga secara teratur. Kepala Bidang Kesmas Mengatakan dalam kegiatan Germas Go to School (Aksi Bergizi di Sekolah) ini juga di adakan Sosialisasi tentang Program Jaringan Masyarakat Peduli Anak dan Ibu (JAMA-PAI) Kota Metro.Sosialisasi Jama Pai di Sekolah ini juga meningkatkan pemahaman Siswa/Siswi dalam pencegahan dan penanggulangan stunting,tujuan utama dari Jama-PAI yaitu mewujudkan Generasi Emas Metro Cemerlang, Karena itu, seluruh instansi terkait harus gencar mensosialisasikan program ini kepada masyarakat. Dilanjutkan dengan Pembentukan KJR ( Klub Jantung Remaja) dan dan Pengenalan Senam Hip Heart Series 2 kepada Remaja SMA N 08 Kota Metro. Diah Meira selalu Ketua KJR Kota Metro menyampaikan bahwa Klub Jantung Remaja (KJR) adalah suatu metode yang ditempuh untuk mempermudah koordinasi dalam pelaksanaan Gerakan Jantung Sehat Remaja, tujuan pembentukan KJR adalah terciptanya remaja kader bangsa yang sehat dan produktif. “Kita ingin para remaja lebih sehat dengan lebih banyak bergerak dan melakukan olahraga atau senam,tapi karena senam itu biasanya membosankan, maka kami membuat gerakan-gerakan yang diambil dari gaya hip-hop yang kemudian disesuaikan oleh para ahli dengan gerakan yang menyehatkan jantung. Melalui Subkoordinator Subtansi Promosi Kesehatan dan PM Dinas Kesehatan Kota Metro, Maryanto,SKM mengatakan, bahwa kegiatan ini salah satunya bertujuan menyamakan Persepsi tentang Pentingnya GERMAS di Sekolah, poin utamanya yaitu mengkonsumsi buah dan sayur setiap hari, rajin beraktifitas fisik dan rutin datang ke fasyankes untuk mengecek kesehatan.Kegiatan diawali dengan Aktivitas Fisik (Senam),dilakukan juga edukasi isi piringku (membawa bekal dan metode komunikasi antar pribadi) sehingga siswa memahami betul potensi dirinya dalam mempersiapkan kehidupan sehatnya. Dalam Germas go to school di lakukan juga kegiatan upaya deteksi dini ,Test Smokerlyzer pada siswa putra yang bertujuan untuk mengukur kadar Co2 dalam paru2. Kontributor : PromkesDinkesMetro
Dinkes Metro, Implementasikan Germas Goes to School (Aksi Bergizi di Sekolah), Sosialisasi Jama-Pai di SMP N 01 Metro
Kamis, 09 Maret 2023 |Dinas Kesehatan Kota Metro Melalui Subtansi Promosi Kesehatan dan PM berkolaborasi terintegrasi dengan Subtansi PTM Dinas Kesehatan Kota Metro dan Puskesmas Metro Pusat mengkampanyekan pentingnya GERMAS kepada Anak Remaja SMA/SMK dalam acara Germas Goes to School (Aksi Bergizi di Sekolah), Sosialisasi Jama-Pai dan Pembentukan Klub Jantung Remaja Cabang Kota Metro. Dengan Semangat remaja putri dan remaja putra antusias dalam mengikuti gerakan senam Hip Heart Series 2 dari instruktur senam dari Yayasan Jantung Indonesia (Klub Jantung Remaja) Cabang Kota Metro Germas Goes to School (Aksi Bergizi di Sekolah) di diadakan di SMP N 01 METRO. Kegiatan ini diawali dengan Aktivitas Fisik (Senam), Sarapan bersama Gizi Seimbang, Minum Tablet Darah dan Pengisian Aplikasi Ceria di Pandu oleh Promkes Puskesmas Metro Pusat. Kegiatan tersebut merupakan Salah satu rangkaian dari banyak agenda kegiatan Promosi Kesehatan Dinas Kesehatan Kota Metro, “ GERMAS Goes To School kali ini menargetkan peserta siswa dan siswi SMP dan SMA/SMK se-Kota Metro. Plt. Kepala Dinas Kesehatan Kota Metro Bapak M Supriadi,SH MM, Melalui Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat , Diah Meirawati,SKM.,MKes menyampaikan Menanamkan perilaku sehat dalam diri seseorang membutuhkan proses yang panjang dan komitmen