Metro, 18 November 2024 -Pemerintah Kota Metro, melalui Dinas Kesehatan Kota Metro, terus menunjukkan komitmennya dalam meningkatkan kesejahteraan dan kesehatan lansia di kota ini. Salah satu upaya penting yang dilakukan adalah melalui penyelenggaraan Sosialisasi Program Lansia Metro Sehat Ceria (LMSC), yang bertujuan untuk mengedukasi dan meningkatkan kesadaran masyarakat serta partisipasi dalam mendukung kesehatan dan kesejahteraan lansia, bertempat di Aula Kelurahan Ganjar Agung Bdn. Diah Meirawati, S.KM., M.Kes, Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat Dinas Kesehatan Kota Metro, menjelaskan bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari upaya Program Lansia Metro Sehat Ceria (LMSC), yang diharapkan dapat menciptakan lansia yang Sehat, Mandiri, Aktif, dan Bahagia. “Kegiatan ini penting untuk meningkatkan kualitas hidup lansia di Kota Metro, di mana kami memberikan pemahaman kepada masyarakat dan lansia itu sendiri tentang pentingnya menjaga kesehatan serta peran aktif mereka dalam kehidupan sosial,” ujar Diah Meirawati. Program ini juga mendukung pencapaian standar kesehatan lansia di Indonesia, terutama dalam hal peningkatan akses layanan kesehatan dan kesejahteraan sosial bagi para lansia. “Kami ingin memastikan bahwa setiap lansia dapat hidup dengan kualitas yang baik, memiliki kesejahteraan sosial yang tinggi, dan tetap merasa dihargai dalam masyarakat,” tambahnya. Diah Meira juga mengungkapkan, kegiatan sosialisasi ini tidak hanya melibatkan lansia, tetapi juga keluarga lansia yang ke depannya terdapat pelatihan Cargiver untuk keluarga lansia, dalam bagaimana merawat lansia yang memiliki penyakit jangka panjang, Ini bertujuan agar dukungan terhadap lansia dapat dilakukan secara lebih luas dan inklusif. Dengan adanya pemahaman yang mendalam tentang kesehatan lansia, diharapkan dapat terwujud masyarakat yang peduli terhadap kebutuhan kesehatan dan kesejahteraan lansia. Selain itu, kegiatan ini juga menjadi platform penting dalam membangun kolaborasi antara pihak pemerintah dengan masyarakat dalam memastikan kesehatan lansia terjamin. Melalui Program Lansia Metro Sehat Ceria (LMSC), Pemerintah Kota Metro berharap dapat memberikan pelayanan kesehatan yang lebih baik dan memastikan kehidupan lansia yang lebih sehat dan bahagia. Dengan kegiatan sosialisasi ini, diharapkan masyarakat Kota Metro dapat lebih memahami peran penting dalam mendukung kesehatan lansia. Program Lansia Metro Sehat Ceria (LMSC) menjadi salah satu langkah penting dalam mencapai masyarakat yang sehat, mandiri, aktif, dan bahagia, serta memperkuat sistem kesehatan yang inklusif dan berkesinambungan untuk generasi yang lebih tua. Program Sosialisasi dan Kelas Lansia LMSC ini melibatkan lima kecamatan di Kota Metro, dan kegiatan sosialisasi akan dilaksanakan di setiap kecamatan sesuai dengan jadwal yang sudah ditentukan.
“IBI Cab Kota Metro Sukses Gelar Kelas Ibu Hamil dan Skrining Risiko Kehamilan dengan Pemeriksaan USG dalam Rangkaian HKN Hari Pertama”
Pada tanggal 18 November 2024, Ikatan Bidan Indonesia (IBI) Cabang Kota Metro menggelar kegiatan yang sangat penting untuk kesehatan ibu hamil, yaitu Kelas Ibu Hamil dan Skrining Risiko Kehamilan. Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan pemantauan yang lebih baik terhadap kondisi kesehatan ibu hamil dan janin, dengan harapan dapat menurunkan angka kematian ibu (AKI) dan angka kematian bayi (AKB) di Kota Metro. Bdn. Rochayani, S.ST., M.Kes, Ketua IBI Cabang Kota Metro, menjelaskan bahwa acara tersebut adalah bagian dari upaya IBI untuk memastikan setiap ibu hamil mendapat pelayanan kesehatan yang optimal. “Dengan adanya pemeriksaan USG oleh dokter spesialis kebidanan, kami dapat lebih mendalam memantau perkembangan ibu hamil dan janin, yang sangat penting untuk mendeteksi potensi masalah kesehatan sejak dini,” ujar Bdn. Rochayani. Kegiatan ini juga melibatkan dr. Surya Andri Antara, Sp.OG, seorang obstetrician-gynecologist (OBGYN) yang memimpin pemeriksaan USG untuk ibu hamil. Kehadiran dr. Surya dalam kegiatan ini memberikan kontribusi besar dalam upaya memantau kondisi ibu hamil secara lebih komprehensif, yang menjadi langkah penting dalam pencegahan masalah kesehatan pada ibu dan bayi. Diah Meirawati, S.KM., M.Kes, Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat Dinas Kesehatan Kota Metro, turut memberikan apresiasi atas pelaksanaan kegiatan ini. “Kami dari Dinas Kesehatan Kota Metro sangat mengapresiasi dan berterima kasih kepada IBI Cabang Kota Metro atas rangkaian kegiatan yang telah disusun. Kegiatan ini sangat penting dalam mendukung upaya pemerintah untuk meningkatkan pelayanan kesehatan bagi ibu hamil dan mencegah AKI dan AKB, yang merupakan bagian dari standar pelayanan minimal,” kata Diah Meirawati. Selain itu, Diah juga menyebutkan bahwa upaya seperti ini sangat berperan dalam menurunkan angka kematian ibu dan anak di Kota Metro, yang menjadi salah satu fokus utama dalam program kesehatan masyarakat. Dengan adanya skrining risiko kehamilan dan pemeriksaan USG, diharapkan masalah kesehatan yang dapat menyebabkan AKI dan AKB bisa dideteksi lebih awal dan segera ditangani. Kegiatan Kelas Ibu Hamil dan Skrining Risiko Kehamilan yang diselenggarakan oleh IBI Cabang Kota Metro pada tanggal 18 November 2024 di Puskesmas Ganjar Agung merupakan langkah penting dalam memperbaiki kualitas pelayanan kesehatan ibu dan anak di Kota Metro. Kerja sama antara IBI, Dinas Kesehatan, RSUD Jendral Ahmad Yani, dan berbagai organisasi lain telah menunjukkan komitmen bersama untuk memastikan kesehatan ibu hamil dan janin terjaga dengan baik. Ke depan, diharapkan kegiatan serupa dapat terus dilakukan untuk mendukung tercapainya standar pelayanan kesehatan yang lebih baik di Kota Metro.
