Melalui Zoom Meeting di Ruang OR Dinas Kesehatan Kota Metro, drg Erla Andrianti,MARS menjadi Narasumber dalam webinar Implementasi (Kawasan Tanpa Rokok) di Kota Metro. Tujuan dari kegiatan ini yaitu memberikan pemahaman kepada seluruh OPD, masyarakat dan pihak terkait tentang KTR, mengingat rokok juga dapat meningkatkan risiko Pneumonia Covid-19 yaitu terganggunya sistem imunitas saluran napas dan paru akibat asap rokok. Kawasan Tanpa Rokok ini telah diatur pada Perda PERATURAN DAERAH KOTA METRO NOMOR 13 TAHUN 2018 PERUBAHAN ATAS PERATURAN DAERAH KOTA METRO NOMOR 4 TAHUN 2014 TENTANG KAWASAN TANPA ROKOK drg Erla Andrianti,MARS selaku Kepala Dinas Kesehatan Kota Metro menjelaskan tentang Rencana Implementasi Kawasan Tanpa Rokok di Kota Metro yaitu Sosialisasi kebijakan KTR, kampanye Germas dan penyuluhan tentang bahaya rokok melalui media sosial, siaran radio, media cetak, pemutaran radio spot, Iklan Layanan Masyarakat, peran strategis Radio Suara Kota Metro sebagai media pemerintah dalam penyebarluasan informasi tentang KTR dan bahaya rokok kepada masyarakat luas, pelaksanaan pengawasan dan penegakan hukum oleh Satpol PP PERATURAN DAERAH KOTA METRO NOMOR 13 TAHUN 2018 tentang KTR dan melakukan koordinasi lintas sektor serta monitoring/pemantauan dan evaluasi.#PromkesNews
Dinkes Kota Metro Gelar Webinar Advokasi Penguatan Posyandu Aktif Tingkat Kota Metro
Pemerintah Kota Metro melalui Dinas Kesehatan Kota Metro melaksanakan Kegiatan Kelompok kerja operasional Pos pelayanan terpadu (Pokjanal Posyandu) Tingkat Kota secara daring Rabu. (14/12/2022). Kepala Dinas Kesehatan Kota Metro Menyampaikan dalam Kegiatan Webinar Melalui Zoom Tentang Advokasi Penguatan Posyandu Aktif, bahwa dasar pelaksanaan kegiatan adalah Permendagri Nomor 19 tahun 2011 tentang tentang Pedoman Pengintegrasian Layanan Sosial Dasar Di Pos Pelayanan Terpadu. Peserta kegiatan ini berjumlah 83 orang secara zoom merting berasal dari lintas program Dinas Kesehatan dan OPD lintas sektoral yang berkaitan dengan pelaksanaan posyandu, serta Pokja PKK dan kader, Ditambahkannya kegiatan ini bertujuan untuk menyamakan persepsi dalam suatu mekanisme kerja pokjanal posyandu dan terbertuknya tim pokja posyandu Kota Metro. Dalam Kegiatan ini Narasumber Asisten 1 Pemerintahan dan Kesra Bapak M.Supriadi,SH.MM mengatakan posyandu merupakan kader paling bawah sebagai upaya pemerintah untuk memudahkan masyarakat dalam memperoleh pelayanan kesehatan ibu dan anak. “Posyandu memberikan kemudahan dalam memperoleh pelayanan kesehatan dasar, sosial dan untuk penurunan angka kematian ibu, bayi dan balita serta percepatan penurunan angka stunting,” kata Supriadi Posyandu sebagai pelayanan kesehatan dasar perlu dukungan semua pihak. Ini bukan hanya tanggung jawab pemerintah, kegiatan ini dapat berjalan apabila didukung semua pihak mulai Kota hingga Kelurahan dan semua lapisan masyarakat, imbuhnya. Untuk mewujudkan derajat kesehatan masyarakat yang setinggi tingginya yang dimulai dari lini terendah, yang disinkronkan dalam arah kebijakan RPJMD 2021-2026 Kota Metro Bidang Kesehatan yaitu meningkatkan akses dan mutu pelayanan menuju cakupan kesehatan semesta, maka untuk meningkatkan fungsi kinerja posyandu perlu dibentuk kelompok kerja posyandu. Pada kesempatan ini, saya menghimbau kepada seluruh