Dinas Kesehatan Kota Metro ,melalui Bidang Kesehatan Masyarakat Kota Metro melaksanakan Monitoring dan Evaluasi (Monev) di Puskesmas Yosomulyo. Jumat/06/01/2023. Hal ini disampaikan Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat Dinas Kesehatan Kota Metro,Diah Meirawati,SKM.,MKes pelaksanaan Monev Bidang Kesmas nantinya harus dilaksanakan secara efektif dan efisien, dengan kolaborasi atau keterpaduan segenap program. Monev harus memperhatikan dan mampu menjadi solusi dalam pemecahan masalah kesehatan bagi kota Metro dengan menitikberatkan pada anilsa data serta lokus-lokus yang memiliki titik lemah pencapaian target pembangunan kesehatan di Kota Metro, seperti Stunting, AKI AKB dan Penyelengaraaan Germas dan Kota Sehat serta permasalahan kesehatan lainnya. Tujuan Kegitan Monev Bidang Kesmas Dinas Kesehatan Kota Metro Memperkuat koordinasi dan kolaborasi program kemudian dapat memberikan gambaran dan analisa yang lebih tajam dalam pemecahan masalah kesehatan dan memperkuat koordinasi program secara komperehensip sehingga tercapainya derajat kesehatan menuju Metro Gemilang. Monev Bidang Kesmas di Puskesmas Yosomulyo dihadiri oleh ketiga Subkoordinator dari masing-masing kelompok substansi yakni Kelompok Substansi Kesehatan Lingkungan, Kerja, dan kesehatan Olahraga (Kesling Kesjaor), Kelompok Substansi Promosi dan Pemberdayaan Kesehatan Masyarakat (Promkes), Kelompok Substansi Kesehatan Keluarga dan Gizi (Kesga dan Gizi), Kepala Puskesmas Yosomulyo serta Pemegang Program di 3 Subtansi dan Bidan Poskeskel di wilayah UPTD Puskesmas Yosomulyo. Pertemuan ini dilakukan dalam rangka mengevaluasi beberapa agenda kegiatan di tahun 2022 baik yang sudah terealisasikan maupun yang belum terealisasikan. Pada kesempatan ini juga Kabid Kesmas menyampaikan beberapa kegiatan yang harus dilakukan persiapannya secara optimal yakni dengan rajin selalu dilakukan evaluasi. Kabid Kesmas mengharapkan kegiatan-kegiatan yang akan dilakukan tidak ada kendala dan dilakukan sesuai prosedur serta selalu berkoordinasi. Selanjutnya Diah Meira memberikan kesempatan kepada para Subkoordinator dan tim untuk memaparkan beberapa kegiatan yang sudah dilakukan pada tahun 2022 dan kegiatan-kegiatan yang akan dilakukan selanjutnya. Dimulai dari evaluasi untuk kelompok substansi Promkes agar tetap aktif dalam menjalankan fungsinya memberikan sosialisasi, advokasi, pembinaan, aktif mengajak masyarakat untuk Implementasi Germas, Posyandu Aktif dan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) Bersama pemegang program di Puskesmas. Bekerjasama dengan pemegang program lainnya dan aktif menjalin komunikasi dengan Perangkat Kelurahan di Wilayah Kerja Puskesmas Metro, Tidak lupa untuk selalu menciptakan inovasi – inovasi guna meningkatkan capaian program yang ada di Puskesmas, Aktif ikut serta dalam mendukung FKK Sehat dan memberi ruang lingkup yang luas untuk kader agar dapat menjadi perpanjangan tangan tenaga kesehatan dalam penyebaran informasi dan pencapaian program. Selanjutnya, dilanjutkan dengan sesi evaluasi Kelompok Substansi Kesga dan Gizi . Dalam paparannya Substansi Kesga dan Gizi masyarakat memaparkan capain kinerja tahun 2022 pada program gizi, maternal neonatal, balita pra sekolah, usia kesehatan remaja, kesehatan reproduksi dan lansia. Dari program gizi melakukan surveilans