Dinas Kesehatan Kota Metro Gelar Rapat Koordinasi Implementasi KRIS untuk Meningkatkan Pelayanan Kesehatan
Kota Metro, 14 November 2024 – Dalam rangka mempersiapkan implementasi Kelas Rawat Inap Standar (KRIS) sesuai dengan Peraturan Menteri Kesehatan (Permenkes) No. 59 Tahun 2024, Dinas Kesehatan Kota Metro menggelar rapat koordinasi pada 14 November 2024 di Aula Dinkes Kota Metro. Kegiatan ini bertujuan untuk memastikan bahwa seluruh rumah sakit di Kota Metro siap menjalankan program KRIS yang akan meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan di fasilitas rawat inap bagi peserta BPJS Kesehatan. Dr. Achmad Redho Akbar, selaku Sekretaris Dinas Kesehatan Kota Metro, membuka kegiatan ini mewakili Kepala Dinas Kesehatan Kota Metro,Ia menjelaskan bahwa implementasi KRIS adalah bagian dari upaya Dinkes Kota Metro untuk memberikan layanan kesehatan yang setara dan berkualitas bagi masyarakat. “KRIS merupakan sistem pelayanan rawat inap standar yang bertujuan untuk memastikan tidak ada perbedaan layanan antara kelas perawatan, sehingga setiap pasien, terutama peserta BPJS, mendapatkan pelayanan yang adil dan berkualitas,” ujar Dr. Achmad Redho Akbar. Menurut Dr. Achmad Redho Akbar, penerapan KRIS di Kota Metro akan membawa banyak perubahan positif dalam sistem pelayanan rawat inap di rumah sakit. Program ini, yang dirancang oleh BPJS Kesehatan, bertujuan untuk menciptakan kesetaraan dalam akses layanan kesehatan. Di bawah sistem ini, pasien tidak akan lagi dibedakan berdasarkan kelas perawatan, melainkan berdasarkan kebutuhan medis mereka. Dengan demikian, semua pasien, terutama peserta BPJS, akan mendapatkan perawatan yang sesuai dengan standar kualitas yang ditetapkan oleh pemerintah. “Penerapan KRIS ini menjadi langkah besar untuk memastikan bahwa pelayanan kesehatan yang terbaik dapat dijangkau oleh seluruh lapisan masyarakat, tanpa memandang status ekonomi. Ini adalah komitmen kami untuk memperbaiki sistem pelayanan kesehatan di Kota Metro,” jelas Dr. Achmad Redho Akbar. Daniel, SKM., M.Kes, Kepala Bidang Pelayanan Kesehatan Dinas Kesehatan Kota Metro, menambahkan bahwa Dinkes Kota Metro akan melakukan monitoring dan evaluasi secara berkala terhadap penerapan KRIS. Daniel menekankan bahwa keberhasilan implementasi KRIS akan bergantung pada kolaborasi yang erat antara puskesmas, rumah sakit, dan seluruh tenaga medis di Kota Metro. “Kami akan terus memastikan bahwa setiap rumah sakit di Kota Metro siap untuk memenuhi standar pelayanan KRIS. Ini termasuk pelatihan intensif bagi tenaga medis dan penguatan fasilitas rumah sakit agar layanan kesehatan semakin optimal,” ujar Daniel. Selain itu, Daniel juga mengingatkan bahwa program pemeriksaan kesehatan secara berkala akan dilakukan untuk memastikan kualitas pelayanan rumah sakit yang sesuai dengan kriteri yang ditetapkan BPJS Kesehatan. Hal ini akan membantu meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap layanan kesehatan yang disediakan oleh pemerintah daerah. Tujuan dan Harapan dari Implementasi KRISDengan dilaksanakannya rapat koordinasi ini, Dinkes Kota Metro berharap bahwa implementasi KRIS dapat berjalan dengan baik dan memberikan manfaat maksimal bagi masyarakat. Dr. Achmad Redho Akbar juga berharap bahwa melalui program ini, akan tercipta akses layanan kesehatan yang setara dan adil, yang mengedepankan kesejahteraan seluruh warga Kota Metro. “Kami berkomitmen untuk memastikan bahwa pelayanan rawat inap di rumah sakit di Kota Metro akan meningkat kualitasnya, dan semua pasien, tanpa terkecuali, akan merasakan manfaat dari program ini,” tutup Dr. Achmad Redho Akbar. Dengan adanya rapat koordinasi yang melibatkan berbagai pihak terkait, Dinas Kesehatan Kota Metro siap untuk melaksanakan Kelas Rawat Inap Standar (KRIS) dan memastikan bahwa seluruh rumah sakit di Kota Metro memenuhi standar yang telah ditetapkan. Dr. Achmad Redho Akbar dan Daniel, SKM., M.Kes bersama dengan tim Dinkes Kota Metro berkomitmen untuk menciptakan layanan kesehatan yang adil dan berkualitas bagi seluruh warga kota, terutama bagi peserta BPJS Kesehatan. Melalui kolaborasi yang solid dan evaluasi berkelanjutan, diharapkan implementasi KRIS dapat meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan dan menjadikan Kota Metro sebagai contoh keberhasilan penerapan layanan kesehatan universal. Editor : Eci Linda_Promkes_Dinkes Metro
Puskesmas Ganjar Agung Adakan Lokakarya Mini, Bahas Capaian Program Kesehatan di Akhir Tahun 2024