peserta untuk menjadi peserta aktif dan menjadikan forum ini sebagai wadah diskusi untuk meningkatkan pembinaan penyelenggaraan/pengelolaan Posyandu di Kota Metro tutup Supriadi. Narasumber ke dua dalam kegiatan webinar zoom Advokasi Penguatan Posyandu Aktif Tingkat Kota Metro adalah Ibu Diah Meirawati,SKM.,MKes Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat Dinas Kesehatan Kota Metro menyampaikan berkomitmen secara hirarkis kebawah siap mendukung upaya pembinaan dan peningkatan pelayanan dan mutu posyandu di Kota Metro, dan peran dan Fungsi PKK dalam Penguatan Posyandu Aktif, mengingatkan semua pihak yang ada dalam Pokja posyandu untuk mendukung dan sama sama bekerja meningkatkan pelayanan dan integritas posyandu khususnya yang terintegrasi dengan PAUD. Disamping itu perlu dukungan semua pihak dalam penguatan Posyandu sebagai garda terdepan pelayanan dasar kesehatan masyarakat dalam upaya mencegah angka kematian ibu dan bayi saat kehamilan, persalinan dan atau setelahnya melalui pemberdayaan masyarakat. Secara khusus, peran TP PKK ini berada pada Pokja IV yang bertanggungjawab dalam melaksanakan posyandu bersama dengan kader. Kami akan terus mendorong para kader untuk meningkatkan pengetahuan dan wawasan dan keterampilan sehingga kualitas pelayanan posyandu dapat ditingkatkan. Dengan terbentuknya pokjanal posyandu dan dikuatkan dengan SK Pokjanal akan menjadi pengesahan bagi kita dalam pelaksanaan kebijakan pemerintah dalam pembinaan posyandu. #PromkesNews
Kadis Kota Metro dan Ketua Pelaksana Rangkaian Kegiatan HKN Ke 58 Gelar Pembubaran Panitia Dinkes Kota Metro
Ketua Pelaksana Diah Meirawati,SKM.,MKes beserta panitia HKN Ke-58 pada hari ini Kamis (15/12) laksanakan pembubaran Panitia HKN Ke-58 yang lalu, bertempat di Aula Dinas Kesehatan Kota Metro Dalam sambutan ketua Pelaksana memaparkan maksud dan tujuan pertemuan hari ini adalah untuuk meningkatkan dan menjalin silaturahim sesama kita. Alhamdulillah pelaksanaan HKN Ke-58 berlangsung dengan lancar, untuk itu kami mengucapkan terimakasih atas bantuan dari ibuk-ibuk semua, dan rekan-rekan semua, baik itu Dinas Kesehatan, RSUD , RSU Se-Kota Metro, Humas serta protokol “Atas nama pribadi, mengucapkan terimakasih kepada ibuk-ibuk semua, baik bantuan berupa materi, sumbangan dan fikirannya”, kata Diah Meira. Dalam Kegiatan Pembubaran Panitia HKN ke 58, Kepala Dinas Kesehatan Kota Metro dalam hal ini menyampaikan Kami berharap mari sama-sama kita mendukung seluruh program yeng telah direncanakan bersama, dengan adanya dukungan dari kita insyaalah semua program yang telah disusun mampu kita laksanakan, selanjutnya awal tahun 2023 kita akan menyusun lagi program 1 tahunnya menjelang Akhir Bulan Desember”, pungkas Kadis Kota Metro. Selain itu Kadis Kota Metro juga menyampaikan kepada panitia yang telah bersungguh-sungguh dan bekerja keras melaksanakan kegiatan HKN Ke-58. Namun, meski demikian saya berharap kepada semua panitia yang sudah bekerja keras melaksanakan Rangkaian Kegiatan HKN ini untuk mengevaluasi kegiatan yang sudah apa kita laksanakan, yang baik untuk di tingkatkan dan jika kurang baik sebagai bahan perbaikan kedepannya,” imbaunya.#PromkesNews
drg Erla Andrianti,MARS Kadis Kota Metro Hadiri Kegiatan Rapat Koordinasi Pembangunan Kesehatan Tingkat Provinsi Lampung.