gizi, untuk capain entry data pengukuran e-PPGBM,Pelaksanaan program kesga dan gizi di lapangan harus terintegrasi antara lintas program dan sektor karena upaya penurunan stunting, AKI dan AKB tidak akan bisa dicapai tanpa adanya dukungan semua sektor. Terakhir, pemaparan dari Kelompok Substansi Kesehatan Lingkungan, Kerja, dan Olahraga, Tentang Penyelenggaraan Kota Sehat , Aktif ikut serta dalam Penyelenggaraan Kota Sehat dilakukan melalui berbagai kegiatan dengan memberdayakan masyarakat yang difasilitasi oleh Pemerintah Kota. Untuk mewujudkannya dilaksanakan melalui “FORUM” atau dengan memfungsikan lembaga masyarakat yang ada. Forum tersebut disebut “FORUM KOTA SEHAT” Untuk mendukung kinerja forum, dibentuk “TIM PEMBINA KOTA SEHAT” untuk menyelaraskan kebutuhan masyarakat sesuai dengan arah pembangunan daerah, yang dikoordinasikan oleh Kepala Badan Perencanaan Daerah dengan anggota dari instansi terkait yang ditetapkan dengan Surat Keputusan Walikota. Evaluasi 2022 dan strategi penguatan program tahun 2023 dalam mendukung transformasi Kesehatan , Pelayanan kesehatan yang difokuskan ke arah pencegahan merupakan transformasi kesehatan di pilar pertama yakni transformasi layanan primer. Transformasi ini adanya di Puskesmas dan Posyandu, Posyandu Balita melayani ibu hamil, bersalin, nifas, bayi, Balita, dan pra sekolah. Posyandu Remaja mencakup layanan usia sekolah dan remaja, serta usia Produktif. Dan yang terakhir Posyandu Lansia melayani orang lanjut usia. “Kita sedang melakukan revitalisasi Posyandu supaya fokus ke depannya lebih banyak menjaga orang agar tetap sehat bukan mengobati orang yang sakit,”Jika dinilai dari sisi biaya, menjaga orang tetap sehat lebih murah daripada mengobati orang sakit. Tidak hanya itu, orang yang kesehatannya dijaga akan memiliki kualitas kesehatan yang lebih baik. Dikatakan Kabid Kesmas, sebenarnya Posyandu sudah berdiri lama tapi sempat tidak tersentuh padahal mereka adalah kader-kader kesehatan yang paling depan yang paling bisa menjaga kesehatan masyarakat. “Sekarang Pemerintah sedang mempersiapkan bagaimana mereka bisa kita sentuh agar bisa kembali lagi melayani kesehatan masyarakat. Sekarang Posyandu bisa melayani bayi, Ibu, anak-anak, remaja, dewasa, sampai lansia. Di akhir kegiatan Monev Bidang Kesmas Dinkes Kota Metro Kepala Bidang Kesmas Diah Meira menekankan bahwa dalam program, JAMA-PAI dilakukan pengawasan dimulai dari pra-konsepsi karena pada fase tersebut dianggap fase penting dalam tumbuh kembang anak di masa mendatang. Ketika kita memelihara kehamilan dan persalinannya baik, maka tidak ada lagi motoriknya hanya terganggu, tapi tidak dengan anaknya,” katanya. Menurutnya program JAMA-PAI itu perlu sebagaimana itu diperuntukkan dalam pembentukan Sumberdaya Manusia (SDM)-nya, yang di Metro disebut Gemerlang (Generasi Emas Metro Cemerlang), sesuai dengan target Indonesia Emas 2045. “Jama-Pai itu berusaha menyelesaikan 7 pilar itu diantaranya masalah kesehatan, sosial, kesejahteraan,” ungkapnya. #PromkesNews
Binkesmas Dinkes Metro Gelar Rapat Persiapan Hari Gizi Nasional
