Sesuai dengan Peraturan Lembaga Administrasi Negara Nomor 7 Tahun 2020 Tentang Perubahan atas Peraturan Lembaga Administrasi Negara Nomor 16 Tahun 2019 tentang Pelatihan Kepemimpinan Administrator disebutkan bahwa Pelatihan Kepemimpinan Administrator merupakan Pelatihan yang diperlukan untuk memenuhi standar kompetensi manajerial dalam mengembangkan kompetensi kepemimpinan bagi pejabat administrator. Kompetensi yang dikembangkan dalam pelatihan ini adalah Kompetensi Kepemimpinan Manajemen Kinerja yakni kemampuan dalam memimpin pelaksanaan kegiatan yang sudah direncanakan dengan baik dan efisien sesuai dengan standar operasional prosedur dan terselenggaranya peningkatan kinerja secara berkesinambungan. Peserta Pelatihan Kepemimpinan Administrator (PKA) ini berasal dari Berbagai Daerah di Indonesia dari SEKRETARIAT JENDERAL DPD RI, Instansi Deputi Bidang Koordinasi Perniagaan dan Industri, Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Instansi Direktorat Advokasi, Badan Pembinaan Ideologi Pancasila , Bagian Pengembangan Sumber Daya Manusia, Komisi Yudisial RI, Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Dinas Pemberdayaan Masyarakat Dan Pemerintahan Desa Kabupaten Ketapang, Sekretariat Kabinet, Dinas Kesehatan Kabupaten Minahasa Selatan, yang berjumlah 31 orang peserta. Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat Dinas Kesehatan Kota Metro, Diah Meirawati,SKM.,MKes berhasil membawa pulang penghargaan peserta terbaik 8 pada pelatihan kememimpinan administrator angkatan I tahun 2022, yang diselenggarakan oleh Pusat Pelatihan Pengembangan dan Kajian Manejemen Pemerintahan, Lembaga Administrator Negara. Disamping sebagai peserta terbaik 8, dari Aksi Perubahan “PENINGKATAN PENYEDIAAN INFORMASI, MONITORING DAN EVALUASI SANITASI TOTAL BERBASIS MASYARAKAT (STBM) BERKELANJUTAN MELALUI KOTA METRO CERIA DENGAN AIR SANITASI LAYAK MENUJU SANITASI AMAN (KEMILAU TAMAN)KOTA METRO PROVINSI LAMPUNG” Diah Meira menuturkan, penghargaan tersebut didapatkan, setelah 91 hari mengikuti pelatihan secara klasikal dan non-klasikal, hingga Seminar Aksi Perubahan yang digelar, Selasa (29/11/2022) lalu. Kegiatan Seminar Aksi Perubahan itu, sambung Diah Meira dilanjutkan dengan Upacara Penutupan PKA Angkatan I di BALAI BESAR PELATIHAN KESEHATAN (BBPK) JAKARTA pada keesokan harinya, (30/11/2022). Ditutup secara resmi oleh Deputi Bidang Penyelenggaraan Kompetensi LAN RI. “Alumni PKA diharapkan menjadi sosok ASN yang mampu memenuhi harapan masyarakat, sehingga akan tercermin birokrasi yang efektif dan efisien, dalam rangkamemberikan pelayanan terbaik,”#PromkesNews
Pemerintah Kota Metro Galang Komitmen Bebas Penyakit Frambusia dengan Penjaringan Kesehatan Terintegrasi dan Berkelanjutan (MBF PATEK)
Pemerintah Kota Metro, Melalui Dinas Kesehatan Kota Metro merupakan salah satu wilayah Kota di Metro yang mempunyai kasus Zero Frambusia. Hal inilah yang mendasari Dinas Kesehatan Kota Metro nantinya akan mengikuti Penilaian Sertifikasi Bebas Frambusia.Menuju Kota Metro eradikasi penyakit frambusia pada tahun 2022 Pemerintah Daerah Metro melalui ini Dinas Kesehatan Kota Metro menggandeng Forum lintas sektor dan lintas program.Pada Penggalangan Komitmen bersama Walikota Kota Metro dr. H. Wahdi