Kepala Dinas Kesehatan Erla Andrianti, MARS hadir dalam Undangan Dinas Kesehatan Provinsi Lampung dalam rangka Keberhasilan Pembangunan Kesehatan di Kota Metro harus dilakukan monitoring dan Evaluasi (Monev) secara berkala dan konsisten. Tujuannya untuk mengetahui kemajuan serta kendala dalam pelaksanaannya di lapangan. Sedangkan evaluasi juga harus dilakukan, agar kita mengetahui, bagaimana efektivitas dan efisiensi hasil kinerja, dampak serta keberlanjutannya,” kata Kepala Dinas Kesehatan Kota Metro. Lebih lanjut, Kepala Dinas Kesehatan Kota Metro menuturkan, aktivitas Monev sangat penting untuk menelusuri dan memastikan terlaksananya kebijakan dan program pembangunan kesehatan, sesuai dengan target dan rencana yang telah ditetapkan. “Karena pentingnya kegiatan ini, Tujuannya sudah jelas, untuk mengetahui sejauhmana capaian serta kendala yang dihadapi dalam mengeksekusi program, sampai dengan triwulan ketiga Tahun 2022,”katanya. “Hal ini kita terapkan di Dinas Kesehatan sebagai unit yang melaksanakan fungsi pelayanan dasar bidang kesehatan dengan tujuan strategis menurunnya morbiditas dan mortalitas penduduk serta sasaran strategis meningkatnya akses pelayanan kesehatan, meningkatnya kualitas pelayanan kesehatan yang berkelanjutan dan meningkatnya kualitas kesehatan masyarakat,”pada hakekatnya adalah bertujuan meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya, sebagai investasi bagi pembangunan sumber daya manusia yang produktif secara sosial dan ekonomis. Kegiatan yang kita lakukan ini sejalan dengan transformasi di bidang kesehatan yang mengusung 6 pilar utama yakni transformasi pelayanan primer, transformasi layanan rujukan, transformasi sistem ketahanan kesehatan, transformasi sistem pembiayaan kesehatan, transformasi SDM kesehatan, dan transformasi teknologi kesehatan,” katanya. #PromkesNews
Pemkot Metro Gelar Rapat Komitmen bersama pengaktifan dan penguatan pokjanal Tingkat Kota Metro
Pemerintah Daerah Kota Metro melalui Dinas Kesehatan Kota Metro,menggelar pertemuan dalam rangka Rapat Koordinasi pengaktifan dan penguatan pokjanal Posyandu Tingkat Kota Metro Tahun 2022. Pertemuan yang berlangsung di Aula Kantor Dinas Kesehatan Kota Metro dibuka secara resmi oleh Bapak Asisten Pemerintahan dan Kesra M.Supriadi,SH.MM. Pokjanal Posyandu adalah kelompok kerja operasional pos pelayanan terpadu. Posyandu merupakan salah satu bentuk upaya Kesehatan bersumber daya masyarakat yang sudah menjadi milik serta menyatu dalam kehidupan dan budaya masyarakat dengan memberikan kemudahan kepada masyarakat dalam penyelenggaraan pembangunan Kesehatan, guna memperoleh pelayanan Kesehatan dasar untuk mempercepat penurunan angka kematian ibu dan anak. ”Pokjanal Posyandu sebagai wadah yang mandat dan fungsinya untuk meningkatkan koordinasi, pembinaan, fasilitasi, dan advokasi. Pembangunan Kesehatan diarahkan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar peningkatan derajat kesehatan masyarakat setinggi-tingginya dapat terwujud,” kata Bapak Asisten 1 M.Supriadi,SH.MM. Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat Diah Meirawati,SKM.,MKes dalam kesempatan ini menjadi narasumber menyampaikan keberadaan Posyandu sangat diperlukan dalam upaya upaya promotif dan prefentif kepada masyarakat. Posyandu menyelenggarakan 5 program prioritas yakni kesehatan ibu dan anak, keluarga berencana, perbaikan gizi, penanganan dan penanggulangan diare utamanya terkait dengan upaya kesehatan ibu dan anak. Peran Posyandu sangat penting dalam deteksi dini tumbuh kembang anak, serta menjadi tempat pertama dan utama untuk meningkatkan edukasi pencegahan stunting dan masalah kesehatan lainnya,” ujarnya. Hadir dalam kegiatan tersebut diantaranya, Kepala Dinas Kesehatan Kota Metro menghadirkan Subtansi Promosi dan Pemberdayaan Masyarakat,Bappeda Kota Metro, Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi, Dinas Komunikasi Kota Metro, Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Dinas Komunikasi dan Informatika Kota Metro, Ketua Tim Penggerak PKK Kota Metro. #PromkesNews
Dalam Rangka Penguatan UKS Tahun 2022, Dinkes Kota Metro Gelar Koordinasi Lintas Sektor
Dinas Kesehatan Kota Metro, Kamis (12/08/2022), melaksanakan pertemuan penguatan Usaha Kesehatan Sekolah/Madrasah (UKS/M) di Griya Lembah Dzafira. Kepala Dinas Kesehatan Kota Metro, diwakili Kepala Bidang (Kabid) Kesehatan Masyarakat Diah Meirawati,SKM.,MKes menjelaskan, selain menjadi agenda rutin dan dilaksanakan secara terprogram. Pertemuan penguatan UKS/M di Griya Lembah Dzafira, merupakan upaya dan komitmen Dinas Kesehatan, mewujudkan terlaksana sekaligus berjalannya program usaha kesehatan sekolah dan madrasah di setiap lembaga pendidikan se-Kota Metro Dijelaskan Diah Meirawati, SKM.,MKes menyampaikan program UKS/M adalah upaya terpadu lintas program dan lintas sektoral dalam rangka meningkatkan derajat kesehatan di kalangan generasi penerus bangsa, terutama para siswa dari berbagai lembaga pendidikan yang ada di Kota Metro. Keberhasilan pembinaan dan pengembangan usaha kesehatan bagi peserta didik di setiap sekolah/madrasah (UKS/M), khususnya di Kota Metro terlihat dan perilaku hidup bersih dan sehat bagi peserta didik atau warga sekolah dan madrasah, jelas Kabid Kesehatan Masyarakat Dinas Kesehatan Kota Metro.Seiring hal itu sekaligus komitmen bersama lintas sektoral, Dinas Kesehatan dan Unit Pelaksanaan Teknis (UPT) Puskesmas di kecamatan se Kota Metro bekerjasama dengan Kemenag dan lembaga pendidikan, sekolah atau madrasah di wilayahnya melestarikan program UKS/M di setiap lembaga pendidikan yang ada.Program peningkatan perilaku bersih dan sehat (PHBS) bagi peserta didik di setiap sekolah atau madrasah, kata Diah Meira, perlu dilakukan sedini mungkin. Agar program UKS/M secara terpadu, terencana, terarah dan terkoordinasi berjalan, sesuai ketentuan dan peraturan. Pertemuan penguatan