Metro, 13 November 2024 – Dalam upaya untuk menyelaraskan program kesehatan dan meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan, Puskesmas Ganjar Agung Kota Metro mengadakan lokakarya mini yang dilaksanakan pada Kamis, 14 November 2024 di Aula Puskesmas Ganjar Agung. Kegiatan ini bertujuan untuk membahas permasalahan program yang ada di puskesmas serta menganalisis capaian program yang telah berhasil dilaksanakan sepanjang tahun. Bdn. Rochayani, S.T., M.Kes, selaku Kepala Puskesmas Ganjar Agung, mengungkapkan bahwa kegiatan ini sangat penting sebagai ajang untuk evaluasi program kesehatan yang telah dilaksanakan, sekaligus untuk menyusun langkah-langkah strategis dalam menghadapi tantangan di tahun depan. Pada kesempatan tersebut, Bdn.Rochayani menjelaskan bahwa lokakarya mini ini bertujuan untuk mengumpulkan masukan dari berbagai pihak terkait dengan permasalahan yang ada di puskesmas, serta untuk memaparkan hasil capaian yang sudah berhasil dicapai hingga akhir tahun 2024. “Alhamdulillah, di akhir tahun ini kami bisa melihat perkembangan yang positif dari berbagai program yang kami jalankan. Beberapa program kesehatan yang sudah mencapai target yang ditetapkan antara lain peningkatan imunisasi, kesehatan ibu dan anak, serta penanggulangan penyakit menular. Tentunya capaian ini tidak terlepas dari kerja keras tim medis dan dukungan masyarakat yang semakin peduli terhadap kesehatan,” ujar Bdn. Rochayani. Dia menambahkan, dalam lokakarya ini, para peserta juga diberi kesempatan untuk berdiskusi dan memberikan saran terkait perbaikan yang masih perlu dilakukan, guna menyempurnakan program-program yang ada di Puskesmas Ganjar Agung. Menurut Bdn. Rochayani, salah satu faktor kunci dalam keberhasilan pelaksanaan program di puskesmas adalah kolaborasi yang baik antara pihak puskesmas, pemerintah daerah, serta masyarakat. “Kami selalu berupaya untuk menjaga komunikasi yang terbuka dengan masyarakat, serta berkoordinasi dengan instansi terkait untuk memastikan ketersediaan layanan dan akses kesehatan yang mudah bagi masyarakat,” tambahnya. Bdn. Rochayani juga mengungkapkan bahwa puskesmas telah menyusun langkah-langkah strategis untuk menghadapi tahun 2025, dengan tetap mengutamakan pemberdayaan masyarakat dalam pencegahan penyakit dan promosi kesehatan. “Kedepannya, kami akan fokus pada peningkatan kualitas pelayanan kesehatan di wilayah pedesaan, serta memperluas program kesehatan mental dan kesehatan lansia, yang saat ini semakin menjadi perhatian,” jelasnya. Selain itu, puskesmas juga akan terus mengoptimalkan penggunaan teknologi untuk memperbaiki sistem pelaporan dan monitoring kesehatan, serta meningkatkan pelatihan bagi tenaga medis untuk mengikuti perkembangan metode dan teknologi kesehatan terbaru. Diharapkan, melalui lokakarya mini ini, para peserta dapat menyumbangkan ide-ide segar yang bisa membantu dalam peningkatan kualitas pelayanan kesehatan di Puskesmas Ganjar Agung dan seluruh wilayah sekitarnya. “Kami sangat mengapresiasi setiap masukan dan diskusi yang terjadi pada acara ini. Keterlibatan aktif masyarakat dan tenaga medis sangat penting untuk mencapai tujuan bersama dalam menjaga kesehatan,” tutup Bdn. Rochayani. Puskesmas Ganjar Agung terus berkomitmen untuk memberikan pelayanan kesehatan yang terbaik bagi masyarakat, terutama dalam peningkatan kualitas hidup dan pencegahan penyakit. Dengan adanya lokakarya mini yang melibatkan berbagai pihak, diharapkan dapat memberikan evaluasi positif terhadap capaian yang sudah diperoleh dan menyusun langkah-langkah strategis yang lebih baik untuk menghadapi tantangan di tahun mendatang. Diharapkan kegiatan ini dapat terus berlanjut sebagai sarana untuk meningkatkan kapasitas pelayanan kesehatan dan memperkuat kolaborasi antara puskesmas, pemerintah daerah, dan masyarakat untuk menciptakan lingkungan yang lebih sehat dan berkelanjutan. Editor : Eci Lindasari_Promkes Dinkes Metro
“Berkat Pembinaan Dinas Kesehatan Kota Metro, Forum Kesehatan Metro Siap Wujudkan Kota Sehat Berkelanjutan”