Dinas Kesehatan Kota Metro melalui Bidang Kesehatan Masyarakat mengelar rapat antar subtansi dalam menyambut Hari Gizi Nasional Dinkes Kota Metro menggelar aneka kegiatan yakni, Webinar, Sepekan Menyuluh, Konseling Gizi,Pemeriksaan Ibu Hamil, Posyandu Remaja, Posyandu Balita serta bekerja lintas sektor Dinas Pendidikan serta lomba lomba Video Edukasi, Tik Tok Goyang Gizi Seimbang dan Lomba Pembuatan Poster, Lomba Inovasi cipta menu gizi seimbang serta pemeriksaan kesehatan gratis. Peringatan Hari Gizi Nasional adalah momentum penting dalam menggalang kepedulian dan meningkatkan komitmen dari berbagai pihak untuk bersama membangun gizi menuju bangsa sehat berprestasi melalui gizi seimbang dan produksi pangan berkelanjutan. Hari Gizi Nasional diperingati dengan tema yang berbeda beda tiap tahunnya. Pada peringatan yang ke-62, Hari Gizi Nasional tahun ini mengusung tema “Aksi Bersama Cegah Stunting dan Obesitas” “Keseimbangan gizi begitu penting bagi kesehatan tubuh kita, untuk itu memaknai momen hari gizi Dinkes Kota Metro melakukan kampanye pola hidup sehat dan seimbang,” kata Kabid Binkesmas Diah Meirawati,SKM.,MKesSelasa (3/01/2023) di ruang kerja kabid binkesmas. Selain makanan, yang tak kalah penting melakukan aktivitas fisik setiap hari melalui senam 30 menit, dilanjutkan melakukan pemeriksaan kebugaran kesehatan. Dan jangan lupa budayakan perilaku untuk makan sayur dan buah. Di harapkan dengan adanya peringatan Hari Gizi Nasional ke 63 ini, diharapkan dapat menjadi momentum untuk meningkatkan upaya kesehatan guna menurunkan prevalensi stunting dan obesitas. Salah satu komponen pencegahan stunting adalah dengan melakukan intervensi spesifik berupa pemenuhan gizi pada 1000 Hari Pertama Kehidupan (HPK). Sementara obesitas dapat dicegah melalui Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (GERMAS) #PromkesNews
Plt Kadis Kesehatan Kota Metro Pimpin Apel Pagi Dan Penyerahan Penghargaan Kepada Tenaga Kesehatan Teladan
Plt Kepala Dinas Kesehatan Kota Metro, M. SUPRIADI, S.H., MM. memimpin Apel Pagi Senin dilingkup Dinas Kesehatan Kota Metro, Senin (02/01/2023) di Halaman Dinas Kesehatan Kota Metro Apel senin yang merupakan salah satu wujud nyata pelaksanaan tugas dan tanggung jawab yang telah diamanahkan kepada kita semua, sebagai abdi negara maupun abdi masyarakat. Melalui momentum ini, saya ingin menggugah kesadaran kita semua, sekaligus menyegarkan semangat, tekad serta komitmen kita selaku aparatur negara, seraya mengevaluasi diri, sejauh mana tugas dan tanggung jawab yang sudah kita berikan untuk bangsa, negara, daerah dan masyarakat selama ini. Selain itu lanjutnya sebagai Abdi Negara dan masyarakat kita juga harus mencurahkan semua perhatian dan kemampuan, dalam mempercepat kemajuan daerah serta melayani masyarakat, demi terwujudnya Dinas Kesehatan Kota Metro Bermarwah, Maju dan Sejahtera. Selanjutnya Plt Kepala Dinas Kota Metro menyerahkan penghargaan kepada Perawat Gigi Teladan berdasarkan Keputusan 719/KPTS/X/2022 tentang penetapan pemenang kepada tenaga Kesehatan teladan, kategori Perawat Gigi Teladan diraih oleh Liga Etika,SKM dari Puskesmas Mulyojati. Dalam Kegiatan ini Tampak hadir Sekretaris Dinas Kesehatan Kota Metro, Kepala Bidang Kesehatan Kota Metro , Kepala Puskesmas dan Seluruh Staf di Lingkup Dinas Kesehatan Kota Metro. #PromkesNews
SERAH TERIMA JABATAN DI LINGKUNGAN DINAS KESEHATAN KOTA METRO
