Dinkes Metro, Kamis, 19 Juni 2025, Tim Penggerak PKK Kota Metro bersama Dinas Kesehatan Kota Metro melaksanakan roadshow program Lansia Bahagia di halaman Kelurahan Ganjar Agung. Kegiatan ini dihadiri oleh Bunda Hj. Eni Bambang, S.IP, selaku Ketua Tim Penggerak PKK Kota Metro. Dalam sambutannya, Bunda Eni mengungkapkan bahwa program ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas hidup lansia di Kota Metro agar mereka dapat hidup lebih sehat, mandiri, aktif, dan produktif. “Program ini berfokus pada pembentukan lansia yang sehat, mandiri, aktif, dan produktif. Kegiatan ini sangat penting untuk meningkatkan kualitas hidup lansia di Kota Metro. Kami ingin memberikan pemahaman kepada masyarakat dan lansia itu sendiri tentang pentingnya menjaga kesehatan serta peran aktif mereka dalam kehidupan sosial. Kami ingin memastikan bahwa setiap lansia dapat hidup dengan kualitas yang baik, memiliki kesejahteraan sosial yang tinggi, dan tetap merasa dihargai dalam masyarakat,” ujar Bunda Eni. Di damping oleh Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat Dinas Kesehatan Kota Metro, Bdn.Diah Meirawati, S.Tr.Keb.,SKM.,M.Kes, yang juga mengungkapkan harapannya agar program ini dapat meningkatkan kesehatan lansia melalui pendekatan yang lebih holistik. Diah Meira menambahkan, “Kegiatan sosialisasi ini tidak hanya melibatkan lansia, tetapi juga keluarga lansia. Ke depannya, kami akan menyelenggarakan pelatihan Caregiver bagi keluarga lansia untuk mengajarkan cara merawat lansia yang memiliki penyakit jangka panjang. Ini bertujuan agar dukungan terhadap lansia dapat dilakukan secara lebih luas dan inklusif.” Program Lansia Bahagia Kota Metro memiliki konsep B.A.H.A.G.I.A yang mencakup tujuh elemen penting untuk kesejahteraan lansia, antara lain: Bugar, Aktif, Hidup Sehat, Aktivitas Positif, Gembira, Independensi, dan Apresiasi. Selain itu, kegiatan ini juga dilengkapi dengan pemeriksaan kesehatan seperti cek gula darah, kolesterol, dan asam urat melalui kerja sama dengan Prodia. Kepala Puskesmas Ganjar Agung, Bdn, Rochayani, S.ST, menambahkan bahwa kegiatan ini tidak hanya berupa senam dan sosialisasi, tetapi juga bertujuan untuk memantau kesehatan lansia secara lebih menyeluruh. “Pemeriksaan kesehatan ini bertujuan untuk deteksi dini masalah kesehatan pada lansia, seperti gula darah, kolesterol, dan asam urat, yang dapat membantu kita memastikan mereka mendapatkan perawatan yang tepat. Ini adalah langkah awal yang sangat penting dalam mendukung kesejahteraan lansia,” ungkap Rochayani. Kegiatan ini dihadiri oleh Lurah Ganjar Agung, Ketua Tim Penggerak PKK Kecamatan Metro Barat, serta sejumlah masyarakat dan lansia dari Kelurahan Ganjar Agung. Dengan adanya program ini, diharapkan lansia di Kota Metro dapat merasakan manfaat yang lebih besar dalam hal kesehatan, kesejahteraan sosial, dan dapat tetap aktif berperan dalam kehidupan sosial masyarakat. Melalui program ini, Pemerintah Kota Metro berkomitmen untuk mewujudkan lansia yang tidak hanya sehat secara fisik, tetapi juga aktif, mandiri, dan berdaya guna dalam masyarakat Kontributor Liputan : Promkes_Dinkes Metro; Eci Lindasari,SKM
Persiapan Lomba Posyandu Berprestasi Tingkat Provinsi: Dinkes Metro Sosialisasikan Kembali 25 Kompetensi Kader,Apa Itu Tanda Kecakapan Kader Purwa, Madya, dan Utama?”
