Selasa, (07/03/2023) Dinas Kesehatan Kota Metro, Bidang Kesehatan Masyarakat , Melalui Sub Subtasnsi Promkes dan Pemberdayaan Masyarakat melaksnakan kegiatan sosialisasi Jama-pai di SMA Negeri 04 Metro. Plt. Kepala Dinas Kesehatan Kota Metro Bapak M Supriadi,SH MM, Melalui Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat Dinas Kesehatan Kota Metro, Diah Meirawati,SKM.,MKes menyampaikan sosialisasi Jaringan Masyarakat Peduli Anak dan Ibu (JAMA-PAI) JAMA-PAI memiliki lima misi yang menjadi komponen dalam promotif dan preventif yaitu mewujudkan kualitas pendidikan dan kebudayaan yang berdaya saing di tingkat nasional dan global dengan menjunjung tinggi nilai keagamaan. Mewujudkan masyarakat sehat jasmani rohani dan sosial, tata kelola pemerintahan yang baik dan terhormat dan bermartabat, meningkatkan masyarakat produktif berdaya saing dalam bidang ekonomi kreatif dan wisata keluarga. “Serta meningkatkan kesehatan dan kualitas infrastruktur fisik secara efektif, efesien berwawasan lingkungan dan berkelanjutan,” katanya. Ia menjelaskan, program JAMAPAI merupakan gerakan bersama sinergi atau kolaborasi yang didalamnya ada nilai kepatuhan terintergrasi dalam satu bentuk inovasi layanan kesehatan, terutama untuk kesehatan ibu dan anak. “Hal ini dalam peningkatan kesehatan ibu, sehingga kedepan menuju peta Indonesia emas 2045 di 100 tahun Indonesia merdeka,” paparnya. Dalam JAMA-PAI, lanjut dia, ada tujuh pesan kunci untuk mencapai pembangunan kesehatan, Pra Konsepsi ,Hamil dan Prosesnya, Menyusui,Masa Anak, Remaja (Kesehatan Reproduksi dan KB),Germas dan PHBS. Melalui Dinkes Kota Metro, Pemkot Kota Metro telah merilis aplikasi Jama-Pai MEWS (Maternal Early Warning Score) sebagai salah satu tonggak dari program Jaringan Masyarakat Peduli Anak dan Ibu (Jama PAI). Diah Meira mengatakan aplikasi itu telah tersedia dan bisa diunduh melalui Google Playstore, Jadi, aplikasi ini adalah persembahan Kota Metro untuk dunia kesehatan, sehingga bebas untuk digunakan seluruh tenaga kesehatan di seluruh Indonesia. Di Playstore juga sudah tersedia. Temukan di menu pencarian dengan kata kunci MEWS-OBSTERTRI (mW) Jama Pai Subkoordinator Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat Dinas Kesehatab Kota Metro , Maryanto,SKM menuturkan, dilakukannya sosialisasi JAMA-PAI ini untuk membantu pembangunan Kota Metro. “Tujuan dilakukan sosialisasi JAMA-PAI ini untuk membantu Kota Metro mencapai pembangunan kesehatan dalam mewujudkan generasi emas cemerlang. Sekaligus langkah starategis dalam pembangunan dengan tujuan khusus menurunkan angka kematian ibu dan anak,” tambahnya.
Germas Goes to School (Aksi Bergizi di Sekolah) Pembentukan KJR dan Sosialisasi Jama-Pai Beri Motivasi dan Penguatan Ke Sekolah SMA Ahmad Dahlan Metro -Dinkes Metro
Pada hari Jumat, 03 Maret 2023 diadakan kegiatan Germas Go to School ( aksi bergizi di sekolah), Sosialisasi Jama-Pai dan Pembentukan Klub Jantung Remaja yang melibatkan siswa/siswi SMA Muhammadiyah Ahmad Dahlan Kota Metro. Kegiatan ini diselenggarakan oleh Dinas Kesehatan Kota Metro bekerja sama dengan Puskesmas Margorejo, KJR (Klub Jantung Remaja) Cabang Kota Metro dan TPP PKK Kota Metro , Dalam Kegiatan ini bertujuan agar kegiatan ini antara lain untuk meningkatkan pengetahuan remaja putri tentang pentingnya asupan zat besi di usia remaja selain pencegahan anemia. Selain itu, bertujuan untuk pendistribusian konsumsi tablet tambah darah bagi remaja putri. Plt. Kepala Dinas Kesehatan Kota Metro Bapak M Supriadi,SH MM, Melalui Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat Dinas Kesehatan Kota Metro dan Selaku Ketua Klub Jantung Remaja Kota Metro ,Diah Meirawati,SKM.,MKes Menyampaikan kegiatan aksi bergizi di sekolah ini merupakan program pendampingan, memberikan banyak pelajaran, manfaat serta dampak positif yang dapat diikuti segala usia. “Saya sangat mengapresiasi sekali kegiatan ini, karena banyak sekali pelajaran dan manfaat yang bisa kita dapat. Di mana kegiatan ini memberikan dampak positif yang dapat kita ikuti dari segala usia,” tutur Diah Meira. Kabid Kesmas juga menyampaikan tentang Program Jaringan Masyarakat