yang kuat, Hal ini sejalan dengan Instruksi Presiden Republik Indonesia Nomor 1 Tahun 2017 tentang Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (GERMAS) dengan tujuan agar masyarakat berperilaku sehat sehingga berdampak pada kesehatan yang terjaga, produktif dan lingkungan bersih. Para siswa bersama sama melaksanakan Germas Go To School (aksi bergizi di sekolah) dengan tujuan menggerakkan anak anak remaja hidup sehat dengan beberapa langkah seperti minum tablet tambah darah, memenuhi gizi seimbang dan olahraga secara teratur. Kepala Bidang Kesmas Mengatakan dalam kegiatan Germas Go to School (Aksi Bergizi di Sekolah) ini juga di adakan Sosialisasi tentang Program Jaringan Masyarakat Peduli Anak dan Ibu (JAMA-PAI) Kota Metro.Sosialisasi Jama Pai di Sekolah ini juga meningkatkan pemahaman Siswa/Siswi dalam pencegahan dan penanggulangan stunting,tujuan utama dari Jama-PAI yaitu mewujudkan Generasi Emas Metro Cemerlang, Karena itu, seluruh instansi terkait harus gencar mensosialisasikan program ini kepada masyarakat. Dilanjutkan dengan Pembentukan KJR ( Klub Jantung Remaja) dan dan Pengenalan Senam Hip Heart Series 2 kepada Remaja SMA N 04 Kota Metro. Diah Meira selalu Ketua KJR Kota Metro menyampaikan bahwa Klub Jantung Remaja (KJR) adalah suatu metode yang ditempuh untuk mempermudah koordinasi dalam pelaksanaan Gerakan Jantung Sehat Remaja, tujuan pembentukan KJR adalah terciptanya remaja kader bangsa yang sehat dan produktif. “Kita ingin para remaja lebih sehat dengan lebih banyak bergerak dan melakukan olahraga atau senam,tapi karena senam itu biasanya membosankan, maka kami membuat gerakan-gerakan yang diambil dari gaya hip-hop yang kemudian disesuaikan oleh para ahli dengan gerakan yang menyehatkan jantung. Melalui Subkoordinator Subtansi Promosi Kesehatan dan PM Dinas Kesehatan Kota Metro, Maryanto,SKM mengatakan, bahwa kegiatan ini salah satunya bertujuan menyamakan Persepsi tentang Pentingnya GERMAS di Sekolah, poin utamanya yaitu mengkonsumsi buah dan sayur setiap hari, rajin beraktifitas fisik dan rutin datang ke fasyankes untuk mengecek kesehatan.Kegiatan diawali dengan Aktivitas Fisik (Senam),dilakukan juga edukasi isi piringku (membawa bekal dan metode komunikasi antar pribadi) sehingga siswa memahami betul potensi dirinya dalam mempersiapkan kehidupan sehatnya. Dalam Germas go to school di lakukan juga kegiatan upaya deteksi dini ,Test Smokerlyzer pada siswa putra yang bertujuan untuk mengukur kadar Co2 dalam paru2. Kontributor : PromkesDinkesMetro
Menuju Kota Sehat, Walikota Metro Kukuhkan Forum Kota Sehat – Dinkes Kota Metro
Kamis, 09/03/2023 Pemerintah Kota Metro Melalui Dinas Kesehatan Kota Metro, menyelenggarakan Advokasi Kota Sehat dan pengukuhan Forum Kota Sehat (FKS) periode 2022-2025. Kegiatan ini bertujuan untuk memantapkan kolaborasi lintas sektor sekaligus monitoring setiap indikator yang terdapat dalam 9 tatanan kota sehat serta partisipasi Multihelix untuk mendukung pembangunan Kota Metro yang sehat melalui 9 tatanan kota sehat, Kegiatan Berlangsung Di Aula Setda Kota Metro. Guna membentuk komitmen antara Forum Kota Sehat dan Tim Pembina Kota Sehat Kota Metro dalam menciptakan masyarakat sehat yang mandiri, meningkatkan peran dan fungsi Forum Kota Sehat sebagai mitra dalam membina Forum Komunikasi Tingkat Kecamatan dan Pokja Kelurahan secara sinergis, terarah, dan berkesinambungan. Dengan jargon Kota Sehat, Wali Kota Metro dr.H.Wahdi,Sp.OG(K),M.H