Metro, 12 November 2024 — Dalam rangka meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan masyarakat, Puskesmas Mulyojati mengadakan kegiatan edukasi terkait Integrasi Layanan Primer (ILP). Kegiatan yang dilaksanakan pada hari Senin, 11 November 2024 yang di lakukan oleh dr. Daimatun Najihah, yang memberikan pemahaman mendalam tentang pentingnya pelayanan ILP di Puskesmas. Menurut Surtini, S.ST, selaku Kepala Puskesmas Mulyojati, penerapan ILP merupakan upaya strategis untuk meningkatkan akses dan kualitas layanan kesehatan bagi masyarakat. “Integrasi Layanan Primer (ILP) ini berbeda dengan pendekatan program sebelumnya. Kami kini lebih fokus pada pendekatan berbasis siklus hidup, yang artinya kami menyesuaikan pelayanan berdasarkan tahapan usia dan kebutuhan kesehatan masyarakat,” ungkap Surtini. Lebih lanjut, beliau menjelaskan bahwa melalui ILP, Puskesmas dapat mengoordinasikan pelayanan untuk ibu hamil, bayi, anak prasekolah, remaja, hingga lansia. “Dengan adanya klaster pelayanan yang jelas, seperti Klaster Ibu dan Anak serta Klaster Penanggulangan Penyakit Menular, kami berharap bisa memberikan layanan yang lebih tepat sasaran,” tambahnya. Meningkatkan Pemahaman Masyarakat Pada sesi edukasi yang diadakan di dalam gedung Puskesmas, dr. Daimatun Najihah memberikan penjelasan lebih detail tentang bagaimana ILP diterapkan di Puskesmas Mulyojati. “Kami tidak lagi melihat kesehatan masyarakat hanya sebagai tugas program, tetapi sebagai bagian dari siklus kehidupan yang harus didukung sejak masa kehamilan hingga usia lanjut,” jelas dr. Daimatun Beliau menambahkan, “ILP memungkinkan kami untuk lebih proaktif dalam memberikan pelayanan. Misalnya, kami dapat melakukan skrining kesehatan pada remaja atau memberikan edukasi tentang gizi seimbang untuk ibu hamil tanpa harus terikat pada program tertentu. Ini lebih efisien dan responsif terhadap kebutuhan masyarakat.” Pelayanan ILP di Puskesmas Mulyojati diorganisasikan ke dalam beberapa klaster yang saling terkoordinasi, Klaster Manajemen: Mengatur alur dan kualitas pelayanan di Puskesmas, Klaster Ibu dan Anak: Fokus pada kesehatan ibu hamil, persalinan, dan masa nifas. Klaster Kesehatan Usia Dewasa dan Lansia: Melayani kesehatan orang dewasa dan lanjut usia, termasuk deteksi dini penyakit tidak menular, Klaster Penanggulangan Penyakit Menular: Berfokus pada pencegahan dan pengendalian penyakit menular seperti TBC dan DBD. “Setiap klaster memiliki fokus tersendiri, namun semuanya berintegrasi untuk memberikan pelayanan yang holistik,” ujar dr. Daimatun. “Dengan demikian, Puskesmas tidak hanya berperan sebagai tempat berobat, tetapi juga sebagai pusat kesehatan yang proaktif dalam menjaga kualitas hidup masyarakat.” Surtini berharap bahwa dengan adanya ILP, Puskesmas Mulyojati dapat lebih adaptif terhadap perubahan kebutuhan kesehatan di masyarakat. “Kami berkomitmen untuk terus meningkatkan kualitas layanan kami, sehingga masyarakat tidak hanya datang saat sakit, tetapi juga untuk menjaga kesehatannya tetap optimal,” tutup Surtini. Dengan pendekatan ILP ini, Puskesmas Mulyojati berusaha menjadi mitra kesehatan masyarakat yang lebih tanggap dan berkualitas, mendukung Kota Metro dalam mencapai derajat kesehatan yang lebih baik. Editor: [Eci Lindasari] – Media Promkes_Dinkes Metro
Germas 2024: Dinas Kesehatan Kota Metro Terima Penghargaan Atas Laporan dan Pelaksanaan Terbaik” Tingkat Provinsi Lampung
Metro, 9 November 2024 — Keberhasilan Dinas Kesehatan Kota Metro kembali mendapatkan apresiasi dalam dua kategori pada ajang Implementasi Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (Germas) Tahun 2024 yang digelar di Bandar Lampung tidak lepas dari upaya dan dedikasi seluruh tim, Dinas Kesehatan Kota Metro dinobatkan sebagai Laporan Komdat Terbaik dalam Implementasi Germas serta sebagai Dinas Kesehatan Kota Terbaik dalam Penyelenggaraan Germas. Dalam kegiatan yang digelar pada tanggal 30 Oktober hingga 1 November 2024 di Hotel Golden Tulip Springhill Lampung ini, Kepala Dinas Kesehatan Kota Metro, Eko Hendro Saputra, ST., M.Kes, memberikan keterangan mengenai upaya yang telah dilakukan oleh Dinas Kesehatan Kota Metro dalam mendukung program Germas. Dalam wawancaranya, Eko Hendro Saputra, ST., M.Kes, selaku Kepala Dinas Kesehatan Kota Metro, menjelaskan bahwa penghargaan ini merupakan hasil kerja keras seluruh jajaran Dinas Kesehatan Kota Metro terutama subtansi Promkes dan Pemberdayaan Masyarakat dalam melaksanakan berbagai program kesehatan untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat. “Kami sangat bersyukur atas apresiasi ini. Ini adalah bukti nyata dari komitmen kami untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat Kota Metro melalui program Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (Germas),” ujar Eko Hendro. Beliau menekankan bahwa kolaborasi antara pemerintah, tenaga kesehatan, dan masyarakat sangat penting dalam menyukseskan program ini. “Kami fokus pada pelaksanaan program-program yang berdampak langsung pada kesehatan masyarakat, termasuk