Metro, 12 November 2024 — Dinas Kesehatan Kota Metro menggelar kegiatan pembinaan Forum Kesehatan Kecamatan dan Kelurahan untuk memperkuat peran serta masyarakat dalam meningkatkan kualitas kesehatan di wilayahnya. Kegiatan ini dihadiri oleh perwakilan dari berbagai kecamatan dan kelurahan se-Kota Metro, bertujuan untuk mengoptimalkan kolaborasi antara pemerintah dan masyarakat dalam upaya mewujudkan Kota Sehat, bertempat Aula Kecamatan Metro Utara, Selasa,12/11/2024. Acara ini diwakili oleh Diah Meirawati, SKM., M.Kes, selaku Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat, yang mewakili Kepala Dinas Kesehatan Kota Metro, Dr. Eko Hendro Saputra, ST., M.Kes. Dalam sambutannya, Diah menyampaikan bahwa kegiatan pembinaan ini sangat penting untuk memastikan bahwa masyarakat terlibat secara aktif dalam upaya meningkatkan derajat kesehatan di Kota Metro. Diah Meirawati menjelaskan bahwa pembinaan Forum Kesehatan ini merupakan bagian dari strategi kolaboratif antara Dinas Kesehatan dan masyarakat. “Kami ingin memperkuat peran Forum Kesehatan, baik di tingkat kecamatan maupun kelurahan, agar dapat menjadi garda terdepan dalam menerapkan program kesehatan yang langsung menyentuh kebutuhan masyarakat,” ujar Diah. Beliau juga menambahkan bahwa Forum Kesehatan ini tidak hanya berfokus pada pelayanan medis, tetapi juga pada pendekatan promotif dan preventif, seperti penyuluhan gizi, sanitasi, serta deteksi dini penyakit menular. “Melalui forum ini, kami berharap masyarakat lebih proaktif dalam menjaga kesehatan lingkungannya,” tambah Diah. Djihad Mujiono, selaku Sekretaris Forum Kota Sehat periode 2022-2025, menambahkan bahwa kegiatan ini juga merupakan bentuk komitmen bersama antara pemerintah dan masyarakat untuk menciptakan lingkungan yang lebih sehat. “Forum Kota Sehat berfungsi sebagai penghubung antara masyarakat dan pemerintah dalam menjalankan berbagai program kesehatan,” ungkap Djihad. Djihad juga menekankan pentingnya kerjasama lintas sektor untuk mencapai target Kota Sehat. “Kami berupaya melibatkan semua elemen, mulai dari kader kesehatan, tokoh masyarakat, hingga organisasi pemuda, agar dapat bersama-sama menciptakan perubahan yang positif,” ujarnya. Dalam sesi diskusi, para peserta yang terdiri dari pengurus Forum Kesehatan Kecamatan dan Kelurahan diberikan kesempatan untuk menyampaikan tantangan dan usulan terkait program kesehatan di wilayah masing-masing. Diah Meirawati menegaskan bahwa hasil diskusi ini akan menjadi bahan evaluasi bagi Dinas Kesehatan dalam menyusun strategi yang lebih efektif ke depannya. “Kami ingin memastikan bahwa program kesehatan yang kami jalankan benar-benar sesuai dengan kebutuhan masyarakat. Oleh karena itu, masukan dari forum ini sangat berharga untuk perencanaan program di masa depan,” jelas Diah. Melalui kegiatan ini, diharapkan masyarakat Kota Metro dapat lebih berdaya dan proaktif dalam menjaga kesehatan lingkungan sekitar. Djihad Mujiono menambahkan bahwa forum ini juga akan memperkuat peran kader kesehatan sebagai ujung tombak dalam menyukseskan program kesehatan di tingkat kelurahan. “Kami optimis bahwa dengan dukungan masyarakat, Kota Metro akan semakin mendekati visi sebagai kota sehat yang berdaya saing dan sejahtera,” tutup Djihad. Dengan adanya pembinaan Forum Kesehatan ini, Dinas Kesehatan Kota Metro berharap dapat mewujudkan sinergi yang kuat antara pemerintah dan masyarakat dalam meningkatkan kualitas hidup dan kesehatan di Kota Metro. Editor: [Eci Lindasari] – Promkes Dinkes Metro
Dinkes Kota Metro Evaluasi Transformasi Telemedicine: Meningkatkan Akses Layanan Kesehatan Lewat Teknologi”
Metro, 12 November 2024 — Dinas Kesehatan Kota Metro menggelar pertemuan evaluasi pelaksanaan Telemedicine sebagai upaya untuk meningkatkan akses layanan kesehatan melalui teknologi. Pertemuan yang berlangsung di Aula Dinas Kesehatan Kota Metro ini dihadiri oleh para pemangku kepentingan dari berbagai fasilitas kesehatan, termasuk RSUD dan Puskesmas se-Kota Metro. dr. Achmad Redho Akbar, selaku Sekretaris Dinas Kesehatan Kota Metro, menegaskan bahwa Transformasi Telemedicine sangat penting untuk meningkatkan akses pelayanan kesehatan di wilayah Kota Metro. “Telemedicine dapat menjadi solusi untuk mengatasi kendala maldistribusi fasilitas kesehatan dan hambatan geografis yang seringkali membuat pasien di daerah terpencil kesulitan mengakses layanan medis yang memadai,” ujar dr. Redho. Menurut dr. Redho, penerapan Telemedicine di Kota Metro masih menghadapi berbagai tantangan teknis, namun pemerintah daerah berkomitmen untuk terus memperbaiki dan mengoptimalkan program ini. “Kita sudah melihat manfaat Telemedicine, terutama dalam memotong waktu tunggu dan mengurangi beban fasilitas kesehatan yang sering kewalahan. Namun, masih banyak yang perlu ditingkatkan agar sistem ini bisa berjalan optimal,” jelasnya. Beliau juga menekankan bahwa kolaborasi lintas fasilitas kesehatan