UKS/M di Griya Lembah Dzafira, diikuti sebanyak 53 orang Mereka adalahPemegang Program UKS yang bertugas di Puskesmas dari 11 Puskesmas se Kota Metro. Oleh Karena itu, tambah Diah Meira ini diharapkan pembinaan UKS/M akan menguatkan kembali pemenuhan pelayanan kesehatan bagi anak sekolah. Selain juga penerapan protokol kesehatan melalui UKS/M dapat optimal. “Dengan peningkatan peran UKS/M, pembelajaran dapat berjalan lancar. Begitupun dengan pelaksanaan pelayanan kesehatan yang mendukung pencapaian standar pelayanan masyarakat dapat terlaksana dengan baik,” pungkasnya #PromkesNews
PENILAIAN SERTIFIKASI BEBAS FRAMBUSIA TINGKAT NASIONAL DI KOTA METRO TAHUN 2022
Dinas Kesehatan Kota Metro merupakan salah satu wilayah Kabupaten/Kota di Metro yang mempunyai kasus Zero Frambusia. Hal inilah yang mendasari Dinas Kesehatan Kota Metro dilakukan Penilaian Sertifikasi Bebas Frambusia yang dilakukan pada Rabu 7 Desember 2022. Penyakit Frambusia adalah penyakit infeksi kronik berulang (kambuhan dan menahun), nama lain dari frambusia adalah patek. Penyebab adalah kuman Treponema Pallidum Sub. Pertenue, dimana kulit mengalami infeksi akibat bakteri tersebut. Faktor resiko untuk tertular penyakit frambusia antaralain: sosial ekonomi rendah (kemiskinan, pemukiman padat penduduk, status gizi buruk), perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) yang buruk, lingkungan buruk (akses air bersih, sanitasi yang buruk), dan adanya kasus pencetus sebagai reservoir. Tim Penilai Sertifikasi Bebas Frambusia Tingkat Nasional terdiri dari 4 orangDr. Tri Yunis Miko W (paei),dr. Prima Kartika Esti (perdoski),dr. Eny Setiyawati ,Yety Intarti, skm. MKes(tim kemenkes) , Pendampingan Penilaian Sertifikasi Bebas Frambusia Tingkat Nasional oleh Dinas Kesehatan Provinsi Lampung yang diwakili oleh dr. Yenny (kasi P2PM Provinsi Lampung)dan Lilik santoso, SKM tim pendamping Dinas Kesehatan Provinsi Lampung. Kepala Dinas Kesehatan, drg. Erla Andrianti., MARSmenerima dan memberikan sambutan kepada Tim Penilai sekaligus menyampaikan paparan tentang Situasi dan Kondisi Frambusia di Kota Metro. Kegiatan Penilaian diawali dengan wawancara dan verifikasi data Dinas Kesehatan beserta 11 Puskesmas se-Kota Metro. Dilanjutkan dengan diskusi dan tanya jawab. Akhir kegiatan penilaian dengan melakukan kunjungan lapangan ke Puskesmas Banjarsari Kecamatan Metro Utara yang didampingi oleh Kepala Dinas Kesehatan drg. Erla Andrianti., MARS beserta jajarannya. Pada saat kunjungan ke lapangan Tim Penilai melakukan wawancara langsung, serta melihat ketersediaan dan kelengkapan system pelayanan dan media KIE tentang Frambusia yang ada di Puskesmas Banjarsari Saran dari Tim penilai untuk meningkatkan lagi pelayanan menjadi lebih baik, melakukan promosi kesehatan tentang frambusia, dan tetap komitmen melakukan surveilans meskipun kasus frambusia zero. Semoga Kota Metro mendapatkan Sertifikat Bebas Frambusia Tingkat Nasional.