pemberdayaan Posyandu, peningkatan aktivitas fisik, dan kampanye hidup sehat,” tambahnya. Dalam penghargaan kategori Laporan Komdat Terbaik, Kota Metro berhasil menunjukkan keunggulannya dalam pelaporan data dan pemantauan program Germas. Menurut Eko Hendro, keberhasilan ini tidak lepas dari pemanfaatan teknologi untuk memastikan akurasi dan efektivitas pelaksanaan program. Beliau menambahkan, “Dengan sistem Komdat, kami dapat memantau pelaksanaan program secara real-time, sehingga kami bisa segera melakukan intervensi jika terdapat kendala di lapangan.” Diah Meirawati, SKM., M.Kes, selaku Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat, turut menambahkan bahwa keberhasilan ini juga dipengaruhi oleh pendekatan berbasis komunitas yang diterapkan di Kota Metro. “Kami fokus pada pemberdayaan masyarakat melalui Posyandu dan kader kesehatan untuk memastikan bahwa program Germas dapat dirasakan manfaatnya secara langsung oleh masyarakat,” jelas Diah. Beliau juga menyoroti pentingnya pelatihan kader kesehatan agar mereka lebih aktif dalam menyebarkan informasi terkait Germas di lingkungan sekitar. “Belum lama ini kami telah melakukan studi tiru di kabupaten Sleman, ini tentu menjadi inspirasi kami dalam melibatkan masyarakat, dan kami berhasil mengadopsi beberapa praktik baik yang mereka lakukan,” tambahnya. Langkah Selanjutnya untuk Peningkatan Layanan Kesehatan Ke depannya, Dinas Kesehatan Kota Metro berkomitmen untuk terus memperbaiki mutu pelayanan kesehatan di Puskesmas dan fasilitas kesehatan lainnya. “Kami akan terus melakukan inovasi dan kolaborasi lintas sektor, baik dengan pemerintah pusat maupun daerah lainnya, untuk memastikan program-program kesehatan dapat berjalan dengan optimal,” tutup Diah. Dengan raihan dua penghargaan ini, Dinas Kesehatan Kota Metro membuktikan bahwa pendekatan yang strategis dan berfokus pada pemberdayaan masyarakat dapat memberikan dampak signifikan dalam peningkatan kualitas kesehatan. Keberhasilan ini diharapkan menjadi motivasi bagi seluruh jajaran Dinas Kesehatan Kota Metro untuk terus memberikan pelayanan terbaik bagi masyarakat Kota Metro.
Dinas Kesehatan Kota Metro Studi Tiru ke Sleman: Tingkatkan Kualitas Pelayanan Puskesmas
Metro, 9 November 2024 — Dalam rangka memperkuat pelayanan kesehatan di tingkat primer, Dinas Kesehatan Kota Metro melakukan kaji banding ke Kabupaten Sleman, Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. Kegiatan yang dilaksanakan pada tanggal 5 November 2024 ini bertujuan untuk mempelajari strategi dan inovasi yang telah diterapkan oleh Kabupaten Sleman dalam mengelola pelayanan kesehatan masyarakat, terutama di Puskesmas dan Posyandu. Eko Hendro Saputra, ST., M.Kes, selaku Kepala Dinas Kesehatan Kota Metro, memimpin langsung kegiatan ini. Dalam wawancaranya, beliau menekankan bahwa kunjungan ini merupakan langkah strategis untuk mengadopsi praktik terbaik guna meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan di Kota Metro. Mengadopsi Model Layanan Kesehatan Primer dari Sleman “Kabupaten Sleman telah berhasil menerapkan Tim Pembina Cluster Binaan (TPCB) untuk memantau dan meningkatkan mutu layanan kesehatan di Puskesmas. Kami melihat bahwa integrasi ini dapat menjadi solusi yang tepat untuk diterapkan di Kota Metro, terutama dalam pengelolaan program kesehatan berbasis komunitas,” ungkap Eko Hendro. Beliau juga menjelaskan pentingnya belajar dari pendekatan yang digunakan Sleman dalam melibatkan masyarakat secara aktif melalui program Posyandu Siklus Hidup. “Kami sangat terkesan dengan bagaimana Sleman memanfaatkan peran kader kesehatan di lapangan. Ini adalah model yang akan kami adaptasi untuk meningkatkan akses layanan kesehatan dan pemberdayaan masyarakat,” tambahnya. Fokus pada Peningkatan Kualitas Pelayanan Kesehatan Ibu dan AnakDalam kesempatan yang sama, Diah Meirawati, SKM., M.Kes, selaku Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat, turut menambahkan bahwa salah satu fokus kaji banding adalah untuk mempelajari program kesehatan ibu dan anak, serta pencegahan stunting yang telah berhasil diterapkan di Sleman. “Kami melihat pendekatan yang sangat komprehensif di Sleman, di mana mereka tidak hanya fokus pada deteksi dini, tetapi juga pada intervensi berbasis komunitas untuk mengatasi masalah gizi. Hal ini sangat relevan bagi kami di Kota Metro, di mana isu stunting masih menjadi tantangan,” jelas Diah Meira” Lebih lanjut, Diah Meira menyoroti pentingnya kolaborasi lintas sektor dan pemberdayaan kader Posyandu untuk mencapai target-target kesehatan masyarakat. “Kami akan berupaya mengadopsi metode yang lebih holistik, di mana kader kesehatan akan dilibatkan dalam setiap tahap implementasi program,” tambahnya. Optimalisasi Layanan Kesehatan di Puskesmas Daniel, SKM., M.Kes, selaku Kepala Bidang Pelayanan Kesehatan, menekankan pentingnya peran Puskesmas sebagai garda terdepan dalam memberikan layanan kesehatan. Dalam kunjungan ini, beliau mempelajari strategi Sleman dalam mengintegrasikan layanan kesehatan primer dengan program kesehatan