sangat diperlukan agar pelaksanaan Telemedicine dapat mencapai hasil yang lebih baik. “Kami ingin memastikan bahwa semua pihak, mulai dari rumah sakit hingga Puskesmas, memiliki kesiapan yang sama dalam mengadopsi teknologi ini,” tambah dr. Redho. Menambahkan penjelasan dari dr. Redho, Daniel, SKM., M.Kes, selaku Kepala Bidang Pelayanan Kesehatan Dinas Kesehatan Kota Metro, menyatakan bahwa evaluasi ini bertujuan untuk mengidentifikasi kendala yang dihadapi di lapangan. “Kami menemukan beberapa masalah terkait ketersediaan infrastruktur teknologi dan pelatihan tenaga kesehatan, yang menjadi hambatan dalam pelaksanaan Telemedicine,” ungkap Daniel. Daniel menambahkan bahwa upaya optimalisasi akan difokuskan pada penyediaan pelatihan bagi petugas kesehatan agar lebih siap menggunakan platform Telemedicine. “Kami sedang menyusun program pelatihan untuk memastikan bahwa semua tenaga medis di Kota Metro memiliki kompetensi yang memadai untuk menggunakan teknologi ini,” katanya. Langkah-Langkah ke DepanDalam pertemuan ini, disepakati bahwa Dinas Kesehatan Kota Metro akan meningkatkan koordinasi antar fasilitas kesehatan dan menyusun rencana strategis untuk mengatasi hambatan yang ada. “Kami berharap, dengan evaluasi dan langkah-langkah perbaikan yang tepat, Telemedicine dapat menjadi solusi jangka panjang dalam menyediakan layanan kesehatan yang lebih efisien dan merata,” tutup dr. Achmad Redho. Kegiatan ini merupakan bagian dari upaya Dinas Kesehatan Kota Metro untuk memanfaatkan teknologi dalam meningkatkan akses layanan kesehatan, terutama bagi masyarakat di daerah terpencil yang sulit dijangkau oleh fasilitas kesehatan konvensional.
Puskesmas Mulyojati Perkenalkan Integrasi Layanan Primer : Menyelaraskan Pelayanan Kesehatan Berbasis Siklus Hidup”
Metro, 12 November 2024 — Dalam rangka meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan masyarakat, Puskesmas Mulyojati mengadakan kegiatan edukasi terkait Integrasi Layanan Primer (ILP). Kegiatan yang dilaksanakan pada hari Senin, 11 November 2024 yang di lakukan oleh dr. Daimatun Najihah, yang memberikan pemahaman mendalam tentang pentingnya pelayanan ILP di Puskesmas. Menurut Surtini, S.ST, selaku Kepala Puskesmas Mulyojati, penerapan ILP merupakan upaya strategis untuk meningkatkan akses dan kualitas layanan kesehatan bagi masyarakat. “Integrasi Layanan Primer (ILP) ini berbeda dengan pendekatan program sebelumnya. Kami kini lebih fokus pada pendekatan berbasis siklus hidup, yang artinya kami menyesuaikan pelayanan berdasarkan tahapan usia dan kebutuhan kesehatan masyarakat,” ungkap Surtini. Lebih lanjut, beliau menjelaskan bahwa melalui ILP, Puskesmas dapat mengoordinasikan pelayanan untuk ibu hamil, bayi, anak prasekolah, remaja, hingga lansia. “Dengan adanya klaster pelayanan yang jelas, seperti Klaster Ibu dan Anak serta Klaster Penanggulangan Penyakit Menular, kami berharap bisa memberikan layanan yang lebih tepat sasaran,” tambahnya. Meningkatkan Pemahaman Masyarakat Pada sesi edukasi yang diadakan di dalam gedung Puskesmas, dr. Daimatun Najihah memberikan penjelasan lebih detail tentang bagaimana ILP diterapkan di Puskesmas Mulyojati. “Kami tidak lagi melihat kesehatan masyarakat hanya sebagai tugas program, tetapi sebagai bagian dari siklus kehidupan yang harus didukung sejak masa kehamilan hingga usia lanjut,” jelas dr. Daimatun Beliau menambahkan, “ILP memungkinkan kami untuk lebih proaktif dalam memberikan pelayanan. Misalnya, kami dapat melakukan skrining kesehatan pada remaja atau memberikan edukasi tentang gizi seimbang untuk ibu hamil tanpa harus terikat pada program tertentu. Ini lebih efisien dan responsif terhadap kebutuhan masyarakat.” Pelayanan ILP di Puskesmas Mulyojati diorganisasikan ke dalam beberapa klaster yang saling terkoordinasi, Klaster Manajemen: Mengatur alur dan kualitas pelayanan di Puskesmas, Klaster Ibu dan Anak: Fokus pada kesehatan ibu hamil, persalinan, dan masa nifas. Klaster Kesehatan Usia Dewasa dan Lansia: Melayani kesehatan orang dewasa dan lanjut usia, termasuk deteksi dini penyakit tidak menular, Klaster Penanggulangan Penyakit Menular: Berfokus pada pencegahan dan pengendalian penyakit menular seperti TBC dan DBD. “Setiap klaster memiliki fokus tersendiri, namun semuanya berintegrasi untuk memberikan pelayanan yang holistik,” ujar dr. Daimatun. “Dengan demikian, Puskesmas tidak hanya berperan sebagai tempat berobat, tetapi juga sebagai pusat kesehatan yang proaktif dalam menjaga kualitas hidup masyarakat.” Surtini berharap bahwa dengan adanya ILP, Puskesmas Mulyojati dapat lebih adaptif terhadap perubahan kebutuhan kesehatan di masyarakat. “Kami berkomitmen untuk terus meningkatkan kualitas layanan kami, sehingga masyarakat tidak hanya datang saat sakit, tetapi juga untuk menjaga kesehatannya tetap optimal,” tutup Surtini. Dengan pendekatan ILP ini, Puskesmas Mulyojati berusaha menjadi mitra kesehatan masyarakat yang lebih tanggap dan berkualitas, mendukung Kota Metro dalam mencapai derajat kesehatan yang lebih baik. Editor: [Eci Lindasari] – Media Promkes_Dinkes Metro