Percepat Penurunan Angka Stunting Melalui Rembuk Stunting Tingkat Kecamatan di Metro Barat
Sebagai upaya dalam penurunan angka stunting di tingkat kecamatan secara terintegrasi, Pemerintah Kota Metro melalui Tim Percepatan Penurunan Stunting Kota Metro menggelar kegiatan Rembuk Stunting Kecamatan yang dilaksanakan di Aula Kantor Camat Metro Barat , Hari Rabu,(07/12/2022) Camat Metro Barat Triyono S.SOS dalam sambutannya mengatakan, bahwa kegiatan ini merupakan salah satu bagian dari 8 Aksi Konvergensi Stunting Terintegrasi. Untuk itu, sejalan dengan apa yang diinstruksikan oleh Walikota Kota Metro, Kecamatan Metro Barat berkomitmen siap mendukung program pemerintah terkait percepatan penurunan stunting, sehingga angka 14 % secara nasional dapat realisasi di tahun 2024. Sementara, Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat Dinas Kesehatan Kota Metro Diah Meirawati,SKM.,MKes menjelaskan bahwa, Rembuk Stunting tingkat kecamatan merupakan salah satu strategi peningkatan komitmen dan visi kepemimpinan di tingkat pemerintah Kota. Sedangkan tujuannya antara lain, untuk menyampaikan hasil analisis situasi dan rancangan rencana kegiatan intervensi penurunan stunting di tingkat kecamatan secara terintegrasi. Kemudian mendeklarasikan komitmen pemerintah kecamatan dan kelurahan dan menyepakati rencana kegiatan intervensi penurunan stunting.“Hasil kegiatan Rembuk Stunting ini akan menjadi dasar gerakan penurunan stunting kecamatan melalui integrasi program/kegiatan yang dilakukan lintas sektor dengan melibatkan partisipasi masyarakat,” jelas, Diah Meira Turut hadir dalam kegiatan Rembuk Stunting Kecamatan Metro Barat dihadiri oleh Kemenag, Kepala Bidang Sosial, Budaya dan Pemerintahan Bappeda, Dinas Sosial, Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (PPPAPP-KB), Kota Metro, TP PKK, Ka Polsek Metro, Koramil dan Staf Puskesmas Wilayah Metro Barat Kegiatan dimaksud ditutup dengan penandatanganan Komitmen Bersama Percepatan Penurunan Stunting di Kecamatan Metro Barat Tahun 2022.
Dinkes Kota Metro Berkolaborasi Dengan SMP N 01 Metro Memberikan Edukasi Kesehatan Reproduksi bagi Anak Remaja.
SMP N 01 Metro bekerja sama dengan Puskesmas Metro dan Dinas Kesehatan Kota Metro Subtansi Kesga Gizi melaksanakan Penyuluhan Kesehatan reproduksi remaja ( KESPRO ) bertempat Masjid SMP 01 Metro. Dalam Kegiatan ini Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat Diah Meirawati SKM.,MKes di daulat menjadi salah satu narasumber Tentang Kesehatan Reproduksi Remaja, Kespro dapat diartikan sebagai kondisi sehat pada sistem, fungsi, dan proses reproduksi yang dimiliki remaja, dari fisik, mental, dan sosial kultural. Saat ini, tidak sedikit orang, baik dari kalangan remaja maupun orang dewasa yang masih menganggap tabu akan hal-hal yang berkaitan dengan reproduksi, sehingga hal tersebut memicu rasa tidak nyaman ketika membahasnya dan akan cenderung untuk menghindari topik-topik semacam itu. Stigma ini apabila dibiarkan dan tetap berkembang di lingkungan masyarakat akan membuat dampak secara serius pada jangka panjang. Sebagai generasi penerus bangsa di masa depan, remaja diharapkan mengetahui dan memiliki informasi terkait bagaimana pentingnya kesehatan serta proses reproduksi yang benar. Hal ini bertujuan agar remaja dapat menerapkan pola perilaku sehat, yaitu terhidar dari pernikahan dini, seks pra-nikah atau seks bebas, serta terhindar dari penyalahgunaan NAPZA. Untuk