berbasis teknologi. “Kami sangat terinspirasi oleh penggunaan teknologi informasi di Sleman, khususnya dalam pencatatan dan pelaporan kesehatan melalui aplikasi yang terintegrasi. Ini adalah sesuatu yang akan segera kami coba terapkan di Puskesmas di Kota Metro agar pelayanan lebih efisien dan responsif,” ungkap Daniel. Daniel juga menambahkan bahwa penting bagi Kota Metro untuk meningkatkan kapasitas tenaga kesehatan di Puskesmas agar dapat menjalankan program-program kesehatan dengan lebih efektif. “Kami melihat kebutuhan untuk memberikan pelatihan lanjutan bagi tenaga medis, sehingga mereka dapat memanfaatkan teknologi dan data untuk pengambilan keputusan yang lebih baik,” tegasnya. Dinas Kesehatan Kota Metro berharap dapat segera mengimplementasikan best practices yang dipelajari dari Kabupaten Sleman. Langkah selanjutnya adalah menyusun strategi lokal yang akan disesuaikan dengan kondisi di lapangan untuk memperkuat pelayanan kesehatan primer. “Kami optimis bahwa hasil kaji banding ini akan membantu kami meningkatkan kualitas layanan kesehatan di Kota Metro. Fokus utama kami adalah bagaimana menghadirkan layanan yang lebih terjangkau dan berkualitas bagi seluruh masyarakat,” tutup Eko Hendro Saputra. Kegiatan kaji banding ini menunjukkan komitmen Dinas Kesehatan Kota Metro dalam meningkatkan derajat kesehatan masyarakat melalui pembelajaran dari daerah lain yang telah berhasil. Dengan implementasi program yang terintegrasi dan berbasis teknologi, Kota Metro berharap dapat mencapai target kesehatan nasional dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat secara menyeluruh. Editor: [Eci Lindasari] – Media Promkes Dinkes
Dinkes Kota Metro Perkuat Kolaborasi Kesehatan: Penandatanganan Kerjasama Pemeriksaan Kesehatan Calon Kepala Daerah di Lampung”
Bandar Lampung, 21 Agustus 2024 — Dinas Kesehatan Kota Metro, melalui Kepala Bidang Pelayanan Kesehatan Masyarakat, Daniel, SKM., M.Kes, mewakili Kepala Dinas Kesehatan Kota Metro, Dr. Eko Hendro Saputra, ST., M.Kes, menghadiri acara Rapat Koordinasi dan Penandatanganan Perjanjian Kerjasama untuk pemeriksaan kesehatan Calon Gubernur, Wakil Gubernur, Bupati, Wakil Bupati, serta Walikota dan Wakil Walikota di Provinsi Lampung tahun 2024. Acara yang dilaksanakan di Hotel Emersia Bandar Lampung ini dihadiri oleh berbagai pihak penting, termasuk Komisi Pemilihan Umum (KPU) Provinsi Lampung, KPU Kabupaten/Kota se-Provinsi Lampung, serta perwakilan rumah sakit di Provinsi Lampung, yaitu RSUD dr. Abdoel Moloek Bandar Lampung dan RSUD Jend. A. Yani Kota Metro. Dalam kegiatan ini, dilakukan penandatanganan perjanjian kerjasama pemeriksaan kesehatan yang bertujuan untuk memastikan bahwa calon kepala daerah yang akan mengikuti Pemilu 2024 memiliki kondisi kesehatan yang memadai. Pemeriksaan kesehatan ini sangat penting sebagai bagian dari proses verifikasi administratif yang diharuskan oleh KPU untuk calon kepala daerah. Menurut Daniel, SKM., M.Kes, Kepala Bidang Pelayanan Kesehatan Masyarakat Kota Metro, kerjasama ini merupakan langkah penting dalam mendukung penyelenggaraan pemilu yang transparan dan adil. “Kami berharap kerjasama ini dapat membantu memastikan kualitas dan kesehatan calon pemimpin daerah, yang tentunya akan mempengaruhi **kepemimpinan mereka dalam periode mendatang,” ujar Daniel. Sebagai bagian dari penyelenggara pemeriksaan kesehatan, Dinas Kesehatan Kota Metro melalui RSUD Jend. A. Yani Kota Metro berkomitmen untuk menyediakan layanan kesehatan terbaik dalam rangka pemeriksaan kesehatan calon kepala daerah. Pemeriksaan tersebut mencakup serangkaian tes fisik dan medis untuk menilai kesiapan calon kepala daerah dalam menjalankan tugasnya. RSUD Jend. A. Yani Kota Metro memiliki fasilitas kesehatan yang memadai dan tenaga medis yang berkompeten, sehingga menjadi mitra yang dapat diandalkan dalam kegiatan pemeriksaan ini. “Kami akan memastikan bahwa pemeriksaan kesehatan yang dilakukan dapat memverifikasi secara akurat kondisi kesehatan calon kepala daerah sesuai standar yang ditetapkan oleh KPU,” tambah Daniel. Kolaborasi Antar Pihak untuk Kesuksesan PemiluRapat koordinasi ini menjadi sangat penting untuk menjaga transparansi dan integritas pemilu. Dengan adanya kerjasama antara KPU dan rumah sakit-rumah sakit terkemuka, seperti RSUD dr. Abdoel Moloek Bandar Lampung dan RSUD Jend. A. Yani Kota Metro, proses pemeriksaan kesehatan calon kepala daerah dapat dilakukan secara profesional dan terpercaya. Selain itu, kerjasama antar daerah ini juga memperlihatkan bahwa Pemilu 2024 di Provinsi Lampung akan diselenggarakan dengan kerjasama yang solid antara pemerintah daerah, KPU, dan fasilitas kesehatan. Dalam sambutannya, KPU Provinsi Lampung menyampaikan bahwa pemeriksaan kesehatan bagi calon kepala daerah adalah bagian dari upaya untuk memastikan integritas dan transparansi dalam Pemilu. Dengan adanya kerjasama antara KPU dan rumah sakit yang memiliki kredibilitas, proses verifikasi akan berjalan lebih terpercaya dan berkualitas. Kegiatan ini menegaskan komitmen Pemkot Metro dalam mendukung penyelenggaraan Pemilu yang berkualitas, baik dari segi administrasi maupun kesehatan. Pemeriksaan kesehatan yang ketat bagi calon kepala daerah juga mencerminkan bahwa pemerintah daerah peduli terhadap kualitas kepemimpinan yang akan memimpin masyarakat di masa depan. Melalui penandatanganan perjanjian kerjasama ini, Dinas Kesehatan Kota Metro turut berperan dalam mendukung kelancaran dan transparansi pemilu dengan menyediakan layanan kesehatan terbaik bagi calon kepala daerah. Kerjasama antara KPU, RSUD dr. Abdoel Moloek Bandar Lampung, dan RSUD Jend. A. Yani Kota Metro akan memastikan bahwa Pemilu 2024 di Provinsi Lampung berjalan dengan lancar dan penuh integritas. Editor : Eci Linda/ Promkes_Dinkes Metro