Peduli Anak dan Ibu (JAMA-PAI) Kota Metro.Sosialisasi Jama Pai di Sekolah ini juga meningkatkan pemahaman Siswa/Siswi dalam pencegahan dan penanggulangan stunting,tujuan utama dari Jama-PAI yaitu mewujudkan Generasi Emas Metro Cemerlang, Karena itu, seluruh instansi terkait harus gencar menyosialisasikan program ini kepada masyarakat. Diah Meira selalu Ketua KJR Kota Metro juga dalam hal ini menyampaikan Klub Jantung Remaja (KJR) adalah suatu metode yang ditempuh untuk mempermudah koordinasi dalam pelaksanaan Gerakan Jantung Sehat Remaja, tujuan pembentukan KJR adalah terciptanya remaja kader bangsa yang sehat dan produktif. Dengan dibentuk kader-kader klub jantung sehat maupun klub jantung remaja juga diharapkan bisa membangun semangat seluruh masyarakat untuk hidup sehat dan berolahraga Turut Hadir TP PKK Kota Metro di wakili Pokja 4 ,Ibu Eka Kurniasih dalam hal ini menyampaikan sosialisasi tentang 1000 Hari Pertama Kehidupan (HPK), Dengan ini semoga dapat memberikan edukasi dan informasi yang bermanfaat bagi siswa/siswi dimulai dari lingkungan keluarga,sekolah dalam hal pencegahan stunting di tingkat masyarakat. Subkoordinator Promosi Kesehatan & PM, Maryanto,SKM dalam kesempatan ini menyampaikan, Kegiatan Gerakan Germas Go to School (Aksi Bergizi di Sekolah) ini akan terus kita gaungkan. Tentunya, seluruh lapisan masyarakat bisa membantu untuk menurunkan stunting. Intinya, kegiatan ini menjadi upaya agar stunting bisa kita tangani. Kegiatan diawali dengan Aktivitas Fisik (Senam),dilakukan juga edukasi isi piringku (membawa bekal dan metode komunikasi antar pribadi) sehingga siswa memahami betul potensi dirinya dalam mempersiapkan kehidupan sehatnya, di lanjut sosialisasi Jama-Pai, dan Pembentukan KJR Kota Metro serta Pengenalan Senam Hip Heart Series 2. Kontributor : #PromkesNews
Gelaran Perdana Dinkes Kota Metro RoadShow GERMAS Go To School di SMK MA’ARIF 01 Metro,Edukasi Isi Piringku dan Sosialisasi Jama pai.
Rabu, 01 Maret 2023 |Dinas Kesehatan Kota Metro Melalui Subtansi Promosi Kesehatan dan PM berkolaborasi terintegrasi dengan Subtansi P2PM dan PTM Dinas Kesehatab Kota Metro mengkampanyekan pentingnya GERMAS kepada Anak Remaja SMA/SMK dalam acara Germas Goes to School (Aksi Bergizi di Sekolah) Wajah ceria remaja putri dan remaja putra tersirat, sambil mengikuti gerakan senam dari instruktur senam dari Yayasan Jantung Indonesia (Klub Jantung Remaja) Cabang Kota Metro RoadShow Germas Goes to School (Aksi Bergizi di Sekolah) untuk perdana di diadakan di SMK MA’ARIF 01 METRO wilayah Kerja Puskesmas Banjarsari. Kegiatan tersebut merupakan Salah satu rangkaian dari banyak agenda kegiatan Promosi Kesehatan Dinas Kesehatan Kota Metro, RoadShow GERMAS Goes To School kali ini menargetkan peserta siswa dan siswi SMP dan SMA/SMK se-Kota Metro. Plt. Kepala Dinas Kesehatan Kota Metro Bapak M Supriadi,SH MM, Melalui Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat , Diah Meirawati,SKM.,MKes menyampaikan Menanamkan perilaku sehat dalam diri seseorang membutuhkan proses yang panjang dan komitmen yang kuat, Hal ini sejalan dengan Instruksi Presiden Republik Indonesia Nomor 1 Tahun 2017 tentang Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (GERMAS) dengan tujuan agar masyarakat berperilaku sehat sehingga berdampak pada kesehatan yang terjaga, produktif dan lingkungan bersih. Para guru dan siswa bersama sama mencanangkan Germas Go To School (aksi bergizi di sekolah) dengan tujuan menggerakkan anak anak remaja hidup sehat dengan beberapa langkah seperti minum tablet tambah darah, memenuhi gizi seimbang dan olahraga secara teratur. Kepala Bidang Kesmas Mengatakan dalam kegiatan Germas Go to School (Aksi Bergizi di Sekolah) ini juga di adakan Sosialisasi tentang Program Jaringan Masyarakat Peduli Anak dan Ibu (JAMA-PAI) Kota Metro.Sosialisasi Jama Pai di Sekolah ini juga meningkatkan pemahaman Siswa/Siswi dalam pencegahan dan penanggulangan stunting,tujuan utama dari Jama-PAI yaitu mewujudkan Generasi Emas Indonesia Cemerlang, Karena itu, seluruh instansi terkait harus gencar menyosialisasikan program ini kepada masyarakat. Melalui