Metro, 18 Juni 2025 – Dinas Kesehatan Kota Metro melalui Bidang Kesehatan Masyarakat Subtansi Promosi Kesehatan menggelar sosialisasi kembali terkait dengan 25 kompetensi kader Posyandu yang harus dikuasai oleh setiap kader dalam persiapan mengikuti Lomba Posyandu Berprestasi tingkat Provinsi Lampung. Sosialisasi ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan yang diberikan oleh para kader Posyandu, khususnya dalam mendukung kesehatan ibu hamil, bayi, balita, dan seluruh kelompok usia di Kota Metro. Kegiatan ini dilaksanakan pada Rabu, 18 Juni 2025, di Kelurahan Mulyojati, dan dihadiri oleh berbagai pihak terkait, seperti kader Posyandu Bonowati, tenaga kesehatan, serta Kepala Puskesmas Mulyojati, Surtini, S.ST. Kepala Puskesmas Mulyojati memberikan apresiasi tinggi terhadap pelaksanaan sosialisasi yang sangat penting ini. Menurutnya, kompetensi yang dimiliki oleh kader Posyandu akan berpengaruh langsung terhadap kualitas layanan kesehatan yang diberikan kepada masyarakat. Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat Dinas Kesehatan Kota Metro, Diah Meirawati, S.Tr.Keb., SKM., M.Kes., dalam sambutannya menyampaikan bahwa sosialisasi ini merupakan bagian dari upaya untuk meningkatkan kapasitas kader Posyandu. Diah Meirawati menjelaskan bahwa kader Posyandu dibagi menjadi tiga kelompok berdasarkan tingkat kecakapan yang mereka miliki, yaitu Kader Purwa, Kader Madya, dan Kader Utama. Kader Purwa, menurut Diah, diwajibkan untuk menguasai dua kompetensi dasar dalam pengelolaan posyandu dan pelayanan balita, serta satu kompetensi dasar tambahan yang dapat dipilih sesuai kebutuhan. Kader Purwa ini memiliki kecakapan utama yang meliputi 17 keterampilan pengelolaan Posyandu dan keterampilan bayi balita, ditambah keterampilan untuk ibu hamil dan menyusui. Selain itu, mereka juga diharuskan memiliki kecakapan dalam mengelola keterampilan di kelompok usia lainnya, seperti usia sekolah dan remaja, serta usia produktif dan lansia. Sementara itu, Kader Madya diharuskan untuk menguasai tiga kompetensi dasar dalam pengelolaan posyandu, pelayanan balita, serta layanan ibu hamil dan ibu menyusui, dan juga memiliki kemampuan dasar pilihan sesuai kebutuhan. Kader Madya memiliki tanda kecakapan dalam empat kelompok keterampilan dasar, yang meliputi keterampilan pengelolaan Posyandu, bayi balita, ibu hamil dan menyusui, serta keterampilan usia sekolah, remaja, usia produktif, dan lansia. Sedangkan Kader Utama, yang merupakan tingkatan tertinggi, menguasai seluruh kompetensi dasar pengelolaan posyandu dan pelayanan untuk seluruh siklus hidup. Kader Utama harus melengkapi lima kelompok keterampilan dasar, yang mencakup seluruh keterampilan terkait ibu hamil, menyusui, bayi balita, usia sekolah, remaja, usia produktif, lansia, serta pengelolaan posyandu secara menyeluruh. Diah Meirawati menambahkan bahwa peningkatan kapasitas kader Posyandu melalui penguasaan 25 kompetensi dasar ini merupakan langkah nyata untuk memastikan bahwa kader Posyandu dapat memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat. Sosialisasi ini, menurutnya, diharapkan dapat mendorong kader Posyandu Bonowati untuk menjadi lebih profesional dalam melayani masyarakat, serta meningkatkan kualitas kesehatan ibu dan anak, yang pada akhirnya dapat berkontribusi dalam menurunkan angka kematian ibu dan anak (AKI dan AKB) di Kota Metro. Sosialisasi ini juga merupakan bagian dari persiapan Posyandu Bonowati untuk mengikuti Lomba Posyandu Berprestasi. Diharapkan, dengan adanya pembekalan ini, Posyandu Bonowati bisa menjadi contoh bagi posyandu lainnya dalam memberikan pelayanan kesehatan yang lebih baik dan berkualitas. Melalui kegiatan ini, Dinas Kesehatan Kota Metro berharap kader Posyandu di Kota Metro dapat terus berkembang, memiliki kecakapan yang lebih baik, dan memberikan dampak positif bagi kesehatan masyarakat. Sosialisasi ini juga menjadi langkah penting dalam mewujudkan pelayanan kesehatan yang lebih efisien dan efektif di Kota Metro, khususnya dalam upaya mendukung kesehatan ibu hamil, bayi, balita, dan masyarakat secara umum. Kontributor Liputan : Promkes_Dinkes Metro ; E.Lindasari
Dinas Kesehatan Kota Metro Sosialisasikan Buku KIA 2024 dengan Fitur Canggih untuk Turunkan AKI dan AKB – Ini yang Harus Kamu Tahu!”