Pemkot Metro : Wujudkan Lansia Berdaya Dengan Inovasi LMSC (Lansia Metro Sehat Ceria) Rumuskan Strategi Kolaboratif
Pertemuan Penguatan Upaya Kesehatan Lansia bagi Lintas Program/ Lintas Sektor, Rumah Sakit Rujukan, Lembaga Swadaya Masyarakat/ Non Government Organizational, Acara ini berlangsung di Ballroom Hotel Grand Skuntum Metro,Jumat, 12/07/2024 Dalam upaya meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan bagi lansia, Dinas Kesehatan Kota Metro mengadakan pertemuan penguatan dengan melibatkan lintas program, lintas sektor, rumah sakit rujukan, dan lembaga swadaya masyarakat (LSM) di Kota Metro yang bertujuan untuk merumuskan strategi kolaboratif dalam meningkatkan kesehatan dan kesejahteraan lansia di wilayah Kota Metro. Staf Ahli Bidang Kemasyarakatan dan Sumber Daya Manusia, dr. Silfia Naharani Wahdi, Sp.KKLP, MM mengungkapkan bahwa 2045, penduduk lansia diperkirakan akan mencapai 19,9 persen atau hampir seperlima populasi. Jika para warga lansia tetap sehat dan produktif, Indonesia akan menikmati bonus demografi kedua. Warga lansia sehat dan produktif berpotensi menggerakkan perekonomian negara. Tren angka harapan hidup yang semakin tinggi ini memberikan konsekuensi untuk membuat lansia itu menjadi lansia yang sehat, lansia yang berkarya dan lansia yang berguna bukan lansia yang menjadi beban bagi keluarga, masyarakat maupun negara “lanjut Silfia Naharani” Silfia Naharani yakin dengan adanya inovasi Lansia Metro Sehat Ceria dengan salah satunya akan diadakanya pelatihan yang sesuai dengan minat para lansia sehingga hal ini akan menjadi salah satu wadah dalam membentuk lansia SMART (Sehat,Mandiri Aktif dan Produktif) Harapan kami melalui pembentukan Inovasi Lansia Sehat Metro Ceria yang hal ini salah satu program kerja nya adalah pelatihan bagi para lansia di Kota Metro, karena ini adalah salah satu upaya untuk menjaga eksistensi bangsa ini, orang tua yang sudah berusia lanjut adalah sumber nasehat dan restu sehingga harus dihormati dan harus mendapatkan perhatian, kepedulian dan kebahagiaan terutama dari lingkungan dan keluarga,” lanjutnya. Selain program pemerintah, dukungan keluarga juga diperlukan. Kehadiran keluarga berdampak positif bagi lansia. Stigma negatif terkait lansia harus segera dihilangkan. Lansia bukanlah beban melainkan orang yang terhormat dan dapat aktif berkontribusi sebagai bagian dari masyarakat. Bagi penduduk usia produktif, diharapkan dapat tetap menjaga kesehatan fisik, mental maupun finansial agar tidak akan ada kata ‘merepotkan’ di masa tua nanti. Harapannya dimasa depan lansia bukan lagi menjadi objek yang tak berdaya, melainkan menjadi subjek yang berdaya, sehingga dapat terus berkontribusi dalam pembangunan ekonomi khususnya di Kota Metro, Sehingga lonjakan penduduk lansia di masa mendatang merupakan suatu bonus demografi yang dapat kita nikmati.”ungkap Silfia Naharani” Kepala Dinas Kesehatan Kota Metro Dr. Eko Hendro Saputra,ST.,MKes diwakili Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat Diah Meirawati,SKM.,MKes menjelaskan mengenai program baru Kota Metro yakni LSMC ( Lansia Sehat Metro Ceria) ini adalah program kesehatan lansia sebagai bentuk tanggung jawab pemerintah kota metro terhadap kesehatan lansia. Diah Meira mengatakan Lansia menurut UU Nomor 13 tahun 1998 adalah penduduk yang telah mencapai usia 60 tahun ke atas. Lanjut usia (lansia) sebagai individu juga menghendaki kemandirian dalam mempertahankan hidup, kesehatan dan kesejahteraannya. Perubahan fisik lansia akan mempengaruhi tingkat kemandirian, untuk melihat kemampuan fungsional seseorang (khususnya pada lansia) dapat diamati dari kemampuan melakukan aktivitas kesehariannya (Activities Daily Living/ADL) yang meliputi mandi, berpakaian, pergi ke kamar mandi berpindah kontinen, dan makan. Diah Meira menambah akan bahwa kedepan salah satu program dari LSMC untuk lansia yang tingkat kemandirian A yakni masih melakukan segala aktifitas sehari harinya sendiri akan di bekali beberapa pelatihan yang sesuai dengan minat ya salah satu contoh nya warga Lanjut Usia (Lansia) dibekali pelatihan kerajinan tangan atau handy craft melalui Sekolah Lansia. Diah Meira juga menambahkan untuk Lansia dengan tingkat Kemandirian B dan C dengan definisi sebagian aktivitas nya di bantu sanak saudara/ kerabat anggota keluarga lansia, sehingga kedepannya akan di adakan pelatihan cargiver dengan tujuan bagaimana memberikan bekal kepada anggota keluarga lansia dalam memenuhi kebutuhan dasar mengenai lansia, komunikasi lansia, bagaimana merawat lansia, pemenuhan gizi bagi lansia serta upaya perawatan penyakit degeneratif. Kontributor Liputan : Promkes_Dinkes Metro /E.L