Subkoordinator Subtansi Promosi Kesehatan dan PM Dinas Kesehatan Kota Metro, Maryanto,SKM mengatakan Adapun acara dalam kegiatan roadsow adalah Persamaan Persepsi tentang Pentingnya GERMAS di Sekolah, poin utama Germas yaitu mengkonsumsi buah dan sayur setiap hari, rajin beraktifitas fisik dan rutin datang ke fasyankes untuk mengecek kesehatan. Kegiatan diawali dengan Aktivitas Fisik (Senam),dilakukan juga edukasi isi piringku (membawa bekal dan metode komunikasi antar pribadi) sehingga siswa memahami betul potensi dirinya dalam mempersiapkan kehidupan sehatnya. Dilanjutkan dengan Pembentukan KJR ( Klub Jantung Remaja) dan dan Pengenalan Senam Hip Heart Series 2 kepada Remaja SMK Ma’arif 01 Kota Metro. Klub Jantung Remaja (KJR) adalah suatu metode yang ditempuh untuk mempermudah koordinasi dalam pelaksanaan Gerakan Jantung Sehat Remaja, tujuan pembentukan KJR adalah terciptanya remaja kader bangsa yang sehat dan produktif. “Kita ingin para remaja lebih sehat dengan lebih banyak bergerak dan melakukan olahraga atau senam,tapi karena senam itu biasanya membosankan, maka kami membuat gerakan-gerakan yang diambil dari gaya hip-hop yang kemudian disesuaikan oleh para ahli dengan gerakan yang menyehatkan jantung. KJR (Klub Jantung Remaja) di bawah naungan Yayasan Jantung Indonesia hal ini sampaikan oleh Sekretaris YJI dan Selaku Subkoordinator Subtansi Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular ibu Opsi Okta Handayani, S.ST.MKes. Dalam upaya deteksi dini PTM, juga diadakan Pos Pembinaan Terpadu (Posbindu) PTM. Kegiatan ini dilaksanakan sebagai langkah awal pencegahan PTM. Pemeriksaan kesehatan yang terdiri atas pengukuran berat badan (BB), tinggi badan (TB), lingkar perut, tensi, cek gula darah dan pemeriksaan TCM (Tes Cepat Molekuler) dengan mengumpulkan dahak siswa/siswi. Pada kesempatan kali ini, Subkoordinator Sub-Substansi Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular , Surtini S.ST menyampaikan Tuberkulosis (TBC) salah satu penyakit menular yang berbahaya karena dapat menyebabkan kematian bagi penderitanya. Penyakit ini tidak hanya diderita bagi orang dewasa tetapi juga anak-anak. Dengan itu, Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Metro tak hanya menggencarkan skrining TBC lewat layanan puskesmas. Namun, gencar lakukan upaya promotif dan preventif TBC di sekolah, berupa edukasi atau sosialisasi secara masif, kegiatan skrining lewat sampel dahak ini sebagai upaya melakukan deteksi dini. #PromkesNewsMetro
Jum’at Bersih, Dinas Kesehatan Kota Metro Melakukan Bersih-bersih di Pasar Cendrawasih Metro
Jum’at (24/02/2023), Dinas Kesehatan Kota Metro melakukan kegiatan bersih-bersih di sekitar Pasar Cendrawasih. Kegiatan dilakukan oleh, Staf Dinas Kesehatan Kota Metro. Dalam rangka mewujudkan Hari Peduli Sampah sesuai dengan Surat Edaran Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Nomor SE.1/MENLHK/PSLB3/PLB.01/2023 Staf Dinas Kesehatan Kota Metro bersama sama melakukan kerja bakti membersihkan lingkungan Pasar Cendrawasih. Plt Kepala Dinas Kesehatan Kota Metro melalui Sekretaris Dinas Kesehatan Kota Metro dr. Achmad Redho Akbar menyampaikan bahwa Melalui peringatan hari peduli sampah, berharap masyarakat Kota Metro dapat menerapkan prilaku hidup bersih dan sehat secara konsisten. “Kebersihan itu sebagian dari iman, jadi kita harus memiliki budaya hidup bersih, konsistensinya hidup bersih harus kita jaga, serta kita juga jangan buang sampah sembarangan, agar Kota Metro ini dapat bersih dari sampah sehingga kita dapat merasa nyaman tinggal di Kota Metro,” harapnya. Sementara itu, Subkordinator Kepegawaian Umum dan Hukum Dinas Kesehatan Kota Metro, Defi Fitri Agustiani,S.Kep.MH mengatakan, upaya merawat kebersihan sangatlah penting untuk dibudidayakan sebagai wujud partisipasi dalam membangun Kota Metro yang bersih dan bebas sampah. Gerakan Jumat Bersih ini diharap menjadi momentum bersama sama mengajak seluruh staf dan masyarakat agar menjaga kebersihan lingkungan di sekitarnya, sehingga didapatkan lingkungan tinggal dan lingkungan kerja yang bersih dan sehat. Ayo ikut berpartisipasi dalam giat Jumat Bersih!!!!!