Metro, 18 Juni 2025 – Dinas Kesehatan Kota Metro melalui Bidang Kesehatan Masyarakat Subtansi Kesehatan ibu dan anak (KIA) melaksanakan sosialisasi penggunaan Buku Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) edisi terbaru kepada bidan yang bertugas di Puskesmas se Kota Metro, Kegiatan ini bertujuan untuk memastikan bahwa seluruh tenaga kesehatan, khususnya bidan, dapat memahami dan mengimplementasikan pedoman terbaru dalam mendampingi ibu hamil, bayi, dan balita dengan cara yang lebih efektif. Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat Dinas Kesehatan Kota Metro, Bdn. Diah Meirawati, S.Tr.Keb., SKM., M.Kes., menjelaskan bahwa kegiatan sosialisasi ini adalah bagian dari upaya berkelanjutan untuk meningkatkan kualitas pemantauan kesehatan ibu dan anak. Buku KIA edisi 2024 yang diperkenalkan mengusung berbagai fitur baru yang dirancang untuk mempermudah tenaga kesehatan dalam memberikan pelayanan yang tepat dan cepat. “Buku KIA terbaru ini hadir dengan desain yang lebih modern dan interaktif, yang tidak hanya memudahkan pemahaman ibu hamil dan keluarga, tetapi juga memberikan akses langsung kepada berbagai layanan kesehatan melalui QR Code. Salah satunya adalah telekonsultasi yang memungkinkan ibu untuk mendapatkan konsultasi medis tanpa perlu datang langsung ke fasilitas kesehatan,” ujar Diah. Lebih lanjut, Buku KIA 2024 juga dilengkapi dengan panduan lengkap mengenai MPASI yang terstruktur dengan jelas, mulai dari bahan makanan hingga resep yang sesuai dengan standar WHO. Panduan ini bertujuan untuk membantu ibu dalam memberikan makanan pendamping ASI yang optimal untuk bayi mereka. Selain itu, buku ini mengintegrasikan fungsi Kartu Menuju Sehat (KMS) yang memudahkan pemantauan pertumbuhan anak hingga usia 6 tahun, serta memastikan bahwa tumbuh kembang anak berjalan dengan baik. Sosialisasi ini dihadiri oleh bidan dari berbagai Puskesmas di Kota Metro dan memberikan ruang bagi peserta untuk berdiskusi dan berbagi pengalaman dalam penerapan Buku KIA di lapangan. Diharapkan dengan adanya pemahaman yang lebih mendalam mengenai Buku KIA terbaru ini, seluruh tenaga kesehatan di wilayah Kota Metro dapat mengimplementasikannya secara maksimal, guna mendukung upaya penurunan angka kematian ibu dan bayi di Kota Metro. “Kami berharap dengan diterapkannya Buku KIA 2024 ini, pelayanan kesehatan ibu dan anak di Kota Metro dapat semakin berkualitas dan terintegrasi, serta memberikan dampak positif dalam kesehatan masyarakat,” tutup Diah. Dengan adanya sosialisasi ini, Dinas Kesehatan Kota Metro berharap dapat terus meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan ibu dan anak dengan menggunakan pedoman yang sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi terkini. Kontributor Media : Promkes_Dinkes Metro; E.Lindasari
IBI Kota Metro, Mitra Strategis Pemerintah, Berikan Pembinaan kepada Kader Posyandu Sejahtera VIII dalam Rangka Lomba Kelurahan Tingkat Provinsi Lampung Tahun 2025
Kelurahan Iringmulyo, Kecamatan Metro Timur, kembali menjadi fokus perhatian dalam upaya meningkatkan pelayanan kesehatan masyarakat. Kali ini, Ikatan Bidan Indonesia (IBI) Cabang Kota Metro, yang dipimpin oleh Ketua Bdn. Rochayani, S.ST., M.Kes., memberikan pembinaan kepada kader Posyandu Sejahtera VIII, sebagai bagian dari persiapan Lomba Kelurahan Tingkat Provinsi Lampung Tahun 2025. Sebagai mitra strategis pemerintah, IBI Kota Metro berperan aktif dalam mendukung pelaksanaan program-program kesehatan masyarakat, khususnya yang berkaitan dengan kesehatan ibu dan anak. IBI tidak hanya memberikan pembinaan, tetapi juga berkomitmen untuk meningkatkan kapasitas kader posyandu agar dapat memberikan pelayanan kesehatan yang lebih baik dan berkualitas. Pada saat pembinaan, Bdn. Rochayani menyatakan bahwa, “Sebagai mitra pemerintah, IBI berkomitmen untuk terus mendukung kader posyandu dengan memberikan pembinaan secara berkala. Kami ingin memastikan bahwa kader posyandu memiliki