Siradjuddin, Sp.OG (K),MH menuju Kota Metro bebas Frambusia dengan Penjaringan Kesehatan Terintegrasi dan Berkelanjutan (MBF PATEK)yang berlangsung di Puncak HKN Ke -58 di Samber park. Minggu (27/11/2022). Inovasi Eradikasi Frambusia merupakan upaya pembasmian yang dilakukan secara berkelanjutan untuk menghilangkan frambusia secara permanen sehingga tidak menjadi masalah kesehatan masyarakat secara nasional. Penyakit ini dapat tumbuh dan berkembang di daerah yang tropis, panas, dan hujan. Selain itu kebersihan lingkungan merupakan faktor penting pada penyakit ini. Pada penyakit ini bakteri tidak dapat menembus kulit utuh, tetapi masuk melalui luka lecet, goresan, atau luka infeksi kulit lain. Sudah sejak ribuan tahun silam. Karenanya, ini merupakan tantangan bagi semua untuk mengentaskan negeri ini dari penyakit tersebut. Sedangkan untuk frambusia angkanya relatif sudah sedikit. Kepala Dinas Kesehatan Kota Metro drg. Erla Andrianti,MARS pada kegiatan tersebut menjelaskan bahwa Frambusia adalah penyakit kulit yang sudah ada sejak lama. Penyakit Frambusia adalah penyakit kulit menular menahun yang kambuhan. Penyebab penyakit Frambusia adalah kuman Treponema Perteneu, yang dimana kulit mengalami infeksi akibat bakteri tersebut. Diungkapkan Kepala Bidang P2P Dinas Kesehatan Eko Subroto,SKM.MM menyampaikan bahwa untuk bebas dari Frambusia, Pemerintah Kota Metro , Melalui Dinas Kesehatan telah melaksanakan berbagai upaya dalam beberapa tahun terakhir. Di antaranya, melakukan surveilans atau pemantauan rutin penyakit frambusia, deteksi dini kusta dan frambusia pada anak bersamaan dengan pelaksanaan skrining kesehatan siswa baru, hingga peningkatan kemampuan dan pengetahuan kader serta petugas kesehatan. Selain itu, lanjutnya, sarana dan prasarana serta obat-obatan terkait frambusia juga terus dipenuhi kecukupannya. Pun, demikian petugas juga aktif melakukan pendekatan kepada masyarakat agar tidak ada stigma negatif terhadap penderita frambusia. “Masyarakat terus kita edukasi terkait frambusia ini. Bagaimana cara mencegahnya dan harus bagaimana jika mendapati gejala-gejalanya. Masyarakat juga mengindahkan himbauan dan anjuran petugas. Yang sudah baik seperti ini akan terus kita tingkatkan,”#PromkesNews
Rembuk Stunting Dalam Rangka Percepatan Penurunan Stunting Kota Metro
Dalam Rangka Menuruntkan stunting di Kota Metro, para stakeholder terkait, lintas sektoral Kota dan kecamatan terus melakukan berbagai langkah,Koordinasi, Konvergensi lintas Program dan lintas sektor, Rembuk stunting di Kota Metro secara Terintegrasi. Subkordinator Subtansi Kesehatan Keluarga dan Gizi Risnawati, SKM menyampaikan, pencegahan stunting dilakukan melalui intervensi gizi yang terpadu, mencakup intervensi gizi spesifik dan gizi sensitif. “Intervensi gizi spesifik menyasar penyebab stunting, meliluti kecukupan asupan makanan dan gizi, pemberian makan, perawatan dan pola asuh, pengobatan infeksi/penyakit,” ungkap Risna yang juga sebagai narasumber dalam kegiatan tersebut. Narasumber berasal dari Subkordinator Subtansi Keluarga dan Gizi Dinas Kesehatan Kota Metro, Lebih lanjut Risna menyampaikan, kelompok intervensi gizi spesifik intervensi prioritas yang diidentifikasi sebagai paling berdampak pada pencegahan stunting