Posyandu Mawar Kota Metro Masuk Tiga Besar Posyandu Berprestasi Tingkat Provinsi Lampung berpeluang maju ke tingkat Nasional
Posyandu Mawar,Kelurahan Karangrejo,Kecamatan Metro Utara, UPTD Puskesmas Karangrejo Kota Metro di nilai Tim Penilai Lomba Posyandu Berprestasi Tingkat Provinsi Lampung, Jumat,21/06/2024. Dalam hal ini, Pemerintah Kota Metro yang melalui Dinas Kesehatan Kota Metro, mendampingi Tim Verifikasi Lapangan, yang mana juga disambut oleh Wakil Wali kota Metro, Qomaru Zaman dan jajaran, serta Ketua TP-PKK Metro sekaligus penasehat kader Posyandu dr. Silfia Naharani Wahdi, Sp.KKLP, MMSelaku ujung tombak pelayanan Pemerintah Kota Metro, sekaligus mitra Posyandu bersama Puskesmas. Kepala Dinas Kesehatan Kota Metro, Dr.Eko Hendro Saputra,ST.,MKes menjelaskan, ada beberapa tahap penilaian yang telah dilalui dalam penilaian Posyandu berprestasi, yaitu seleksi administrasi, seleksi paparan melalui Video ,dan hari ini penilaian verifikasi lapangan oleh tim penilai Provinsi Lampung. Eko Hendro menambahkan Posyandu Mawar Kelurahan Karangrejo Kecamatan Metro Utara Kota Metro masuk 3 Besar dalam penilaian Lomba Posyandu Berprestasi, dan hari ini di nilai untuk menentukan juara satu yang nanti yaa akan diajukan untuk maju ke tingkat Nasional, “ungkap Eko Hendro” Sementara Ketua PKK Kota Metro dr. Silfia Naharani Wahdi, Sp.KKLP, MM , mengungkapkan dengan keikutsertaan posyandu mawar kelurahan karangrejo dalam lomba posyandu tingkat provinsi Lampung tahun 2024 ini merupakan bukti nyata keseriusan dan komitmennya dalam meningkatkan kualitas pelayanan • kesehatan kepada masyarakatnya,” Ungkap Silfia. Berharap tidak hanya keikutsertaan dalam lomba saja dalam memberikan pelayanan kesehatan di Posyandu, tetapi terus menerus untuk memberikan pelayanan kesehatan lebih baik lagi. “Manfaatkan dalam lomba ini, untuk menambah wawasan dan pengalaman serta ide kreatif dalam menjalankan tugas sebagai kader posyandu, sehingga dapat meningkatkan kualitas pelayanan di posyandu,” harap Silfia”. Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat Dinas Kesehatan Kota Metro, Diah Meirawati menambahkan “Ada 10 inovasi yang diterapkan di Posyandu Mawar , dan inovasi yang di unggulkan di Posyandu mawar adalah Kompas (komunitas orang tua asuh Posyandu yang solidaritas) Diah Meira menjelaskan pada awalnya Posyandu Mawar ini berjalan monoton dengan kegiatan rutinnya saja. Namun dengan arahan dan bantuan dari beberapa pihak seperti Puskesmas dan Pokja Keluran Karang Rejo, Posyandu Mawar berinovasi – inovasi di dalam nya yang bersumber dana dari Mitra Pemerintah yakni ada Organisasi IIDI (Ikatan Istri Dokter Indonesia, sehingga tercetus nya Orang Tua Asuh bagi Posyandu Mawar yang di sebut dengan Inovasi KOMPAS (Komunitas Orang Tua Asuh Posyandu yang Solidaritas), dengan adanya donator orang tua asuh, menciptkan suasana yang berbeda dari mulai Pemberian PMT lokal yang lezat dan beragam serta terdapat pembagian hadiah sehingga masyarakat para ibu – ibu sasaran Posyandu Mawar selalu aktif dalam kegiatan di posayandu. Inovasi kompas yang hal ini adalah organisasi IIDI (Ikatan Istri-Istri Dokter Indonesia Cabang Kota Metro) berperan sebagai pendampingan Posyandu yang menjadi donator, serta Orang tua Asuh untuk membantu penyediaan makanan tambahan bagi balita sebagai upaya membantu menekan angka stunting di Kelurahan Karang rejo Posyandu Mawar kemudian memberikan kejutan berupa doorprice bagi balita yang beruntung sebagai strategi dalam meningkatkan jumlah kunjungan ke Posyandu. Dengan adanya inovasi-inovasi ini diharapkan Posyandu mawar menjadi Posyandu yang ditunggu-tunggu, sebagai tempat menambah ilmu, tempat bermain, posko pemberdayaan keluarga dan ajang silaturahmi antar sasaran Posyandu. Inovasi-inovasi ini diadakan secara bertahap sesuai kebutuhan dan kesiapan semua pihak yang terlibat ungkap Diah Meira. Tim Penilai Provinsi Lampung, Septiana Zainal dari Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa dan Transmigrasi Provinsi Lampung mengatakan kriteria penilaiannya dari sisi kelembagaan berdasarkan Kemendagri No. 18 Tahun 2018 bahwa posyandu telah menjadi salah satu lembaga kemasyarakatan.Kalo dari Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Transmigrasi itu melihat dari sisi kelembagaannya, jadi kita melihat dari bagaimana Kelompok Kerja (Pokja) yang ada di kelurahan, apakah memang berjalan atau tidak atau sudah ada peraturan-peraturan baik itu peraturan yang dikeluarkan kelurahan terkait posyandu maupun peraturan perwali yg dikeluarkan terkait dengan lembaga kemasyarakatan yang ada di desa,” jelasnya. Secara keseluruhan, Posyandu Mawar sudah cukup baik sesuai dengan peraturan-peraturan yang ada. Sudah ada perwalinya tentang Lembaga Kemasyarakatan Desa (LKD), Kepengurusan Kelompok Kerja (Pokja), dan SK sudah diterbitkan. Ketua Kader Posyandu Mawar, Thalib menyatakan kesiapan untuk Lomba Penilaian Posyandu sudah dipersiapkan dengan baik, mulai dari administrasinya hingga sumberdaya manusianya. Thalib berharap mudah-mudahkan tim penilai memberikan nilai yang terbaik kepada Posyandu mawar Kelurahan Karangrejo Kota Metro dan Kader Berprestasi Yuniar Susan. “harap Thalib” Kontributor Liputan ; Promkes_Dinkes Metro