pengetahuan dan keterampilan yang cukup untuk memberikan pelayanan yang optimal kepada masyarakat, khususnya dalam pemantauan kesehatan ibu hamil, bayi, dan balita.” IBI, sebagai organisasi profesi yang menghimpun dan mengedukasi para bidan, memiliki peran penting dalam menyusun materi pelatihan dan modul pendidikan yang diperlukan oleh kader posyandu. Dengan berbagai kegiatan pembinaan ini, IBI berupaya memastikan bahwa kader posyandu memiliki kompetensi yang mumpuni dan siap menjalankan tugasnya dengan penuh tanggung jawab. “IBI akan terus memperkuat kolaborasi dengan pemerintah daerah untuk mengoptimalkan pelaksanaan program posyandu yang lebih efektif dan efisien. Kami juga ingin memastikan bahwa setiap kader posyandu mampu mengidentifikasi masalah kesehatan yang ada di lingkungannya dan memberikan solusi yang tepat,” lanjut Bdn. Rochayani. Dalam ajang Lomba Kelurahan Tingkat Provinsi Lampung Tahun 2025, Posyandu Sejahtera VIII akan menjadi salah satu elemen yang dinilai, dengan perhatian khusus pada peningkatan kualitas layanan kesehatan masyarakat berbasis posyandu. Melalui pembinaan ini, IBI bertujuan agar Posyandu Sejahtera VIII dapat menjadi contoh terbaik dalam mengelola posyandu yang efektif, berkelanjutan, dan berdampak positif bagi masyarakat. Dengan dukungan penuh dari IBI, diharapkan Posyandu Sejahtera VIII dapat meraih prestasi terbaik dalam lomba kelurahan dan terus menjadi pilar utama dalam meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan bagi masyarakat Kota Metro, khususnya di bidang kesehatan ibu dan anak.
Bunda Posyandu Hj. Eni Bambang Berikan Pembinaan dan Dukungan kepada Kader Posyandu Sejahtera VIII dalam Persiapan Lomba Kelurahan Tingkat Provinsi Lampung Tahun 2025
Kota Metro, Senin, 16 Juni 2025, Kelurahan Iringmulyo, Kecamatan Metro Timur, kembali menunjukkan komitmennya dalam meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan masyarakat dengan menggelar pembinaan intensif bagi kader Posyandu Sejahtera VIII. Kegiatan ini menjadi bagian dari persiapan menghadapi penilaian Lomba Kelurahan Tingkat Provinsi Lampung Tahun 2025. Dalam kunjungannya, Hj. Eni Bambang, S.IP, selaku Bunda Posyandu Ketua Tim Pembina Posyandu dan Sekaligus menjadi Ketua Tim Penggerak PKK Kota Metro tingkat Kota Metro, menyampaikan apresiasi tinggi terhadap dedikasi para kader Posyandu Sejahtera VIII. Beliau menekankan pentingnya peran aktif kader dalam memberikan layanan kesehatan kepada masyarakat, terutama dalam upaya pencegahan stunting dan peningkatan kualitas gizi ibu dan anak. “Kader Posyandu adalah ujung tombak dalam mewujudkan masyarakat sehat. Melalui pembinaan ini, diharapkan semangat dan komitmen para kader semakin meningkat dalam memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat,” ujar Hj. Eni Bambang. Kegiatan pembinaan ini juga di dihadiri , Ketua GOW Kota Metro, Nidia Irene Rafieq , Asisten I Setda Kota Metro, Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Kota Metro, Camat Metro Timur Ferry Handono, S.IP., serta Lurah Iringmulyo Yulina Sari, S.Mn. Selain itu, turut hadir pula Tim Pembina Posyandu dari UPTD Puskesmas Iringmulyo dan Dinas Kesehatan Kota Metro. Kunjungan ini juga merupakan bagian dari upaya pemerintah Kota Metro dalam mempersiapkan Lomba Kelurahan Tingkat Provinsi Lampung Tahun 2025. Selain aspek posyandu, lomba ini juga menilai berbagai aspek lain seperti Smart Village, e-Government, SIPOLI, sekretariat bersama LKK, perpustakaan, posko bencana, satkamling, omah peluk, TTG biogas, TTG budidaya cacing dan jangkrik, Kampung Inggris, PKBM Permata, bank sampah, dasawisma, dan posyandu. Dengan dukungan penuh dari Bunda Posyandu Kota Metro, diharapkan Posyandu Sejahtera VIII dapat meraih prestasi terbaik dan menjadi inspirasi bagi posyandu lainnya dalam meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan masyarakat. Kontributor Liputan Promkes_Dinkes Metro: Eci Lindasari,SKM