Germas 2024: Dinas Kesehatan Kota Metro Terima Penghargaan Atas Laporan dan Pelaksanaan Terbaik” Tingkat Provinsi Lampung
Metro, 9 November 2024 — Keberhasilan Dinas Kesehatan Kota Metro kembali mendapatkan apresiasi dalam dua kategori pada ajang Implementasi Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (Germas) Tahun 2024 yang digelar di Bandar Lampung tidak lepas dari upaya dan dedikasi seluruh tim, Dinas Kesehatan Kota Metro dinobatkan sebagai Laporan Komdat Terbaik dalam Implementasi Germas serta sebagai Dinas Kesehatan Kota Terbaik dalam Penyelenggaraan Germas. Dalam kegiatan yang digelar pada tanggal 30 Oktober hingga 1 November 2024 di Hotel Golden Tulip Springhill Lampung ini, Kepala Dinas Kesehatan Kota Metro, Eko Hendro Saputra, ST., M.Kes, memberikan keterangan mengenai upaya yang telah dilakukan oleh Dinas Kesehatan Kota Metro dalam mendukung program Germas. Dalam wawancaranya, Eko Hendro Saputra, ST., M.Kes, selaku Kepala Dinas Kesehatan Kota Metro, menjelaskan bahwa penghargaan ini merupakan hasil kerja keras seluruh jajaran Dinas Kesehatan Kota Metro terutama subtansi Promkes dan Pemberdayaan Masyarakat dalam melaksanakan berbagai program kesehatan untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat. “Kami sangat bersyukur atas apresiasi ini. Ini adalah bukti nyata dari komitmen kami untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat Kota Metro melalui program Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (Germas),” ujar Eko Hendro. Beliau menekankan bahwa kolaborasi antara pemerintah, tenaga kesehatan, dan masyarakat sangat penting dalam menyukseskan program ini. “Kami fokus pada pelaksanaan program-program yang berdampak langsung pada kesehatan masyarakat, termasuk pemberdayaan Posyandu, peningkatan aktivitas fisik, dan kampanye hidup sehat,” tambahnya. Dalam penghargaan kategori Laporan Komdat Terbaik, Kota Metro berhasil menunjukkan keunggulannya dalam pelaporan data dan pemantauan program Germas. Menurut Eko Hendro, keberhasilan ini tidak lepas dari pemanfaatan teknologi untuk memastikan akurasi dan efektivitas pelaksanaan program. Beliau menambahkan, “Dengan sistem Komdat, kami dapat memantau pelaksanaan program secara real-time, sehingga kami bisa segera melakukan intervensi jika terdapat kendala di lapangan.” Diah Meirawati, SKM., M.Kes, selaku Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat, turut menambahkan bahwa keberhasilan ini juga dipengaruhi oleh pendekatan berbasis komunitas yang diterapkan di Kota Metro. “Kami fokus pada pemberdayaan masyarakat melalui Posyandu dan kader kesehatan untuk memastikan bahwa program Germas dapat dirasakan manfaatnya secara langsung oleh masyarakat,” jelas Diah. Beliau juga menyoroti pentingnya pelatihan kader kesehatan agar mereka lebih aktif dalam menyebarkan informasi terkait Germas di lingkungan sekitar. “Belum lama ini kami telah melakukan studi tiru di kabupaten Sleman, ini tentu menjadi inspirasi kami dalam melibatkan masyarakat, dan kami berhasil mengadopsi beberapa praktik baik yang mereka lakukan,” tambahnya. Langkah Selanjutnya untuk Peningkatan Layanan Kesehatan Ke depannya, Dinas Kesehatan Kota Metro berkomitmen untuk terus memperbaiki mutu pelayanan kesehatan di Puskesmas dan fasilitas kesehatan lainnya. “Kami akan terus melakukan inovasi dan kolaborasi lintas sektor, baik dengan pemerintah pusat maupun daerah lainnya, untuk memastikan program-program kesehatan dapat berjalan dengan optimal,” tutup Diah. Dengan raihan dua penghargaan ini, Dinas Kesehatan Kota Metro membuktikan bahwa pendekatan yang strategis dan berfokus pada pemberdayaan masyarakat dapat memberikan dampak signifikan dalam peningkatan kualitas kesehatan. Keberhasilan ini diharapkan menjadi motivasi bagi seluruh jajaran Dinas Kesehatan Kota Metro untuk terus memberikan pelayanan terbaik bagi masyarakat Kota Metro.