dan ditujukan untuk menjangkau semua sasaran prioritas. Sebagai Komitmen dalam melakukan Percepatan Pencegahan dan Penurunan Stunting maka Pemerintah Kota Metro melaksanakan Aksi 3 (Tiga), yaitu Rembuk Stunting dari 8 (Delapan) Aksi Percepatan Pencegahan dan Penurunan Stunting Terintegrasi sesuai dengan Petunjuk Teknis Pedoman Pelaksanaan Intervensi Penurunan Stunting Terintegrasi Kab/Kota. Penanggung jawab Aksi ini adalah Bappeda dan Dinas Kesehatan Kota Metro dibawah koordinator Bappeda Kota Metro. Tujuan dari Rembuk Stunting ini adalah dokumen hasil analisis situasi dan rancangan rencana kegiatan intervensi penurunan stunting terintegrasi, deklarasi komitmen Pemkot Kota Metro, dan komitmen publik dalam kegiatan pencegahan dan penurunan stunting terintegrasi, Pelaksanaan Rembug Stunting ini akan menghasilkan sebuah data nantinya yang akan digunakan dalam Penyusunan Rencana Kerja Pemerintaj (RKP) Tahun 2023. Acara Rembuk Stunting Kota Metro dilaksanakan pada hari Rabu, 30 November 2022 tatap muka yang dilaksanakan di kelurahan Margodadi di hadiri oleh Dinas KesehatanBAPPEDA dan dinas PPPAPPKB Kota Metro Dalam Kegiatan ini Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat , Diah Meirawati SKM.,MKes menyampaikan bahwa generasi penerus bangsa harus sehat, cerdas, kreatif, dan produktif. Jika anak-anak terlahir sehat tumbuh dengan baik dan didukung oleh pendidikan yang berkualitas maka mereka akan menjadi generasi yang menunjang kesuksesan pembangunan bangsa. Sebaliknya jika anak-anak terlahir dan tumbuh dalam situasi kekurangan gizi kronis, mereka akan menjadi Anak Kerdil atau dengan istilah Anak Stunting. Stunting dan kekurangan gizi lainnya yang terjadi pada 1.000 Hari Pertama Kehidupan (HPK) di samping risiko pada hambatan pertumbuhan fisik dan kerentanan anak terhadap penyakit, juga menyebabkan hambatan perkembangan kognitif yang akan berpengaruh pada tingkat kecerdasan dan produktivitas anak di masa depan. Stunting disebabkan oleh faktor multidimensi. Beberapa penyebab stunting adalah pola asuh yang kurang optimal, kurangnya pengetahuan tentang kesehatan dan gizi serta kekurangan asupan gizi yang adekuat sebelum dan selama kehamilan. Hal ini didukung oleh fakta bahwa 60?ri anak usia 0-6 bulan tidak mendapatkan ASI eksklusif dan 2 dari 3 anak usia 6-24 bulan tidak mendapatkan makanan pendamping air susu ibu (MP-ASI) yang optimal. Hasil kegiatan pelaksanaan rembuk stunting daerah menjadi dasar Gerakan Penurunan Stunting di Kota Metro melalui integrasi program/kegiatan yang dilakukan antar OPD penanggung jawab layanan, juga antar program dan partisipasi masyarakat. #PromkesNews
Dinas Kesehatan Kota Metro Gelar Pengukuhan Promotor Kesehatan Sanitasi Aman
Dinkes Kota Metro berharap para promotor sanitasi bisa berperanan mewujudkan penciptaan lingkungan yang kondusif (enabling environment), peningkatan kebutuhan sanitasi (demand creation), dan peningkatan penyediaan sanitasi (supply improvement) di kalangan masyarakat tiga kemampuan di atas menjadi butir penting yang ingin dicapai Dinkes Kota Metro dengan digelarnya Pengukuhan Promotor Sanitasi bagi 35 peserta.Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat pada Dinas Kesehatan Kota Metro, Diah Meirawati, SKM.,M.KesMinggu (27/11/2022), mengungkapkan Sebagai perwujudan dari kompetensi Diklat Kepemimpinan Struktural adalah kemampuan melakukan sebuah inovasi pelayanan publik yang dituangkan dalam Rancangan Proyek Perubahan yang akan diimplemetasikan dalam kinerja Pimpinan Pasca Diklat dengan tujuan meningkatnya mutu pelayanan publik dan kinerja sebuah organisasi, Inovasi sebagai pilar utama dalam sebuah proyek perubahan merupakan kerangka berfikir para pemimpin-pemimpin perubahan untuk melakukan berbagai terobosan dalam pelayanan dan kinerja organisasi agar memberikan manfaat yang sebesar-besarnya bagi penyelengaraan pemerintahan untuk kepentingan masyarakat yang seluas-luasnya, Inovasi terutama pada aspek dan nilai kebaruan,Selanjutnya Inovasi didefenisikan pula sebagai transformasi Sehubungan dengan hal tersebut, maka dengan di kukuhkan promotor kesehatan sanitasi aman ini dapat mewujudkan aksi perubahan untuk mencapai indikator kinerja , meningkatkan efektivitas dan efisiensi pelayanan publik.”Sebab itu, Pengukuhan yang digelar bebarengan dengan Puncak HKN Ke 58 di samber park ,Pengukuhan Promotor Sanitasi Aman olehWalikota Kota Metrodr. Hi. Wahdi, Sp.OG.MH dalam Kegiatan ini Peserta dengan penuh kesungguhan.Tujuannya agar para peserta setelah diberi pelatihan akan mampu menjadi promotor sanitasi yang memiliki kemampuan mendorong terciptanya enabling environment, demend creation dan supply improvement STBM (Sanitasi Total Berbasis Masyarakat) untuk pencapaian universal akses sanitasi dan percepatan peningkatan akses sanitasi di wilayah Kota Metro“Oleh karena itu pula, para peserta harus memiliki motivasi kuat untuk mewujudkan tujuan yang hendak dicapai,” Kata Diah MeiraTerkait itu, maka para peserta harus memahami kondisi sanitasi yang ada di wilayah Kota Metro, harus memahami lingkungan yang mendukung program sanitasi, memiliki sikap dan keterampilan sebagai seorang promotor sanitasi.Peserta pun harus dapat memotivasi individu maupun masyarakat untuk berinvestasi di bidang sanitasi, mampu merencanakan promosi sanitasi (pengumpulan data perencanaan dan sosialisasi), mampu melaksanakan promosi sanitasi di tingkat masyarakat dan rumah tangga melalui pendekatan pemicuan.Lalu, peserta pun harus mampu mengidentifikasi dan mengadvokasi para pihak terkait sanitasi, serta dapat memahami peran profesinya yang berkontribusi sanitasi dan memiliki rencana kegiatan.Pada akhirnya, papar Kabid Kesmas hasil pelatihan harus ditindak-lanjuti sesuai dengan peran masing-masing institusi sesuai yang dirumuskan. “Karena mustahil ada percepatan peningkatan akses sanitasi dan tercapai universal akses sanitasi, bila tidak ada peran berbagai pihak.”Sementara petugas puskesmas sebagai komando di lapangan pun agar selalu mendorong setiap kegiatan sanitasi, pungkasnya.#PromkesNews
Dinkes Kota Metro Selenggarakan Perayaan Puncak HKN ke-58