Hari ini Dinas Kesehatan Kota Metro melakukan serah terima Jabatan yang dipimpin langsung oleh Bapak Sekretaris Daerah Kota Metro Ir. Bangkit Haryo Utomo, MT mewakili Bapak Walikota Metro. Acara Berlangsung di Aula Dinas Kesehatan Kota Metro Serah Terima Jabatan ini antara lain Pergantian Kepala Dinas Kesehatan Kota Metro drg. ERLA ANDRIANTI, MARS yang digantikan oleh Plt. Kepala Dinas Kesehatan Kota Metro Bapak SUPRIADI, SH.MM yang merupakan Assiten I Bidang Pemerintahan Kota Metro dan Juga Pergantian Direktur RSUD Sumbersari Bantul dr. Ade Kurniawan, MH.Kes, Sp.KKLP digantikan oleh Plt. Direktur RSUD Sumbersari Bantul dr. Maya Maharani yang merupakan Kepala UPTD Puskesmas Yosomulyo Dinas Kesehatan Kota Metro Mengucapkan Terimakasih atas pengabdian drg. ERLA ANDRIANTI, MARS selaku Kepala Dinas Kesehatan Kota Metro sejak Tahun 2019 – Tahun 2022 dan dr. Ade Kurniawan, MH Kes, Sp.KKLP selaku Direktur RSUD Sumbersari Bantul
Publikasi Hasil Pengukuran Stunting Tahun 2022-PEMKOT KOTA METRO
Stunting adalah kondisi gagal tumbuh pada anak balita (bayi di bawah lima tahun) akibat dari kekurangan gizi kronis sehingga anak terlalu pendek untuk usianya. Kekurangan gizi terjadi sejak bayi dalam kandungan dan pada masa awal setelah bayi lahir akan tetapi, kondisi stunting baru nampak setelah bayi berusia 2 (dua) tahun. Dengan demikian periode 1000 hari pertama kehidupan seharusnya mendapat perhatian khusus karena menjadi penentu tingkat pertumbuhan fisik, kecerdasan, dan produktivitas seseorang di masa depan. Stunting disebabkan oleh faktor multi dimensi dan tidak hanya disebabkan oleh faktor gizi buruk yang dialami oleh ibu hamil maupun anak balita. Intervensi yang paling menentukan untuk dapat mengurangi prevalensi stunting adalah intervensi yang dilakukan pada 1.000 Hari Pertama Kehidupan (HPK) dari anak balita. Intervensi anak kerdil (Stunting) memerlukan konvergensi program/intervensi dan upaya sinergis pemerintah serta dunia usaha/masyarakat. Pada Tahun 2022, Pemerintah Daerah Kota Metro telah mengadakan Rembuk Stunting dan Penggalangan Komitmen dalam upaya penanggulangan stunting. Tahapan aksi konvergensi telah dilakukan, salah satunya dengan menetapkan 11 lokus stunting untuk diberikan intervensi spesifik dan sensitif di wilayah tersebut. Dari grafik di atas menunjukkan bahwaGambaran Kondisi Stunting Kota Metro didapatkan bahwa di tahun 2020 sebesar 9,91 %. Pengukuran dilakukan saat kondisi pandemi Covid 19 dan sudah dilakukan validasi pengukuran dari hasil pengukuran bulan Agustus dikarenakan data pengukuran paling baik di bulan tersebut. Di tahun 2022 kembali dilaksanakan pemantauan pertumbuhan pada balita yang diukur di bulan penimbangan Agustus dari balita yang bermasalah gizi (BGM, 2T, Gizi kurang, Gizi Buruk) sehingga didapatkan prevalensi stunting sebesar 6,67%. Jika dilihat dari gambaran tren prevalensi stunting Kecamatan rata- rata mengalami penurunan dari tahun 2020, 2021 dan 2022. Sumber data PSG Di tahun 2022 terjadi penurunan lagi jumlah kasus stunting sebesar 550 balita hal ini disebabkan jumlah balita yang di ukur pemantauan status gizi jumlahnya lebih banyak dibandingkan tahun sebelumnya sehingga kasus yang terjaring lebih banyak. Jumlah balita yang diukur di tahun 2022 sebanyak 8.247 balita sedangkan tahun 2021 sebanyak 7.933 balita sehingga bisa terlihat jumlah pengukuran yang dilakukan di tahun 2022 lebih banyak. Berdasarkan analisa trend prevalensi stunting tahun 2020 sebesar 9,91 % ,2021 sebesar 7,30 % dan tahun 2022 sebesar 6,67 %.