mengukuhkan Forum Kota Sehat, Kepengurusan Forum Kota Sehat tersebut, berasal dari unsur pemerintah dan juga masyarakat yang ada di Bumi Sai Wawai. Menurut Walikota Wahdi, advokasi terhadap kota sehat menurutnya sangat penting. Dimana permasalahan kesehatan, dinilai sangat kompleks dan juga merupakan faktor utama terbentuknya Sumberdaya Manusia (SDM) di sebuah Kota. “Kota sehat itu adalah kota yang menunjukkan aktivitas masyarakat beserta dengan unsur pemerintah untuk hidup sehat, dalam upaya meningkatkan kualitas kesehatan,” ujar Wahdi. Wahdi dalam sambutannya menerangkan, untuk mewujudkan Kota Metro yang berpendidikan, sehat, sejahtera dan berbudaya tidak cukup hanya sekadar mencapai pembangunan berkelanjutan. Akan tetapi bagaimana upaya seluruh jajaran, baik pemerintah maupun masyarakat dalam membangun skema sumberdaya manusia yang peduli dan turut berkontribusi mewujudkan tatanan lingkungan, sosial, dan kehidupan yang stabil. Saya tentu menyambut gembira dengan terbentuknya forum ini. Tidak saja walikota yang akan bekerja, tetapi tentunya forum kecamatan dan kelurahan juga. Sesungguhnya pembentukan forum kota sehat ini adalah integrasi kolaborasi antara pemerintah dan masyarakat,” ujarnya. Wahdi juga menegaskan bahwa, kunci terwujudnya Kota Sehat adalah dengan membuat masyarakat menjadi berdaya. Dengan maksud tidak sekadar Kota Metro mampu meraih piala Swasti Saba, tetapi diperhatikan dengan benar benar-benar mempunyai manfaat andil. Sementara itu menurut laporan Ketua penyelenggara Plt. Kepala Dinas Kesehatan Kota Metro M Supriadi,SH MM,menuturkan dasar pelaksanaan kegiatan ini antara lain adalah, Peraturan Bersama Menteri Dalam Negri dan Menteri Kesehatan Nomor 34 Tahun 2005 dan Nomor 1138/MENKES/PB/VIII/2005 tentang Penyelenggaraan Kabupaten/Kota Sehat, Tujuan dalam Pelaksana Kegiatan ini Untuk melakukan advokasi tentang Kota Sehat kepada Lintas Sektor. Plt Kadis Kesehatan Kota Metro dalam Laporan nya juga menyampaikan bahwa Pengurus Kota Sehat Kota Metro yang sudah terbentuk dan di tetapkan dengan Surat Keputusan Walikota Metro Nomor: 813/KPTS/D-02/2022 tanggal 13 Desember 2022 tentang Pembentukan Forum Kota Sehat Kota Metro Periode 2022 – 2025 dikukuhkan oleh Walikota Metro, dan Diharapkan nyaa Kota Metro sebagai Kota Sehat 2023. Ketua Forum Kota Sehat Periode 2022-2025 dan selaku Wakil Walikota Metro Drs H.Qomaru Zaman,MA menyampaikan harapannya kepada seluruh pengurus agar dapat bekerja sama untuk Kota Metro dalam melaksanakan pembinaan kepada Forum Kota Sehat yang ada di Kota Metro. Dengan terbentuknya forum ini harapannya dapat saling bekerja sama, koordinasi, komunikasi dan saling sinergi dalam mendukung kota sehat ujar “Qomaru Zaman” Ketua Forum Kota Sehat juga menerangkan bahwa Kota Metro sudah dirancang sedemikian rupa untuk menjadi kota layak anak dan kota layak huni. Sekarang diperkuat lagi dengan adanya kota sehat. “Kota sehat itu ada sembilan poin, tetapi saya tambahkan poin yang kesepuluh yaitu sehat berfikirnya juga. Kenapa saya katakan demikian, karena tanggungjawab kota ini adalah untuk memberikan warisan yang bagus dan hebat kepada keturunan dibawahnya,” ujarnya. Sebelumnya, Kepala Bidang Kesehatan Kota Metro, Diah Meirawati,SKM.,MKes menyebut pembentukan serta penetapan kepengurusan Forum Kota Sehat merupakan pemenuhan terhadap amanat Peraturan Bersama Menteri Dalam Negeri dan Menteri Kesehatan tentang Penyelenggaraan Kabupaten/Kota