Kepala Bidang Dinas Kesehatan Kota Metro Jadi Orang Tua Asuh Balita dengan Permasalahan Tinggi dan Berat Badan Tidak Sesuai Umur, Turun Langsung ke Rumah”
Metro, 12 Juni 2025, Dalam upaya mempercepat penurunan angka stunting dan masalah kesehatan pada balita di Kota Metro, empat Kepala Bidang Dinas Kesehatan Kota Metro menunjukkan komitmen luar biasa dengan terjun langsung menjadi orang tua asuh bagi balita yang menghadapi masalah tinggi badan dan berat badan yang tidak sesuai dengan umur mereka. Keempat Kepala Bidang tersebut adalah Kepala Bidang Pelayanan Kesehatan, Daniel, SKM., MKes, MM, Kepala Bidang Sumber Daya Kesehatan, Sabarina Amir, S.Farm, Apt; Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat, Bdn.Diah Meirawati, S.Tr.Keb.,SKM.,M.Kes ; danKepala Bidang Verawati Nasution, SKM., MKes.MM , Mereka tidak hanya bertugas secara administratif, tetapi juga mengimplementasikan tindakan nyata dalam mendampingi keluarga-keluarga yang menghadapi masalah gizi pada anak-anak mereka. Program orang tua asuh ini merupakan langkah strategis yang dilakukan untuk menangani permasalahan berat badan dan tinggi badan yang tidak sesuai umur pada balita. Program ini melibatkan penurunan stunting secara langsung dengan mengedepankan perhatian lebih kepada anak-anak yang membutuhkan pendampingan dalam memperbaiki status gizi dan tumbuh kembang mereka. Keempat Kepala Bidang ini secara pribadi mengawasi perkembangan anak-anak ini dengan memberikan arahan, edukasi, dan dukungan penuh, agar setiap balita yang terlibat dalam program ini dapat berkembang dengan optimal. Empat balita yang mengalami permasalahan tinggi dan berat badan yang tidak sesuai umur menjadi sasaran dalam program ini, dan hasilnya cukup menggembirakan. Salah satu dari empat balita yang mendapat pendampingan intensif sudah menunjukkan perkembangan yang signifikan, dengan berat badan dan tinggi badan yang mulai mendekati standar umur yang sehat. Keberhasilan ini tidak hanya menjadi bukti bahwa intervensi yang tepat dapat mengubah kualitas hidup balita, tetapi juga menunjukkan bahwa keterlibatan langsung oleh pejabat kesehatan memiliki dampak yang luar biasa terhadap penyelesaian masalah kesehatan di masyarakat. Dalam rangka memberikan perhatian yang lebih dalam, keempat Kepala Bidang ini bersama tim kesehatan turun langsung ke rumah-rumah sasaran. Pendekatan langsung ini bukan hanya untuk memantau kondisi fisik balita, tetapi juga untuk melakukan edukasi kepada orang tua mengenai pola makan sehat, pentingnya pemberian ASI eksklusif, serta pemantauan tumbuh kembang yang lebih baik. Dengan edukasi yang diberikan, para orang tua menjadi lebih paham mengenai pentingnya gizi seimbang dan bagaimana cara memberikan makanan bergizi untuk anak-anak mereka. Program ini juga dilaksanakan dengan pendekatan yang berbasis pada prinsip “keluarga asuh”, yang tidak hanya melibatkan orang tua biologis tetapi juga para pejabat yang langsung turun ke lapangan. Pendekatan ini bertujuan untuk menciptakan rasa tanggung jawab bersama dalam menjaga generasi muda yang sehat dan kuat. Melalui pengawasan intensif dan konsistensi dalam memberikan edukasi serta intervensi, Dinas Kesehatan Kota Metro berharap dapat memecahkan masalah yang menghambat pertumbuhan dan perkembangan anak-anak, yang pada gilirannya akan memperbaiki kualitas hidup mereka. Tidak hanya itu, keberhasilan program ini diharapkan dapat menjadi model untuk program-program lain di masa depan, yang akan lebih memberdayakan masyarakat dan mengurangi prevalensi stunting serta gangguan pertumbuhan pada anak-anak. Program orang tua asuh ini juga memberikan contoh nyata bagaimana pentingnya kolaborasi antara pemerintah, masyarakat, dan keluarga untuk menciptakan lingkungan yang mendukung tumbuh kembang anak-anak. Dengan langkah-langkah nyata yang dilakukan oleh Kepala Bidang Dinas Kesehatan Kota Metro dan tim, diharapkan masalah stunting dan malnutrisi pada balita di Kota Metro dapat segera teratasi. Komitmen yang kuat dari pemerintah Kota Metro untuk memberikan perhatian khusus kepada kesehatan balita ini diharapkan akan membawa perubahan yang lebih baik di masa depan, memastikan bahwa setiap anak di Kota Metro dapat tumbuh dengan sehat, cerdas, dan kuat. Kontibutor Liputan : Promkes_Dinkes Metro, E.Lindasari