Dinas Kesehatan Kota Metro Menerima Kunjungan dari Direktorat Jendral Penyehatan Lingkungan Kementrian Kesehatan RI
Kepala Dinas Kesehatan Kota Metro drg Erla Andrianti, MARS menuturkan kunjungan dari Kemenkes RI dalam kegiatan Monitoring Pelaksanaan Padat Karya Tunai Desa (PKTD) pada Sentra Pangan Jajanan Nuwo Intan Kota Metro, ini merupakan salah satu kegiatan sebagai upaya penyelenggaraan Kota Sehat di Kota Metro. Direktorat Jendral Penyehatan Lingkungan Kementrian Kesehatan RI yang di wakili oleh Bapak Eko Budi Yunihasto, SKM, M.Kes dan Ibu Nabilah Luthfiyah melakukan kunjungan kerja ke Kota Metro dalam rangka Monitoring Pelaksanaan Padat Karya Tunai Desa (PKTD) Intervensi Kesehatan Lingkungan pada Sentra Pangan Jajanan Nuwo Intan Kota Metro.Sub Subkoordinasi Desy Eva Rohmahwati,SKM menyampaikan Dalam Rangka Monitoring Pelaksanaan Padat Karya Tunai Desa (PKTD) Intervensi Kesehatan Lingkungan pada Sentra Pangan Jajanan Nuwo Intan Kota Metro. Adapun intervensi Kesling yang dilakukan adalah perbaikan saluran air limbah, pengadaan etalase makanan, pengadaan Sarana CTPS, Pembuatan Tempat Sampah Sementara dan Pembuatan APD bagi penjamah makanan yang ada di SPJ Nuwo Intan Kota Metro. Pak Eko mengungkapkan harapannya, dengan ada nya kegiatan ini dapat mendukung terciptanya Sentra Pangan Jajanan yang sehat dan menjadi upaya pendukung dalam pariwisata pangan sehat, serta terwujudnya Kota Metro menjadi Kota Sehat, PKTD difokuskan pada pembangunan sarana prasarana perdesaan atau Kelurahan dan pendayagunaan sumberdaya alam secara lestari berbasis pemberdayaan masyarakat berdasarkan rencana kerja yang disusun sendiri oleh Kelurahan (KKM) sesuai dengan kebutuhan lokal. Mekanisme dalam penentuan upah dan pembagian upah dibangun secara partisipatif dalam musyawarah Desa, sehingga memerlukan partisipasi aktif dari masyarakat. Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat Diah Meirawati,SKM.,MKes mengatakan dalam Pelaksana Kegiatan PKTD Sentra Pangan Jajanan Nuwo Intan Kota Metro tersebut telah dilaksanakan sesuai ketentuan dari Direktorat Jendral Penyehatan Lingkungan Kementrian Kesehatan Republik Indonesia. Alhamdulillah, sosialisasi Program PKTD Sentra Pangan Jajanan Nuwo Intan Kota Metro sudah dilaksanakan dan berjalan dengan baik,Kami berharap Dinas Kesehatan Kota Metro dengan adanya program PKTD ini, Sentra Pangan Jajanan Nuwo Intan Kota Metro dapat menjadi icon yang menjajakan makanan higienis dan lingkungan sehat,” harapnya. Sedangkan Subhan salah satu pedagang yang ada di Sentra Pangan Jajanan Nuwo Intan Kota Metro menyampaikan apresiasi dan ucapan terima kasih pada jajaran Dinkes Kota Metro dan Kemenkes RI yang telah menunjuk lokus sasaran kegiatan intervensi kesehatan lingkungan padat karya tunai desa (PKTD) Sentra Pangan Jajanan Nuwo Intan Kota Metro salah satunya Wisata Kuliner Kota Metro bisa mewakili Provinsi Lampung. “Insyallah program PKTD ini dapat bermanfaat bagi masyarakat khususnya pelaku UMKM yang ada di Kota Metro tuturnya singkat. #PromkesNews
Momen Hari Ibu Dinkes Kota Metro Deklarasikan Gerakan Ibu Hamil Sehat