Siapkan Generasi Emas, Promkes Dinkes Metro Sosialisasikan Program Jama-PAI di Kelurahan Margodadi
Kamis, (23/02/2023) Dinas Kesehatan Kota Metro, Bidang Kesehatan Masyarakat , Melalui Sub Subtasnsi Promkes dan Pemberdayaan Masyarakat melaksanakan kegiatan sosialisasi Jama-pai di Kelurahan Margodadi. Turut Hadir Dalam Kegiatan Sosialisasi Jama – Pai Lurah Margodadi Bapak Erwan,MS menyampaikan dengan penuh optimis menyambut baik program pemerintah Jama-Pai, dan mendukung untuk menuju masyarakat Metro Gemerlang, ‘Generasi Emas Cemerlang’ dan menurunkan angka kematian ibu dan bayi serta menurunkan angka stunting. Plt. Kepala Dinas Kesehatan Kota Metro Bapak M Supriadi,SH MM, Melalui Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat Dinas Kesehatan Kota Metro, Diah Meirawati,SKM.,MKes menyampaikan sosialisasi Jaringan Masyarakat Peduli Anak dan Ibu (JAMA-PAI) JAMA-PAI memiliki lima misi yang menjadi komponen dalam promotif dan preventif yaitu mewujudkan kualitas pendidikan dan kebudayaan yang berdaya saing di tingkat nasional dan global dengan menjunjung tinggi nilai keagamaan. Mewujudkan masyarakat sehat jasmani rohani dan sosial, tata kelola pemerintahan yang baik dan terhormat dan bermartabat, meningkatkan masyarakat produktif berdaya saing dalam bidang ekonomi kreatif dan wisata keluarga. “Serta meningkatkan kesehatan dan kualitas infrastruktur fisik secara efektif, efesien berwawasan lingkungan dan berkelanjutan,” katanya. Ia menjelaskan, program JAMAPAI merupakan gerakan bersama sinergi atau kolaborasi yang didalamnya ada nilai kepatuhan terintergrasi dalam satu bentuk inovasi layanan kesehatan, terutama untuk kesehatan ibu dan anak. “Hal ini dalam peningkatan kesehatan ibu, sehingga kedepan menuju peta Indonesia emas 2045 di 100 tahun Indonesia merdeka,” paparnya. Dalam JAMA-PAI, lanjut dia, ada tujuh pesan kunci untuk mencapai pembangunan kesehatan, Pra Konsepsi ,Hamil dan Prosesnya, Menyusui,Masa Anak, Remaja (Kesehatan Reproduksi dan KB),Germas dan PHBS. Melalui Dinkes Kota Metro, Pemkot Kota Metro telah merilis aplikasi Jama-Pai MEWS (Maternal Early Warning Score) sebagai salah satu tonggak dari program Jaringan Masyarakat Peduli Anak dan Ibu (Jama PAI). Diah Meira mengatakan aplikasi itu telah tersedia dan bisa diunduh melalui Google Playstore, Jadi, aplikasi ini adalah persembahan Kota Metro untuk dunia kesehatan, sehingga bebas untuk digunakan seluruh tenaga kesehatan di seluruh Indonesia. Di Playstore juga sudah tersedia. Temukan di menu pencarian dengan kata kunci MEWS-OBSTERTRI (mW) Jama Pai Subkoordinator Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat Dinas Kesehatab Kota Metro , Maryanto,SKM menuturkan, dilakukannya sosialisasi JAMA-PAI ini untuk membantu pembangunan Kota Metro. “Tujuan dilakukan sosialisasi JAMA-PAI ini untuk membantu Kota Metro mencapai pembangunan kesehatan dalam mewujudkan generasi emas cemerlang. Sekaligus langkah starategis dalam pembangunan dengan tujuan khusus menurunkan angka kematian ibu dan anak,” tambahnya.