Miliki Inovasi Kompas, Posyandu Mawar Kelurahan Karang Rejo Masuk Tiga Besar Penilaian Lomba Posyandu Berprestasi Tingkat Provinsi Lampung 2024
MEMBANGGAKAN: Persiapan penilaian Lomba Posyandu , Posyandu Mawar Kelurahan Karang Rejo yang mewakili Kota Metro pada Lomba Posyandu Tingkat Provinsi Lampung Tahun 2024. Kepala Dinas Kesehatan Kota Metro, Dr.Eko Hendro Saputra,ST.,MKes menjelaskan, ada beberapa tahap penilaian yang telah dilalui dalam penilaian Posyandu berprestasi, yaitu seleksi administrasi, seleksi paparan melalui Video ,dan besok akan di adakan nya penilaian tim penilai Provinsi Lampung ke posyandu mawar yang masuk menjadi tiga besar. Eko Hendro menambahkan bahwa Lomba Posyandu Berprestasi tahun 2024 ini menitikberatkan pada proses dan hasil layanan posyandu Integrasi Layanan Primer (ILP), dimana konsep layanan ILP adalah mendekatkan layanan kesehatan, Pengawasan Wilayah Setempat (PWS) dan Layanan dengan pendekatan sasaran seluruh siklus hidup Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat Dinas Kesehatan Kota Metro, Diah Meirawati menambahkan “Ada 10 inovasi yang diterapkan di Posyandu Mawar , dan inovasi yang di unggulkan di Posyandu mawar adalah Kompas (komunitas orang tua asuh Posyandu yang solidaritas) Inovasi kompas yang hal ini adalah organisasi IIDI (Ikatan Istri-Istri Dokter Indonesia Cabang Kota Metro) berperan sebagai pendampingan Posyandu yang menjadi donator, serta Orang tua Asuh untuk membantu penyediaan makanan tambahan bagi balita sebagai upaya membantu menekan angka stunting di Kelurahan Karang rejo Posyandu Mawar kemudian memberikan kejutan berupa doorprice bagi balita yang beruntung sebagai strategi dalam meningkatkan jumlah kunjungan ke Posyandu. Dengan adanya inovasi-inovasi ini diharapkan Posyandu mawar menjadi Posyandu yang ditunggu-tunggu, sebagai tempat menambah ilmu, tempat bermain, posko pemberdayaan keluarga dan ajang silaturahmi antar sasaran Posyandu. Inovasi-inovasi ini diadakan secara bertahap sesuai kebutuhan dan kesiapan semua pihak yang terlibat ungkap Diah Meira.
Posyandu Mawar Kelurahan Karangrejo Siap Ikuti Lomba Posyandu Tingkat Provinsi Lampung
Kolaborasi PKK, Disnakertrans, IIDI , Pokjanal Kota dan OPD Lainnya MEMBANGGAKAN: Rapat persiapan penilaian Lomba Posyandu , Posyandu Mawar Kelurahan Karang Rejo yang mewakili Kota Metro pada Lomba Posyandu Tingkat Provinsi Lampung Tahun 2024. Dalam rangka persiapan mengikuti lomba posyandu tingkat Provinsi Lampung Tahun 2024, Dinas Kesehatan Kota Metro, Disnakertrans Kota Metro, dan PKK Kota Metro, Pokjanal Kota Metro menggelar rapat untuk persiapan penilaian verifikasi Lomba Posyandu dan Kader Berprestasi, Kamis (20/06/2024) di ruang rapat Asisten Pemerintahan dan Kesra Sekretaris Daerah Kota Metro. Rapat dibuka oleh Asisten Pemerintahan dan Kesra Sekretaris Daerah Kota Metro.M. Supriadi, SH, MM dan selalu Ketua Pokjanal Kota Metro mengatakan, dalam rapat itu disampaikan persiapan yang sudah dilakukan. Sekaligus melakukan evaluasi agar saat penilaian, seluruhnya sudah siap dan maksimal. Selain itu, supriadi mengatakan bahwa melalui lomba ini, dapat meningkatkan pengetahuan 25 kompetensi kader dan peran serta masyarakat dalam pentingnya penyelengaraan Posyandu Integrasi Layanan Primer yakni untuk peningkatan kunjungan ke Posyandu, sehingga sasaran Posyandu sesuai siklus hidup mendapatkan pelayanan kesehatan sehingga meningkatakan status derajat kesehatan. “Selayaknya, posyandu maupun kadernya diberikan apresiasi, khususnya bagi yang memiliki kreasi kegiatan atau inovasi dalam mendukung program pemerintah,” tambahnya. Untuk diketahui, dalam rapat persiapan ini membahas petunjuk teknis dan panduan persiapan lomba berprestasi & kader berprestasi, Adapun pelaksanaan lomba Posyandu dan kader berprestasi ini dilakukan secara berjenjang,dimulai dari tingkat kecamatan, tingkat Kota hingga tingkat provinsi dan nasional” ungkap Supriadi” Turut hadir dalam persiapan lomba Posyandu Tingkat Provinsi Lampung, Asisten Pemerintahan dan Kesra Sekretaris Daerah Kota Metro M. dan Selaku Pokjanal Kota Metro Supriadi, SH, MM Kepala Dinas Kesehatan Kota Metro Dr.Eko Hendro,ST.,MKes , Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi dan dihadiri oleh Kepala Bidang Pemberdayaan Masyarakat dan Transmigrasi Disnakertrans Kota Metro, Marina Indrawati,SH,.MM, Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat Diah Meirawati,SKM.,MKes beserta Tim Bidang Kesehatan Masyarakat Dinas Kesehatan Kota Metro serta Kepala Puskesmas Karang Rejo, Amrina beserta staf.