Pemerintah Kota Metro melalui Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota MetroKepala Dinas Kesehatan Kota Metro, drg. Erla Andrianti, MARS Mendukung Gerakan Ibu Hamil Sehat, Gerakan ini dilakukan bersama-sama ingin memberikan awal kehidupan yang baik bagi anak untuk dapat hidup dan tumbuh sehat. Serta peristiwa persalinan yang seharusnya bahagia juga tidak menjadi peristiwa yang duka, anak dan ibu dapat hidup sehat dan selamat. Sembilan bulan kehamilan bukan waktu yang singkat untuk mengoptimalkan setiap detail pertumbuhan janin. bekerja dengan beragam jenis pekerjaan. Ibu bekerja kadang sering terlupa menjaga kesehatan dan kehamilannya.Untuk itu ibu hamil perlu dukungan tidak hanya dari suami maupun keluarga, namun juga tempat kerja, dan kita semua masyarakat sekitarnya. Momentum ini untuk bersama-sama melindungi dan menciptakan lingkungan yang kondusif bagi semua ibu hamil di Indonesia lebih sehat dan bahagia melalui:Pemeriksaan kehamilan minimal 6 kali dan 2 kali diantaranya USG oleh Dokter, Mengikuti kelas ibu hamil minimal, kali, Konsumsi Tablet Tambah Darah setiap hari, makan sesuai rekomendasi dan pantau berat badan, Melakukan persalinan di fasyankes. Bertempat di Puskesmas Karang Rejo , menggelar Gerakan Ibu Hamil dan Sehat secara serentak di seluruh fasilitas pelayanan kesehatan pada tanggal 14-22 Desember 2022. Kepala Puskesmas Karang Rejo Amrina,STr.Keb Menyampaikan Gerakan tersebut sebagai upaya pencegahan stunting sejak dini serta penurunan risiko kesehatan pada ibu hamil. Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat Dinkes Kota Metro, Diah Meirawati,SKM.,MKes menyampaikan kegiatan ini merujuk pada Kementerian Kesehatan berupa pemeriksaan kesehatan ibu hamil di seluruh fasilitas pelayanan kesehatan (Fasyankes) secara gratis. Gerakan Nasional Ibu Hamil dan Sehat ini merupakan kegiatan Kementerian Kesehatan yang digelar di seluruh Fasyankes berupa pemeriksaan kesehatan ibu hamil secara gratis. Guna mencegah stunting sejak dini dan menjaga kondisi ibu hamil agar tetap sehat,” ungkap Diah Meira di Puskesmas Karang Rejo Kota Metro, Kamis (22/12/2022). Sementara itu, Subkordinator Kesehatan Keluarga dan Gizi Risnawati,SKM mengatakan, dalam kegiatan Gerakan Ibu Hamil dan Sehat dalam rangka guna mencegah stunting, kekurangan gizi kronis yang menyebabkan pertumbuhan anak terganggu sehingga badannya lebih pendek ketimbang rata-rata anak seusianya.Harapannya gerakan tersebut selanjutnya menjadi gerakan masyarakat untuk mendukung calon ibu mulai dari masa kehamilan sehingga ibu hamil terhindar anemia dan bayi yang lahir terhindar dari stunting. Dalam Kegiatan Ibu Hamil Sehat Sub Subkordinator P2PM Dinkes Kota Metro Surtini S.ST ikut berperan dalam Triple Eliminasi adalah program upaya untuk mengeliminasi infeksi tiga penyakit menular langsung dari ibu ke anak yaitu infeksi HIV/AIDS, Sifilis dan Hepatitis B yang terintegrasi langsung dalam program Kesehatan ibu dan anak. Infeksi HIV, Sifilis dan Hepatitis B memiliki cara penularan yang hampir sama yaitu melalui hubungan seksual, darah dan mampu menularkan secara vertikal dari ibu yang positif ke anak. Infeksi ketiga penyakit menular tersebut pada ibu hamil dapat mengakibatkan kematian pada ibu dan dapat menyebabkan morbiditas, kecacatan dan kematian, sehingga merugikan dan mempengaruhi kelangsungan hidup serta kualitas hidup anak. #PromkesNews
Subtansi Promosi Kesehatan Dinkes Kota Metro Berikan Penyuluhan Kesehatan Reproduksi Bagi Remaja Kepada Santriwan dan Santriwati Pondok Pesantren Tuma’ninah Yasin Kota Metro