Sehat. Lebih lanjut Diah Meira juga menyampaikan Forum Kota Sehat merupakan wadah bagi masyarakat untuk menyalurkan aspirasinya dan berpartisipasi untuk turut menentukan arah, prioritas, perencanaan pembangunan di Kota Metro yang terintegrasi dengan berbagai aspek sehingga dapat mewujudkan wilayah yang bersih, nyaman, aman dan sehat. Kegiatan ini diawali dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya, Doa, kemudian laporan dari Ketua Penyelenggara Kota Sehat, selanjutnya mengukuhkan Pengurus Forum Kota Sehat dan Dilanjutkan sambutan oleh Walikota Metro dan Materi pengarahan Kota Sehat oleh Kepala Bidang Kesmas Dinas Provinsi Lampung. Turut Hadir Dalam Kegiatan ini Kepala Bidang Kesehatan Provinsi Lampung, Yulianto,SKM.,MKes, Subkoordinator Kesling & Kesjaor Agus Setyo Widodo,SKM.,MKes dan Sutrisno, SKM.,M.Kes dari Dinas Kesehatan Provinsi LampungKetua TP PKK Kota Metro Ny. dr. Silfia Wahdi, Sp.KKLP., MM,Ketua Pembina Kota SehatBpk. Anang Risgiyanto.SKM.,M.Kes. Hadir pula dalam kesempatan ini FKK Kecamatan dan FKK Kelurahan, Organisasi Profesi PPPKMI,IBI,HAKLI,IAKMI dan PERSAGI Kota Metro. Kontributor : PromkesNewsMetro
Dinkes Metro – Pendampingan Penerapan aplikasi MEWS-OBSTETRI (mW) Integrated Bagi Tenaga Kesehatan di RSUD Ahmad Yani.
Dinas Kesehatan Kota Metro menggelar kegiatan Pendampingan Penerapan aplikasi MEWS-OBSTETRI (mW) Integrated Bagi Tenaga Kesehatan di RSUD Ahmad Yani, Acara dilaksanakan melalui Kolaborasi Subtansi Promosi Kesehatan & PM dan Subtansi Kesga & Gizi Dinas Kesehatan Kota Metro dan RSUD Ahmad Yani Kegiatan ini berlangsung di Aula Diklat Rumah Sakit Ahmad Yani , Rabu 08 Maret 2023. Aplikasi Maternal Early Warning Score Obstetri Modifikasi Wahdi atau MEWS-OBSTETRI (mW) Integrated adalah aplikasi modifikasi terkini ciptaan Wali Kota Metro, dr. Wahdi Siradjuddin,Sp.OG(K),M.H, sebagai wujud kecintaan putera daerah kepada Bumi Sai Wawai, Kota Metro, Lampung serta wujud dukungan untuk kemajuan kesehatan di bumi pertiwi. Plt. Kepala Dinas Kesehatan Kota Metro Bapak M Supriadi,SH MM, Melalui Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat , Diah Meirawati,SKM.,MKes menyampaikan bahwa Aplikasi Maternal Early Warning Score Obstetri Modifikasi atau MEWS-OBSTETRI (mW) Integrated adalah aplikasi modifikasi terkini Aplikasi yang memiliki manfaat sebagai deteksi dini terhadap kegawatdaruratan kesehatan spesialisasi pada obstetri merupakan untuk mencegah tiga keterlambatan yaitu terlambat mengenal bahaya, terlambat merujuk dan terlambat mendapatkan pertolongan cepat di tempat rujukan. Aplikasi ini sendiri masuk dalam 7 pilar Program Jama-Pai, yang sangat sukses. Yang mana, masyarakat dapat dengan mudah mendapatkan aplikasi dengan cara mendownload melalui Google Playstore. Aplikasi ini adalah tool untuk menurunkan angka kesakitan dan kematian ibu – anak, yang merupakan bagian dari tujuh pilar Jama Pai. Masyarakat bisa mengunduhnya melalui aplikasi store. Dan aplikasi ini adalah persembahan Kota Metro untuk dunia kesehatan Indonesia. Sehingga bebas untuk digunakan seluruh tenaga kesehatan di Indonesia (bagian dari e-PWS KIA) Turut Hadir Dalam Kegiatan ini Wakil Direktur (Wadir) RSUD Ahmad Yani Kota Metro, dr. Hasril Syahdu, Kepala Bidang Pelayanan Kesehatan Dinas Kesehatan Kota Metro,Hendarto,SKM.,M.Kes,Subkoordinator Kesga dan Gizi Dinas Kesehatan Kota Metro, Risnawati,SKM dan Dinas Komunikasi dan Informatika Kota Metro oleh Bapak Zikri Irfandi.