Begini Cara Dinas Kesehatan Kota Metro Memastikan ASN Selalu Bugar “1002 Orang ASN Ikuti Pengukuran Kebugaran”
Metro — Pemerintah Kota (Pemkot) Metro melalui Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Metro dan Korps Pegawai Republik Indonesia (KORPRI) Kota Metro beserta Yayasan Jantung Indonesia Klub Jantung Remaja Cab Kota Metro menggelar pengukuran kebugaran dan skrining bagi Aparatur Sipil Negara (ASN) di Bumi Sai Wawai. Kegiatan berlangsung di Taman Merdeka Kota setempat, Jumat (14/6/2024). Dalam rangka memperingati HUT Kota Metro ke-87, Pemerintah Kota Metro sukses menggelar acara Pengukuran Kebugaran Aparatur Sipil Negara (ASN) yang diinisiasi oleh Walikota Metro, dr. H. Wahdi, Sp.OG (K)., M.H Acara ini berlangsung lancar dengan kehadiran Walikota beserta rombongan yang turut serta dalam kegiatan tersebut. Acara yang berlangsung di Taman merdeka depan Rumah Dinas Walikota Metro ini dimulai pada pukul 06:30 WIB dan dihadiri oleh banyak ASN dari berbagai instansi pemerintahan di Kota Metro. Tujuan utama dari kegiatan ini adalah untuk memastikan kesehatan dan kebugaran para ASN tetap terjaga, sehingga mereka dapat bekerja secara optimal dan produktif. Walikota Metro, dr. H. Wahdi, dalam sambutannya menekankan pentingnya menjaga kesehatan bagi para ASN. “Banyaknya prestasi Kota Metro adalah kontribusi aktif ASN. Jadi harus memperhatikan kesehatan mereka sendiri yang terpenting,” ujar Walikota. Beliau juga menyampaikan bahwa perhatian khusus terhadap kesehatan ASN adalah salah satu prioritas dalam pemerintahannya. Kegiatan ini tentunya sebagai bentuk perhatian pemerintah kepada seluruh ASN maupun pegawai di lingkungan Pemkot Metro,” katanya. “Jadi, kalau kita punya ASN yang tidak berkualitas, artinya tidak baik. Maka pembangunan juga tidak berjalan. Oleh sebab itu, pemerintah mengadakan cek kebugaran bagi para ASN. Kalau kita sehat, InsyaAllah kita bisa berfikir baik dan memberikan manfaat,” imbuhnya. Menurutnya, Pengukuran Kebugaran dapat di laksanakan setiap saat menggunakan aplikasi sipgar.Saya kira program ini memang harus dilakukan tidak dalam bentuk seperti ini saja. Tetapi, setiap saat pun bisa dilakukan. Yaitu masuk dalam Germas (Gerakan Masyarakat Hidup Sehat) dan PHBS (Pola Hidup Bersih dan Sehat),” ucapnya. Dia mengungkapkan, program Germas dan PHBS tersebut sudah masuk dalam rangkaian JAMA-PAI (Jaringan Masyarakat Peduli Anak dan Ibu). “JAMA-PAI itu merupakan kearifan lokal yang berkerja secara bareng-bareng dan gotong royong, disitulah terlihat pilar-pilarnya. Kalau kita mau lihat bagaimana merancang pembangunan, di situ bisa terlihat,” ungkapnya. Sementara, Kepala Dinas (Dinkes) Kota Metro, Eko Hendro Saputra menyampaikan, terimakasih kepada Wali Kota Metro atas dukungan yang telah diberikan pada kegiatan tersebut. “Saya mengucapkan terimakasih kepada pak wali atas dukungannya. Kegiatan ini merupakan dalam rangka sosialisasi Germas dan juga pentingnya deteksi dini penyakit tidak menular, jangan sampai ASN kita yang sebagai tulang punggung Pemerintah Kota (Pemkot) Metro tidak sehat dan tidak bugar,” ujarnya. Pada Gelaran kegiatan Pengukuran Kebugaran ASN tingkat Kota Metro dibagikan juga secara gratis sayuran dan susu kepada seluruh peserta kebugaran Dia menyebut, kegiatan tersebut sangat penting. Karena kegiatan tersebut masuk dalam lingkup Germas dan mewujudkan visi Kota Metro. “Kegiatan seperti ini sudah sering kami lakukan di masyarakat. Namun, kalau untuk ASN memang momennya baru ini, bertepatan pada hari jadi Kota Metro ke 87. Selain itu, kegiatan ini juga bertujuan untuk mewujudkan visi Kota Metro, yaitu kota berpendidikan, sehat, sejahtera, dan berbudaya,” ucap wahdi” Senada dengan Kadis Kesehatan Kota Metro, Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat Dinas Kesehatan Kota Metro Diah Meirawati menambahkan Ada sekitar 600 orang ASN perwakilan dari masing-masing OPD se-Kota Metro melakukan Pengukuran kebugaran pada hari ini. Diah Meira menambahkan Untuk pengukuran kebugaran kita menggunakan metode rockport, dimana peserta diharuskan untuk melakukan joging, lari atau berjalan secara konstan sesuai dengan kemampuan mereka pada lintasan yang telah ditentukan sejauh 1.64 km.Dan diukur melalui aplikasi Sistem Informasi Kebugaran (Sipgar). Aplikasi ini dibuat oleh Kementerian Kesehatan RI.Tetapi sebelum itu dilakukan skrining kesehatan terlebih oleh para ahli dalam bidangnya yang menentukan para peserta layak melakukan tes rockport nantinya,” tuturnya. Aplikasi Sipgar merupakan aplikasi pencatatan pemeriksaan kondisi fisik seseorang yang dilakukan dalam kurun waktu tertentu dengan menggunakan metode Rockport pungkas Diah Meira “Setelah melakukan Pengukuran Kebugaran ini, akan didapatkan rekomendasi latihan fisik yang cocok untuk diterapkan dalam kehidupan sehari-hari peserta yang sesuai dengan kategori kebugaran jasmani mereka,” jelas Diah Meira. Turut hadir dalam Penyelenggaraan Kegiatan Pengukuran Kebugaran ASN Tingkat Kota Metro Walikota Metro, Wakil Walikota Metro, Sekda Kota Metro, Forkopimda Kota Metro, Asisten, Staf Ahli , Kepala OPD se-Kota Metro, Dandim, Kapolres,Camat dan Lurah Se Kota Metro dan juga kehadiran Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat Dinas Provinsi Lampung Yulianto,SKM.M.Kes