Dinas Kesehatan Kota Metro Studi Tiru ke Sleman: Tingkatkan Kualitas Pelayanan Puskesmas
Metro, 9 November 2024 — Dalam rangka memperkuat pelayanan kesehatan di tingkat primer, Dinas Kesehatan Kota Metro melakukan kaji banding ke Kabupaten Sleman, Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. Kegiatan yang dilaksanakan pada tanggal 5 November 2024 ini bertujuan untuk mempelajari strategi dan inovasi yang telah diterapkan oleh Kabupaten Sleman dalam mengelola pelayanan kesehatan masyarakat, terutama di Puskesmas dan Posyandu. Eko Hendro Saputra, ST., M.Kes, selaku Kepala Dinas Kesehatan Kota Metro, memimpin langsung kegiatan ini. Dalam wawancaranya, beliau menekankan bahwa kunjungan ini merupakan langkah strategis untuk mengadopsi praktik terbaik guna meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan di Kota Metro. Mengadopsi Model Layanan Kesehatan Primer dari Sleman “Kabupaten Sleman telah berhasil menerapkan Tim Pembina Cluster Binaan (TPCB) untuk memantau dan meningkatkan mutu layanan kesehatan di Puskesmas. Kami melihat bahwa integrasi ini dapat menjadi solusi yang tepat untuk diterapkan di Kota Metro, terutama dalam pengelolaan program kesehatan berbasis komunitas,” ungkap Eko Hendro. Beliau juga menjelaskan pentingnya belajar dari pendekatan yang digunakan Sleman dalam melibatkan masyarakat secara aktif melalui program Posyandu Siklus Hidup. “Kami sangat terkesan dengan bagaimana Sleman memanfaatkan peran kader kesehatan di lapangan. Ini adalah model yang akan kami adaptasi untuk meningkatkan akses layanan kesehatan dan pemberdayaan masyarakat,” tambahnya. Fokus pada Peningkatan Kualitas Pelayanan Kesehatan Ibu dan AnakDalam kesempatan yang sama, Diah Meirawati, SKM., M.Kes, selaku Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat, turut menambahkan bahwa salah satu fokus kaji banding adalah untuk mempelajari program kesehatan ibu dan anak, serta pencegahan stunting yang telah berhasil diterapkan di Sleman. “Kami melihat pendekatan yang sangat komprehensif di Sleman, di mana mereka tidak hanya fokus pada deteksi dini, tetapi juga pada intervensi berbasis komunitas untuk mengatasi masalah gizi. Hal ini sangat relevan bagi kami di Kota Metro, di mana isu stunting masih menjadi tantangan,” jelas Diah Meira” Lebih lanjut, Diah Meira menyoroti pentingnya kolaborasi lintas sektor dan pemberdayaan kader Posyandu untuk mencapai target-target kesehatan masyarakat. “Kami akan berupaya mengadopsi metode yang lebih holistik, di mana kader kesehatan akan dilibatkan dalam setiap tahap implementasi program,” tambahnya. Optimalisasi Layanan Kesehatan di Puskesmas Daniel, SKM., M.Kes, selaku Kepala Bidang Pelayanan Kesehatan, menekankan pentingnya peran Puskesmas sebagai garda terdepan dalam memberikan layanan kesehatan. Dalam kunjungan ini, beliau mempelajari strategi Sleman dalam mengintegrasikan layanan kesehatan primer dengan program kesehatan berbasis teknologi. “Kami sangat terinspirasi oleh penggunaan teknologi informasi di Sleman, khususnya dalam pencatatan dan pelaporan kesehatan melalui aplikasi yang terintegrasi. Ini adalah sesuatu yang akan segera kami coba terapkan di Puskesmas di Kota Metro agar pelayanan lebih efisien dan responsif,” ungkap Daniel. Daniel juga menambahkan bahwa penting bagi Kota Metro untuk meningkatkan kapasitas tenaga kesehatan di Puskesmas agar dapat menjalankan program-program kesehatan dengan lebih efektif. “Kami melihat kebutuhan untuk memberikan pelatihan lanjutan bagi tenaga medis, sehingga mereka dapat memanfaatkan teknologi dan data untuk pengambilan keputusan yang lebih baik,” tegasnya. Dinas Kesehatan Kota Metro berharap dapat segera mengimplementasikan best practices yang dipelajari dari Kabupaten Sleman. Langkah selanjutnya adalah menyusun strategi lokal yang akan disesuaikan dengan kondisi di lapangan untuk memperkuat pelayanan kesehatan primer. “Kami optimis bahwa hasil kaji banding ini akan membantu kami meningkatkan kualitas layanan kesehatan di Kota Metro. Fokus utama kami adalah bagaimana menghadirkan layanan yang lebih terjangkau dan berkualitas bagi seluruh masyarakat,” tutup Eko Hendro Saputra. Kegiatan kaji banding ini menunjukkan komitmen Dinas Kesehatan Kota Metro dalam meningkatkan derajat kesehatan masyarakat melalui pembelajaran dari daerah lain yang telah berhasil. Dengan implementasi program yang terintegrasi dan berbasis teknologi, Kota Metro berharap dapat mencapai target kesehatan nasional dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat secara menyeluruh. Editor: [Eci Lindasari] – Media Promkes Dinkes