Dinas Kesehatan Kota Metro melalui Subtansi Promosi Kesehatan dan PM Dinas Kesehatan Kota Metro melaksanakan penyuluhan tentang kesehatan remaja bagi Santriwan dan Santriwati Pondok Pesantren Tuma’ninah Yasin Kota Metro, Bertempat di Wisata Dam Raman, Sabtu (21/12/22) Pukul 16.00 WIB Tujuan kegiatan penyuluhan kesehatan bagi remaja adalah melakukan pembinaan dan memberikan pemahaman bagi pelajar tentang membudayakan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) baik dilingkungan sekolah maupun dilingkungan pondok pesantren, serta penguatan mental guna menangkal bahaya pengaruh Narkotika, Psikotropika, Zat Adiktif (Napza), bahaya pengaruh pornografi dan Kesehatan Reproduksi bagi Remaja. Remaja memulai masa transisi dari anak-anak ke masa dewasa berkisar pada usia 10 tahun s.d 19 tahun. Dimana rasa keingin tahuannya sangat besar terhadap sesuatu hal, jika mendapatkan informasi kesehatan yang salah, maka akan berakibat buruk terhadap kesehatan dirinya. Sehingga sangat penting untuk dilakukan peningkatan edukasi masalah kesehatan bagi remaja. Dengan adanya Kegiatan Penyuluhan kesehatan reproduksi siswa dalam hal ini santriwan dan santriwati dapat memahami organ reproduksi dan fungsinya serta mengenal dan memahami macam-macam Penyakit Menular Seksual (PMS). Tidak hanya sebatas mengenal dan mengetahui, lebih dari itu pencegahan dan penanggulangan dari PMS dapat mereka lakukan, sehingga mereka menjadi generasi sehat, baik sehat secara fisik maupun mental. “Dengan pengetahuan tentang kesehatan reproduksi, harapan Santriwan dan Santriwati Pondok Pesantren Tuma’ninah Yasin Kota Metro lebih peduli akan pentingnya kesehatan reproduksi. Tentunya tetap Mengantisipasi dan menjaga diri dari hal-hal yang dapat menimbulkan penyakit terutama pada bagian alat reproduksi mereka”,“Perempuan itu harus benar-benar menjaga kesehatan reproduksinya karena suatu saat nanti akan menjadi seorang ibu, melahirkan calon-calon generasi penerus bangsa yang sehat” #PromkesNews
Kabid Kesmas di Dapuk sebagai Narasumber Acara (Ngopi) ngobrol seputar literasi dengan tema Criping (Cerita Penting Tentang Stunting)
Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat Dinas Kesehatan Kota Metro Diah Meirawati,SKM.,MKesmenjadi Narasumber dalam Acara Ngopi (Ngobrol Seputar Literasi) dengan tema Criping (Cerita Penting Tentang Stunting) dalam hal ini Diah Meirawati menyampaikan Untuk mengatasi stunting , masyarakat perlu dididik untuk memahami pentingnya gizi bagi ibu hamil dan anak balita, dan Indonesia fokus kepada 1000 Hari Pertama Kehidupan yang terhitung sejak konsepsi sehingga anak berusia 2 tahun. Mari Buat Para Ibu Kita Sehat sehingga kelak melahirkan generasi yang cerdas, dengan memberikan pemahaman kepada mereka betapa pentingnya menjaga kesehatan diri dan bayinya”, tegas Kepala Bidang Kesmas Dinas Kesehatan Kota Metro.Kegiatan ini dilaksanakan Rabu, 21/12/2022 di Gardenia TMMI Kota Metro. Stunting terjadi karena kekurangan gizi kronis yang disebabkan oleh kemiskinan dan pola asuh tidak tepat, yang mengakibatkan kemampuan kognitif tidak berkembang maksimal, mudah sakit dan berdaya saing rendah, sehingga bisa terjebak dalam kemiskinan.Salah satu sasaran pokok Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2020 – 2024 adalah meningkatnya