Jadi Terbaik Ketiga Anugerah PPD Program JAMA-PAI Hantarkan Kota Metro Raih Penghargaan Bergengsi PPD Diserahkan Presiden JokowiJadi Terbaik Ketiga Anugerah PPD
METRO-Inovasi JAMA-PAI Kota Metro, Lampung, menjadi terbaik ke-3 Penghargaan Pembangunan Daerah (PPD) yang diadakan Kementerian PPN/Bappenas Penghargaan diserahkan Presiden Republik Indonesia Joko Widodo kepada Wali Kota Metro Wahdi Sirajudin bersama kepala daerah lainnya di JCC Jakarta, Senin, (06/05/2024). Pemberian penghargaan, bersamaan dengan kegiatan Musyawarah Rencana Pembangunan Nasional (Musrenbangnas) 2024 oleh Kementerian PPN/Bappenas dalam rangka Penyusunan Rencana Kerja Pemerintah 2025 dengan tema “Akselerasi Pertumbuhan Ekonomi yang Inklusif dan Berkelanjutan. Dalam acara tersebut Kementerian PPN/Bappenas menyatakan bahwa Penghargaan Pembangunan Daerah (PPD) tahun 2024 sebagai bentuk apresiasi dan evaluasi komprehensif, terhadap pembangunan daerah yang lebih kuat. Penilaian dilakukan secara hibrid, luring dan daring, yang terdiri dari dua tahap, pertama adalah Penilaian Dokumen Perencanaan dan Dokumen Inovasi Daerah, tahap kedua adalah wawancara dan verifikasi melalui Focus Group Discussion (FGD) dan kunjungan lapangan. Sebelumnya, di Kota Metro sudah dilakukan FGD dan verifikasi lapangan pada bulan Februari 2024. Kota Metro sendiri, tahun 2023 merupakan perwakilan Provinsi Lampung yang mendapatkan PPD 10 besar tingkat nasional, sedangkan tahun 2024 ini 3 besar dengan urutan ketiga, setelah kedua Kota Palu dan pertama Kota Malang. Terdapat 12 Provinsi yang mendapat penghargaan, Terbaik ke 3 adalah DKI Jakarta terkait inovasi pertumbuhan usaha baru, Terbaik ke 2 Kalimantan Selatan inovasi sistem usaha agribisnis budidaya itik yang berdaya saing, Provinsi terbaik Pertama Jawa Barat terkait akselerasi pembangunan dan kesejahteraan masyarakat melalui inovasi “Gerbang Desa”. Terdapat 10 kabupaten yang mendapat penghargaan, Terbaik ke 3 adalah Kabupaten Gowa Peningkatan Inklusifitas dan daya beli UMKM, Kabupaten terbaik ke 2, Kabupaten Banyuwangi peningkatan Homesstay sekelas Hotel Berbintang, Kabupaten Terbaik Pertama Pasarku Gandem instrumen kolaboratif masyarakat dan pemerintah, melalui even budaya dan pariwisata dan digitalisasi retribusi untuk peningkatan ekonomi masyarakat. Terdapat 10 kota yang mendapat penghargaan, Terbaik ke 3 adalah Kota Metro terkait Inovasi JAMA-PAI dengan nilai gotong-royong lintas sektor, Terbaik ke 2 Kota Palu terkait inovasi kelurahan bersinergi pemanfaatan lahan tidur dan pekarangan disproduktif dan peningkatan kelompok perempuan Rp 300 ribu per bulan, Terbaik pertama adalah Kota Malang terkait Inovasi Aktivasi Kajoe Tangan Heritage yang mengubah kawasan kumuh menjadi destinasi wisata. Menurut Joko Widodo, sinkronisasi penyusunan RKPD 2025 harus berdasarkan prinsip-prinsip yang terintegrasi. Ia juga menekankan agar anggaran tidak dihabiskan untuk rapat-rapat maupun studi banding. “Prinsip pertama, program harus inline harus seirama, jangan sampai pusat ke kanan daerah ke kiri, yang kedua program harus berorientasi hasil harus ada record ekonominya berdasarkan skala prioritas, yang ketiga program harus tepat sasaran dan strategis, APBD atau APBN betul-betul manfaatnya kelihatan, tepat sasaran,” ujar Joko Widodo. Ia berharap, dengan adanya Musrenbangnas 2024 ini mampu menjadi sekrup penyambung agenda pembangunan, pusat, provinsi, kabupaten dan kota agar semuanya inline dan semuanya seirama dan tepat sasaran. Selain Presiden Joko Widodo, acara ini juga dihadiri Wakil Presiden Maruf Amin, Kepala PPN/Bappenas Suharso Monoarfa, Mendagri Tito Karnavian, Menko PMK Muhadjir Effendi, dan beberapa pejabat tinggi negara lainnya. Sementara itu Walikota Metro mengucap rasa syukurnya atas capaian itu, menurutnya hal ini berkat kerjasama dan kolaborasi antar OPD serta seluruh warga masyarakat. “Alhamdulillah, terimakasih sebesar-besarnya kepada stakeholder yang sudah bekerja keras mencapai peringkat 3 PPD ini, meningkat dari tahun sebelumnya hanya 10 besar, terimakasih juga kepada DPRD Metro yang telah mendukung sehingga tercapainya prestasi ini dan tentunya seluruh lapisan masyarakat, modalitas Metro untuk berprestasi sangatlah kuat, karena Kota Metro genetiknya sudah bagus, sehingga upaya dalam mewujudkan JAMA-PAI ini adalah upaya kongkrit untuk diwujudkan,” pungkas Wahdi.