Dinas Kesehatan Kota Metro Selenggarakan Kredensialing untuk Memastikan Mutu Pelayanan Kesehatan Lebih Baik
Metro, 9 Mei 2025 — Dalam upaya menjaga kualitas pelayanan kesehatan yang lebih baik, Dinas Kesehatan Kota Metro melaksanakan proses kredensialing tenaga kesehatan di seluruh fasilitas kesehatan. Kredensialing adalah proses penilaian dan verifikasi terhadap kompetensi, kualifikasi, dan pengalaman tenaga kesehatan untuk memastikan bahwa mereka memenuhi standar yang ditetapkan oleh organisasi profesi. Kepala Dinas Kesehatan Kota Metro, Dr. Eko Hendro Saputra, ST., M.Kes, menegaskan bahwa kredensialing ini merupakan langkah penting untuk memastikan bahwa seluruh tenaga medis yang memberikan pelayanan kesehatan di Kota Metro memiliki kompetensi yang sesuai dan terus meningkatkan kemampuan mereka. Dr. Eko mengungkapkan, “Proses kredensialing ini kami lakukan untuk menjaga mutu pelayanan kesehatan di Kota Metro, agar tenaga medis kami dapat memberikan pelayanan yang terbaik dengan mengutamakan kualitas dan keselamatan pasien.” Proses kredensialing yang dijadwalkan pada 14-28 Mei 2025 ini mengharuskan seluruh tenaga medis yang terlibat dalam pelayanan kesehatan, seperti dokter, bidan, perawat, dokter gigi, dan tenaga kesehatan lainnya, untuk mempersiapkan dokumen-dokumen penting seperti daftar riwayat hidup, Surat Tanda Registrasi (STR) yang masih berlaku, Surat Izin Praktik (SIP) yang masih berlaku, serta sertifikat pelatihan yang relevan dengan kompetensi mereka. Kepala Bidang Pelayanan Kesehatan Dinas Kesehatan Kota Metro, Daniel, SKM., M.Kes,MM menjelaskan bahwa proses kredensialing ini melibatkan organisasi profesi, seperti Ikatan Dokter Indonesia (IDI), Ikatan Bidan Indonesia (IBI), Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI), serta Persatuan Dokter Gigi Indonesia (PDGI). Semua organisasi ini bekerja sama dengan Dinas Kesehatan untuk memastikan bahwa tenaga medis yang terlibat memenuhi standar kompetensi yang diperlukan. “Kami melakukan kolaborasi dengan IDI, IBI, PPNI, dan PDGI untuk memastikan bahwa tenaga kesehatan yang memberikan pelayanan di Kota Metro memiliki kemampuan yang sesuai dan terus mengikuti perkembangan di bidangnya,” ujar Daniel. Kegiatan kredensialing ini juga mencakup uji kompetensi sesuai dengan peraturan yang berlaku, yang bertujuan untuk memastikan bahwa tenaga medis yang terlibat siap memberikan perawatan berkualitas dan aman bagi masyarakat. Dengan adanya kredensialing, diharapkan kualitas pelayanan kesehatan di Kota Metro dapat terus meningkat, memberikan jaminan kepada masyarakat bahwa mereka akan mendapatkan pelayanan dari tenaga medis yang kompeten, terlatih, dan profesional. Ke depan, Dinas Kesehatan Kota Metro juga berencana untuk terus memantau dan mengevaluasi tenaga medis yang telah dikredensialkan, serta memastikan bahwa mereka mengikuti pelatihan dan pengembangan profesional secara berkala, mengikuti perkembangan ilmu dan teknologi kesehatan yang terus berubah. Dengan begitu, diharapkan kualitas pelayanan kesehatan di Kota Metro akan terus meningkat demi kesejahteraan masyarakat. Kontributor Liputan : Promkes Dinkes Metro , Eci Lindasari,SKM
AKHI dan Dinkes Kota Metro Gelar ‘AKHI Fun Walk’ untuk Skrining Kesehatan dan Pengukuran Kebugaran Calon Jamaah Haji 2025