Rangkaian Hari Kesehatan Nasional ke-58 tahun 2022 di Kota Metro, telah memasuki acara puncaknya, bertempat di Samber Park Kota Metro melaksanakan Upacara yang melibatkan Walikota, beserta jajaran sebagai tandai ditutupnya rangkaian peringatan tersebut, Minggu (27/11/2022)Dalam laporannya, Kepala Dinas Kesehatan Drg. Erla Andrianti, MARS, mengatakan kegiatan HKN Ke -58 jatuh pada tangga 12 November 2022, namun karena situasi dan kondisi Pemerintah Kota Metro bisa melaksanakan kegiatan pada tanggal 27 November 2022 “Hari ini kita melaksanakan puncak HKN ke-58 yang diisi dengan senam Metro Ceria, Senam Lampung Berjaya dan berbagai Parade Profesi Kesehatan yang dikuti oleh seluruh Tenaga Kesehatan ” Ujar Kadis Kesehatan Kota Metro Ketua Pelaksana HKN , Diah Meirawati, SKM.,M.Kes, juga mengatakan kegiatan lain dalam rangka peringatan HKN ke 58, Dinas Kesehatan sebelumnya juga sudah menggelar berbagai kegiatan, diantaranya Gerakan Nasional Aksi Bergizi , CTPS, dan Tes IVA, Pemeriksaan untuk Mendeteksi Kanker Serviks, Sunatan Massal, Baksos Sosial, Talkshow , Fun Bike, Baksos Sosial, Lomba Senam Metro Ceria, Jingle Stunting, dan Lomba Tumpeng Dan pada puncak peringatan HKN ke -58 Kota Metro juga Melaksanakan Penadatanganan Komitmen Walikota dan Kepala Puskesmas Dalam Program Frambusia , Metro Bebas Frambusia dengan Penjaringan Kesehatan Terintegrasi dan Berkelanjutan Tahun 2022.Dalam kesempatan tersebut, Walikota Kota Metro dr. Hi. Wahdi Siradjuddin, Sp.OG.MH Melakukan Louching Aplikasi Mews-Obstetri (W) , Walikota Kota Metro mengenalkan aplikasi Mews-Obstetri (W) yang merupakan langkah deteksi dini terhadap kegawatdaruratan bidang obstetri, Aplikasi yang merupakan bagian dari tujuh pilar Jama Pai itu bertujuan untuk membantu menurunkan angka kesakitan dan kematian ibu dan anak.“Aplikasi ini adalah persembahan kota Metro untuk dunia kesehatan, sehingga bebas untuk digunakan seluruh tenaga kesehatan di Indonesia, Dalam sambutannya Kepala Dinas Kesehatan Kota Metro drg Erla Andrianti.,MARS mengatakan HKN Ke-58 Tahun 2022 mengangkat tema “Bangkit Indonesiaku, Sehat Negeriku”. tema itu dipilih untuk menggambarkan bangkitnya semangat dan optimalisme seluruh lapisan masyarakat secara bersama bahu membahu dan bergotong royong dalam menghadapi situasi kesehatan di masa Pandemi Covid-19. sehingga masyarakat dapat kembali beraktivitas dan produktif agar kembali bangkit dan sehat.“Krisis kesehatan akibat pandemi covid-19 belum sepenuhnya pulih. namun, ditengah tantangan yang berat, kita patut bersyukur. Kota Metro termasuk daerah yang mampu mencapai target vaksinasi meskipun begitu, kita tidak boleh lengah, oleh karena itu mari kita terus ingatkan masyarakat untuk melengkapi vaksinasi covid-19” Meski dihadapkan pada prioritas penanganan covid-19, pada saat yang sama pemerintah juga terus melakukan upaya penangan masalah kesehatan lainnya yangmerupakan program prioritas nasional, seperti penurunan Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB), menurunkan angka stunting pada balita, serta penanganan penyakit menular lainnya. “Hari ini dalam rangka Hari Kesehatan Nasional (HKN) yang ke-58 di Kota Metro, mari kita isi dengan senam Merro Ceria, Senam Lampung Berjaya secara bersama – sama semoga dengan senam tubuh kita menjadi bugar dan sehat. Dan semoga Tuhan Yang Maha esa senantiasa memberkati dan melindungi upaya kita kita dalam mewujudkan Kota Metro Gemerlang Kegiatan dilanjutkan dengan penyerahan Kepada Para Pemenang Lomba dan serta penyerahan piagam pengharagaan kepada Nakes Teladan, Rumah Sakit dan Purna Bakti di Lingkup Tenaga Kesehatan Pemerintahan Kota Metro.