mewujudkan tujuan tersebut, Dinas Kesehatan Kota Metro , Melalui Subtansi Kesga dan Gizi melakukan penyuluhan terkait kesehatan reproduksi remaja kepada siswi SMP N 01 Metro, Kegiatan penyuluhan ini dilaksanakan pada hari Rabu, 12 Desember 2022 Kegiatan penyuluhan ini dihadiri kurang lebih sejumlah 100 peserta dari siswi SMP N 01 Metro. Para peserta terlihat antusias akan materi-materi yang disampaikan oleh narasumber dan mampu terlibat secara aktif, sehingga kegiatan penyuluhan ini berlangsung dengan sistem dua arah. Tidak hanya materi saja yang disampaikan, tetapi diselingi juga dengan adanya praktek-praktek yang membantu peserta agar lebih memahami hal disampaikan narasumber. Praktek tersebut dilakukan dengan metode learning is fun, yaitu melalui permainan yang mengedukasi. Setelah mendapatkan informasi terkait kesehatan reproduksi tersebut, remaja akan lebih terbantu dalam proses pendewasaan diri dan bagaimana pengambilan keputusan yang bertanggung jawab. #PromkesNews
Upaya Percepatan Penurunan Stunting Melalui Rembuk Stunting Diadakan di Kecamatan Metro Selatan
Upaya percepatan penurunan stunting di Kota Metro terus menjadi atensi Dinas Kesehatan Kota Metro bersama lintas sektor terkait lainnya di Kota Metro Pada 5 Desember 2022 telah dilaksanakan kegiatan Rembuk Stunting di Kecamatan Metro Selatan Kota Metro“Melalui konvergensi Pencegahan Stunting Kita Wujudkan Kota Metro Gemerlang, Kota Metro Berpendidikan diwujudkan dengan membentuk Generasi Emas Metro Cemerlang (GEMERLANG), yaitu masyarakat cerdas yang mempunyai daya saing di tingkat nasional dan global dengan mengedepankan nilai-nilai agama dan ideologi Pancasila. Acara Rembuk Stunting Kota Metro dihadiri dari Kepala Bidang Sosial, Budaya dan Pemerintahan Bappeda, Dinas Sosial, Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (PPPAPP dan KB) Kota Metro, TP PKK, beberapa Camat terkait, beberapa Lurah Lokus Stunting, dan beberapa Staf Puskesmas Wilayah Metro Selatan. Dalam kesempatan tersebut, Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat Dinas Kesehatan Kota Metro Diah Meirawati, SKM.,MKes menyampaikan, gencarnya pertemuan Rembuk Stunting tersebut bertujuan untuk mewujudkan komitmen bersama untuk menyelenggarakan intervensi gizi spesifik dan gizi sensitif secara konvergensi. Dalam rangka percepatan penurunan stunting di wilayah Kota Metro Tahun 2022, Strategi nasional percepatan penurunan stunting harus benar-benar dijalankan oleh seluruh pemangku kepentingan agar target penurunan angka stunting nasional dapat segera tercapai. “Target sudah dicanangkan, strateginya sudah ada. Jadi sekarang penentunya tinggal pelaksanaan dari semua perencanaan itu oleh para pemangku kepentingan dan masyarakat ujar “Kabid Kesmas Dinkes Kota Metro” Harapannya semua peserta yang hadir dapat berpartisipasi aktif untuk memberikan masukan, sumbang saran agar pelaksanaan percepatan penurunan stunting di Kota Metro dapat berjalan sesuai dengan target yaitu prevalensi stunting turun sampai satu digit. Sesi terakhir ditutup dengan rembuk dan stressing, “Saling kawal mengawal tugas masing-masing pihak dan tugas bersama dalam menurunkan kasus stunting menuju Kota Metro tanpa kasus stunting baru dengan mengutamakan koordinasi dan kolaborasi terutama yang berada di tingkat Kelurahan sesuai dengan panduan kerja yang ada. Mari kita bersama-sama mengentaskan kasus stunting di Kota Metro semoga bisa mencapai target”