Promkes Dinkes Kota Metro Ajak Guru SDN 06 Metro Barat Ikut Sosialisasikan Jamapai
Kamis, (23/02/2023) Dinas Kesehatan Kota Metro, Bidang Kesehatan Masyarakat , Melalui Sub Subtasnsi Promkes dan Pemberdayaan Masyarakat melaksnakan kegiatan sosialisasi Jama-pai kepada Seluruh Guru SDN 06 Metro Barat. Kepala Sekolah SDN 06 Metro Barat, Dedi Kurniawan, S.Pd.SD menyampaikan Segenap Guru SDN 06 Metro Barat dengan penuh optimis menyambut baik program pemerintah Jama-Pai. Plt. Kepala Dinas Kesehatan Kota Metro Bapak M Supriadi,SH MM, Melalui Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat Dinas Kesehatan Kota Metro, Diah Meirawati,SKM.,MKes menyampaikan sosialisasi Jaringan Masyarakat Peduli Anak dan Ibu (JAMA-PAI) JAMA-PAI memiliki lima misi yang menjadi komponen dalam promotif dan preventif yaitu mewujudkan kualitas pendidikan dan kebudayaan yang berdaya saing di tingkat nasional dan global dengan menjunjung tinggi nilai keagamaan. Mewujudkan masyarakat sehat jasmani rohani dan sosial, tata kelola pemerintahan yang baik dan terhormat dan bermartabat, meningkatkan masyarakat produktif berdaya saing dalam bidang ekonomi kreatif dan wisata keluarga. “Serta meningkatkan kesehatan dan kualitas infrastruktur fisik secara efektif, efesien berwawasan lingkungan dan berkelanjutan,” katanya. Ia menjelaskan, program JAMAPAI merupakan gerakan bersama sinergi atau kolaborasi yang didalamnya ada nilai kepatuhan terintergrasi dalam satu bentuk inovasi layanan kesehatan, terutama untuk kesehatan ibu dan anak. “Hal ini dalam peningkatan kesehatan ibu, sehingga kedepan menuju peta Indonesia emas 2045 di 100 tahun Indonesia merdeka,” paparnya. Dalam JAMA-PAI, lanjut dia, ada tujuh pesan kunci untuk mencapai pembangunan kesehatan, Pra Konsepsi ,Hamil dan Prosesnya, Menyusui,Masa Anak, Remaja (Kesehatan Reproduksi dan KB),Germas dan PHBS. Melalui Dinkes Kota Metro, Pemkot Kota Metro telah merilis aplikasi Jama-Pai MEWS (Maternal Early Warning Score) sebagai salah satu tonggak dari program Jaringan Masyarakat Peduli Anak dan Ibu (Jama PAI). Diah Meira mengatakan aplikasi itu telah tersedia dan bisa diunduh melalui Google Playstore, Jadi, aplikasi ini adalah persembahan Kota Metro untuk dunia kesehatan, sehingga bebas untuk digunakan seluruh tenaga kesehatan di seluruh Indonesia. Di Playstore juga sudah tersedia. Temukan di menu pencarian dengan kata kunci MEWS-OBSTERTRI (mW) Jama Pai Subkoordinator Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat Dinas Kesehatab Kota Metro , Maryanto,SKM menuturkan, dilakukannya sosialisasi JAMA-PAI ini untuk membantu pembangunan Kota Metro. “Tujuan dilakukan sosialisasi JAMA-PAI ini untuk membantu Kota Metro mencapai pembangunan kesehatan dalam mewujudkan generasi emas cemerlang. Sekaligus langkah starategis dalam pembangunan dengan tujuan khusus menurunkan angka kematian ibu dan anak,” tambahnya.
Cegah DBD Team Promkes Dinkes Kota Metro Bersama PKM Margorejo beserta Lurah Woro-Woro dan Edukasi Masyarakat Margodadi
Pemerintah Kota (Pemkot) Metro Melalui Dinas Kesehatan Kota Metro dan Puskesmas Margorejo terus memasifkan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN), untuk mencegah penyebaran virus Demam Berdarah Dengue (DBD). Bahkan, jajaran Dinas Kesehatan Kota Metro melalui Subtansi Promosi Kesehatan & PM terjun ke perkampungan untuk melakukan woro-woro sekaligus pengecekan jentik nyamuk ke rumah-rumah warga. Seperti yang berlangsung di Kelurahan Margodadi wilayah Kecamatan Metro Selatan Kota Metro , Kamis (23/02/2023). Turut Hadir Lurah Margodadi Bapak MHD.Erwan.MS terjun bersama ke perkampungan kelurahan Margodadi untuk memasifkan gerakan PSN Kota Metro, dan Kunjungan ke Rumah Pintar kelurahan Margodadi. Plt. Kepala Dinas Kesehatan Kota Metro M Supriadi,SH MM melalui Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat Dinas Kesehatan Kota Metro, Diah Meirawati,SKM.,MKes mengatakan, bahwa upaya pencegahan virus DBD rutin dilakukan. Yakni, dengan memasifkan woro-woro atau imbauan kepada warga supaya meningkatkan kewaspadaan terhadap penyebaran penyakit DBD. Kejadian DBD memang cenderung meningkat saat hujan turun tak menentu, karena terjadi genangan air bersih, yang menjadi tempat perindukan nyamuk, khususnya Aedes aegypti. Apalagi, telur nyamuk bisa bertahan selama enam bulan, sehingga begitu hujan turun, telur akan menetas dalam waktu dua hari Di mana saja tempat yang berpotensi menjadi perindukan nyamuk, Diah Meira mengingatkan, selain di bak penampungan air, ada sejumlah tempat yang