Metro, 8 Februari 2025 – Sebagai bagian dari persiapan ibadah haji yang optimal, Asosiasi Kesehatan Haji Indonesia (AKHI) Cabang Kota Metro bekerja sama dengan Dinas Kesehatan Kota Metro menggelar kegiatan skrining kesehatan dan pengukuran kebugaran bagi calon jamaah haji (CJH) Kota Metro 2025. Acara yang berlangsung di Taman Merdeka Kota Metro ini diikuti oleh 322 calon jamaah haji yang akan berangkat pada tahun 2025. Sebelum melakukan pengukuran kebugaran fisik, para calon jamaah haji terlebih dahulu mengikuti tahap skrining kesehatan. Skrining dimulai dengan pengisian formulir Physical Activity Readiness Questionnaire (PAR-Q). Formulir ini bertujuan untuk mengetahui apakah seorang calon jamaah haji layak untuk mengikuti pengukuran kebugaran. PAR-Q membantu dalam menilai apakah calon jamaah haji memiliki kondisi medis atau gangguan kesehatan tertentu yang dapat mempengaruhi kemampuan fisik mereka. Budi Kurniawati, Amd Kep, Ketua Tim Kerja Penyakit Tidak Menular Dinas Kesehatan Kota Metro, mengungkapkan bahwa pengisian formulir PAR-Q ini sangat penting untuk memastikan keselamatan para calon jamaah haji selama tes kebugaran. “Formulir ini bertujuan untuk memastikan bahwa peserta yang mengikuti pengukuran kebugaran dalam kondisi fisik yang aman, tanpa risiko kesehatan yang dapat membahayakan,” ujar Budi. Setelah mengikuti skrining kesehatan, para calon jamaah haji melanjutkan kegiatan pengukuran kebugaran dengan menggunakan metode Rockport. Metode ini digunakan untuk mengukur kebugaran jantung dan paru-paru dengan cara jalan cepat atau lari secara konstan sejauh 1600 meter. Desy Eva Rohmawati, SKM, Katim Substansi Kesehatan Lingkungan, Kesehatan Kerja, dan Olahraga pada Dinas Kesehatan Kota Metro, menjelaskan, “Semakin cepat waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan jarak 1600 meter, semakin baik status kebugarannya. Untuk peserta berusia 18 hingga 59 tahun, kami menggunakan metode Rockport, sementara untuk usia 60 tahun ke atas, kami menggunakan metode jalan 6 menit.” Setelah tes kebugaran selesai, hasilnya akan menunjukkan kadar volume oksigen yang digunakan peserta selama tes, serta memberikan rekomendasi kebugaran sesuai dengan kondisi fisik mereka. “Yang diukur dalam tes ini bukan jarak, melainkan waktu tempuhnya. Peserta harus berjalan cepat, bukan berjalan santai,” kata Desy. Ini menunjukkan bahwa kecepatan dan ketahanan fisik calon jamaah haji adalah faktor penting dalam pengukuran kebugaran. Rekomendasi olahraga yang diberikan kepada peserta didasarkan pada hasil tes kebugaran mereka. Jika kebugaran mereka kurang optimal, mereka disarankan untuk melakukan olahraga secara rutin yang sesuai dengan kemampuan tubuh masing-masing. Kesiapan fisik menjadi salah satu aspek penting dalam persiapan ibadah haji. Selain kesiapan mental dan spiritual, kondisi tubuh yang bugar sangat dibutuhkan untuk menjalani aktivitas fisik yang intens, seperti berjalan jauh, tawaf, dan sa’i. Dengan adanya kegiatan skrining dan pengukuran kebugaran ini, calon jamaah haji diharapkan dapat mempersiapkan diri dengan lebih matang untuk menjalani ibadah haji. “Kami ingin memastikan para jamaah haji Kota Metro tidak hanya siap secara spiritual, tetapi juga secara fisik. Melalui kegiatan ini, mereka bisa lebih siap menghadapi tantangan fisik yang ada di Tanah Suci,” tutup Desy Eva Rohmawati. Selain pengukuran kebugaran, para peserta juga mendapatkan edukasi tentang istita’ah, yang merupakan kesanggupan untuk menjaga kebugaran dan kesehatan tubuh. Edukasi dengan tema ‘Istita’ah Bugar dan Sehat Menuju Haji’ disampaikan oleh dr. Agung Budi Prasetyo, Sp. PD, yang mengingatkan para calon jamaah haji tentang pentingnya menjaga kesehatan fisik sebelum berangkat haji serta selama menjalankan ibadah di Tanah Suci. Akbar Nafi, SKM, Ketua Tim Kerja Substansi Surveilans dan Imunisasi Dinas Kesehatan Kota Metro, juga menyampaikan pentingnya kegiatan edukasi yang telah berlangsung. “Edukasi ini memberikan pemahaman yang lebih jelas mengenai pentingnya menjaga kesehatan tubuh, tidak hanya sebelum berangkat haji, tetapi juga selama menjalani ibadah di Tanah Suci,” ujar Akbar Nafi. dr. Primalia Sulistiowati, M.Sc., Sp. PK, Ketua Asosiasi Kesehatan Haji Indonesia (AKHI) Cabang Kota Metro, menjelaskan bahwa kegiatan ini sangat penting untuk membantu calon jamaah haji mempersiapkan diri secara fisik. “Kami mengadakan kegiatan ini untuk meningkatkan kesadaran akan pentingnya kebugaran fisik bagi calon jamaah haji, sehingga mereka dapat menjalani ibadah haji dengan lebih sehat dan lancar,” ungkap dr. Primalia. Dengan rangkaian kegiatan yang meliputi skrining kesehatan, pengukuran kebugaran, dan edukasi kesehatan, calon jamaah haji Kota Metro diharapkan dapat mempersiapkan diri secara menyeluruh dan melaksanakan ibadah haji dengan lebih lancar dan khusyuk. Laporan Kontributor; Promkes_Dinkes Metro/ Eci Lindasari, SKM