STBM Kemilau Taman Menuju Sanitasi dan Air Minum Aman, Inovatif, dan Berkelanjutan Untuk Kota Metro Ceria Inovasi dari Kepala Bidang Kesmas Dinkes Metro
Pemerintah Kota Metro –Melalui Dinas Kesehatan Kota Metro , DIAH MEIRAWATI, SKM.,M.Kes selaku Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat Dinas Kesehatan Kota Metro berinovasi dalam membuat sebuah aplikasi bernama STBM Kemilau Taman dalam rangka mengikuti Diklat PELATIHAN KEPEMIMPINAN ADMINISTRATOR ANGKATAN I TAHUN 2022 Di BALAI BESAR PELATIHAN KESEHATAN (BBPK) JAKARTA BADAN PPSDM KESEHATAN KEMENTRIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat menyampaikan Hal yang melatarbelakangi saya tertarik untuk mengambil judul “Peningkatan Penyedian Informasi Monitoring dan Evaluasi STBM Berkelanjutan Melalui Kota Metro Ceria dengan Air Sanitasi Layak Menuju Sanitasi Aman (Kemilau Taman) Kota Metro Provinsi Lampung” adalah karena hingga saat ini data masih menjadi salah satu hal penting dalam suatu program. Sebab, melalui data perkembangan suatu program dapat terukur dengan jelas dan akurat. Berangkat dari itu , di mana di Di era digitalisasi perlu sistem monitoring dan evaluasi berbasis website program STBM.Adapun tujuan dari kegiatan ini ialah untuk memperbarui data terkait STBM melalui sistem monitoring berbasis website yang sudah terbukti dapat lebih cepat dan akurat.Selain itu, kegiatan ini juga untuk meningkatkan pemahaman dan manfaat dari sistem monitoring dan evaluasi berbasis website kepada para sanitarian. Di tengah kebutuhan data yang kian hari semakin meningkat, sistem monev berbasis website terbukti dapat menghadapi tantangan tersebut. “Pasalnya, sistem ini dapat memudahkan sanitarian dalam melakukan update data secara lebih cepat, akurat, dan dapat dipercaya, sehingga data tersebut dapat digunakan sebagai acuan perencanaan kegiatan “ ungkap kabid kesmas” Aplikasi STBM Kemilau Taman dapat di download dalam platfom Android di Play store atau dapat mengakses link https://s.id/1q3KPDalam pelaksanaan monitoring dan evaluasi STBM berkelanjutan dengan strategi Menciptakan lingkungan yang kondusuf (Enabling Environment), peningkatan kebutuhan dan permintaan sanitasi (Demand Cration) dan permintaan peningkatan penyediaan sanitasi (Supply Improvement), dalam pencapaian opimalisasi STBM berkelanjutan. Rancangan aksi Perubahan ini merupakap salah satunya bentuk komitmen pemerintah Kota Metro bersama Perangkat Daerah serta metode lebih modern dalam bentuk aplikasi atau perangkat lunak yang dapat dilaksanakan secara terus menerus dan dapat melibatkan seluruh lapisan elemen masyarakat dengan peran serta masyarakat di dalamnya. Selama ini pelaksanan STBM hanya menjadi tanggung jawab Dinas Kesehatan.