luput dari perhatian masyarakat. Seperti, genangan air di ban bekas, botol, gelas, kaleng, dan wadah lainnya. Selain itu, genangan air di penampungan air dispenser, kulkas, tempat minum hewan peliharaan, bahkan lubang untuk tiang bendera pun berpotensi sebagai tempat berkembangbiaknya nyamuk pembawa vektor DBD. Hati-hati pula dengan sela-sela batang tanaman yang memungkinkan menjadi tempat hidup nyamuk. Hindari menumpuk pakaian kotor, maupun menggantung, karena bisa menjadi tempat persembunyian nyamuk. “Setiap hari, rutin kita melakukan woro-woro. Terutama untuk hari Jum’at, selain melakukan woro-woro juga ada pemeriksaan jentik nyamuk,” kata Diah Meira ditemui di sela kegiatan. Subkoordinator Sub Subtansi Promosi Kesehatan dan PM , Maryanto SKM menyampaikan team Dinas Kesehatan bekerja sama dengan pihak Puskesmas dan Kelurahan untuk setiap harinya, mereka pun rutin terjun ke masyarakat melaksanakan kegiatan woro-woro sekaligus meninjau tempat-tempat yang berpotensi terjadinya DBD. “Diminta kepada warga agar secara sukarela bersih-bersih lingkungan. Terutama untuk barang-barang di sekeliling rumah agar selalu dibersihkan. Harapan kami, warga tidak sampai terkena DBD,” harapnya.Bahkan, untuk memasifkan pelaksanaan PSN. Ditambahkan, pengendalian DBD tak cukup hanya dilakukan pemerintah. Justru yang lebih penting adalah menciptakan kesadaran masyarakat untuk menekan pertumbuhan nyamuk. Caranya, pemberantasan sarang nyamuk (PSN) dengan membersihkan lingkungan rumah dan sekitarnya. Lakukan 3 M plus menguras tempat yang sering dijadikan penampungan air, menutup rapat-rapat tempat-tempat penampungan air, dan memanfaatkan kembali atau mendaur ulang barang bekas yang memiliki potensi untuk jadi tempat perkembangbiakan nyamuk pembawa vektor DBD. Ditambah lagi dengan sejumlah kegiatan pencegahan, seperti menaburkan bubuk larvasida pada tempat penampungan air yang sulit dibersihkan, menggunakan obat antinyamuk, memakai kelambu saat tidur, memelihara ikan pemangsa jentik nyamuk, menanam tanaman pengusir nyamuk, mengatur cahaya dan ventilasi dalam rumah, menghindari kebiasaan menggantung pakaian di dalam rumah yang bisa menjadi tempat istirahat nyamuk, dan lain-lain. Peningkatan kesadaran warga untuk membasmi jentik di lingkungannya sangat penting. Jangan bilang peduli DBD kalau belum melaksanakan PSN di rumah sendiri. Terus optimalkan gerakan satu rumah, satu jumantik (juru pemantau jentik). Jika dimulai dari rumah tangga, akan bisa mewujudkan kelurahan bebas jentik, bahkan kecamatan,kota, maupun provinsi bebas jentik. Diakui, terkadang masih ada anggapan masyarakat yang lebih mempercayai fogging atau pengasapan sebagai upaya cepat mencegah DBD. Hal itu berpeluang pula dimanfaatkan oleh pihak tak bertanggung jawab untuk menyelenggarakan fogging mandiri dengan berbayar, tanpa memperhatikan dosis dan cara yang benar. Padahal, fogging yang tidak benar justru membahayakan. “Nyamuk menjadi kebal. Selain itu bahan kimia dalam asap, jika terlalu banyak dapat membahayakan kesehatan, tak hanya saat terhisap, tapi juga kalau sampai tertelan, misalnya pada sayur atau buah yang terkena paparan zat kimia fogging,” katanya. Maryanto juga mengingatkan masyarakat agar mewaspadai gejala DBD, karena terlambat mengatasi bisa berakibat fatal. Jika menjumpai demam lebih dari dua hari, dengan tambahan keluhan nyeri kepala, nyeri belakang mata, nyeri otot, nyeri sendi atau punggung, adanya, ruam dan gejala perdarahan, segera periksakan ke dokter. Bersihkan lingkungan sekitar rumah masing-masing. Perhatikan tempat-tempat tersembunyi yang bisa untuk tempat tumbuhnya nyamuk. Atau mereka dapat beternak jentik. Yang penting masyarakat tergerak untuk bersama-sama mencegah DBD. #PromkesNews
Dinkes Kota Metro Sukseskan POPM Kecacingan dan Sosialisasi Jamapai di TK Pertiwi Ganjar Agung dan SDN 06 Metro Barat
Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Metro Melalui Sub Subtansi Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular dan Sub Subtansi Promosi Kesehatan dan PM bersama Puskesmas Ganjar Agung menggelar kegiatan minum obat cacing bersama dan Sosialisasi Jamalai di SDN 06 Metro Barat dan TK Pertiwi Ganjar Agung Kota Metro, Kamis (23/02/2023). Turut Hadir perwakilan dari Pokja IV TP -PKK Kota Metro ,Eka Kurniasih untuk bersinergi dalam mendukung Program Pemerintah Kota Metro. Seluruh siswa SDN 06 Metro dan TK Pertiwi Ganjar Agung pada hari Kamis mengikuti kegiatan minum obat cacing bersama dan pembagian Vitamin A di teras halaman sekolah. Kegiatan ini sekali lagi terlaksana berkat kerjasama Sekolah, TP-PKK Kota Metro dengan Dinas Kesehatan Kota Metro dan Puskesmas Ganjar Agung Tujuan adanya kegiatan ini yaitu untuk menuju siswa-siswi sehat. Semoga dengan adanya kegiatan minum obat cacing ini kesehatan siswa-siswi SDN 06 Metro Barat dan TK Pertiwi dapat meningkat dan memiliki gizi yang lebih seimbang lagi. Plt Kepala Dinkes Kota Metro M Supriadi,SH MM,melalui Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Verawati Nasution, SKM,M.Kes mengatakan kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan cakupan program pengendalian kecacingan pada anak usia pra sekolah dan usia sekolah (1-12 tahun) sehingga menurunkan angka kecacingan dan tidak menjadi masalah kesehatan di masyarakat terutama di Kota Metro. Pemberian Obat Cacing dalam rangka melaksanakan program Kegiatan Bulan Kecacingan, sebagai pencegahan Penyakit Kecacingan pada anak-anak. Dalam Kegiatan ini Subkoordinator Subtansi Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Surtini S.ST menyampaikan, Penyakit Kecacingan atau biasa disebut Cacingan masih dianggap sebagai hal sepele oleh sebagian besar masyarakat Indonesia. Padahal jika dilihat dampak jangka panjangnya, kecacingan bisa menimbulkan kerugian yang cukup besar bagi penderita dan keluarganya.Kerugian akibat kecacingan tidak terlihat secara langsung, karena itu penyakit ini sering dianggap sepele oleh masyarakat. Kecacingan dapat menyebabkan Anemia (Kurang Darah), berat bayi lahir rendah, gangguan ibu bersalin, lemas, mengantuk, malas belajar, IQ menurun, prestasi dan produktivitas menurun. #PromkesNews
Bidang Kesmas Dinkes Kota Metro Turun Langsung Siaran Keliling (WORO-WORO) Untuk Edukasi Masyarakat-DINKES KOTA METRO
Selasa (21/02/2023), Dinas Kesehatan dan Puskesmas Ganjar Agung melaksanakan Kegiatan Woro-Woro Kesehatan Edukasi terkait masalah DBD di SDN 09 Metro Barat. Dinas Kesehatan Kota Metro melalui Sub Subtansi Promosi dan Pemberdayaan Masyarakat tak henti-hentinya melaksanakan siaran keliling / woro-woro kesehatan keliling menggunakan mobil Promkes terkait dengan, PHBS, DBD, Stunting dan Germas. Mobil Promkes mulai beroperasi pada tanggal 15 Februari 2023 – 1 Maret 2023 . Plt. Kepala Dinas Kesehatan Kota Metro M Supriadi,SH MM, Melalui Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat Dinas Kesehatan Kota Metro Diah Meirawati,SKM.,MKes menyampaikan Kegiatan Woro-woro keliling sebagai upaya memberikan edukasi kepada masyarakat Kota Metro dengan menggunakan mobil promosi kesehatan di berbagai wilayah Kota Metro sebagai komitmen kami untuk terus-menerus menciptakan pelayanan prima. Kegiatan Woro – woro Ini sebagai sarana edukasi masyarakat, dengan Kegiatan yang dilaksanakan secara mobiling ini menyasar tempat-tempat berkumpulnya masyarakat serta tempat umum, Pasar, Ponpes, Sekolah dll dengan tujuan Edukasi ke masyarakat tidak hanya sekedar hanya bicara di Mobil sambil berkeliling, Dengan Kegiatan ini Bentuk edukasi yang kita berikan kepada masyarakat berupa bisa secara langsung atau public address serta dengan media sosial maupun media cetak berupa pamflet atau banner. Dengan adanya kegiatan ini bisa menumbuhkan kemauan siswa untuk menjaga lingkungan di sekolah agar tetap bersih dan sehat, supaya perkembangbiak nyamuk Aedes aegypti bisa diminimalisir,” kata Diah Meira Untuk itu Diah Meira mengajak siswa – siswi terus berupaya melakukan langkah – langkah pemberantasan sarang nyamuk, baik di sekolah maupun di lingkungan sekitar tempat tinggal, sehingga mata rantai penularan demam berdarah bisa diputuskan. Selain itu, Subkoordinator Sub Subtansi Promosi Kesehatan dan PM , Maryanto SKM.,MKes menyampaikan melaksanakan woro-woro keliling dengan memberikan edukasi kepada masyarakat agar menerapkan GERMAS (Gerakan Masyarakat Hidup Sehat), rajin mencuci tangan pakai sabun dengan air mengalir, mengurangi kegiatan di luar rumah, menerapkan pola hidup bersih dan sehat (PHBS). Ia meyakini dengan adanya edukasi yang baik di lingkungan anak, seperti dari orang tua dan guru, maka anak tersebut dapat mencontoh perilaku baik yang ada sekitarnya, contoh nya dengan menerapkan PHBS Sekolah “Kami dari Pemerintah Daerah akan terus memantau apa yang menjadi kewenangan dan intervensi kami, seperti dengan memberikan bantuan atau kegiatan edukasi seperti yang dilaksanakan pada hari ini,” ucap maryanto , Kegiatan woro-woro hari ini di Kelurahan Ganjar Asri Kecamatan Metro Barat Kota Metro melaksanakan kegiatan woro-woro terutama di daerah Endemis DBD.