Dinkes Kota Metro Perkuat Kolaborasi Kesehatan: Penandatanganan Kerjasama Pemeriksaan Kesehatan Calon Kepala Daerah di Lampung”
Bandar Lampung, 21 Agustus 2024 — Dinas Kesehatan Kota Metro, melalui Kepala Bidang Pelayanan Kesehatan Masyarakat, Daniel, SKM., M.Kes, mewakili Kepala Dinas Kesehatan Kota Metro, Dr. Eko Hendro Saputra, ST., M.Kes, menghadiri acara Rapat Koordinasi dan Penandatanganan Perjanjian Kerjasama untuk pemeriksaan kesehatan Calon Gubernur, Wakil Gubernur, Bupati, Wakil Bupati, serta Walikota dan Wakil Walikota di Provinsi Lampung tahun 2024. Acara yang dilaksanakan di Hotel Emersia Bandar Lampung ini dihadiri oleh berbagai pihak penting, termasuk Komisi Pemilihan Umum (KPU) Provinsi Lampung, KPU Kabupaten/Kota se-Provinsi Lampung, serta perwakilan rumah sakit di Provinsi Lampung, yaitu RSUD dr. Abdoel Moloek Bandar Lampung dan RSUD Jend. A. Yani Kota Metro. Dalam kegiatan ini, dilakukan penandatanganan perjanjian kerjasama pemeriksaan kesehatan yang bertujuan untuk memastikan bahwa calon kepala daerah yang akan mengikuti Pemilu 2024 memiliki kondisi kesehatan yang memadai. Pemeriksaan kesehatan ini sangat penting sebagai bagian dari proses verifikasi administratif yang diharuskan oleh KPU untuk calon kepala daerah. Menurut Daniel, SKM., M.Kes, Kepala Bidang Pelayanan Kesehatan Masyarakat Kota Metro, kerjasama ini merupakan langkah penting dalam mendukung penyelenggaraan pemilu yang transparan dan adil. “Kami berharap kerjasama ini dapat membantu memastikan kualitas dan kesehatan calon pemimpin daerah, yang tentunya akan mempengaruhi **kepemimpinan mereka dalam periode mendatang,” ujar Daniel. Sebagai bagian dari penyelenggara pemeriksaan kesehatan, Dinas Kesehatan Kota Metro melalui RSUD Jend. A. Yani Kota Metro berkomitmen untuk menyediakan layanan kesehatan terbaik dalam rangka pemeriksaan kesehatan calon kepala daerah. Pemeriksaan tersebut mencakup serangkaian tes fisik dan medis untuk menilai kesiapan calon kepala daerah dalam menjalankan tugasnya. RSUD Jend. A. Yani Kota Metro memiliki fasilitas kesehatan yang memadai dan tenaga medis yang berkompeten, sehingga menjadi mitra yang dapat diandalkan dalam kegiatan pemeriksaan ini. “Kami akan memastikan bahwa pemeriksaan kesehatan yang dilakukan dapat memverifikasi secara akurat kondisi kesehatan calon kepala daerah sesuai standar yang ditetapkan oleh KPU,” tambah Daniel. Kolaborasi Antar Pihak untuk Kesuksesan PemiluRapat koordinasi ini menjadi sangat penting untuk menjaga transparansi dan integritas pemilu. Dengan adanya kerjasama antara KPU dan rumah sakit-rumah sakit terkemuka, seperti RSUD dr. Abdoel Moloek Bandar Lampung dan RSUD Jend. A. Yani Kota Metro, proses pemeriksaan kesehatan calon kepala daerah dapat dilakukan secara profesional dan terpercaya. Selain itu, kerjasama antar daerah ini juga memperlihatkan bahwa Pemilu 2024 di Provinsi Lampung akan diselenggarakan dengan kerjasama yang solid antara pemerintah daerah, KPU, dan fasilitas kesehatan. Dalam sambutannya, KPU Provinsi Lampung menyampaikan bahwa pemeriksaan kesehatan bagi calon kepala daerah adalah bagian dari upaya untuk memastikan integritas dan transparansi dalam Pemilu. Dengan adanya kerjasama antara KPU dan rumah sakit yang memiliki kredibilitas, proses verifikasi akan berjalan lebih terpercaya dan berkualitas. Kegiatan ini menegaskan komitmen Pemkot Metro dalam mendukung penyelenggaraan Pemilu yang berkualitas, baik dari segi administrasi maupun kesehatan. Pemeriksaan kesehatan yang ketat bagi calon kepala daerah juga mencerminkan bahwa pemerintah daerah peduli terhadap kualitas kepemimpinan yang akan memimpin masyarakat di masa depan. Melalui penandatanganan perjanjian kerjasama ini, Dinas Kesehatan Kota Metro turut berperan dalam mendukung kelancaran dan transparansi pemilu dengan menyediakan layanan kesehatan terbaik bagi calon kepala daerah. Kerjasama antara KPU, RSUD dr. Abdoel Moloek Bandar Lampung, dan RSUD Jend. A. Yani Kota Metro akan memastikan bahwa Pemilu 2024 di Provinsi Lampung berjalan dengan lancar dan penuh integritas. Editor : Eci Linda/ Promkes_Dinkes Metro