Dinkes Kota Metro,Gelar Sosialisasi dan Launching Aplikasi STBM Kemilau Taman
Pemerintah Kota Metro Melalui Dinas Kesehatan Kota Metro adakan Sosialisasi Peraturan Walikota (Perwali) Nomor 25 Tahun 2022 terkait STBM serta peluncuran Aplikasi STBM Kemilau Taman, yang di leading sektor Dinas Kesehatan Kota Metro, di Aula Pemerintah Daerah Kota Metro, Kamis (24/11/2022). . Asisten I Supriyadi, dalam sambutannya mengatakan STBM adalah pendekatan untuk mengubah perilaku higienis dan saniter melalui pemberdayaan masyarakat dengan cara pemicuan. Sedangkan Pilar STBM adalah perilaku higienis dan saniter yang digunakan sebagai acuan dalam penyelenggaraan Sanitasi Total Berbasis Masyarakat. Pilar STBM ditujukan untuk memutus mata rantai penularan penyakit dan keracunan. Adapun 5 Pilar STBM yang dimaksud adalah sebagai berikut: • Stop Buang Air Besar Sembarangan, kondisi ketika setiap individu dalam suatu komunitas tidak lagi melakukan perilaku buang air besar sembarangan yang berpotensi menyebarkan penyakit. • Cuci Tangan Pakai Sabun, perilaku cuci tangan dengan menggunakan air bersih yang mengalir dan sabun. • Pengelolaan Air Minum dan Makanan Rumah Tangga, melakukan kegiatan mengelola air minum dan makanan di rumah tangga untuk memperbaiki dan menjaga kualitas air dari sumber air yang akan digunakan untuk air minum, serta untuk menerapkan prinsip higiene sanitasi pangan dalam proses pengelolaan makanan di rumah tangga. • Pengamanan Sampah Rumah Tangga, melakukan kegiatan pengolahan sampah di rumah tangga dengan mengedepankan prinsip mengurangi, memakai ulang, dan mendaur ulang. • Pengamanan Limbah Cair Rumah Tangga, melakukan kegiatan pengolahan limbah cair di rumah tangga yang berasal dari sisa kegiatan mencuci, kamar mandi, dan dapur yang memenuhi standar baku mutu kesehatan lingkungan dan persyaratan kesehatan yang mampu memutus mata rantai penularan penyakit. “Sesuai dengan Perwali Nomor 25 tahun 2022 yang telah di tetapkan bahwa cara untuk mendorong perubahan perilaku hegiene dan sanitasi individu atau masyarakat atas kesadaran sendiri, dengan menyentuh perasaan, pola pikir, perilaku dan kebiasaan individu atau masyarakat. Dengan adanya kegiatan sosialisasi ini diharapkan sebagai motivasi untuk mendorong pemahaman Lurah dan Camat, serta dapat menanamkan tentang kebutuhan hidup bersih, perilaku higienis dan sanitasi sehat sesuai dengan 5 Pilar STBM di masyarakat,” kata Supriyadi. . Kegiatan selanjutnya, di lakukan penandatanganan bersama Lurah dan Camat serta OPD terkait.
Cegah Stunting, Ini Inovasi yang Dilakukan Kader Posyandu Anggrek 4B Yosorejo.
Para kader Posyandu Anggrek 4B Kelurahan Yosorejo meluncurkan program Inovasi Posyandu Gardu Penting ( Gerakan Terpadu Percepatan Penurunan Stunting) Program itu bertujuan mencegah stunting (gangguan perkembangan pada anak yang disebabkan gizi buruk atau sebab lain). Bekerjasama dengan seluruh posyandu balita di Yosorejo, Bantuan Telur dari Siswa/Siswi asal Sekolah SMA YOS Sudarso yang diperuntukkan bagi posyandu kami kelola, kami olah dan kami bagikan ke Ibu Hamil dan Anak Balita di wilayah Posyandu Anggrek 4B Kelurahan Yosorejo. Ibu Umi salah satu Kader Posyandu Anggrek 4B menambahkan bahwa pemberian telur tersebut dilaksanakan setiap 1 bulan sekali. Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Kota Metro , Dr.Eko Hendro Saputro,ST.,MKes di wakili Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat Diah Meirawati,SKM.,MKes menyampaikan apresiasi atas ide kreatif ibu-ibu kader posyandu tersebut. Ini adalah salah satu wujud kegiatan pemberdayaan masyarakat yang terlaksana dengan baik di Kelurahan Yosorejo. Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat Dinas Kesehatan Kota Metro, Diah Meirawati,SKM.,MKes mengatakan, mempromosikan gemar makan telur kepada masyarakat dapat mendukung upaya percepatan penurunan stunting serta pencegahan kerawanan pangan dan gizi. Telur merupakan komoditas pangan yang sangat cocok untuk gerakan pengentasan rawan gizi dan stunting, karena kandungan nutrisi telur begitu lengkap baik makro maupun mikronutrien serta memiliki harga yang terjangkau,” Diah Meira menjelaskan, sebagai pencegah stunting, telur dapat menjadi asupan pangan tambahan yang efektif bagi ibu hamil, ibu menyusui, dan balita. Menurut Diah Meira, saat ini angka prevalensi stunting Indonesia sudah mengalami penurunan sebesar 3,27 persen selama periode dua tahun terakhir ini, yakni dari 27,67 persen pada 2019 menjadi 24,4 persen di 2021 dan data Survei Status Gizi Nasional (SSGI) tahun 2022, prevalensi stunting di Indonesia di angka 21,6%.