SELAMAT, KOTA METRO MENERIMA PENGHARGAAN BEBAS FRAMBUSIA DARI KEMENKES RI
Frambusia adalah infeksi kulit yang disebabkan oleh bakteri Treponema pallidum pertenue. Infeksi ini biasanya terjadi di negara wilayah tropis yang memiliki sanitasi buruk, seperti Afrika, Asia Tenggara, Amerika Selatan, dan Oceania. Atas capaian membebaskan Kota Metro dari Frambusia, Walikota Metro, dr.H.Wahdi,Sp.OG(K),M.H berhasil meraih penghargaan sebagai kota bebas Frambusia oleh Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. Penyerahan penghargaan ini sekaligus dalam rangka peringatan Hari Neglected Tropical Diseases (NTDs) Sedunia. Yang mana Menteri Kesehatan Budi G Sadikin menyerahkan langsung Sertifikat Bebas Frambusia kepada 103 Kabupaten/Kota Bupati Walikota danSertifikat Eliminasi Filariasis kepada 5 Bupati Walikota yang dilaksanakan pada, Selasa, 21 Februari 2023, Krakatau Grand Ballroom Taman Mini Indonesia Indah. Wahdi berterimakasih kepada Kementerian Kesehatan atas bentuk apresiasi ini, tak lupa Wahdi juga berterimakasih kepada Forkopimda, organisasi profesi kesehatan, organisasi masyarakat, seluruh lapisan masyarakat atas dukungan mewujudkan kota bebas Frambusia. Plt Kepala Dinas Kesehatan Kota Metro ,M Supriadi,SH MM, yang turut hadir dalam penerimaan sertifikat tersebut menyampaikan bahwa penghargaan tersebut merupakan salah satu wujud apreasi atas kerja keras Kota Metro sebagai kota bebas Frambusia oleh Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. Kami berkomitmen untuk mengoptimalkan upaya pencegahan, surveilan secara terstruktur bersama stakeholder terkait, serta tertib pelaporan agar Kota Metro senantiasa terbebas dari penyakit frambusia,” terang Supriadi usai menerima penghargaan tersebut. Turut Hadir Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Verawati Nasution, SKM.,M.Kes menyampaikan, frambusia merupakan penyakit tropis atau yang dalam beberapa bahasa daerah disebut patek, puru, buba, pian, parangi, atau ambalo. Penyakit tersebut adalah penyakit menular yang disebabkan oleh bakteri treponema pertenue yang hidup di daerah tropis. “Bakteri Frambusia berbentuk spiral dan hanya dapat dilihat dengan mikroskop lapangan gelap menggunakan metode fluoresensi. Penularannya, melalui lalat atau melalui kontak langsung dari cairan luka penderita ke orang, yang mempunyai kulit yang luka atau tidak utuh setelah kurun waktu 20 jam,Menurutnya, pola hidup bersih dan sehat mampu menekan faktor penularan frambusia. Dalam Kesempatan Kegiatan ini hadir juga Subkoordinator Subtansi Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Surtini S.ST menyampaikan Penyakit ini bisa menular melalui kontak langsung dengan ruam pada kulit yang terinfeksi. Namun, seiring berjalannya waktu, penyakit ini juga dapat menyerang tulang dan sendi,” terangnya. Menurutnya lagi, penghargaan ini menjadi motivasi bersama untuk terus meningkatkan kesadaran masyarakat agar menerapkan pola hidup sehat secara konsisten. #PromkesNewsMetro