Kota Metro Bersiap Hadapi Penilaian Kabupaten/Kota Sehat 2025, Tim Pembina KKS Lampung Lakukan Monev”
Metro, 5 Februari 2025 – Dalam upaya meningkatkan kesiapan Kota Metro menghadapi Penilaian Kabupaten/Kota Sehat (KKS) 2025, Tim Pembina KKS Provinsi Lampung melaksanakan Monitoring dan Evaluasi (Monev) di Aula Bappeda Kota Metro. Kegiatan ini bertujuan untuk memastikan kesiapan indikator di 9 tatanan Kota Sehat serta memperkuat koordinasi lintas sektor dalam mendukung program Kota Sehat. Kepala Dinas Kesehatan Kota Metro Dr.Eko Hendro Saputra,ST.,MKes yang hal ini diwakili, Diah Meirawati, SKM., M.Kes., selaku Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat Dinas Kesehatan Kota Metro, Diah Meira mengungkapkan bahwa pembinaan ini menjadi momen penting bagi Kota Metro untuk mengevaluasi progres yang telah dicapai dan melengkapi indikator yang masih perlu ditingkatkan. “Kami terus berkomitmen dalam mewujudkan Kota Metro sebagai daerah yang sehat, nyaman, dan ramah lingkungan. Melalui kegiatan monitoring dan evaluasi ini, kami dapat mengidentifikasi tantangan serta solusi yang diperlukan untuk meningkatkan capaian dalam program Kabupaten/Kota Sehat,” ujar Diah Meirawati. Kegiatan ini dihadiri oleh berbagai pemangku kepentingan, Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat Dinas Kesehatan Provinsi Lampung Yulianto, SKM., M.Kes Ia didampingi oleh Yuliana, ST, Ketua Tim Kesling & Kesjaor Dinas Kesehatan Provinsi Lampung, yang turut memberikan arahan terkait persiapan kabupaten/kota dalam penilaiaan program KKS tahun 2025. Dari Dinas Kesehatan Kota Metro, hadir pula Desy Eva Rohmahwati, SKM., selaku Ketua Tim Kerja Kesling & Kesjaor Dinas Kesehatan Kota Metro, yang memberikan laporan mengenai kondisi terkini persiapan yang telah dan akan dilaksanakan di Kota Metro dalam rangka persiapan penilaian Kota Sehat tahun 2025 “Kami ingin memastikan bahwa semua kabupaten/kota di Lampung siap menghadapi penilaian dengan data yang valid dan program yang berjalan optimal. Sinergi antar sektor, termasuk dengan Bappeda, sangat diperlukan untuk mencapai target Kota Sehat,” ujar Yulianto dalam sambutannya. Beberapa aspek utama yang menjadi fokus dalam kegiatan ini meliputi:Evaluasi Indikator KKS – Meninjau pencapaian indikator yang telah ditetapkan dan melakukan perbaikan terhadap aspek yang masih belum optimal.Pendampingan Lintas Sektor – Melibatkan Dinas Kesehatan, Bappeda, dan berbagai pemangku kepentingan untuk memperkuat koordinasi.Pengawalan Data dan Verifikasi Lapangan – Memastikan bahwa data yang dikumpulkan sesuai dengan realitas di lapangan dan dapat dipertanggungjawabkan dalam penilaian. Dengan adanya kegiatan ini, Kota Metro berharap dapat semakin siap dalam menghadapi Penilaian KKS 2025 dan mempertahankan prestasi sebagai kota yang sehat dan berdaya saing, Dinas Kesehatan bersama Bappeda dan lintas sektor akan terus melakukan evaluasi dan pembinaan secara berkelanjutan guna mewujudkan lingkungan yang lebih sehat dan berkualitas bagi masyarakat. Penilaian KKS yang dilakukan setiap tahun ganjil menjadi tantangan bagi setiap daerah untuk terus berinovasi dalam menciptakan kawasan yang mendukung kesehatan masyarakat, Kota Metro berkomitmen menjadikan program ini sebagai bagian dari pembangunan jangka panjang demi meningkatkan kesehatan dan kesejahteraan warganya. Kontributor Liputan : Promkes_Dinkes Metro/Eci Lindasari,SKM