Dinas Kesehatan Kota Metro adakan Sosialisasi Peraturan Walikota (Perwali) Nomor 25 Tahun 2022 terkait STBM serta peluncuran Aplikasi STBM Kemilau Taman
Pemerintah Kota Metro Melalui Dinas Kesehatan Kota Metro adakan Sosialisasi Peraturan Walikota (Perwali) Nomor 25 Tahun 2022 terkait STBM serta peluncuran Aplikasi STBM Kemilau Taman, yang di leading sektor Dinas Kesehatan Kota Metro, di Aula Pemerintah Daerah Kota Metro, Kamis (24/11/2022). Asisten I Supriyadi, dalam sambutannya mengatakan STBM adalah pendekatan untuk mengubah perilaku higienis dan saniter melalui pemberdayaan masyarakat dengan cara pemicuan. Sedangkan Pilar STBM adalah perilaku higienis dan saniter yang digunakan sebagai acuan dalam penyelenggaraan Sanitasi Total Berbasis Masyarakat. Pilar STBM ditujukan untuk memutus mata rantai penularan penyakit dan keracunan. Adapun 5 Pilar STBM yang dimaksud adalah sebagai berikut: • Stop Buang Air Besar Sembarangan, kondisi ketika setiap individu dalam suatu komunitas tidak lagi melakukan perilaku buang air besar sembarangan yang berpotensi menyebarkan penyakit. • Cuci Tangan Pakai Sabun, perilaku cuci tangan dengan menggunakan air bersih yang mengalir dan sabun. • Pengelolaan Air Minum dan Makanan Rumah Tangga, melakukan kegiatan mengelola air minum dan makanan di rumah tangga untuk memperbaiki dan menjaga kualitas air dari sumber air yang akan digunakan untuk air minum, serta untuk menerapkan prinsip higiene sanitasi pangan dalam proses pengelolaan makanan di rumah tangga. • Pengamanan Sampah Rumah Tangga, melakukan kegiatan pengolahan sampah di rumah tangga dengan mengedepankan prinsip mengurangi, memakai ulang, dan mendaur ulang. • Pengamanan Limbah Cair Rumah Tangga, melakukan kegiatan pengolahan limbah cair di rumah tangga yang berasal dari sisa kegiatan mencuci, kamar mandi, dan dapur yang memenuhi standar baku mutu kesehatan lingkungan dan persyaratan kesehatan yang mampu memutus mata rantai penularan penyakit. “Sesuai dengan Perwali Nomor 25 tahun 2022 yang telah di tetapkan bahwa cara untuk mendorong perubahan perilaku hegiene dan sanitasi individu atau masyarakat atas kesadaran sendiri, dengan menyentuh perasaan, pola pikir, perilaku dan kebiasaan individu atau masyarakat. Dengan adanya kegiatan sosialisasi ini diharapkan sebagai motivasi untuk mendorong pemahaman Lurah dan Camat, serta dapat menanamkan tentang kebutuhan hidup bersih, perilaku higienis dan sanitasi sehat sesuai dengan 5 Pilar STBM di masyarakat,” kata Supriyadi. Kegiatan selanjutnya, di lakukan penandatanganan bersama Lurah dan Camat serta OPD terkait.