status kesehatan dan gizi ibu dan anak. “Perkembangan masalah gizi di Indonesia semakin kompleks saat ini, selain masih menghadapi masalah kekurangan gizi, kelebihan gizi juga menjadi masalah yang harus kita tangani dengan serius. Kepala Dinas Kesehatan Kota Metro drg Erla Andrianti, MARS dalam hal ini juga memaparkan bahwa,Hampir sebagian remaja mengalami sepertiga remaja mengalami defisit energi dan sepertiga remaja mengalami defisit protein dan mikronutrien,pola pemberian makan terbaik bagi bayi dan anak sejak lahir sampai umur 24 bulan sebagai berikut : (1) Menyusui segera dalam waktu satu sampai dua jam pertama setelah bayi lahir (Inisiasi menyusu Dini/ IMD), (2) Menyusu secara eksklusif sejak lahir sampai bayi umur 6 bulan, (3) Mulai memberikan makanan Pendamping ASI (MP-ASI) yang baik dan benar sejak bayi berumur 6 bulan; dan (4) Tetap menyusui sampai anak berumur 24 bulan atau lebih”, tegasnya upaya mengatasi masalah kekurangan gizi pada bayi dan anak balita melalui pemberian makanan bayi dan anak yang baik dan benar, menjadi agenda penting demi menyelamatkan generasi masa depan. Kegiatan yang dilakukan untuk mengintervensi anak dalam 1000 Hari Pertama Kehidupannya adalah dengan Pelatihan Konseling Pemberian Makan Bayi dan Anak (PMBA) bagi petugas kesehatan sebagai promotor kesehatan kepada masyarakat.#PromkesNews
Cegah Stunting Sejak Dini, Dinkes Kota Metro Gelar Gerakan Ibu Hamil Sehat
Pemerintah Kota Metro melalui Dinas Kesehatan (Dinkes) menggelar Gerakan Ibu Hamil dan Sehat secara serentak di seluruh fasilitas pelayanan kesehatan pada tanggal 14-22 Desember 2022, sebagai upaya pencegahan stunting sejak dini serta penurunan resiko kesehatan pada ibu hamil. Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat, Diah Meirawati,SKM.,MKes menyampaikan kegiatan ini merujuk pada Kementerian Kesehatan berupa pemeriksaan kesehatan ibu hamil secara gratis. Gerakan Nasional Ibu Hamil dan Sehat ini merupakan kegiatan Kementerian Kesehatan yang digelar di seluruh fasyankes (fasilitas pelayanan kesehatan) berupa pemeriksaan kesehatan ibu hamil secara gratis. Guna mencegah stunting sejak dini dan menjaga kondisi ibu hamil agar tetap sehat,” jelas Diah Meira Sementara itu, Fasyankes Se-Kota Metro ikut serta dalam kegiatan Gerakan Ibu Hamil dan Sehat dengan pelayanan pemeriksaan USG, cek darah, pemberian vitamin dan penyuluhan kehamilan kepada pasien. “Dalam rangka Gerakan Ibu Hamil dan Sehat, kami memberikan pelayanan seperti pemeriksaan USG, cek triple eliminasi berupa cek darah untuk hepatitis, HIV, pemberian vitamin, penyuluhan kehamilan serta konsultasi gizi. Dimana kegiatan ini dibuka setiap hari dari tanggal 14 Desember hingga 22 Desember 2022 pada jam kerja,” ujar “Kabid Kesmas”Selain itu, Anggota Perkumpulan Obstetri dan Ginekologi Indonesia (POGI) Metro, dr. Surya Andri Antara, Sp.OG Turun berperan serta dalam memberikan skrining deteksi ibu hamil resiko tinggi dengan pemeriksaan USG untuk menjaga kesehatan kandungan ibu hamil “Kita mendorong agar para ibu hamil dapat lebih aware terhadap kesehatannya, juga memberikan edukasi apa saja yang harus dilakukan ibu dalam menjaga kandungannya. Seperti, waspada terhadap gerakan bayi dalam kandungan, berat badan yang kurang atau bahkan lebih, maka harus diwaspadai,” ucap dr. Surya. #PromkesNews